commit to user
4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Kembang Gula
Kembang gula merupakan salah satu makanan selingan yang dibuat dari gula berbentuk padat yang digemari masyarakat, mulai dari anak-anak hingga
dewasa. Menurut Sholeh 1978 permen atau kembang gula merupakan salah satu makanan selingan berbentuk padat, dengan rasa manis, yang sifatnya mudah larut
dalam air, serta mempunyai warna dan aroma yang menarik. Berdasarkan SNI 3547.1 : 2008, kembang gula keras yaitu jenis makanan
selingan berbentuk padat, dibuat dari gula atau campuran gula dengan pemanis lain, dengan atau tanpa penambahan bahan pangan lain dan bahan tambahan
pangan BTP yang diijinkan, bertekstur keras, tidak menjadi lunak jika dikunyah.
K
embang gula diklasifikasikan kedalam empat jenis yaitu: 1. Kembang Gula Keras : kembang gula keras adalah kembang gula bertekstur
keras dan tidak lunak jika dikunyah. 2. Kembang Gula Lunak : kembang gula lunak adalah kembang gula bertekstur
relatif lunak atau lunak apabila dikunyah. 3. Kembang Gula Karet : kembang gula karet adalah kembang gula yang
mengandung getah jelatung atau getah sintesis khusus 4. Kembang Gula Nir Gula : kembang gula nir gula adalah kembang gula
yang dibuat tanpa menggunakan gula, tetapi menggunakan pemanis lain, dibuat khusus untuk penderita diabetes dan atau yang membutuhkan makanan
yang mengandung kalori rendah.
B. Gula Aren
Ada empat keunggulan yang dimiliki oleh gula aren. Pertama, rasanya manis dan lezat, pas dengan lidah orang Asia dan Indonesia. Kedua, gula aren
memiliki Indeks Glisemik yang sangat rendah yaitu IG 35, artinya penyerapan
commit to user
5
glukosa berlangsung lambat sehingga pankreas tak perlu kerja keras lagi. Jangankan bagi orang sehat, pada beberapa penderita diabetes terbukti turun kadar
gula darahnya setelah mengganti gula putih dengan gula aren. Selain itu IG yang rendah membuat glukosa diserap secara perlahan yang berarti pula, energi tercipta
secara perlahan sehingga tubuh bugar lebih lama. Ketiga, selama proses pembuatannya, tak ada sedikitpun bahan kimia yang ditambahkan, sehingga lebih
aman untuk dikonsumsi. Keempat, gula aren banyak mengandung unsur farmakologi yang bermanfaat seperti Riboflavin, Thiamin, Niacin, Ascorbic Acid,
Kalsium dan lain-lain. Riboflavin membantu pembentukan antibodi, membantu terbentuknya energi, memperbaiki kerusakan sel saat proses produksi energi, dan
memperbaiki jaringan sistem pencernaan. Thiamin berfungsi sebagai koenzim dalam metabolisme energi , membantu tubuh menggunakan protein, serta
memperkuat sistem syaraf. Niacin berfungsi sebagai koenzim dalam metabolisme glukosa, lemak dan alkohol. Selain itu Niacin juga meningkatkan fungsi kerja
otak dan menurunkan kadar kolesterol LDL. Ascorbis Acid memiliki fungsi antibiotik, mencegah asma dan dapat mencegah kanker Anonim, 2009.
Penderita diabetes biasanya selalu dianjurkan untuk mengonsumsi pemanis buatan sebagai pengganti gula pasir. Pemanis buatan tidak menaikkan kadar gula
darah, namun ia memiliki efek samping yang dapat merusak syaraf. Menurut H. J. Roberts, M.D., efek samping pemanis buatan bisa sangat fatal, yaitu kejang-
kejang dan kematian. Efek lainnya yaitu: sakit kepalamigrain, sakit persendian, mual, mati rasa, kejang otot, kegemukan, gatal-gatal, depresi, kelelahan, lekas
marah, tachycardia, insomnia, kebutaan, ketulian, jantung berdebar, sesak nafas, kecemasan, gangguan berbicara, kehilangan indra pengecap, telinga berdengung,
vertigo, dan lupa ingatan. Jadi diperlukan pemanis lain yang lebih aman dibandingkan pemanis buatan. Pemanis alternatif yang aman tersebut yaitu gula
aren Anonim, 2009.
commit to user
6
C. Rempah