2.3 Jenis-jenis Rumput Laut
Adalah jenis rumput laut yang bervarietas Geladine akan dikembangkan untuk biofuel. Hingga sekarang, varietas ini telah dibudidayakan di sejumlah
daerah, yakni di Maluku seluas 20 ribu ha, Belitung Timur dan Lombok sekitar 10 ribu ha. Selain ketiga daerah tersebut, sejumlah daerah di Indonesia juga sangat
potensial dikembangkan sebagai daerah budidaya rumput laut, yakni Takalar Sulsel, Karang Asem Bali, Sumenep Jatim, Lombok Barat NTB, Gorontalo,
Jakarta Utara DKI, Kota Baru Kalsel, P. Sawu NTT. Di daerah-daerah tsb, dapat dibudidayakan jenis rumput laut mikroalga seperti diatom Bacillariophyceae,
gang-gang hijau Chlorophyceae, ganggang emas Chrysophyceae, dan ganggang biru Cyanophyceae. Dari keempat kelompok tsb, mereka dapat
dimanfaatkan sebagai bahan baku bioenergi Mujizat Kawaroe, 2008. http:rumputlautindonesia.blogspot.com201010rumput-laut-dari-suplement-
hingga-bio.html
Mengapa rumput laut lebih kompetitif dibandingkan sumberdaya hayati lainnya sebagai biodisel? Hal ini, misalnya, karena hasil penelitian membuktikan
bahwa dalam 1 ha lahan, mikro alga dapat menghasilkan 58.700 liter minyak pertahunnya, atau jauh lebih besar dibandingkan jagung yang hanya 172
litertahun dan kelapa sawit yang hanya 5.900 litertahun DKP, 04112008. Studi lain juga menemukan hal yang sama, yakni dalam salah satu lipid minyak
organik mikroalga ini, ternyata terdapat hidrokarbon, yaitu senyawa dasar pembentuk bahan bakar. Adapun kandungan lipid dalam mikroalga diketahui
mencapai 20 , dan kandungan tsb masih dapat ditingkatkan melalui cara rekayasa genetis hingga mencapai 50 Mujizat Kawaroe, dan Warintek Nganjuk,
2008. Tidak hanya berguna untuk biofuel, mikro alga juga merupakan organisme terefisien dalam menangkap dan memanfaatkan energi matahari dan C02 untuk
keperluan fotosintesis, dan dia sangat membantu dalam pencegahan terjadinya pemanasan global Mujizat Kawaroe, 2008. Untuk pengetahuan umum, di
kalangan ilmuwan, rumput laut dikenal dengan nama alga, dan berdasarkan ukurannya dibedakan dua golongan, yaitu mikro alga dan makro alga. Dari
keduanya, mereka adalah organisme penghasil oksigen yang sangat dibutuhkan oleh semua penghuni laut sehingga peranan keduanya juga sangat penting dalam
ekosistem laut AB. Susanto, 240409.
http:pijar.orgcontentview21772
2.4 Komposisi Rumput Laut