Analisis Data Teknik Pengolahan dan Analisis Data

46 Edi Sujiati Maulana, 2014 Penggunaan Teknik Pembelajaran Mengetahui Know, Ingin Mengetahui Want, Dan Belajar Learned Dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Anak Tunarungu Kelas Vii Di Slb Pgri Karya Winaya Subang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu menjelaskan “pada penelitian dengan kasus tunggal biasanya menggunakan statistik deskriptif yang sederhana ”. Hal tersebut dimaksudkan agar diperoleh gambaran yang jelas mengenai hasil intervensi terhadap target behavior dalam jangka waktu yang telah ditentukan. Pada penelitian ini, analisis data dilakukan dalam tiap kondisi dan antar kondisi. Analisis data dalam kondisi meliputi komponen sebagai berikut: a. Menentukan panjang kondisi, yaitu banyaknya data dalam kondisi yang juga menggambarkan banyaknya sesi dalam kondisi tersebut. b. Menentukan estimasi kecenderungan arah, yaitu suatu kondisi yang digambarkan oleh garis lurus yang melintasi semua data dalam kondisi di mana banyaknya data yang berada di atas dan bawah garis sama banyak. c. Menentukan kecenderungan stabilitas level stability adalah tingkat homogenitas data dalam suatu kondisi. d. Estimasi jejak data data path adalah perubahan dari data yang satu ke data yang lain dalam satu kondisi dengan tiga kemungkinan, menaik, menurun, atau mendatar. e. Menentukan level stabilitas dan rentang adalah besarnya perubahan data antara dua data.Tingkat perubahan merupakan selisih antara data pertama dengan data terkahir. f. Menentukan tingkat perubahan level change adalah selisih antara data terakhir dan data pertama pada setiap kondisi yang ditandai dengan tanda + jika menaik, - jika menurun, dan = jika tidak ada perubahan. Analisis data antar kondisi meliputi komponen sebagai berikut: a. Variabel yang diubah menunjukan variabel terikat atau sasaran yang difokuskan. b. Perubahan kecenderungan arah dan efeknya menunjukan perubahan kecenderungan arah grafik antara kondisi baseline dan intervensi. c. Perubahan stabilitas dan efeknya menunjukan tingkat stabilitas perubahan dari sederetan data. 47 Edi Sujiati Maulana, 2014 Penggunaan Teknik Pembelajaran Mengetahui Know, Ingin Mengetahui Want, Dan Belajar Learned Dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Anak Tunarungu Kelas Vii Di Slb Pgri Karya Winaya Subang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu d. Perubahan level data menunjukan tingkat perubahan level data dalam dua kondisi dengan cara menghitung selisih antara data terakhir pada kondisi baseline dengan data pertama pada kondisi intervensi. e. Data overlap data tumpang tindih menunjukan dua kondisi data yang sama pada kedua kondisi. Edi Sujiati Maulana, 2014 Penggunaan Teknik Pembelajaran Mengetahui Know, Ingin Mengetahui Want, Dan Belajar Learned Dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Anak Tunarungu Kelas Vii Di Slb Pgri Karya Winaya Subang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, maka dapat disimpulkan bahwa teknik pembelajaran mengetahui know, ingin mengetahui want, dan belajar learned dapat meningkatkan kemampuan membaca pemahaman DN. Hal ini terbukti dari paparan di bawah ini: 1. Terjadi perubahan positif sikap DN dalam kegiatan pembelajaran membaca pemahaman tentang RA Kartini, meskipun semua perubahan tersebut terjadi tak lepas dari bimbingan yang ketat. Dengan menggunakan teknik pembelajaran ini, DN mulai berani mengungkapkan pengetahuan yang dimilikinya tentang RA Kartini, berani bertanya tentang apa yang ingin diketahuinya tentang RA Kartini, dan berkurangnya sifat ketergantungan DN pada guru dalam mengerjakan soal-soal karena peneliti menuntut DN untuk membuka dan mempelajari kembali catatan-catatan yang ditulis pada tahap belajar learned. 2. Perolehan mean level pada kondisi baseline-1 adalah 25 yang berarti kemampuan membaca pemahaman DN sangat rendah. Dengan kondisi seperti ini, DN membutuhkan intervensi berupa teknik pembelajaran membaca pemahaman yang sesuai dengan karakteristiknya. Peneliti memahami betul bahwa teknik pembelajaran yang dipakai dalam penelitian ini tidak sepenuhnya sesuai dengan karakteristik DN, namun setidaknya bisa membantu dia dalam mememenuhi kebutuhan belajarnya. Diketahui, level perubahan pada kondisi baseline-1adalah 0 yang berarti data yang diperoleh selama tiga sesi dalam kondisi ini adalah konstan dengan tingkat kecenderungan stabilitas 100 yang berarti stabil. 3. Perolehan mean level pada kondisi intervensi adalah 72,50 mengalami peningkatan sebesar 47,5 poin dari kondisi sebelumnya. Diketahui level 65 Edi Sujiati Maulana, 2014 Penggunaan Teknik Pembelajaran Mengetahui Know, Ingin Mengetahui Want, Dan Belajar Learned Dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Anak Tunarungu Kelas Vii Di Slb Pgri Karya Winaya Subang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu perubahan pada kondisi ini adalah +10 yang berarti data yang diperoleh selama empat sesi dalam kondisi intervensi adalah meningkat dengan tingkat kecenderungan stabilitas 75 yang berarti tidak stabil. 4. Tingkat peubahan level change pada kondisi baseline-1 A-1 adalah konstan 0 dan mengalami peningkatan pada kondisi intervensi dan baseline-2 A-2 masing-masing +10. 5. Perubahan level antara sesi terakhir kondisi baseline-1 A-1 dengan sesi awal kondisi intervensi terdapat selisih yang cukup besar, yaitu +40 yang merupakan peningkatan sebelum intervensi dan selama intervensi diberikan. 6. Hasil data overlap dari baseline-1 ke intervensi adalah 0 yang berarti tidak terdapat data overlap tumpang tindih data intervensi pada baseline-1 sehingga dapat disimpulkan intervensi berpengaruh terhadap target behavior. Kondisi yang sama terjadi dari kondisi intervensi ke baseline-2, data overlap adalah 0 yang berarti dapat diyakini pengaruh intervensi terhadap target behavior yang telah ditentukan. Dengan kondisi seperti di atas, berarti hipotesis penelitian dapat diterima.

