31
Yara Andita Anastasya,2013 Dinamika Pengambilan Keputusan Pada Mantan Anggota Geng Motor Studi Kasus Pada Empat
Orang Mantan Anggota Geng Motor Di Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian  ini  menggunakan  pendekatan  kualitatif.  Menurut  Moleong, 2007:6  penelitian  kualitatif  ialah  penelitian  yang  bermaksud  untuk
memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain secara holistik dan dengan
cara  deskripsi  dalam  bentuk  kata-kata  dan  bahasa,  pada  suatu  konteks  khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah. Sedangkan
metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah studi kasus. Creswell,  1998 Herdiansyah, 2012:76 menyatakan bahwa studi kasus ialah suatu model yang
menekankan pada eksplorasi dari suatu “sistem yang berbatas” pada satu kasus atau  beberapa  kasus  secara  mendetail,  disertai  dengan  penggalian  data  secara
mendalam  yang  melibatkan  beragam  sumber  informasi  yang  kaya  akan konteks.
B. Definisi Operasional
Penelitian  ini  akan  menggunakan  metode  wawancara  sebagai  salah  satu instrumen  yang  digunakan  untuk  menggali  dinamika  pengambilan  keputusan
pada  mantan  anggota  geng  motor  selain  instrumen  studi  dokumentasi  yang bersifat  situasional.  Pedoman  wawancara  dirumuskan  berdasarkan  tahap
pengambilan keputusan menurut Steve Cooke dan Nigel Slack 1991, yaitu : 1.
Observasi Pandangan  awal  terhadap  geng  motor,  manfaat  atau  kerugian  yang
akan  dihadapi  setelah  menjadi  anggota,  pertimbangan  sebelum  menjadi anggota,  serta  jangka  waktu  sebelum  memutuskan  menjadi  anggota.
Bujukan  oleh  orang  sekitar  terutama  teman  sepermainan  pun  bisa  menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi.
Yara Andita Anastasya,2013 Dinamika Pengambilan Keputusan Pada Mantan Anggota Geng Motor Studi Kasus Pada Empat
Orang Mantan Anggota Geng Motor Di Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
2. Mengenali masalah
Masalah  apa  saja  yang  akan  terjadi  baik  ekstern  atau  intern,  baik intrapersonal  atau  interpersonal.  Bagaimana  ia  memahami  masalah,
memikirkan masalah, memecahkan masalah atau tidak serta apakah masalah tersebut  menjadi  titik  puncak  yang  menyebabkan  ia  mengundurkan  diri.
Masalah  tidak  hanya  dialami  secara  personal,  dapat  pula  pengalaman masalah dari orang terdekat.
3. Menetapkan tujuan
Pertimbangan  akan  beberapa  harapan  yang  mungkin  muncul  jika mengambil  keputusan  tersebut.  Tidak  semua  menetapkan  tujuan  sebelum
memutuskan  mengambil  keputusan,  ada  pula  beberapa  yang  menganggap bahwa  harapan  yang  mungkin  muncul  hanya  sebagai  hadiah  tambahan.
Harapan yang mungkin muncul berbanding lurus sesuai dengan tujuan yang diharapkan  sebelumnya,  jika  harapan  yang  muncul  lebih  dari  yang
diharapkan  maka  itu  akan  menjadi  penguat  untuk  tetap  pada  keputusan tersebut.
