MENGEMBANGKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS 4 SDN CIBEUNYING 2 PADA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI MELALUI PENGEMBANGAN PERMAINAN TRADISIONAL.

(1)

Astri Yulianti, 2013

Mengembangkan Motivasi Belajar Siswa Kelas 4 SDN Cibeunying 2 Dalam Pembelajaran Penjas Melalui Pengembangan Permainan Tradisional

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

MENGEMBANGKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS IV SDN CIBEUNYING 2 PADA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI

MELALUI PENGEMBANGAN PERMAINAN TRADISIONAL

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Olahraga

Oleh: Astri Yulianti

0904070

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR PENDIDIKAN JASMANI JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA

FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN UNIVERSITAS PENDIDIKA INDONESIA


(2)

Astri Yulianti, 2013

Mengembangkan Motivasi Belajar Siswa Kelas 4 SDN Cibeunying 2 Dalam Pembelajaran Penjas Melalui Pengembangan Permainan Tradisional

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

MENGEMBANGKAN MOTIVASI BELAJAR

SISWA KELAS IV SDN CIBEUNYING 2 PADA

PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI

MELALUI PENGEMBANGAN PERMAINAN

TRADISIONAL

Oleh Astri Yulianti

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Oahraga dan Kesehatan

© Astri Yulianti 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

Astri Yulianti, 2013

Mengembangkan Motivasi Belajar Siswa Kelas 4 SDN Cibeunying 2 Dalam Pembelajaran Penjas Melalui Pengembangan Permainan Tradisional

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

LEMBAR PENGESAHAN ASTRI YULIANTI

MENGEMBANGKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS 4 SDN CIBEUNYING 2 PADA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI

MELALUI PENGEMBANGAN PERMAINAN TRADISIONAL

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING:

Pembimbing I

Jajat Darajat KN, M.Kes, AIFO NIP. 197608022005011002

Pembimbing II

Alit Rahmat, M.Pd NIP. 19720828200501001

Mengetahui: Ketua Program Studi

Pendidikan Guru Sekolah Dasar Pendidikan Jasmani

Drs. Andi Suntoda, M.Pd NIP. 195806201986011002


(4)

i

Astri Yulianti, 2013

Mengembangkan Motivasi Belajar Siswa Kelas 4 SDN Cibeunying 2 Dalam Pembelajaran Penjas Melalui Pengembangan Permainan Tradisional

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Astri Yulianti (2013). Mengembangkan Motivasi Belajar Siswa Kelas 4 SDN

Cibeunying 2 Pada Pembelajaran Pendidikan Jasmani Melalui

Pengembangan Permainan Tradisional. FPOK – UPI. ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa melalui pembelajaran permainan tradisional. Penelitian ini dilaksanakan di SDN Cibeunying 2 Kabupaten Bandung Jawa Barat selama 1 bulan. Berdasarkan pengamatan peneliti pada kelas 4 SDN Cibeunying 2, jumlah siswa yang bermotivasi dalam pembelajaran kurang dari 50%. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah peningkatan motivasi belajar siswa. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas, dalam upaya pemecahan masalah dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: (1) perencanaan tindakan (planning), (2) pelaksanaan tindakan (acting), (3) pengumpulan data (observing), dan (4) refleksi yang berupa analisis tindakan. Subjek penelitian yang diambil adalah siswa kelas IV SDN Cibeunying 2, dalam penelitian ini instrumen yang dipakai sebagai alat pengumpul data adalah lembar tes tulis, lembar observasi, kartu ceria dan catatan lapangan. Berdasarkan hasil observasi ditemukan bahwa akar permasalahan tersebut adalah materi pembelajaran yang kurang menarik sehingga membuat siswa kurang antusias terhadap pembelajaran penjas. Peneliti merumuskan tindakan pengimplementasian aktivitas pembelajaran permainan tradisional pada pembelajaran penjas. Dengan melakukan tindakan tersebut diharapkan motivasi belajar siswa dapat meningkat. Berdasarkan analisis data selama siklus I dan II dapat disimpulkan bahwa: Motivasi belajar siswa meningkat dari pra observasi yang dilakukan hingga siklus II dari rata-rata (7,6-11,4 atau kenaikan keseluruhan sekitar 50%) dan dari kartu ceria jumlah siswa senang terhadap pembelajaran penjas meningkat (25,7% - 82,5%).


(5)

ii

Astri Yulianti, 2013

Mengembangkan Motivasi Belajar Siswa Kelas 4 SDN Cibeunying 2 Dalam Pembelajaran Penjas Melalui Pengembangan Permainan Tradisional

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Astri Yulianti (2013). Expanding Learning Student Motivation Class 4 Cibeunying 2 Elementary School In Physical Education Learning Through Traditional Games Development. FPOK – UPI.

ABSTRACT

This study aims to increase students motivation through learning traditional games . The experiment was conducted in Cibeunying 2 elementary school. Based on the observations of researchers at Class 4 Cibeunying 2 Elementary School, motivation students in learning less than 50 % . The method used was Classroom Action Research , in an effort to problem solving is done with the following steps : ( 1 ) action planning , ( 2 ) implementation of the action , ( 3 ) data collection , and ( 4 ) reflection in the form of action analysis . Research subjects taken is class 4 Cibeunying 2 Elementary School, the instruments used as a data collection tool was written tests , observation , field notes and cheerful card. Based on observations found that the root of the problem is less attractive learning materials. Researchers chose the traditional game activities on the learning of physical education. By doing this action is expected to increase student motivation . Based on data analysis during cycle I and II concluded that : Observations shows that student motivation increased by 50 %.


