Gerontologi yang berasal dari kata Geros yang berarti lanjut usia dan Logos berarti ilmu. Gerontologi adalah ilmu yang
mempelajari tentang Lanjut Usia dengan segala permasalahan. Sedangkan gerontik adalah sesuatu yang berhubungan dengan
Lanjut Usia dan segala permasalahanya baik dalam keadaan sehat maupun sakit Efendi, Makhfudli, 2009.
World Health Organization WHO terdapat dalam Nugroho 2008 menggolongkan Lanjut Usia menjadi 4 golongan yaitu: usia
pertengahan middle age adalah usia mulai dari 45 –59 tahun,
Lanjut Usia elderly adalah usia mulai dari 60 –74 tahun, lanjut usia
tua old adalah usia 75 –90 tahun, dan usia sangat tua very old
Lanjut Usia diatas 90 tahun. Lanjut Usia dikatakan sebagai tahap akhir dari perkembangan pada daur kehidupan manusia. Sedangkan
menurut pasal 1 ayat 2. 3, dan 4 UU No. 13 tahun 1998 tentang Kesehatan, dinyatakan bahwa Lanjut Usia adalah seseorang yang
telah mencapai usia lebih dari 60 tahun.
2.3 Proses Penuaan
Penuaan atau proses terjadinya tua adalah suatu proses menghilangnya secara perlahan-lahan kemampuan jaringan, untuk
memperbaiki diri atau mengganti dan mempertahankan fungsi normalnya sehingga tidak dapat bertahan terhadap infeksi serta
memperbaiki kerusakan yang dideritanya. Seiring dengan proses
menua tersebut, tubuh akan mengalami berbagai masalah kesehatan atau biasa disebut dengan penyakit degeneratif Maryam
R.S, dkk, 2008.
Proses penuaan otak yang merupakan salah satu bagian dari proses degenerasi, yang akan menimbulkan berbagai gangguan
neuro psikologis. Salah satu dari masalah kesehatan yang paling umum terjadi pada kelompok Lanjut Usia yaitu penurunan daya
ingat. Kondisi seperti ini akan menyebabkan Lanjut Usia terjadi penurunan daya ingat yang memerlukan perhatian dan perawatan
khusus dari keluarganya. Sebuah perhatian diberikan kepada Lanjut Usia berupa dukungan sosial khususnya keluarga, kerabat dekat
atau teman sebaya. Dukungan dari keluarga juga dapat merupakan informasi verbal ataupun informasi secara nonverbal, saran,
bantuan, atau tingkahlaku yang diberikan oleh orang-orang terdekat, yang berupa kehadiran serta hal-hal yang dapat memberi dukungan
dan keuntungan emosional kepada Lanjut Usia. Dukungan dari keluarga terhadap Lanjut Usia juga sangat dipengaruhi oleh
modernisasi yang menyebabkan terjadinya pergeseran nilai-nilai keluarga dalam merawat Lanjut Usia. Ada tiga penyebab perubahan
pergeseran nilai-nilai keluarga dalam merawat Lanjut Usia, keluarga dari extended family ke nuclear family, ini meningkatkan tingkat
partisipasi angkatan kerja pada wanita, dan migrasi keluar pada
usia yang masih muda Young-Out Migration Widyastuti, Dkk,
2011.
Menjadi tua ditandai dengan adanya kemunduran biologis yang terlihat sebagai gejala-gejala kemunduran fisik, antara lain kulit mulai
keriput, perubahan warna pada rambutberuban, gigi mulai ompong, pendengaran dan penglihatan mulai berkurang, mudah lelah,
gerakan mulai melamban dan kurang lincah, dan akan terjadi penumbunan lemak dibagian perut dan pinggul. Kemunduran yang
terjadi adalah kemampuan-kemampuan kognitif seperti suka lupa pikun, kemunduran orientasi terhadap waktu, ruang, tempat, serta
tidak mudah menerima hal-hal atau ide baru Maryam R.S, dkk, 2008.
Beberapa aspek yang berkaitan dengan proses yang biasa disebut penuaan yaitu aspek psikologis, biologis, dan sosial. Aspek
psikologis Lanjut Usia akan mengalami penurunan intelektualitas yang meliputi persepsi, kemampuan kognitif, dan memori Maryam,
dkk, 2008. Aspek sosial, Lanjut Usia mengalami penarikan diri dari lingkungan sosial. Hal ini merupakan bagian dari suatu proses
dimana penuaan yang terjadi secara normal, sedangkan dalam aspek biologis, Lanjut Usia merupakan penduduk yang mengalami
penuaan secara terus menerus yang ditandai dengan penurunan fisik Zainuddin, 2002. Penelitian menyebutkan kondisi fisik dan
psikis yang menurun pada Lanjut Usia, menyebabkan Lanjut Usia kurang mampu menghasilkan pekerjaan yang produktif, jika tidak
bekerja berarti bantuan yang diperoleh Lanjut Usia dari bantuan keluarga, kerabat atau orang lain. Keluarga juga masih sangat
kurang untuk memberikan dorongan dan motivasi kepada Lanjut Usia untuk melakukan aktivitas di luar rumah. Hal ini disebabkan
karena sikap proteksi yang berlebihan dari keluarga terhadap Lanjut Usia, seperti rasa takut terjatuh di luar rumah dan kelelahan.
Keluarga menganggap Lanjut Usia tidak mampu lagi untuk melakukan aktivitas di luar rumah, sedangkan keluarga tidak punya
waktu untuk mendampinginya karena kondisi mereka yang sibuk dengan urusan pribadi masing-masing Rinajumita, 2011.
2.4 Perubahan Sistem Tubuh Lanjut Usia