:
Gambar : Pengalokasian tempat sampah di SDN 5 Songan
b. Program Pokok Non Tema
1. Pendampingan Keluarga Waktu Pelaksanaan
: 23 Juli- 27 Agustus 2016 Lokasi
: Menyesuaikan Jumlah Peserta
: - Pihak Terlibat
: 15 orang Pelaksanaan
Program pendampingan keluarga dilaksanakan dari tanggal 23 Juli 2016 sampai 27 Agustus 2016. Keluarga yang didampingi masing-masing mahasiswa KKN telah disarankan
sebelumnya oleh Kepala Desa dengan perantara kepala dusun setempat. Permasalahan
Sulitnya mengatur jadwal bertemu dengan kk dampingan serta sulitnya berkomunikasi dengan bahasa daerah di Desa Songan.
Solusi Berkoordinasi terlebih dahulu dengan kk dampingan serta meminta bantuan kepada teman
mahasiswa lain yang bisa mengerti bahasa daerah agar ikut mendampingi saat melakukan kunjungan.
Dampak Meningkatkan motivasi kk dampingan dalam meningkatkan kualitas hidupnya.
c. Program Pokok Tambahan
1. Pengembangan Minat Bakat dengan Pelatihan Seni Tari dan Seni Musik
Kegiatan Bidang : Sosial Budaya
Judul Kegiatan : Program pelatihan seni tari dan seni musik di SD yang ada di Desa
Songan A, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli. Waktu Pengajaran
: Kegiatan pelatihan seni tari dan seni music dilaksanakan pada tanggal 30 Juli 2016 dan 6 Agustus 2016 di SDN 5 Songan.
Lokasi Pelaksanaan :Pengajaran pelajaran Matematika ini dilaksanakan di SDN 5
Songan, Desa Songan, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli. Jumlah Peserta
:Jumlah peserta yang terlibat dalam pengajaran kali ini adalah sebanyak 93 siswa, yaitu siswa kelas III,IV,V VI.
Kelompok Sasaran : Siswa kelas III,IV,V VI di SDN 5 Songan.
Pihak Terlibat : Mahasiswa KKN dan siswa SDN 5 Songan.
Pelaksanaan Kegiatan : Kegiatan pelatihan seni tari dan seni musik dilaksanakan pada minggu pertama dan
minggu kedua, kegiatan ini dilaksanakan oleh seluruh mahasiswa KKN PPM yang bertugas di Desa Songan A.Pelatihan dilakukan setiap hari sabtu pada jam pengembangan diri di
sekolah mulai pukul 08.00 dan berakhir pukul 11.00. Pelatihan seni tari dilaksanakan di ruang kelas IV dan pelatihan seni musik dilaksanakan di ruang kelas VI. Sarana pendukung
yang digunakan dalam pelatihan seni tari dan seni musik adalah LCD Proyektor, Sound, Gitar dan Laptop.
Permasalahan : Permasalahan yang dihadapi mahasiswa KKN selama pelatihan seni tari dan seni
musik di SDN 5 Songan diantaranya adalah tidak adanya aula untuk menampung anak- anak yang ingin berlatih menari karena antusias siswa siswi pada pelatihan menari melebihi
kapasitas ruang kelas tapi dengan pelatih dan sarana dari mahasiswa yang terbatas. Selain itu, siswa-siswi di SD tersebut banyak yang tidak mengenal seni tari khususnya tari bali,
sehingga harus dilatih dari sangat dasar. Keterbatasan waktu pelatihan yaitu hanya dua kali
pertemuan saja juga menjadi kendala mengingat siswa-siswi nya banyak yang tidak mengenal seni tari bali.