(6)

Astri Yulianti, 2013

Mengembangkan Motivasi Belajar Siswa Kelas 4 SDN Cibeunying 2 Dalam Pembelajaran Penjas Melalui Pengembangan Permainan Tradisional

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu v

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK………..…..

KATA PENGANTAR………...……

UCAPAN TERIMA KASIH………...………..

DAFTAR ISI………....…………...

DAFTAR TABEL………....………

DAFTAR BAGAN ...

DAFTAR GAMBAR………....……….

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ………

B. Identifikasi Masalah ... C. Batasan Masalah ………...……... D. Rumusan Masalah ...……….…… E. Cara Pemecahan Masalah ………..…………... F. Tujuan Penelitian ...……….…… G. Manfaat Penelitian ...………...

BAB II TINJAUAN TEORETIS, KERANGKA BERFIKIR dan HIPOTESIS TINDAKAN

A. Tinjauan Teoritis... 1. Hakikat Motivasi Belajar ... 2. Hakikat Pembelajaran ... 3. Hakikat Permainan Tradisional ... 4. Penelitian Tindakan Kelas ... B. Kerangka Berfikir ... C. Hipotesis Tindakan ...

i ii iii v vii viii ix 1 1 3 4 4 4 5 5 6 6 10 12 20 25 25


(7)

Astri Yulianti, 2013

Mengembangkan Motivasi Belajar Siswa Kelas 4 SDN Cibeunying 2 Dalam Pembelajaran Penjas Melalui Pengembangan Permainan Tradisional

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu vi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian ………..…………... B. Waktu dan Tempat Penelitian …….…....……….………... C. Subjek Penelitian …...………….…………. D. Alur Penelitian ...

E. Instrumen Penelitian ……….……….….

F. Teknik Pengumpulan Data ………...………..

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Umum Lokasi dan Subjek Penelitian...…………... 1. Profil Sekolah... B. Gambaran Umum Motivasi Belajar... C. Hasil Penelitian ………..……….

1. Pra Observasi ………...… 2. Siklus 1 Tindakan 1 ... 3. Siklus 1 Tindakan 2 ... 4. Siklus 2 Tindakan 1 ... 5. Siklus 2 Tindakan 2 ... D. Diskusi Penemuan... E. Perbandingan JWAB Tiap Tindakan...

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ………..………...

B. Saran…….. ………..………...

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP PENULIS

26 27 27 28 31 37 41 41 41 41 42 42 46 51 55 59 64 67 69 69 69


(8)

1

Astri Yulianti, 2013

Mengembangkan Motivasi Belajar Siswa Kelas 4 SDN Cibeunying 2 Dalam Pembelajaran Penjas Melalui Pengembangan Permainan Tradisional

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Motivasi adalah sesuatu yang dibutuhkan untuk melakukan aktivitas. Motivasi secara harfiah yaitu sebagai dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar, untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu. Sedangkan secara psikologi, berarti usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang tergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya. Dalam konteks pendidikan jasmani motivasi untuk belajar merupakan kecenderungan seseorang untuk melakukan proses pembelajaran menurut kebutuhannya masing-masing, misalnya seseorang belajar untuk mendapatkan prestasi yang lebih tinggi atau hanya untuk proses sosialisasi yaitu untuk dapat berhubungan dengan orang lain. Apabila terdapat dua anak yang memiliki kemampuan sama dan memberikan peluang dan kondisi yang sama untuk mencapai tujuan, kinerja dan hasil yang dicapai oleh anak memiliki motivasi akan lebih baik dibandingkan dengan anak yang tidak memiliki motivasi. Motivasi menentukan tingkat berhasil atau gagalnya kegiatan belajar siswa. Namun, belajar tanpa dibarengi motivasi yang tinggi, sulit untuk mencapai keberhasilan secara optimal (Oemar Hamalik, 2005:108). Secara sederhana dapat dikatakan bahwa apabila anak tidak memiliki motivasi belajar, maka tidak akan terjadi kegiatan belajar pada diri anak tersebut. Walaupun demikian, hal tersebut kadang-kadang menjadi masalah karena motivasi bukanlah suatu kondisi. Apabila motivasi anak itu rendah umumnya diasumsikan bahwa prestasi yang bersangkutan akan rendah dan besar kemungkinan ia tidak akan mencapai tujuan belajar.

