Pratiwi Dwisiska, 2013 Identifikasi Protozoa Dalam Usus Rayap Macrotermes Gilvus Hagen Di Daerah Cihanjuang
Bandung Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Rayap adalah serangga sosial dan termasuk kedalam ordo Isoptera yang diklasifikasikan
kedalam enam
famili yaitu
famili Mastotermitidae,
Klaotermitidae, Hodotermitidae, Rhinotermitidae, Serritermitidae, dan Termitidae Krishna dan Weesner 1969. Rayap pada dasarnya adalah serangga daerah
tropika dan subtropika. Makanan utama rayap adalah kayu atau bahan yang terutama terdiri atas selulosa. Dari perilaku makan yang demikian dapat ditarik
kesimpulan bahwa rayap termasuk golongan makhluk hidup perombak bahan mati yang sebenarnya sangat bermanfaat bagi kelangsungan kehidupan dalam
ekosistem kita. Menurut Nandika 2003 rayap mampu memakan atau mencerna selulosa, sedangkan manusia sendiri tidak bisa mencerna selulosa. Rayap mampu
menyerap selulosa, sehingga sebagian besar eksremen yang tersisa hanya tinggal lignin saja. Rayap termasuk ke dalam jenis serangga yang mampu mensintesis
enzim selulase yang aktif pada selulosa, namun rayap tetap mengandalkan bantuan mikroorganisme lain untuk mengaktifkan enzim selulase tersebut pada
selulosa. Rayap merupakan konsumen primer dalam rantai makanan yang berperan dalam kelangsungan siklus beberapa unsur penting seperti karbon dan
nitrogen. Rayap
memanfaatkan tanaman
yang mengandung
selulosa, hemiselulosa, dan lignin. Selulosa merupakan biomassa yang paling melimpah di
bumi. Selulosa dapat dihidrolisis menjadi glukosa dengan menggunakan selulase. Rayap adalah serangga kecil, sepintas terlihat mirip dengan semut,
dijumpai di banyak tempat, di hutan, pekarangan, kebun, dan bahkan di dalam rumah. Sarang rayap terdapat di tempat lembab di dalam tanah dan batang kayu
basah, tetapi ada juga yang hidup di dalam kayu kering. Makanan utama rayap adalah kayu dan bahan-bahan dari selulosa lain serta jamur Amir, 2003.
Rayap merupakan hewan unik yang teradaptasi untuk bertahan hidup dengan mendapatkan makanan yang berasal dari lignoselulosa yang mengandung
sedikit nutrisi Ohkuma 2003. Kemampuan mendegradasi selulosa dimiliki oleh
Pratiwi Dwisiska, 2013 Identifikasi Protozoa Dalam Usus Rayap Macrotermes Gilvus Hagen Di Daerah Cihanjuang
Bandung Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
rayap pekerja. Rayap merupakan serangga sosial yang memiliki pembagian tugas yang dinyatakan dalam kasta. Kasta rayap terbagi menjadi reproduktif, pekerja,
dan prajurit. Tugas utama dari rayap pekerja adalah mengumpulkan dan mendegradasi makanan yang berupa selulosa, kasta prajurit memiliki tugas
menjaga koloni rayap dari serangan musuh-musuhnya, sedangkan untuk kasta reproduktif yang terdiri dari Raja dan Ratu ini memiliki tugas yaitu bereproduksi
atau menghasilkan keturunan Krishna 1969. Rayap mampu mendegradasi selulosa karena rayap memiliki organime simbion yang dapat menghasilkan
enzim selulase endogenous cellulose Nakashima et al. 2002a, 2002b; Tokuda et al. 2007. Enzim selulase yang dihasilkan simbion berasal dari protozoa dan
bakteri Krishna 1969. Rayap diklasifikasikan dalam dua kelompok utama pylogenetik yaitu rayap tingkat rendah dan rayap tingkat tinggi. Pada rayap
tingkat rendah, protozoa merupakan agen utama dalam dekomposisi selulosa, dan pada rayap tingkat tinggi mempunyai sedikit protozoa dan sangat tergantung pada
aktivitas fermentasi bakteri Breznak, 1982. Saluran pencernaan rayap secara garis besar terbagi menjadi tiga bagian,
yaitu usus depan foregut, usus tengah midgut, dan usus belakang hindgut. Usus belakang rayap merupakan tempat utama terjadinya pencernaan selulosa
oleh organisme simbion McFarlane, 1985. Berbagai protozoa ditemukan di dalam usus bagian belakang dari berbagai jenis rayap Steinhaus, 1947, terutama
pada jenis rayap tingkat rendah famili rayap yang memiliki protozoa dibagian usus, yang ternyata berperan sebagai simbion untuk melumatkan atau
memutuskan selulosa kayu. Protozoa hanya ditemukan dibagian abdomen rayap saja, karena pada bagian abdomen khususnya hind-gut terdapat kantung-kantung
yang berfungsi sebagai tempat menempelnya organisme lain untuk bersimbiosis. Biomassa protozoa ini meliputi sekitar 17 sampai dengan 13 berat rayap
Krishna dan Weesner, 1970. Hasil dari penelitian Krishna dan Weesner 1970 menunjukkan bahwa defaunasi protozoa dalam usus belakang rayap dengan
menggunakan oksigen murni menyebabkan kematian rayap sekitar dua sampai tiga minggu walaupun diberi kertas saring yang mengandung selulosa. Namun
rayap ini akan hidup lebih lama dengan makanan yang sama dengan adanya
Pratiwi Dwisiska, 2013 Identifikasi Protozoa Dalam Usus Rayap Macrotermes Gilvus Hagen Di Daerah Cihanjuang
Bandung Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
kehadiran protozoa dalam usus belakangnya dimana terjadinya proses pencernaan selulosa. Hal ini juga menunjukkan bahwa kehidupan rayap sangat tergantung
pada mikroba simbiosisnya, dan proses penguraian selulosa dalam usus belakang rayap berlangsung dalam keadaan anaerobik.
Di Bandung penyebaran rayap cukup tinggi, salah satunya di daerah Cihanjuang. Warga sekitar sering menemukan rayap di perabot rumah tangga
mereka, seperti lemari kayu atau perabot rumah tangga lainnya yang terbuat dari kayu. Maka dari itu penulis tertarik untuk mengambil sampel rayap di daerah
Cihanjuang ini. Dari pemaparan di atas didapatkan informasi bahwa protozoa sangat
berpengaruh bagi kelangsungan hidup rayap, maka dari itu diperlukannya identifikasi jenis protozoa apa saja yang terdapat dalam usus rayap Steinhaus,
1947. Maka dari itu penulis tertarik melakukan penelitian dan mengangkatnya dalam sebuah judul skripsi
“Identifikasi Protozoa Dalam Usus Rayap Macrotermes gilvus Hagen
Di Daerah Cihanjuang, Bandung.”
B. Rumusan Masalah