Solusi : Dari permasalahan yang ditemui mahasiswa KKN dalam memberikan pelatihan seni
tari dan seni musik untuk siswa-siswi di SDN 5 Songan maka solusi yang dapat diberikan oleh mahasiswa diantaranya:
1 Memfokuskan pelatihan seni tari untuk siswi perempuan sedangkan siswa laki-laki difokuskan di seni musik karena jumlah pelatih di seni musik lebih memungkinkan
untuk melatih lebih banyak siswa-siswi. 2 Melaksanakan pelatihan tambahan untuk seni tari di posko KKN karena antusias
siswa-siswinya yang baik di pengembangan minat tersebut. Dampak :
Siswa – siswi SDN 5 Songan dapat lebih mengenal seni tari bali dengan baik mulai
dari dasar sampai dapat menarikan beberapa tarian bali seperti tari puspanjali dan tari pendet.
Dokumentasi Program :
Gambar 1 dan Gambar 2: Pelatihan Seni Tari oleh Mahasiswa KKN di Ruang Kelas IV
Gambar 3 dan Gambar 4 : Pelatihan Seni Musik oleh Mahasiswa KKN di Ruang Kelas VI
2. Pengajaran Keterampilan Kertas Origami, Pohon Cita dan Pohon Ilmu
Kegiatan Bidang : Sosial Budaya
Judul Kegiatan : Program pengajaran keterampilan origami, pohon ilmu, dan
pohon cita-cita kepada siswa kelas IV di SD N Songan A Waktu Pengajaran
: Kegiatan pengajaran keterampilan dilaksanakan selama tiga hari yakni pada hari Rabu tanggal 3 Agustus 2016, hari
Kamis tanggal 4 Agustus 2016, dan hari Jumat tanggal 5 Agustus 2016.
Lokasi Pelaksanaan : Pengajaran keterampilan dilaksanakan di SD N 1 Songan,
SD N 5 Songan, dan SD N 6 Songan, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli.
Jumlah Peserta : Jumlah peserta yang terlibat dalam pengajaran kali ini
adalah sebanyak 64 siswa. Kelompok Sasaran
: Siswa-siswi SD kelas IV. Pihak Terlibat
: Mahasiswa KKN PPM Universitas Udayana dan siswa- siswi SD N 1 Songan, SD N 5 Songan, dan SD N 6 Songan.
Pelaksanaan Kegiatan : Kegiatan dilaksanakan pada minggu kedua, kegiatan ini dilaksanakan oleh
mahasiswa KKN PPM di Desa Songan A. Kegiatan ini mengajarkan cara melipat kertas origami ke dalam bentuk burung, kupu-kupu, dan kelinci. Dalam proses belajar melipat
kertas diajarkan langkah demi langkah dalam proses pembuatannya sehingga lebih mudah dimengerti. Selain melipat origami, juga mengajarkan untuk membuat pohon ilmu dan
pohon cita-cita. Pohon ilmu dibuat untuk mengingat pelajaran yang telah diajarkan di sekolah. Setiap siswa membuat materi dari pelajaran yang disukai di sekolah lalu
digantungkan di pohon ilmu. Pohon ilmu dibuat ke dalam berbagai bentuk agar terlihat menarik dan menyenangkan dalam membaca. Pohon cita-cita juga diajarkan kepada siswa
agar setiap siswa mempunyai cita-cita di masa depan. Setiap siswa harus mempunyai cita- cita yang nantinya akan ditempelkan di pohon.
Permasalahan Permasalahan yang dihadapi mahasiswa KKN dalam pengajaran keterampilan di
SD N 1 Songan, SD N 5 Songan, dan SD N 6 Songan diantaranya adalah: - Para siswa sebelumnya belum pernah mendapatkan pengajaran keterampilan
origami, sehingga saat mengajar memerlukan waktu yang lama.
- Di dalam proses pengajaran keterampilan origami, pohon ilmu, dan pohon cita-cita para siswa sangat ribut dan tidak mau dengan serius mendengarkan apa yang
dijelaskan. - Pengajaran yang hanya berdurasi satu kali pertemuan di setiap SD menyebabkan
pengajaran keterampilan origami yang diajarkan menjadi kurang maksimal untuk diajarkan maupun untuk dipahami oleh para siswa.