Terdapat perbedaan dalam motivasi yaitu motivasi intrinsik yang muncul dari diri sendiri tanpa dipengaruhi oleh sesuatu diluar dirinya. Dan motivasi ekstrinsik


(9)

Astri Yulianti, 2013

Mengembangkan Motivasi Belajar Siswa Kelas 4 SDN Cibeunying 2 Dalam Pembelajaran Penjas Melalui Pengembangan Permainan Tradisional

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang muncul dalam diri seseorang karena adanya pengaruh dari luar seperti : guru, orang tua, dan lingkungan sekitar. Seorang siswa yang motivasinya besar akan menampakan minat, perhatian, konsentrasi penuh, ketekunan tinggi, serta berorientasi pada prestasi tanpa mengenal perasaan bosan, jenuh apalagi menyerah. Sebaliknya siswa yang bermotivasi rendah, motivsinya akan terlihat acuh tak acuh, cepat bosan, mudah putus asa dan berusaha menghindar dari kegiatan. Dalam kaitannya dengan kegiatan, motivasi erat hubungannya dengan aktualisasi diri sehingga motivasi yang paling mewarnai kebutuhan siswa dalam belajar adala motivasi belajar untuk mencapai prestasi. Motivasi merupakan proses aktualisasi sumber penggerak dan pendorong tingkah laku manusia dalam memenuhi kebutuhan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Terkait dengan itu, setiap aktivitas pendidikan jasmani dipengaruhi oleh dua jenis motivasi yaitu motivasi intrrinsik dan ekstrinsik. Motivasi intrinsik adalah dorongan dari dalam yang menyebabkan individu berpartisipasi. Sedangkan motivasi ekstrinsik dapat dikatakan sebagai bentuk motivasi yang didalamnya aktifitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarka dorongan dari luar yang tidak secara mutlak berkaitan dengan aktifitas belajar fisik namun motivasi ini tetap penting dalam proses pembelajaran, sebab kemungkinan besar keadaan siswa itu dinamis, berubah-unag dan komponen-komponen lain dalam proses mengajar ada yang kurang menarik bagi siswa sehingga diperlukan motivasi ekstrinsik.

Permainan tradisional merupakan salah satu variasi atau modifikasi dalam pembelajaran penjas.

Dalam pernyataannya, Sukinata (1991 : 130) menyatakan bahwa :

Permainan tradisional merupakan permainan yang telah dimainkan oleh anak – anak pada suatu daerah secara tradisi yang di maksud secara tradisi disini adalah permainan yang turun temurun dari generasi yang satu ke generasi berikutnya. Jadi permainan tersebut telah di mainkan oleh anak – anak dari satu zaman ke zaman berikutnya.


(10)

3

Astri Yulianti, 2013

Mengembangkan Motivasi Belajar Siswa Kelas 4 SDN Cibeunying 2 Dalam Pembelajaran Penjas Melalui Pengembangan Permainan Tradisional

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pengaruh dan manfaat permainan tradisional terhadap perkembangan jiwa anak:

1. Anak menjadi lebih kreatif

2. Bisa digunakan sebagai terapi terhadap anak 3. Mengembangkan kecerdasan majemuk anak 4. Mengembangkan kecerdasan intelektual anak

5. Mengembangkan kecerdasan emosi dan antar personal anak

Permainan tradisional memiliki karakteristik tersendiri yang dapat membedakannya dengan jenis permainan lain. Permainan tradisional cenderung menggunakan atau memanfaatkan alat atau fasilitas di lingkungan kita tanpa harus membelinya. Permainan tradisional ini biasanya banyak di mainkan oleh anak – anak. Karena pada masa anak – anak lah keinginan bergerak dan bermain manusia sangat besar seperti dalam teori Theodore roosvelt Jr (teori permainan yang dikutip oleh sumitro (1991: 6)) yang berbunyi sebagai berikut: “bahwa keinginan bermain bagi anak – anak itu ada hubungannya dengan naluri bergerak yang merupakan kodrat bagi anak –anak.”

Permainan tradisional adalah permainan yang membuat anak senang dan tidak akan membuat anak jenuh dalam melakukan aktivitas. Dalam permainan tradisional motivasi anak akan terdorong karena dalam permainan tradisional banyak variasi atau modifikasi yang bisa diterapkan pada siswa dalam pembelajaran pendidikan jasmani. Berdasarkan permasalahan yang telah dipaparkan diatas, penulis merasa tertarik untuk mengetahui hubungan antara implementasi aktivitas pembelajaran permainan tradisional dan pengaruhnya

terhadap motivasi belajar. Untuk itu penulis mengambil judul “Mengembangkan motivasi belajar dalam pembelajaran pendidikan jasmani melalui pengembangan pembelajaran aktivitas permainan tradisional di SDN Cibeunying 2”


(11)

Astri Yulianti, 2013

Mengembangkan Motivasi Belajar Siswa Kelas 4 SDN Cibeunying 2 Dalam Pembelajaran Penjas Melalui Pengembangan Permainan Tradisional

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dalam pendidikan jasmani motivasi belajar dalam pendidikan jasmani dipengaruhi oleh beberapa faktor baik yang termasuk faktor internal maupun faktor eksternal. Seperti yang dijelaskan dalam latar belakang masalah, yang menjadi masalah bagi peneliti adalah rendahya motivasi belajar siswa terhadap pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah yang disebabkan kurang menariknya pembelajaran yang diberikan guru dalam setiap sehingga siswa menjadi jenuh dan motivasi siswa menjadi berkurang. Dari penjelasan diatas penulis berpendapat untuk menarik motivasi siswa terhadap pembelajaran penjas dengan memasukan pernainan tradisional sebagai materi ajar pendidikan jasmani.

Berdasarkan permasalahan yang dibahas, maka masalah dapat diidentifikasi sebagai berikut : Seberapa besar peningkatan motivasi siswa dalam pembelajaran pendidikan jasmani melalui pengembangan permainan tradisional?

