Zia Siti Nurlatifah, 2014 Penilaian Autentik Pada Mata Pelajaran Seni Tari Dalam Implementasi Kurikulum 2013
Untuk Siswa Kelas Vii Di Smp Negeri 1 Sukarame, Kabupaten Tasikmalaya Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
saat peneliti melakukan obsevarsi dan wawancara. peneliti memperoleh sumber data dari berbagai pihak yang ada di lembaga, antara lain bagian
administrasi, kepala sekolah, dan guru. Berkaitan dengan foto, video, perekam suara yang digunakan untuk mengumpulkan sejumlah data dari
kesenian yang diteliti baik sebelum pengajaran, pelaksanaan, dan akhir dari pembelajaran beserta evaluasi.
c. Angket
Ini dilakukan dengan cara memberikan kuesioner kepada pihak-pihak yang diperlukan, yakni diberikan kepada siswa kelas VII. Teknik ini digunakan
untuk melengkapi data yang diperoleh saat peneliti melakukan observasi dan wawancara. Teknik ini akan menghasilkan kevaliditasan kenyataan yang
terjadi dilapangan. Rumus persentase angket sebagai berikut :
F. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data yang akan dilakukan ialah menggunakan penelitian kualitatif. Dalam memperoleh data tersebut dibantu dengan teknik, antara lain :
a. Observasi
Dalam penelitian ini, peneliti memusatkan perhatian terhadap hal-hal yang berhubungan dengan objek yang diteliti. Teknik observasi digunakan sebagai
studi pendahuluan, yaitu mengenal, mengamati, dan mengidentifikasi masalah yang diteliti dengan cara pengamatan langsung pada proses pembelajaran
berkangsung di kelas. Observasi sebagai observer dilakukan setiap hari rabu dan kamis mulai
dari bulan maret sampai juni. Observasi dilakukan sebanyak kurang lebih delapan kali di sekolah itu. Observasi dilaksanakan dari pukul 08.40 WIB sampai pukul
12.00 WIB. Observasi ini dilakukan di sekolah SMP Negeri 1 Sukarame, tepatnya = Jumlah data yang memilih x 100
Jumlah total siswa
Zia Siti Nurlatifah, 2014 Penilaian Autentik Pada Mata Pelajaran Seni Tari Dalam Implementasi Kurikulum 2013
Untuk Siswa Kelas Vii Di Smp Negeri 1 Sukarame, Kabupaten Tasikmalaya Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
di ruang kelas VII. Sebagai observer, peneliti mengamati dan melihat secara langsung penilaian dari hasil proses pembelajaran seni tari.
b. Wawancara
Wawancara yaitu kegiatan Tanya jawab secara langsung terhadap pihak
terkait yang dijadikan sebagai objek penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan data informasi yang di harapkan dalam peneliti. Responden yang dimaksud dalam
penelitian ini adalah guru seni budaya, kepala sekolah, wakasek bagian kurikulum SMPN 1 Sukarame.
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data melalui proses interaksi dan komunikasi berupa Tanya jawab dengan responden untuk mendapatkan data
yang berkaitan dengan topik penelitian. Wawancara dilakukan berdasarkan manfaat wawancara terhadap sesuatu
penelitian yaitu mengumpulkan informasi verbal, memperoleh kelengkapan dan kejelasan tentang proses penilaian yang dilakukan guru seni tari dalam proses
pembelajaran seni tari. Wawancara dilakukan dalam penelitian ini yaitu kepada guru seni budaya seni tari.
