5.2.4 Hasil dan Pembahasan Kasus D Identitas:
Usia : 26 tahun
Jenis kelamin : pria
Cita-cita : pedagang wiraswastawan
Status pernikahan : belum menikah Pekerjaan
: pedagang D memiliki self-efficacy untuk menguasai matakuliah Psikodiagnostikan Umum
yang tergolong rendah. Apabila dilihat per aspek self-efficacy, ia memiliki derajat keyakinan yang rendah untuk mampu mengikuti kegiatan belajar, pencapaian akademik yang adekuat,
sikap ilmiah, dan memanfaatkan sumber daya sosial yang mendukungnya untuk menguasai mata kuliah Psikodiagnostika Umum.
Berikut akan dibahas mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan self-efficacy D untuk menguasai mata kuliah Psikodiagnostika Umum yang tergolong rendah.
A. Mastery Experience
D menghayati bahwa dirinya cukup sering mengalami keberhasilan maupun kegagalan di dalam hidupnya. Pengalaman keberhasilannya adalah dalam bidang usaha. D
menghayati keberhasilan tersebut ada yang mudah, ada yang sulit untuk dicapai. Dimana ketika menghadapi rintangan untuk mencapai keberhasilan, dapat diatasi dengan usaha yang
terus menerus. Dengan demikian keberhasilannya merupakan hasil dari usaha yang terus menerus tersebut. Keberhasilannya tersebut tidak membuatnya senang ataupun bangga, ia
merasa biasa saja dengan keberhasilan yang dicapainya. Keberhasilan merupakan salah satu dari pengalaman hidupnya saja.
Sebelum mengikuti mata kuliah ini D tidak pernah mengalami kegagalan. Kegagalan pertamanya menurut D adalah saat ini, yaitu saat ia mengikuti mata kuliah Psikodiagnostika
Umum. Bekal kuliah di S1 yang sebenarnya dapat juga menjadi modal baginya saat mengikuti perkuliahan ini tidak diingat lagi. Pikirannya seperti kosong. Penyebab dari
kegagalannya adalah karena kurang banyak membaca dan kurang pemahamannya secara teoretis. Kegagalan tersebut membuatnya merasa penasaran dan mendorongnya untuk lebih
banyak membaca.
B. Vicarious Experiences
D tidak tahu apakah ada mahasiswa dari angkatan sebelumnya yang memiliki karakteristik kemampuan sepertinya yang berhasil lulus dan menguasai materi
psikodiagnostika umum. Ia juga tidak mencari tahu mengenai hal tersebut. C.
Social Persuasion
Lingkungan sekitarnya, yaitu orangtua, teman, dan pasangan mengatakan bahwa D mampu dan memiliki potensi untuk meguasai mata kuliah Psikodiagnostika Umum.
Sementara ia tidak mengetahui mengenai bagaimana pendapat dosen terhadap kemampuannya. D juga mengungkapkan bahwa ada teman lama yang mengatakan bahwa ia
tidak mampu menguasai bidang psikologi. Hal tersebut cukup membekas di pikirannya.
D. Physiological Affective States
Selama mengikuti perkuliahan Psikodiagnostika Umum, D merasa lelah dan sangat tegang. Kondisi fisiknya tersebut dirasa kurang mendukung pencapaian target untuk
menguasai mata kuliah psikodiagnostika umum. Demikian juga kondisi suasana hatinya tegang selama mengikuti perkuliahan ini.
PROSES SELF-EFFICACY A Proses kognitif
Di dalam pikirannya, D membayangkan akan sukses menguasai materi Psikodiagnostika Umum, meskipun ia menghayati bahwa tuntutan tugas dalam menguasai
materi kuliah ini tergolong berat. Strategi untuk menguasai mata kuliah ini adalah dengan banyak membaca.
B Proses Motivasional
Ia memiliki keyakinan bahwa dengan belajar sungguh-sungguh, ia akan menguasai materi Psikodiagnostika Umum. Target nilai yang diharapkannya adalah B, yaitu target nilai
minimal untuk dinyatakan lulus mata kuliah ini. Adapun kendala yang dihadapi dalam menguasai mata kuliah ini adalah perasaan tegang yang ada di dalam dirinya dan kurangnya
membaca. Yang dilakukan untuk mengatasi kendala tersebut adalah lebih banyak membaca.
C Proses Afektif
Kesulitan yang dihadapi tersebut cukup membuatnya merasa cemas dan mengganggu konsentrasinya. D merasa masih cukup mampu mengendalikan situasi menekan
dalam hidupnya, termasuk juga pikiran yang mengganggu konsentrasinya tersebut. Saat merasa tertekan yang ia lakukan adalah tidur, ia tidak merasakan adanya dukungan moril dari
lingkungan sekitar saat ia merasa tertekan.
D Proses Seleksi
D bercita-cita menjadi wiraswastawan pedagang selain psikolog, dan menurutnya mata kuliah ini sangat relevan dengan cita-citanya tersebut. Dengan demikian menguasai
mata kuliah ini merupakan hal yang sangat penting dan ia sangat terdorong untuk menguasai materi Psikodiagnostika Umum.
5.2.5 hasil dan Pembahasan Kasus E Identitas