50
sebelumnya. Pada siklus II didapatkan hasil observasi kedisiplinan siswa dalam pembelajaran meningkat dengan hasil 96,94.
a. Refleksi
Pada tahap ini, peneliti dan kolabolator mendiskusikan hasil observasi kedisiplinan siswa. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan oleh
kolabolator, proses pembelajaran yang dilakukan lebih kondusif. Berdasarkan observasi kedisiplinan siswa pada siklus II didapatkan
hasil 96,94 dan dapat disimpulkan bahwa peningkatan kedisiplinan siswa dalam pembelajaran pendidikan jasmani melalui permainan tradisional sudah
mencapai indikator kebehasilan, dikarenakan penelitian dikatakan berhasil jika kedisiplinan siswa minimal 86,00. Berdasarkan hal tersebut, maka sesuai
hasil pengamatan dan diskusi dengan kolabolator, penelitian tidak dilanjutkan pada siklus berikutnya.
B. Pembahasan
Berdasarkan refleksi dari analisis data yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa pada akhir siklus terjadi peningkatan kedisiplinan yang
ditunjukan oleh siswa. Data tersebut dapat dilihat dari hasil observasi kedisiplinan siswa. Hasil dari siklus I, peneliti menyimpulkan bahwa tingkat
kedisiplinan siswa kelas III di SDN Jagamangsan 2 belum mencapai indikator keberhasilan. Pada siklus I bahwa kedisiplinan siswa kelas III di SDN
Jagamangsan 2 sudah mulai meningkat dilihat dari hasil observasi yang dilakukan dengan hasil 82,50 tetapi kedisiplinan siswa belum mencapai
indikator keberhasilan, dikarenakan penelitian dikatakan berhasil jika
51
persentase kedisiplinan minimal 86,00 dari seluruh siswa sehingga penelitian akan dilanjutkan pada siklus II.
Siklus II yang terdiri dari dua pertemuan, peneliti bertindak sebagai guru terus memberikan evaluasi dalam pembelajaran yang mengkaitkan dengan
kedisiplinan. Hasil observasi yang dilakukan pada siklus II dapat diketahui bahwa semua aspek kedisiplinan siswa meningkat dari sebelumnya dan
didapatkan hasil observasi kedisiplinan siswa sebesar 96,94. Banyak hal yang bisa dijelaskan oleh guru dalam menyampaikan pembelajaran bahwa
tindakan yang dilakukan pada awalnya sudah merubah sedikit perilaku siswa, tapi semakin menuju ke siklus yang ke II perubahan tersebut sangat terlihat.
Siswa sudah tepat waktu dalam mempersiapkan diri saat mulai pembelajaran, yang biasanya tidak memakai pakaian sesuai aturan sekarang sudah memakai
pakaian yang sesuai yang ditentukan sekolah, yang biasanya pakaian tidak rapi sekarang sudah rapi, dan yang berkata tidak sopan juga sudah sangat
berkurang. Berawal dari sikap disiplin yang ditunjukkan siswa, tujuan pembelajaran menjadi tercapai secara optimal.
Hasil evaluasi yang dilakukan oleh peneliti dan kolaborator, diperoleh data sebagai berikut: peningkatan kedisiplinan siswa melalui permainan
tradisional dikatakan berhasil karena kedisiplinan siswa sudah memenuhi kategori keberhasilan yang ditentukan oleh peneliti. Berdasarkan hal tersebut
bahwa melalui permainan tradisional yang ditujukan untuk meningkatkan kedisiplinan siswa terbukti berhasil. Tujuan pembelajaran penjasorkes menjadi
lebih tercapai secara optimal, secara tidak langsung kedisiplinan juga
52
mempengaruhi ketercapaian tujuan pembelajaran penjasorkes. Karena dengan kedisiplinan yang tinggi guru juga akan lebih mudah dan terarah untuk
menyampaikan materi pembelajaran.
53
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa ada peningkatan kedisiplinan siswa kelas III dalam pembelajaran pendidikan jasmani melalui
permainan tradisional di SDN Jagamangsan 2, Kecamatan Berbah, Kabupaten Sleman.
B. Implikasi Peneitian