psikis yang menurun pada Lanjut Usia, menyebabkan Lanjut Usia kurang mampu menghasilkan pekerjaan yang produktif, jika tidak
bekerja berarti bantuan yang diperoleh Lanjut Usia dari bantuan keluarga, kerabat atau orang lain. Keluarga juga masih sangat
kurang untuk memberikan dorongan dan motivasi kepada Lanjut Usia untuk melakukan aktivitas di luar rumah. Hal ini disebabkan
karena sikap proteksi yang berlebihan dari keluarga terhadap Lanjut Usia, seperti rasa takut terjatuh di luar rumah dan kelelahan.
Keluarga menganggap Lanjut Usia tidak mampu lagi untuk melakukan aktivitas di luar rumah, sedangkan keluarga tidak punya
waktu untuk mendampinginya karena kondisi mereka yang sibuk dengan urusan pribadi masing-masing Rinajumita, 2011.
2.4 Perubahan Sistem Tubuh Lanjut Usia
Pada Lanjut Usia ada beberapa perubahan yang terjadi antara lain: perubahan fisik, perubahan mental, dan perubahan
psikososial Nugroho, 2000
2.4.1 Perubahan Fisik Perubahan fisik adalah perubahan-perubahan yang
terjadi secara alami pada organ-organ tubuh manusia, sebagai berikut:
a Sel Sel akan mengalami perubahan dalam tubuh
manusia, yang terjadi pada tubuh Lanjut Usia ini
adalah jumlah selnya akan lebih sedikit dan ukurannya akan lebih besar. Cairan tubuh dan cairan
intraseluler berkurang, ginjal, darah, proporsi protein di otak, dan hati juga akan ikut berkurang. Jumlah sel
otak akan menurun, mekanisme perbaikan sel akan terganggu, dan otak akan terjadi pengecilan.
b Sistem Persarafan Pada sistem persarafan rata-rata akan berkurangya
saraf neocortical sebesar 1 per detik persarafan cepat menurun, lambat dalam merespon baik gerakan
maupun jarak waktu, stres, mengecilnya saraf pancaindra, dan menjadi kurang sensitif terhadap
sentuhan. c Sistem Pendengaran
Gangguan pada pendengaran, membran timpani mengalami pengecilan atau penyusutan pada jaringan
otot atau jaringan saraf, terjadi pengumpulan dan pengerasan serumen karena peningkatan keratin,
pendengaran akan menurun pada Lanjut Usia yang mengalami ketergantungan jiwa dan stres.
d Sistem Penglihatan Terjadi hilangnya respon terhadap sinar dan kornea
lebih berbentuk seperti bola, lensa lebih keruh ini
dapat menyebabkan katarak, meningkatnya ambang, pengamatan sinar dan daya adaptasi terhadap
kegelapan menjadi lebih lambat dan sulit untuk melihat
dalam keadaan
gelap. Menurunnya
pandangan dan daya untuk membedakan warna biru dan hijau pada skala pemeriksaan.
e Sistem Kardiovaskular Sistem ini terjadi elastisitas dinding aorta menurun,
katup jantung
menebal dan
menjadi kaku,
kemampuan jantung memompa darah menurun 1 setiap tahun sesudah berumur 20 tahun, hal ini
menyebabkan menurunnya kontraksi dan volume. Kehilangan elastisitas pembuluh darah, kurangnya
efektivitas pembuluh darah perifer untuk oksigenasi, tekanan darah meningkat yang diakibatkan oleh
meningkatnya resistensi dari pembuluh darah perifer. f Sistem Pengaturan Suhu Tubuh
Pada Lanjut Usia, suhu tubuh menurun atau dalam bahasa latin Hipotermi secara fisiologis kurang lebih
35 C, hal ini terjadi oleh karena metabolisme yang
menurun, keterbatasan refleks menggigil, dan tidak dapat memproduksi panas yang banyak sehingga
terjadi rendahnya aktivitas otot.
g Sistem Pernapasan Pada sistem pernapasan ini terjadi pada otot
–otot pernapasan yang kehilangan kekuatan dan menjadi
kaku, menurunnya aktivitas dari silia, paru –paru
kehilangan elastisitas sehingga kapasitas residu meningkat, menarik napas lebih berat kapasitas
pernapasan maksimum menurun, dan kedalaman pernapasan menurun. Ukuran alveoli melebar dari
normal dan jumlahnya berkurang, oksigen pada arteri menurun menjadi 75 mmHg, kemampuan untuk batuk
berkurang, dan penurunan kekuatan otot pernapasan. h Sistem Gastrointestinal
Kehilangan gigi, indra pengecapan mengalami penurunan, esofagus melebar, sensitivitas akan rasa
lapar menurun, produksi asam lambung dan waktu pengosongan lambung menurun, peristaltik lemah
dan biasanya timbul konstipasi, fungsi absorbsi menurun, hati semakin mengecil dan menurunnya
tempat penyimpanan, serta berkurangnya suplai aliran darah.