C.Batasan Masalah

Berdasarkan permasalahan yang teridentifikasi tersebut di atas, maka permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini dibatasi di sekitar pemecahan masalah pembelajaran meliputi :

1. Motivasi siswa dalam pembelajaran pendidikan jasmani siswa kelas 4 di SDN Cibeunying 2.

2. Permainan tradisonal sebagai alat untuk meningkatkan motivasi siswa, meliputi :

a. Bebentengan b. Boy-boyan c. Sondah

d. Kucing-kucingan


(12)

5

Astri Yulianti, 2013

Mengembangkan Motivasi Belajar Siswa Kelas 4 SDN Cibeunying 2 Dalam Pembelajaran Penjas Melalui Pengembangan Permainan Tradisional

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan batasan masalah diatas, maka masalah yang dikaji dalam

penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut “Seberapa besar peningkatan

motivasi belajar siswa dalam pembelajaran pendidikan jasmani melalui pengembangan permainan tradisional di SDN Cibeunying 2 ?”

E.Cara Pemecahan Masalah

Dalam masalah kurangnya motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran pendidikan jasmani disekolah, masalah ini akan dipecahkan melalui pengembangan permainan tradisional, dimana permainan ini berperan penting terhadap perkembangan anak dari aspek kognitif, afektif dan psikomotor anak. Secara tidak sadar, permainan ini bisa dapat meningkatkan motivasi siswa dan keterampilan geraknya akan terbina.

F. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini dalam rangka meningkatkan motivasi belajar siswa dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani.

G.Manfaat Penelitian

Dalam penelitian ini, diharapkan mempunyai manfaat yang baik, baik bagi penulis maupun bagi pembaca. Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Secara Teoritis

Secara teoritis, diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi lembaga-lembaga pendidikan terutama dalam pengoptimalan proses pembelajaran pendidikan jasmani untuk meningkatkan kualitas pembelajaran pendidikan jasmani.


(13)

Astri Yulianti, 2013

Mengembangkan Motivasi Belajar Siswa Kelas 4 SDN Cibeunying 2 Dalam Pembelajaran Penjas Melalui Pengembangan Permainan Tradisional

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Secara praktis, Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi berbagai pihak yaitu :

a. Guru. Sebagai bahan dalam pengoptimalan proses pembelajaran pendidikan jasmani guna mengembangkan motivasi belajar siswa.

b. Siswa. Sebagai pembelajaran baru dalam proses mengembangkan motivasi belajar siswa.

c. Sekolah. Memberikan saran pada sekolah sebagai pedoman untuk mengambil kebijakan di sekolah.


(14)

26

Astri Yulianti, 2013

Mengembangkan Motivasi Belajar Siswa Kelas 4 SDN Cibeunying 2 Dalam Pembelajaran Penjas Melalui Pengembangan Permainan Tradisional

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian tindakan kelas (PTK). PTK merupakan salah satu dari penelitian tindakan, pengertian penelitian tindakan itu sendiri adalah penelitian yang dilakukan oleh seseorang baik itu guru, karyawan, dll., untuk memperbaiki kondisi (pengajaran) atau situasi dengan cara mengimplementasikan sesuatu hal tehadap kondisi di lapangan yang kemudian hasil dari penelitian tersebut direflesikan kembali pada penelitian selanjutnya jika penelitian pertama belum berhasil, seperti yang diungkap oleh Wahidin & Saondi (2010 : 54) adalah:

“Suatu bentuk penelitian refleksi-diri yang dilakukan oleh partisipan

dalam situasi-situasi sosial (termasuk pendidikan) untuk memperbaiki praktek yang dilakukan.”

Secara lebih rinci, tujuan penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) antara lain sebagai berikut :

1. Meningkatkan mutu isi, masukan proses, serta hasil pendidikan dan pembelajaran di sekolah.

2. Membantu guru dan tenaga kependidikan lainnya mengatasi masalah pembelajaran dan pendidikan di dalam dan luar kelas.

3. Meningkatkan sikap profesional pendidik dan tenaga kependidikan.

4. Menumbuh kembangkan budaya akademik di lingkungan sekolah sehingga tercipta proaktif di dalam melakukan perbaikan mutu pendidikan dan pembelajaran secara berkelanjutan.

Rancangan penelitian disebut juga rencana atau struktur dalam penelitian yang akan dilakukan. Rancangan model PTK menurut Kurt Lewin dalam Yusuf (2010 : 34) terdiri atas 4 komponen yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi,


(15)

Astri Yulianti, 2013

Mengembangkan Motivasi Belajar Siswa Kelas 4 SDN Cibeunying 2 Dalam Pembelajaran Penjas Melalui Pengembangan Permainan Tradisional

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Waktu dan Tempat Penelitian (Setting Penelitian)

Waktu penelitian disajikan dalam tabel seperti dibawah ini.

Tabel 3.1

Tabel Waktu Penelitian

Hari Tanggal Jam Siklus Tindakan Selasa 3 September

2013 07.00 – 08.40 1 (satu) 1. Permainan sondah Sabtu 7 September

2013 07.00 – 08.40 1 (satu) 2. Permainan bebentengan Selasa 10 September

2013 07.00 – 08.40 2 (dua) 1. Permainan kejar-kejaran Selasa 17 September

2013 07.00 – 08.40 2 (dua) 2. Permainan boy-boyan

Penelitian ini dilakukan di SDN Cibeunying 2 Majalaya pada siswa kelas 4 empat). Sekolah ini beralamat di Kp. Cibeunying Ds. Padaulun Kab. Bandung. Peneliti memilih lokasi tersebut dikarenakan sekolah tersebut merupakan tpenenliti pernah mengajar di sekollah tersebut dan peneliti sudah mengetahui kondisi dan karakteristik dari peserta didik tersebut.