Wawancara dilakukan pada bulan Maret sampai Juni 2014 di SMP Negeri 1 Sukarame. Wawancara dibagi menjadi dua wawancara terstruktur sama
wawancara tidak terstruktur. Wawancara terstruktur yaitu wawancara dengan mempersiapkan daftar pertanyaan sebelum melakukan wawancara kepada
narasumber. Wawancara tidak terstruktur yaitu wawancara tidak isendental, tanpa harus mempersiapkan daftar pertanyaan terlebih dahulu, biasanya wawancara
tidak terstruktur ini dilakukan secara spontan merujuk kepada hasil jawaban narasumber yang narasumber jawab, jika ada hal ini penting yang perlu diketahui,
maka biasanya muncul pertanyaan-pertanyaan secara mendadak. Wawancara yang dilakukan oleh peneliti melibatkan banyak narasumber,
diantaranya guru, wakasek bagian kurikulum, dan kepala sekolah. Penulis melakukan wawancara dengan guru seni budaya seni tari yang bernama Ibu Hj.
Sri Mulyani S.Pd.,Mm. dilakukan pada hari jum’at, tanggal 14 Maret 2014.
Wawancara dilakukan ketika jam KBM berakhir yaitu sekitar pukul 11.00 WIB
Zia Siti Nurlatifah, 2014 Penilaian Autentik Pada Mata Pelajaran Seni Tari Dalam Implementasi Kurikulum 2013
Untuk Siswa Kelas Vii Di Smp Negeri 1 Sukarame, Kabupaten Tasikmalaya Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
yang bertempat diruang kelas VIII-A. Penulis mengajukan beberapa pertanyaan kepada guru seni tari, diantaranya tentang konsep penilaian autentik yang
dilaksanakan di kelas, proses penilaian autentik pada pembelajaran seni tari, faktor-faktor penghambat dan pendukung pelaksanaan penilaian autentik, dan
tentang produk penilaian autentik yang dihasilkan dalam pembelajaran seni tari. Wawancara yang penulis lakukan dengan wakasek bagian krikulum yang
bernama ibu Nunung Nuryani S.Pd.,M.Si. dilakukan pada hari Rabu tanggal 23 April 2014, sekitar pukul 10.00 WIB pada jam istirahat yang bertempat di ruang
Tata Usaha. Penulis mengajukan beberapa pertanyaan umum kepada wakasek bagian kurikulum, diantaranya tentang kebenaran telah diimplementasikan
kurikulum 2013 di SMPN 1 Sukarame, konsep penilaian autentik yang dilaksanakan di SMPN 1 Sukarame, faktor-faktor pendukung dan hambatan dalam
pengimplementasian kurikulum 2013, solusi dari dampak pengimplementasian kurikulum 2013, sarana dan prasarana yang tersedia di sekolah demi kelancaran
pengimplementasian kurikulum 2013. Wawancara yang penulis lakukan dengan kepala sekolah SMP Negeri 1
Sukarame yang bernama Bapak Drs. H. Habibbadin M.Pd. , dilakukan pada hari Kamis, tanggal 1 Mei 2014, yang bertempat di ruang kepala sekolah, sekitar pukul
08.30 WIB pada jam ke 1-2 KBM. Penulis mengajukan beberapa pertanyaan yang sama persis seperti pertanyaan yang diberikan kepada wakasek bagian kurikulum,
karena untuk mencocokan jawaban antara kedua pihak tersebut. Saat melakukan wawancara ini, penulis tidak banyak menghadapi kendala
yang sangat rumit. Dalam melakukan wawancara dengar guru pengajar seni budaya seni tari, penulis hanya perlu menyesuaikan waktu dengan guru pengajar
seni tari. Penulis melakukan wawancara dengan wakasek bagian kurikulum dan kepala sekolah itu tadinya ingin dalam 1 hari itu, namun dikarenakan pada hari
dimanan penulis melakukan wawancara terhadap wakasek bagian kurikulum kepala sekolah kebetulan tidak hadir ke sekolah, maka dari itu jadwal
wawancaranya berbeda karna harus menyesuaikan jadwal kepala sekolah ketika berada di sekolah. Wawancara dilakukan dilingkunagn SMP Negeri 1 Sukarame
Zia Siti Nurlatifah, 2014 Penilaian Autentik Pada Mata Pelajaran Seni Tari Dalam Implementasi Kurikulum 2013
Untuk Siswa Kelas Vii Di Smp Negeri 1 Sukarame, Kabupaten Tasikmalaya Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
pada saat penulis melakukan penelitian sesuai dengan jadwal kegiatan. Penulis menggunakan beberapa pedoman wawancara yang berupa daftar pertanyaan yang
penulis ajukan informan. lihat lampirn 3.