B. Saran

1. Saran untuk guru. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, peneliti menyarankan agar guru menggunakan teknik pembelajaran mengetahui know, ingin mengetahui want, dan belajar learned dalam kegiatan membaca pemahaman mata pelajaran bahasa Indonesia. Karena melalui teknik pembelajaran ini DN mampu meningkatkan kemampuannya dalam mengerjakan soal-soal yang berhubungan dengan teks bacaan RA Kartini. Penggunaan teknik pembelajaran ini tidak terbatas pada mata pelajaran bahasa Indonesia tetapi peneliti berkeyakinan dapat digunakan pada mata pelajaran lain, karena pada dasarnya semua mata pelajaran membutuhkan pemahaman siswa. 3. Saran untuk sekolah

Dokumen yang terkait

PENGGUNAAN MEDIA ADOBE FLASH TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS STRUKTUR KALIMAT (SPOK) PADA ANAK TUNARUNGU KELAS VII SMPLB DI SLB BC PERMATA HATI SUMEDANG (Studi Eksperimen dengan Single Subject Research).

0 0 15

PENGGUNAAN MEDIA ADOBE FLASH DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGINGAT HURUF HIJAIYAH PADA ANAK TUNARUNGU KELAS 4 SEKOLAH DASAR LUAR BIASA : Penelitian Eksperimen dengan Single Subject Research di SLB Negeri Cicendo Kota Bandung.

1 1 50

PENGGUNAAN MEDIA KOMUNIKASI VISUAL DALAM MENINGKATKAN BAHASA RESEPTIF ANAK TUNARUNGU: Penelitian Eksperimen dengan Desain Single Subject Research pada Anak Tunarungu Kelas VIII SLB-B Sukapura.

3 14 34

PENGGUNAAN METODE VAKT (VISUAL, AUDITORY, KINESTHETIC, TACTILE) DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA HURUF HIJAIYAH PADA ANAK TUNARUNGU :Penelitian Single Subject Research terhadap Siswa Kelas D4 di SLB-B Prima Bhakti Mulya Kota Cimahi.

4 29 29

PENGGUNAAN MEDIA VIDEO UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENGARANG REPRODUKSI PADA ANAK TUNARUNGU :Penelitian Eksperimen dengan Single Subject Research pada anak tunarungu kelas 2 SMPN di SLB YP3ATR 1 Cicendo.

0 0 30

PENGGUNAAN PENDEKATAN PENGALAMAN BAHASA (LANGUAGE-EXPERIENCE APPROACH) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN BAGI ANAK BERKESULITAN BELAJAR MEMBACA :Penelitian Eksperimen dengan Single Subject Research pada Anak Berkesulitan Belajar Membaca Kelas

4 12 33

PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN KWL (KNOW-WANT-LEARNED) DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMAHAMI BACAAN SEDERHANA PADA SISWA TUNARUNGU : Eksperimen pada Siswa Tunarungu Kelas II SDLB di SLB-X.

0 2 36

Pengaruh Penerapan know-Want to Know-Learned (KWL) terhadap Kemampuan Membaca Pemahaman pada Siswa Tunarungu kelas VII SLB B YRTRW Surakarta Tahun Ajaran 2016/2017.

0 0 17

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN TEKNIK K-W-L PLUS (KNOW, WANT TO KNOW, LEARNED PLUS) DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN PADA SISWA KELAS VIII SMPN 3 TENGARAN KABUPATEN SEMARANG JAWA TENGAH.

0 1 194

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MENGGUNAKAN METODE KNOW-WANT TO KNOW- LEARNED DI KELAS VA

0 0 10