C. Subjek Penelitian

Subjek penelitian dalam PTK ini adalah siswa kelas 4 yang berjumalah 35 orang. Peserta didik di sekolah ini berasal dari latar belakang keluarga yang berbeda-beda, orang tua mereka berasal dari profesi yang berbeda-beda pula, ada


(16)

28

Astri Yulianti, 2013

Mengembangkan Motivasi Belajar Siswa Kelas 4 SDN Cibeunying 2 Dalam Pembelajaran Penjas Melalui Pengembangan Permainan Tradisional

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang berprofesi sebagai pedagang, guru, karyawan, aparat pemerintah, dan lain-lain.

D. Alur Penelitian

Gambar 3.1 Alur Penelitian 1. Observasi Awal

Hal pertama yang dilakukan oleh peneliti adalah meminta izin kepada kepala sekolah, guru kelas serta guru pendidikan jasmani untuk melakukan penelitian. Langkah ini dilakukan agar penelitian yang dilakukan oleh penulis berjalan sesuai rencana.

Kegiatan observasi awal dilakukan agar penulis mendapatkan gambaran mengenai kondisi lingkungan sekolah atau kelas yang akan menjadi subjek penelitian.


(17)

Astri Yulianti, 2013

Mengembangkan Motivasi Belajar Siswa Kelas 4 SDN Cibeunying 2 Dalam Pembelajaran Penjas Melalui Pengembangan Permainan Tradisional

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hal-hal yang diteliti sebelumnya sudah penulis jelaskan dalam Bab I yang terbentuk menjadisuatu rumusan masalah yakni “Seberapa besar peningkatan motivasi belajar siswa kelas IV SDN Cibeunying 2 melalui permainan tradisional?”

3. Rencana Tindakan

Tindakan yang penulis rencanakan terdiri dari 2 siklus, pada setiap siklus ada 2 tindakan yang dilakukan. Dalam setiap tindakannya juga penulis melakukan pengamatan dan evaluasi agar keberhasilan pembelajaran dapat terlihat.

Berdasarkan hasil pengamatan dan observasi awal, maka ditemukan bahwa tindakan yang silakukan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran penjas di kelas 4 Sekolah Dasar yakni dengan menerapkan permainan tradisional dalam setiap siklus.

Rencana-rencana kegiatan dalam setiap siklusnya dapat digambarkan sebagai berikut:

a. Siklus 1 1) Tindakan I

Kegiatan yang dilakukan sebagai berikut:

(a) Setelah melakukan observasi awal dalam pembelajaran penjas, penulis menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajarandengan tema permainan tradisional Galah asin.

(b) Melaksanakan tindakan I. Pada tahap ini penulis melakukan proses pembelajaran untuk mendapatkan gambaran dari hasil penelitian pada tindakan I di siklus I.

(c) Melakukan pengamatan pada siswa ketika proses pembelajaran dengan menggunakan permainan tradisional.

(d) Melakukan pengamatan pada aktivitas permainan tradisional yang dilakukan siswa. Pada tahap ini siswa melakukan permainan tradisional yang dikaitkan dengan pembelajaran penjas dengan bimbingan guru.


(18)

30

Astri Yulianti, 2013

Mengembangkan Motivasi Belajar Siswa Kelas 4 SDN Cibeunying 2 Dalam Pembelajaran Penjas Melalui Pengembangan Permainan Tradisional

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(e) Melakukan evalusi terhadap hasil pembelajaran dan melihat ketercapaian tujuan yang tercantum dalam rencana pelaksanaan pembelajaran.

(f) Refleksi yakni menganalisis hasil-hasil yang kurang memuaskan yang ada pada tindakan I di siklus I.

2) Tindakan II

Kegiatan yang dilakukan sebagai berikut:

(a) Dalam tindakan II penulis menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajarandengan tema permainan tradisional Boy-boyan.

(b) Melaksanakan tindakan II. Pada tahap ini penulis melakukan proses pembelajaran untuk mendapatkan gambaran dari hasil penelitian pada tindakan II di siklus I.

(c) Melakukan pengamatan pada siswa ketika proses pembelajaran dengan menggunakan permainan tradisional.

(d) Melakukan pengamatan pada aktivitas permainan tradisional yang dilakukan siswa. Pada tahap ini siswa melakukan permainan tradisional yang dikaitkan dengan pembelajaran penjas dengan bimbingan guru. (e) Melakukan evalusi terhadap hasil pembelajaran dan melihat

ketercapaian tujuan yang tercantum dalam rencana pelaksanaan pembelajaran.

(f) Refleksi yakni menganalisis hasil-hasil yang kurang memuaskan yang ada pada tindakan II di siklus I dan dijasikan acuan untuk siklus II. b. Siklus II

1) Tindakan I

Kegiatan yang dilakukan sebagai berikut:

(a) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajarandengan tema permainan tradisional bebentengan .