i Sistem Genitourinaria Ginjal mengecil dan nefron menjadi atrofi, aliran darah
ke ginjal menurun hingga 50, fungsi tubulus
berkurang karena
akibat pada
penurunan kemampuan ginjal untuk mengonsentrasikan urine,
berat jenis urine menurun, proteinuria biasanya +1, blood urea nitrogen meningkat hingga 21 mg, nilai
ambang ginjal tehadap glukosa meningkat. Otot –otot
kandung kemih melemah, kapasitasnya menurun hingga 200 ml dan menyebabkan frekuensi buang air
kecil meningkat, kandung kemih sulit dikosongkan sehingga meningkat retensi urine. Pada pria dengan
usia 65 tahun ke atas sebagian besar mengalami pembesaran prostat hingga ±75 dari besar
normalnya. j Sistem Endokrin
Menurunnya aktifitas tiroid, daya pertukaran gas, produksi aldosterone, serta sekresi hormone kelamin
seperti progesterone, esterogen, dan testosterone. k Sistem Integument
Kulit menjadi keriput akibat kehilangan lemak, permukaan kulit kasar dan bersisik, menurunnya
respon terhadap trauma, mekanisme proteksi kulit menurun, kulit kepala dan rambut mulai menipis serta
berwarna kelabu, rambut dalam hidung dan telinga menebal,
berkurangnya elastisitas
akibat
menumbuhnya cairan dan vaskularisasi, pertumbuhan kuku lebih lambat, kuku jari menjadi keras dan rapuh,
kuku kaki tumbuh secara berlebihan dan seperti tanduk, kelenjar keringat berkurang jumlah dan
fungsinya, kuku menjadi
pudar, dan
kurang bercahaya.
l Sistem Musculoskeletal Tulang kehilangan kepadatanya dan semakin rapuh,
kifosis, persendian membesar dan menjadi kaku, tendon mengerut dan mengalami sklerosis, antrofi
serabut otot sehingga gerak seseorang menjadi lambat, otot
–otot kram dan menjadi tremor. m Vagina
Perubahan pada vagina bagi kaum wanita, akan terjadi perubahan pada selaput lendir mengering dan
sekresi menurun.
2.4.2 Perubahan Mental Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan mental
adalah perubahan fisik, kesehatan umum, tingkat pendidikan, keturuan, lingkungan, tingkat kecerdasan, dan kenangan.
Kenangan ini dibagi menjadi dua, yaitu kenangan jangka panjang berjam-jam sampai berhari-hari yang lalu ini
mencakup beberapa perubahan dan kenangan jangka pendek biasanya terjadi hanya beberapa menit saja 0
– 10 menit biasanya berupa kenangan buruk.
2.4.3 Perubahan Psikososial Menurut Maryam R. S, dkk, 2008 Perubahan
psikososial adalah perubahan yang terjadi pada lanjut usia jika mengalami frustrasi, kesepian, takut kehilangan
kebebasan, takut menghadapi kematian, depresi, perubahan keinginan, dan kecemasan. Dalam psikologi perkembangan
pada lanjut usia dan perubahan yang dialaminya akibat dari proses penuaan, yaitu sebagai berikut:
a Masalah umum yang sering dialami pada lanjut usia, keadaan fisik lemah dan tidak berdaya sehingga
bergantung pada orang lain, b Mencari teman baru untuk menggantikan suami atau
istri yang sudah tiada, dan atau cacat, c Mengembangkan kegiatan baru untuk mengisi waktu
kosong, dan d Mulai merasakan kebahagiaan dari kegiatan yang
sesuai untuk lanjut usia dan memiliki kemauan untuk mengisi atau menggantikan kegiatan
–kegiatan lama dengan kegiatan yang cocok.
Menurut Nugroho 2000 mengatakan bahwa, perubahan psikososial terjadi setelah seseorang mengalami pensiun. Hal
–hal yang akan terjadi dimasa pensiun pada lanjut usia adalah sebagai
berikut: 1 Kehilangan
sumber finansial
atau pemasukan
berkurang, 2 Kehilangan status yang dulunya mempunyai jabatan
yang tinggi, 3 Kehilangan pekerjaan atau kegiatan yang dulunya
sangat sibuk, 4 Kehilangan teman atau relasi, dan
5 Merasakan atau kesadaran akan kematian dimasa tua yang terus berjalan.
2.5 Dukungan Sosial dengan Keluarga