commit to user
austenit. Biasanya Mo, Cu, dan sebagainya. Ditambahkan pada baja ini untuk memenuhi maksud tertentu pada penggunaan.
2.2 Pemanfaatan Stainless Steel SS
Stainless Steel SS yang banyak digunakan dalam bidang industri dikenal memiliki sifat tahan lama, kuat, dan relatif murah. Semua itu tidak lepas dari
bahan dasar pembuatannya, stainless steel, yang memang telah termasuk bahan yang memiliki sifat ketahanan dan kekuatannya. Dalam bidang metalurgi
Stainless Steel SS lebih dikenal dengan sebutan baja inox, mengandung kurang
lebih 11 kromium per massanya. Sebutan lain yang juga berlaku untuk stainless adalah CRES corrosion-resistant steel atau baja tahan korosi, karena begitu
besarnya jumlah kromium yang terkandung, sehingga cukup untuk menahan segala bentuk korosi dalam jangka waktu yang sangat signifikan. Karena
kemampuannya itulah Stainless Steel SS menjadi pilihan utama bagi produsen industri di seluruh dunia, sekaligus menjadikan Stainless Steel SS sebagai
keunggulan dalam
bidang industri
karena mengutamakan
kekuatan, keterjangkauan biaya operasional serta perawatan, dan berkualitas.
2.3 Bahan reaktor
Teknologi PLTN dirancang agar energi panas yang terlepas dari proses fisi dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi dalam kehidupan sehari-hari. PLTN
merupakan sebuah sistem yang dalam operasinya menggunakan reaktor daya yang berperan sebagai tungku penghasil panas.
Untuk jenis reaktor nuklir dengan pendingin air, produk aktivasi hasil korosi dari lepasan proses oksidasi di dalam air pendingin adalah berupa ion metal
yang terlarut atau berupa partikulat atau koloidal dari oksida metal. Umumnya yang sering ditemukan adalah
51
Cr,
54
Mn,
59
Fe,
60
Co dan
95
Zn dengan
60
Co sebagai produk aktivasi utama.
Pada PLTN tipe PWR Pressurized Water Reactor, air sistem pendingin primer masuk ke dalam bejana tekan reaktor pada tekanan tinggi antara
temperatur lebih kurang 290 C. Air bertekanan dan bertemperatur tinggi ini
commit to user
bergerak pada sela-sela batang ke arah teras sehingga temperaturnya naik menjadi 320
C. Reaktor Air Berat Heavy Water Reactor,HWR tekanan air berat biasanya
berkisar pada tekanan satu atmosfer, dan temperaturnya dijaga agar tetap di bawah 100
C. Akan tetapi pendingin dalam pipa mempunyai tekanan dan temperatur yang tinggi, sehingga konstruksi pipa berwujud pipa tekan yang tahan terhadap
tekanan dan temperatur tinggi. Pada sebuah reaktor
terjadi pertukaran panas yang menyebabkan air pendingin sekunder menguap, yang bertekanan tinggi mengalir lewat pipa-pipa U.
Pipa-pipa U tersebut dibuat dari stainless steel 316L FeCrNi dapat diproduksi dengan karakteristiknya masing-masing meliputi kekuatan,
ketebalan dinding, ketahanan korosi.
Pipa reaktor jenis 316L FeCrNi yang baru-baru ini banyak
dibutuhkan oleh industri sebagai bahan pipa reaktor karena tahan terhadap serangan korosi pada temperatur tinggi, dan tahan panas.
2.4 Korosi Korosi adalah proses alamiah yang berlangsung dengan sendirinya secara