(19)

Astri Yulianti, 2013

Mengembangkan Motivasi Belajar Siswa Kelas 4 SDN Cibeunying 2 Dalam Pembelajaran Penjas Melalui Pengembangan Permainan Tradisional

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(b) Melaksanakan tindakan I. Pada tahap ini penulis melakukan proses pembelajaran untuk mendapatkan gambaran dari hasil penelitian pada tindakan I di siklus II.

(c) Melakukan pengamatan pada siswa ketika proses pembelajaran dengan menggunakan permainan tradisional.

(d) Melakukan pengamatan pada aktivitas permainan tradisional yang dilakukan siswa. Pada tahap ini siswa melakukan permainan tradisional yang dikaitkan dengan pembelajaran penjas dengan bimbingan guru. (e) Melakukan evalusi terhadap hasil pembelajaran dan melihat

ketercapaian tujuan yang tercantum dalam rencana pelaksanaan pembelajaran.

(f) Refleksi yakni menganalisis hasil-hasil yang kurang memuaskan yang ada pada tindakan I di siklus II.

2) Tindakan II

Kegiatan yang dilakukan sebagai berikut:

(a) Dalam tindakan II penulis menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajarandengan tema permainan tradisional Bola bakar.

(b) Melaksanakan tindakan II. Pada tahap ini penulis melakukan proses pembelajaran untuk mendapatkan gambaran dari hasil penelitian pada tindakan II di siklus II.

(c) Melakukan pengamatan pada siswa ketika proses pembelajaran dengan menggunakan permainan tradisional.

(d) Melakukan pengamatan pada aktivitas permainan tradisional yang dilakukan siswa. Pada tahap ini siswa melakukan permainan tradisional yang dikaitkan dengan pembelajaran penjas dengan bimbingan guru.


(20)

32

Astri Yulianti, 2013

Mengembangkan Motivasi Belajar Siswa Kelas 4 SDN Cibeunying 2 Dalam Pembelajaran Penjas Melalui Pengembangan Permainan Tradisional

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(e) Melakukan evalusi terhadap hasil pembelajaran dan melihat ketercapaian tujuan yang tercantum dalam rencana pelaksanaan pembelajaran.

(g) Refleksi yakni menganalisis hasil-hasil yang kurang memuaskan yang ada pada tindakan II di siklus II dan dijasikan acuan untuk silkus II.

E. Instrumen Penelitian

Penyusuanan instrumen merupakan salah satu rangkaian yang sanagat penting dalam penelitian, karena dengan instrumen penelitian dapat mengumpulkan data yang esensial dipergunakan untuk memecahkan masalah.

Instrumen adalah alat ukur yang digunakan peneliti dalam penelitian untuk membantu mengumpulkan data. Seperti yang diungkap oleh Yusuf (2010:39) bahwa: “Instrumen adalah alat bantu untuk mengumpulkan informasi, melakukan pengukuran, atau mengumpulkan data.”

Dalam penelitian ini digunakan instrumen sebagai alat untuk memperbaiki dalam setiap tindakan yang dilakukan oleh penulis. Instrumen penelitian yang dugunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah lembar Tes Penulisan, observasi, Kartu Ceria dan catatan lapangan.

1. Tes Tulis

Selain bisa digunakan untuk tes kognitif, tes tulis sering juga digunakan untuk tes sikap. Tes sikap seperti ini cukup baik untuk menggambarkan sikap siswa terhadap aktivitas yang dilakukannya. Sikap siswa dari terhadap macam-macam aktivitas menunjukan bahwa siswa secara konsisten melingkari gambar wajah ceria atau muram (Lembar Tes Tulis terdapat di Lampiran).

Tabel 3.2

Kisi-kisi Tes Tulis tentang Perkembangan Motivasi Belajar Siswa Melalui Permainan Tradisional di SDN Cibeunying 2


(21)

Astri Yulianti, 2013

Mengembangkan Motivasi Belajar Siswa Kelas 4 SDN Cibeunying 2 Dalam Pembelajaran Penjas Melalui Pengembangan Permainan Tradisional

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Variabel Sub Variabel indikator No Soal

Motivasi Belajar Siswa

(Variabel X)

Motivasi Intrinsik Tinggi Rendahnya keinginan siswa untuk mengetahui dan mempelajari

suatu objek

1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 18, 19, 22, 25, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 35, 36, 37,

38, 39, 40 Motivasi Ekstrinsik Faktor Lingkungan Sekitar 17, 20, 21, 23,

24, 26

a. Uji Coba Instrumen

1) Uji Validitas

Menurut Arikunto (2002:144) “Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen.” Untuk menguji tingkat validitas dari kuesioner dengan menggunakan rumus korelasi Product Moment.

rxy = ∑ ∑ ∑

√ ∑ { ∑ ∑ }

(Suharsimi Arikunto, 2002: 146)

Dimana:

rxy = Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y, dua variabel

yangdikorelasikan. x = Skor tiap item y = Skor total item

n = Jumlah responden uji coba

thitung selanjutnya dibandingkan dengan t tabel  Jika thitung > t tabel berarti valid, sebaliknya


(22)

34

Astri Yulianti, 2013

Mengembangkan Motivasi Belajar Siswa Kelas 4 SDN Cibeunying 2 Dalam Pembelajaran Penjas Melalui Pengembangan Permainan Tradisional

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu  Jika thitung < t tabel berarti tidak valid

Tes Tulis yang telah disusun harus diuji cobakan untuk mengukur tingkat validitas dan reliabilitas dari setiap butir pertanyaan dan pernyataan. Dari uji coba Tes Tulis akan diperoleh sebuah hasil yang memenuhi syarat dan dapat digunakan sebagai pengumpul data dalam penelitian ini. Uji coba ini dilaksanakan 2 kali pemberian soal tes terhadap siswa kelas IV SDN Cibeunying 2 pada tanggal 28 Agustus 2013 dan 31 Agustus 2013. Tes Tulis tersebut diberikan pada siswa sebanyak 35 orang. Sebelum para siswa mengisi Tes Tulis tersebut, penulis memberikan penjelasan mengenai cara-cara pengisiannya dan memberi penjelasan tentang apa yang kurang dimengerti siswa.