4. Memahami masalah
Masalah  apa  saja  yang  terjadi  setelah  ia  berada  dalam  jalur keputusannya.  Masalah  itu  dapat  bersifat  intrapersonal  atau  interpersonal,
ekstern  atau  intern.  Kemudian  bergantung  pada  bagaimana  ia  memahami, memikirkan, memecahkan masalah tersebut atau tidak serta apakah masalah
tersebut  menjadi  titik  puncak  yang  menyebabkan  ia  mengundurkan  diri. Masalah  juga  dapat  terjadi  ketika  nilai-nilai  yang  sebelumnya  dianut
bertentangan dengan nilai-nilai setelah ia mengambil keputusan. Oleh sebab itu tahap ini menjadi penting karena pemahaman masalah
yang  keliru  akan  berdampak  serius  dari  keseluruhan  tahap  yang  akan berlangsung  selanjutnya.  Pemahaman  masalah  berbanding  lurus  terhadap
Yara Andita Anastasya,2013 Dinamika Pengambilan Keputusan Pada Mantan Anggota Geng Motor Studi Kasus Pada Empat
Orang Mantan Anggota Geng Motor Di Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
cara  pandang  sehingga  tidak  semua  orang  memiliki  langkah  yang  sama dalam memecahkan masalah.
5. Menentukan pilihan-pilihan
Ketika  seseorang  sudah  memiliki  pemahaman  akan  masalah,  dengan sendirinya  ia  memunculkan  pilihan-pilihan  untuk  mengatasi  atau
memecahkan  masalah  tersebut.  Banyak  atau  ragamnya  pilihan  bergantung pada  pemahaman  seseorang.  Pilihan  itu  dapat  muncul  atas  pemahaman
prbiadi atau dapat pula atas pengalaman orang lain. 6.
Mengevaluasi pilihan-pilihan Ketika  pilihan-pilihan  sudah  muncul,  langkah  selanjutnya  ialah
mengevaluasi. Pilihan mana yang lebih baik untuk diterapkan, pilihan mana yang dapat menjadi pengganti jika pilihan pertama tidak sesuai, serta pilihan
mana  yang  tidak  perlu  diterapkan  sehingga  dengan  sendirinya  jumlah pilihan  akan  berkurang.  Pemilihan  pilihan  ini  berbanding  lurus  terhadap
konsekuensi  yang  akan  muncul  sehingga  tahap  ini  memiliki  banyak pertimbangan  dibanding  pada  tahap-tahap  sebelumnya.  Terkadang
pengevaluasian pilihan  membutuhkan waktu  lama, hal  ini bergantung pada diri individu yang mengalami.
7. Memilih
Tahap ini menjadi inti dari semua tahap-tahap pengambilan keputusan karena  individu  mempertaruhkan  hal  yang  telah  ia  alami  sebelumnya
dengan matang. Tepat  atau tidaknya pengambilan keputusan sesuai dengan harapan  yang  sebelumnya  telah  individu  harapkan.  Sehingga  cara  dan
harapan  setiap  individu  selaku  pengambil  keputusan  akan  selalu  berbeda karena bergantung pada persepsi masing-masing.
8. Menerapkan
Setelah  pilihan  telah  dipilih,  individu  secara  tidak  langsung  dituntut untuk  setia  dalam  menerapkan  pilihannya.  Pada  tahap  ini  berbagai
Yara Andita Anastasya,2013 Dinamika Pengambilan Keputusan Pada Mantan Anggota Geng Motor Studi Kasus Pada Empat
Orang Mantan Anggota Geng Motor Di Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
perubahan  akan  terjadi  bergantung  pada  masalah  serta  pilihan  yang  telah ditetapkan sebelumnya. Keefektifan tahap ini bergantung pada kemampuan
dan penerapan pilihan oleh individu sebagai pelaku pengambil keputusan.
9. Memonitor
Setelah  penerapan  pilihan  telah  dilakukan,  maka  mengawasi  atau memonitor  seberapa  efektif  pilihan  tersebut  dalam  memecahkan  atau
mengurangi  masalah  menjadi  sangat  penting.  Apakah  sudah  sesuai  dengan harapan individu yang telah ditetapkan sebelumnya atau tidak. Pada titik ini,
tahap  ini  menjadi  penentu  apakah  menjadi  tahap  akhir  atau  kembali mengulang dari tahap awal. Tahap ini menjadi akhir dari keseluruhan proses
jika  fakta  yang  terjadi  sesuai  dengan  harapan  yang  diinginkan,  begitu  pula sebaliknya.
C. Subjek Penelitian