3.2.3.1 Bekerja
“Apa pekerjaanmu?” itu merupakan pertanyaan yang pertama kali akan diajukan saat seorang dewasa berjumpa dengan orang dewasa lainnya. Bekerja adalah inti dari ‘siapa’
seseorang itu. Faktor kecerdasan, fisik, sosial, dan emosional akan mempengaruhi pekerjaan; dan pekerjaan akan memengaruhi seluruh area kehidupan seseorang.
3.2.3.2 Membangun Intimate Relationship
Menurut Erikson, membangun intimate relationships adalah tugas penting dari young adulthood. Ini adalah saatnya seseorang menegakkan hubungan yang dapat
dilanjutkan ke kehidupan dewasa , yaitu hubungan-hubungan yang didasari oleh persahabatan, cinta, dan seksualitas.
Persahabatan merupakan bagian penting dari kehidupan pada setiap usia. Teman memberikan companionship tempat berbagi kegiatan, dukungan emosional saat mengalami
saat-saat sulit, dan a sense of identity serta history. Akan tetapi, secara umum, menghabiskan waktu bersama teman tidak menghasilkan life satisfaction yang tertinggi, tidak seperti halnya
dengan pasangan hidup. Teman bermakna untuk immediate enjoyment, sedangkan keluarga memberikan dukungan emosional dan keamanan yang lebih besar.
Menikah tidaklah memiliki makna yang sama bagi setiap orang. Namun secara universal, perkawinan ditujukan untuk memenuhi beberapa kebutuhan mendasar.
Manfaat pernikahan:
memberi jaminan untuk membesarkan anak.
Secara ideal, perkawinan menawarkan intimacy, persahabatan, affection, pemenuhan kebutuhan seksual, dan companionship.
Krisis tahap ke enam, intimacy versus isolation, adalah isu utama dari young adulthood. Seorang young adulthood yang mengembangkan a strong sense of self, telah siap
‘meleburkan’ identitasnya dengan orang lain. Seorang young adult yang tidak mampu, atau takut membuat komitmen mendalam dengan orang lain, akan terisolasi dan self-absorbed
terpaku pada kegiatan dan pikiran sendiri. Dalam porsi tertentu, seorang adults memang memerlukan isolation untuk berpikir tentang kehidupannya.
3.2.4 Individu Dewasa Awal yang Melanjutkan Pendidikan