Tabel 3.4 Kisi-Kisi Pedoman Wawancara
Tanggal Teknik
Pengumpulan Data Instrumen
Pengumpulan Data Hasil
Observasi
14-03-2014 Wawancara dengan pengajar seni budaya
tentang konsep penilaian autentik, proses
pelaksanaan penilaian autentik, faktor-faktor
penghambat dan pendukung pelaksanaan
penilaian autentik, dan produk penilaian autentik
yang dihasilkan pada proses pembelajaran seni
tari .
Buku catatan dan kamera foto
Data-data hasil wawancara
dalam bentuk tulisan
23-04-2014 Wawancara dengan wakasek bagian
kurikulum tentang kebenaran
pengimplementasian kurikulum 2013 di
SMPN 1 Sukarame, konsep penilaian
autentik, faktor- faktor penghambat dan
pendukung dalam pelaksanaan penilaian
autentik,dampak, solusi, perangkat yang tersedia,
dan persiapannya
Kamera foto, buku catatan
Foto-foto saat wawancara dan
data-data hasil wawancara
dalam bentuk tulisan
01-05-2014 Wawancara dengan kepala sekolah SMPN 1
Kamera foto, buku Foto-foto saat
wawancara dan
Zia Siti Nurlatifah, 2014 Penilaian Autentik Pada Mata Pelajaran Seni Tari Dalam Implementasi Kurikulum 2013
Untuk Siswa Kelas Vii Di Smp Negeri 1 Sukarame, Kabupaten Tasikmalaya Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Sukarame, tentang kebenaran
pengimplementasian kurikulum 2013 di
SMPN 1 Sukarame, konsep penilaian
autentik, faktor- faktor penghambat dan
pendukung dalam pelaksanaan penilaian
autentik,dampak, solusi, perangkat yang tersedia,
dan persiapannya catatan
data-data hasil wawancara
dalam bentuk tulisan
c. Studi Pustaka
Langkah ini diambil sebagai dasar pengumpulan data dan pengumpulan informasi yang dibutuhkan untuk melengkapi dan mendukung bahasan
tentang penelitian yang telah diamati, baik berupa buku cetak, desertasi,tesis, skripsi, artiker di koran dan majalah, internet dan jurnal.
d. Dokumentasi
Langkah ini merupakan pelengkap untuk melampiri keterangan dan membantu memberikan gambaran yang lebih nyata dalam kegiatan proses
pembelajaran seni tari di SMP Negeri 1 Sukarame. Dokumentasi ini berupa RPP yang digunakan oleh guru seni budaya pada sekolah tersebut, dan foto-
foto siswa dan guru dalam proses pembelajaran. Yang diambil dengan kamera foto untuk memperkuat dan mempertegas hasil penelitian agar lebih
akurat dalam proses pengumpulan data
e. Angket
Menurut Suharsini Arikunto 1998, hlm. 140 “Angket kuesioner adalah
sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi
Zia Siti Nurlatifah, 2014 Penilaian Autentik Pada Mata Pelajaran Seni Tari Dalam Implementasi Kurikulum 2013
Untuk Siswa Kelas Vii Di Smp Negeri 1 Sukarame, Kabupaten Tasikmalaya Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui”.
Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket berstruktur, yang sifatnya tegas, konkret, dan dengan pertanyaan-pertanyaan yang terbatas.
Responden diminta tidak lebih dari mencek atau mengisi skala-skala atau lajur-lajur pertanyaan yang sudah ditentukan.
Angket dibagikan kepada siswa-siswi kelas VII, SMP Negeri 1 Sukarame sesuai dengan sampel yang ditentukan. Alasan peneliti menggunakan angket
adalah untuk memperkuat validitas hasil penelitian.
G. Teknik Analisis Data