Faktor-Faktor yang Menyebabkan Kurangnya Minat Menggunakan Jilbab
Adapun faktor-faktor ekstern yang mendorong para remaja putri kurang berminat dalam menggunakan jilbab di desa Margoyoso Kecamatan Sumberejo
Kabupaten Tanggamus adalah:
a. Sekolah
Sekolah memiliki peranan yang sangat penting dalam menumbuhkan minat remaja menggunakan jilbab sebagaimana pendapat Al-Maghribi bin as-Al Maghribi
yang menyatakan bahwa:
Sekolah sebagai tempat bertemunya ratusan anak dari berbagai latar belakang sosial dan lingkungan sehingga mereka membawa berbagai macam pemikiran, adat
kebiasaan, karakter, kepribadian, maka pergaulan dan hubungan interaksi memberi pengaruh yang sangat penting sebab akan meniru dan belajar dari teman-teman
sekolah pola tingkah laku dan kepribadian, sementara perilaku merupakan cerminan dari sebuah pemikiran.
Hal ini berdasarkan wawancara dengan tokoh agama yang mengatakan bahwa:
Pada awalnya remaja di sini senantiasa memakai Jilbab namun setelah tamat dari MTs mereka melanjutkan kejenjang pendidikan yang lebih tinggi sehingga
setelah bergaul dengan teman-temannya yang baru mereka mulai jarang menggunakan Jilbab.
88
b. Teman
88
Ust Abdurahman, Tokoh agama, Wawancara, 5 Agustus 2016
Teman memiliki peran dan pengaruh besar dalam pendidikan sebab telah mampu membentuk prinsip dan pemahaman yang tidak bisa dilakukan kedua orang
tua. Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa remaja yang mengatakan bahwa: “Kalau kita pakai jilbab sendirian, sementara teman yang lain tidak pakai
jilbab, saya takut dikatakan tidak kompak dan tidak solider dengan teman-teman.
89
Berbeda halnya dengan Emi Darmawati salah seorang remaja di desa Margoyoso yang mengatakan bahwa :
Saya pakai jilbab kalau pas sekolah sama kalau ada acara peringatan hari besar Islam, sedangkan dalam keseharian saya jarang mengenakan Jilbab sebab
teman-teman tidak memakai jilbab jadi saya menyesuaikan keadaan lingkungan saja.
90
Berdasarkan hasil observasi yang penulis lakukan, penulis melihat bahwa remaja di desa Margoyoso gaya berpakainnya sudah tidtfgvak jauh berbeda dengan
gaya anak-anak yang hidup di kota.
c. Teman bermain Lingkungan Jalanan
Lingkungan jalanan tempat bermain anak-anak yang di dalanmya terdapat berbagai macam perangai, pemikiran, latar belakang sosial, dan pendidikan.
Berdasarkan hasil observasi yang penulis lakukan di desa Margoyoso diperoleh data bahwa kebanyakan masyarakat desa Margoyoso tidak mengenakan
jilbab. Hal tersebut tentunya sangat berpengaruh terhadap pemahaman remaja.
89
Fitria, Remaja, Wawancara, 6 Agustus 2016
90
Emi Darmawati, Remaja, Wawancara, 6 Agustus 2016
Berdasarkan wawancara dengan Bapak Sudibyo selaku Kepala Desa di desa Margoyoso mengatakan bahwa :
“Lingkungan kami pada prinsipnya adalah lingkungan pondok pesantren, dan dalam keseharian, para ibu-ibu selalu memakai jilbab, namun sebaliknya para remaja
putri di sini kurang memiliki minat dan terinspirasi memakai Jilbab seperti para orang tuanya.
91
d. Radio dan Televisi
Radio dan televisi memiliki pengaruh yang sangat berbahaya dan strategis dalam merusak kepribadian remaja khususnya dalam hal penerapan pemakaian
Jilbab. Berdasarkan hasil observasi yang penulis lakukan, gaya berpakaian para remaja di desa Margoyoso sangat mengikuti tren. Seperti apa yang ada dalam
sinetron- sinetron atau tayangan-tayangan lain.
Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa remaja mengatakan bahwa : Untuk mengikuti tren busana itu mudah, pertama kita bisa lihat di sinetron-
sinetron, terus biasanya kalau ada gaya berpakaian dari tokoh di sinetron, di pasar pasti ada. seperti celana jeans dengan jenis pensil serta celana leging yang superketat
yang bila dipakai akan terlihat lekat sehingga bentuk tubuh akan terlihat dengan jelas. Selain celana, pakaian wanita yang sedang marak saat ini adalah kaos yang ketat.
92
91
Sudibyo, Kepala Desa Margoyoso, Wawancara 6 Agustus 2016
92
Sriwati, remaja, wawancara, 6 Agustus 2016