Dalam menentukan valid tidaknya sebuah butir pernyataan tes dilakukan pendekatan signifikasi, yaitu t-hitung lebih besar atau sama dengan t-tabel maka dinyatakan pernyataan tersebut dapat digunakan sebagai alat pengumpul data, tetapi jika sebaliknya, jika t-hitung lebih kecil dari t-tabel maka pernyataan tersebut tidak signifikan, dengan kata lain pernyataan tersebut tidak dapat dijadikan sebagai alat pengumpul data.

Setelah diperoleh t hitung lalu dibandingkan dengan t tabel. Harga t tabel pada α

=5% untuk 35 responden dengan dk=35-2=33, yaitu sebesar 2,042. Berdasarkan tabel perhitungan validitas seluruh tes pengujian validitas terhadap 40 item pernyataan dalam Lembar Tes Tulis untuk variabel motivasi belajar siswa menunjukan 33 soal dapat dijadikan alat pengumpul daya dan data yang terbuang hanya ada 7 soal yang menunjukan hampir 82% item pernyataan valid dan dapat dijadikan sebagai alat pengumpul data dan setelah dihtitung tingkat validitasnya adalah 0,612. (perhitungan validitas seluruh tes dan validitas butir tes terdapat

dalam lampiran).

2) Uji Reliabilitas

Reliabilitas menurut Arikunto (2002:154) adalah “suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut


(23)

Astri Yulianti, 2013

Mengembangkan Motivasi Belajar Siswa Kelas 4 SDN Cibeunying 2 Dalam Pembelajaran Penjas Melalui Pengembangan Permainan Tradisional

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sudah baik”. Maka pengertian reliabilitas tes berhubungan dengan masalah ketepatan hasil tes. Menghitung reliabilitas kuesioner dengan menggunakan rumus Alpha. Rumus Alpha Cronbach digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen tes.

r11 = { ∑ }

Dimana:

r11 = Nilai reliabilitas k = Jumlah item

∑S1 = Jumlah varian skor tiap item

S1 = Varian Total

Setelah diperoleh harga r11 hitung = 0,95 selanjutnya dikonsultasikan dengan

harga r table agar diketahui instrument tersebut reliable atau tidak. Dengan n=35

dan α= 5% diperoleh 0.361. Karna r hitung lebih kecil dari r table untuk taraf

kesalahan 5% (0,99 > 0.361), maka dapat disimpulkan instrument tersebut

reliable. Maka pengujian reliabilitas dengan menggunakan teknik Alfa Cronbach ditemukan koefisien reliabilitasnya sebesar 0,95.

2. Lembar Observasi

Observasi dilakukan untuk mengetahui aktivitas siswa dan guru selama proses pembelajaran berlangsung berdasarkan tahapan kegiatan pembelajaran yang tercantum dalam rencana pelaksanaan pembelajaran.

Dalam lembar observasi, instrumennya memiliki 4 kriteria penilaian, yaitu keaktifan, kesungguhan, antusias dan melakukan permainan sesuai perintah guru.

Kriteria penilaian dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut : 4 = Sangat Baik (jika keempat indikator tercapai)

3 = Baik (jika hanya 2 indikator yang tercapai) 2 = Cukup (jika hanya dua indikator yang tercapai)


(24)

36

Astri Yulianti, 2013

Mengembangkan Motivasi Belajar Siswa Kelas 4 SDN Cibeunying 2 Dalam Pembelajaran Penjas Melalui Pengembangan Permainan Tradisional

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1 = Kurang (jika hanya satu indikator yang tercapai)

Dalam lembar observasi penulis memberi gambaran aktivitas siswa dan guru sebagai berikut:

a. Aktivitas guru

1) Membuka pembelajaran

2) Memberikan materi yang akan diajarkan

3) Membimbing siswa dalam melakukan aktivitas pendidikan jasmani dengan memberikan materi permainan tradisional

4) Memberikan penguatan dan penjelasan tentang hal-hal yang belum diketahui siswa

5) Menutup pelajaran b. Aktivitas siswa

1) Aktivitas siswa dalam kegiatan pendidikan jasmani’

2) Aktivitas siswa dalam kegiatan permainan tradisional

3. Kartu Ceria

Kartu ceria yang digunakan untuk tes sikap. Kartu ini digunakan setiap akhir pembelajaran untuk mengetahui perasaan peserta didik tentang materi pembelajaran yang diberikan oleh gurunya. Disetiap akhir pembelajaran guru membagikan kartu-kartu ini untuk kemudian dipilih siswa sesuai pembelajaran yang diberikan gurunya pada hari itu.

