organik mikroalga ini, ternyata terdapat hidrokarbon, yaitu senyawa dasar pembentuk bahan bakar. Adapun kandungan lipid dalam mikroalga diketahui
mencapai 20 , dan kandungan tsb masih dapat ditingkatkan melalui cara rekayasa genetis hingga mencapai 50 Mujizat Kawaroe, dan Warintek Nganjuk,
2008. Tidak hanya berguna untuk biofuel, mikro alga juga merupakan organisme terefisien dalam menangkap dan memanfaatkan energi matahari dan C02 untuk
keperluan fotosintesis, dan dia sangat membantu dalam pencegahan terjadinya pemanasan global Mujizat Kawaroe, 2008. Untuk pengetahuan umum, di
kalangan ilmuwan, rumput laut dikenal dengan nama alga, dan berdasarkan ukurannya dibedakan dua golongan, yaitu mikro alga dan makro alga. Dari
keduanya, mereka adalah organisme penghasil oksigen yang sangat dibutuhkan oleh semua penghuni laut sehingga peranan keduanya juga sangat penting dalam
ekosistem laut AB. Susanto, 240409.
http:pijar.orgcontentview21772
2.4 Komposisi Rumput Laut
Komposisi rumput laut adalah sebagai berikut www.google.com :
- Air : 27,8
- Karbohidrat : 33,3
- Protein : 5,4
- Lemak : 8,6
- Abu : 22,25
- Serat kasar : 3
Komposisi ampas rumput laut adalah sebagai berikut www.google.com :
Selulosa : 20
Hemiselulosa : 70
Lignin : 10
Sifat fisik rumput laut adalah sebagai berikut www.google.com:
Bentuk : Berbentuk thallus ganggang.
Warna : tergantung jenis rumput laut kebanyakan hijau
Batang : bentuk batang tidak berstruktur.
2.5 Alasan Rumput Laut dijadikan Sumber Energi
1. Karena rumput laut tidak dikonsumsi setiap saat oleh manusia maka saat dia dijadikan sumber energi terbarukan, Maka relative kecil konsekuensi yang
timbul dari pemanfaatannya sebagai biofuel.
2. Sebagai negara kepulauan dengan pantai yang panjang dan iklim yang hangat sepanjang tahun, maka Indonesia adalah negara yang
mampu menyediakan rumput laut sebagai bahan pembuatan bioenergi. Oleh karena itu, Indonesia sangat besar berpotensi
sebagai salah satu negara pemasok bahan bakar nabati biofuel guna memenuhi kebutuhan dunia yang semakin meningkat akan energi bersih.
3. Sebagai pensubstitusi bahan bakar fosil, pemanfaatan rumput laut sebagai biodisel adalah bersifat terbarukan dan berkelanjutan serta termasuk energi
bersih dan efisien.
4. Dapat mencegah terjadinya pemanasan global. http:www.managementfile.com
Dalam kaitannya dengan uraian pada poin 1-4 di atas, Pemerintah Indonesia telah memberikan payung hukum untuk hal itu, yakni melalui Perpres
No 5 Tahun 2006. Dalam Perpres ini, dikemukakan perihal tentang Kebijakan Energi Nasional yang bertujuan menjamin keamanan pasokan energi dalam
negeri dan untuk mendukung pembangunan yang berkelanjutan. Adapun pembangunan berkelanjutan dimaksud berarti pengembangan energi terbarukan
yang bisa memenuhi kebutuhan masyarakat secara murah dan terjangkau.
Saat ini, Indonesia memiliki sumberdaya rumput laut yang banyak, tetapi kita belum menguasai teknologi tinggi untuk memanfaatkan rumput laut sebagai
sumber energi terbarukan. Oleh karena itu, Indonesia perlu mitra dalam upaya pemanfaatan rumput laut sebagai sumber energi terbarukan. Dalam kaitan
dengan hal ini, kita dapat menjalin kemitraan dengan Korea Selatan Korsel. Mengapa Korsel dipilih? Penyebabnya adalah Korsel sudah memiliki road map,
model, grand strategy, dan teknologi tinggi untuk menjadikan rumput laut sebagai energi terbarukan.
Namun patut diingat, jalinan kemitraan itu haruslah memberikan keuntungan bagi kedua pihak, baik dalam jangka pendek, menengah dan
panjang. Dari kemitraan tsb, Indonesia haruslah, misalnya, mendapatkan alih teknologi untuk pengembangan teknologi terbaru dan maju dalam hal budidaya
rumput laut, pelibatan para peneliti dalam negeri untuk workshop dan penelitian bersama tentang rumput laut, pengembangan kapasitas sumberdaya manusia
melalui program pendidikan dan pelatihan di subsektor rumput laut, dan pengembangan pemanfaatan spesies mikroalga rumput laut sebagai bahan
bakar nabati biofuel dan pangan.
Karena kebutuhan terhadap sumber energi yang bersih semakin meningkat, maka diberbagai lembaga penelitian dan perguruan tinggi banyak
berlomba menemukan clean technology teknologi yang bersih. Saat ini, yaitu mulai tahun 2000-an, masyarakat dunia telah menggunakan paradigma kelima,
yakni mulai menerapkan teknologi biomassa yang terbarukan dan berkelanjutan renewable and sustainable technology, dan ini termasuk bioenergi dari rumput
laut.
2.6 Rumput Laut Dari Suplement Hingga Bio Energi