Solusi Dari permasalahan yang ditemui mahasiswa KKN dalam memberikan pengajaran
bahasa Jepang untuk siswa-siswi di SD N 1 Songan, SD N 5 Songan, dan SD N 6 Songan solusi yang dapat diberikan oleh mahasiswa diantaranya:
- Mahasiswa KKN harus lebih bersabar dalam mengajarkan keterampilan origami. - Mengatur tempat duduk para siswa agar lebih teratur sehingga saat proses
pembelajaran bisa lebih nyaman. Dampak
Dampak dari pengajaran keterampilan ini adalah siswa-siswa Sekolah Dasar dapat melipat kertas ke dalam berbagai bentuk yang diinginkan dan dapat memanfaatkan kertas-
kertas yang tidak terpakai menjadi sesuatu bentuk yang menarik. Selain itu, dengan belajar membuat pohon ilmu maka para siswa dapat mengingat pelajaran yang sebelumnya sudah
diajarkan dan dibuatnya pohon cita-cita bertujuan agar para siswa mulai bisa membayangkan cita-cita yang ingin dicapai di masa depan.
Dokumentasi Program :
Gambar 1 2 : Pembuatan Keterampilan Melipat Kertas Origami
Gambar 34 : Pembuatan Keterampilan Pohon Cita-cita
Gambar 5,67 : Pembuatan Keterampilan Pohon Ilmu dan Foto Bersama Setelah Pengajaran
3.2 Program Bantu a.
Program Bantu Tema 1.
Bimbingan belajar untuk siswa sekolah dasar
Kegiatan Bidang : Sosial Budaya
Judul Kegiatan : Program bimbingan belajar dan pelatihan seni tari di posko
KKN Desa Songan A, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli. Waktu Bimbingan
: Kegiatan bimbingan belajar dilaksanakan mulai minggu kedua setiap hari Senin, Rabu, dan Jumat pukul 14.00
– 17.00 WITA. Lokasi Pelaksanaan
: Program bimbingan belajar ini dilaksanakan di posko KKN Desa Songan A, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli.
Jumlah Peserta :Jumlah peserta yang terlibat dalam bimbingan belajar kali ini
adalah sebanyak 15-35 siswa. Kelompok Sasaran
: Siswa –siswi SD di Desa Songan.
Pihak Terlibat : Mahasiswa KKN, siswa-siswi SD di Desa Songan.
Pelaksanaan Kegiatan : Program bimbingan belajar dilaksanakan di Posko KKN setiap tiga kali dalam
seminggu. Bimbingan belajar dilaksanakan pada hari senin, rabu dan jumat mulai pukul 14.00 dan berakhir pukul 17.00 WITA. Mata pelajaran untuk bimbingan belajar tidak
ditentukan karena program bimbingan belajar ini lebih berfokus pada tugas sekolah dan membantu kesulitan belajar siswa pada mata pelajaran yang ditentukan oleh siswa sendiri.
Permasalahan : Permasalahan yang dihadapi mahasiswa KKN dalam melaksanakan program
bimbingan belajar adalah ada beberapa siswa yang datang ke posko KKN bingung untuk mau belajar mata pelajaran yang ingin di pelajari, seakan-akan tujuan mereka datang ke
posko KKN hanya untuk bermain dan dijadikan alasan untuk meminta uang jajan. Solusi :
Solusi yang dapat kami berikan adalah memberikan nasihat kepada para siswa-siswi yang bimbingan agar tidak meminta bekal berlebihan saat bimbingan belajar. Biasanya saat
bimbingan kami selingi dengan istirahat dan tidak membatasi waktu belajar, setelah mengetahui permasalahan tersebut kami tidak menyediakan istirahat dan membatasi waktu
belajar paling lama 2 jam. Dampak :
Siswa-siswi yang bimbingan belajar lebih mempersiapkan diri saat akan bimbingan seperti mata pelajaran yang akan di pelajari , mengerjakan tugas-tugas sekolah , dan
mengatakan kesulitannya untuk mata pelajaran disekolah.
Dokumentasi Program :
Gambar 1 2 : Program Bimbingan Belajar di Posko KKN
b. Program Bantu Non Tema 1.