CERIA NETRAL MURAM

Catatan:


(25)

Astri Yulianti, 2013

Mengembangkan Motivasi Belajar Siswa Kelas 4 SDN Cibeunying 2 Dalam Pembelajaran Penjas Melalui Pengembangan Permainan Tradisional

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu NETRAL = 2

MURAM = 1

4. Catatan Lapangan

Catatan lapangan merupakan salah satu instrumen yang digunakan penulis dalam penelitian tindakan kelas dimana didalamnya memuat berbagai hal/kejadian yang terjadi selama tindakan berlangsung baik itu yang dilakukan oleh guru maupun hal-hal yang terjadi karena keadaan disekelilingnya.

Membuat catatan lapangan merupakan salah satu cara melaporkan hasil observasi, refleksi dan reaksi terhadap masalah-masalah selama penelitian. Catatan lapangan ini digunakan untuk mencatat semua hasil pengamatan observer selama pembelajaran berlangsung, hal-hal yang diamati oleh observer selama pembelajaran baik itu mengenai kinerja guru, pemberian materi, feedback yang diberikan anak terhadap pembelajaran yang diberikan, dan lain-lain dicatat oleh observer dalam catatan data lapangan.

Bagan 3.1 Format Catatan Data Lapangan Catatan Lapangan Tindakan :

Hari/tgl : Waktu : Pengajar :

... ... ... ...


(26)

38

Astri Yulianti, 2013

Mengembangkan Motivasi Belajar Siswa Kelas 4 SDN Cibeunying 2 Dalam Pembelajaran Penjas Melalui Pengembangan Permainan Tradisional

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

F. Teknik Pengumpulan Data

Analisis data dilakukan dengan menggunakan teknik analisis data kualitatif dan kuantitatif. Secara garis besar teknik analisis data dilakukan dalam tahapan-tahapan berikut:

1. Pengolahan data. Setelah mengumpulkan data, selanjutnya penulis melakukan pengolahan data dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Menghitung rata-rata dan simpangan baku

1) Mencari nilai rata-rata (X) X =

Keterangan:

X = nilai rata-rata yang dicari X = Skor mentah

N = Jumlah sampel = jumlah

2) Mencari simpangan baku dari setiap kelompok data dengan menggunakan rumus:

S = √

Keterangan:

S = simpangan baku yang dicari = jumlah

X = nilai data mentah

X = nilai rata-rata yang dicari n = jumlah sampel

b. Korelasi Product Moment dengan simpangan

Bertujuan untuk mencari derajat/tingkat validitas suatu tes dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

rxy =


(27)

Astri Yulianti, 2013

Mengembangkan Motivasi Belajar Siswa Kelas 4 SDN Cibeunying 2 Dalam Pembelajaran Penjas Melalui Pengembangan Permainan Tradisional

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Keterangan:

rxy = koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y

X1 = perbedaan skor variabel X dengan nilai rata-rata dari variabel X

Y1 = perbedaan skor variabel Y dengan nilai rata-rata dari variabel Y �X1Y1 = jumlah dari hasil perkalian antara X1 dengan Y1

X12 = nilai X1 yang dikuadratkan

Y12 = nilai Y1 yang dikuadratkan

c. Uji tingkat validitas

Uji tingkat validitas ini bertujuan untuk mengetahui apakah hasil tes yang diberikan valid atau tidak. Selanjutnya, dalam Suntoda (2012: 16) untuk menguji tingkat validitas suatu tes dihitung signifikansi koefisien korelasi yang diperoleh menggunakan uji-t dengan rumus sebagai berikut :

= √

Arti dari rumus tersebut : t = Nilai

r = Koefisien korelasi hasil r hitung n = Jumlah responden

Distribusikan table t untuk = 0.05 dan derajat kebebasan (dk= n-2), maka : Jika berarti valid, sebaliknya jika berarti tidak valid. Apabila instrumen atau tes itu valid, maka kriteria penafsiran indeks korelasinya adalah sebagai berikut :


(28)

40

Astri Yulianti, 2013

Mengembangkan Motivasi Belajar Siswa Kelas 4 SDN Cibeunying 2 Dalam Pembelajaran Penjas Melalui Pengembangan Permainan Tradisional

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Antara 0.800 s/d 1.000 = sangat tinggi

Antara 0.600 s/d 0.799 = tinggi Antara 0.400 s/d 0.599 = cukup tinggi Antara 0.200 s/d 0.399 = rendah

Antara 0.000 s/d 0.199 = sangat rendah (tidak valid)

d. Korelasi Product Moment dengan angka kasar

Teknik Korelasi Product Moment termasuk teknik statistik parametrik yang menggunakan data interval dan ratio dengan persyaratan tertentu. Adapun pendekatan statistik yang digunakan seperti yang dikemukakan Abduljabar dan Darajat K.N (2010: 229) dengan rumus sebagai berikut:

rxy = ∑ ∑ ∑

√ ∑ ∑ ∑ ∑

Keterangan:

rxy = korelasi antara variabel X dan Y (kriteria)

N = jumlah subjek

�X = jumlah skor variabel X �Y = jumlah skor variabel Y

�X2 = jumlah dari kuadrat skor-skor X �Y2 = jumlah dari kuadrat skor-skor Y �XY = jumlah dari perkalian skor X dengan Y �(X)2 = jumlah skor X dikuadratkan


(29)

Astri Yulianti, 2013

Mengembangkan Motivasi Belajar Siswa Kelas 4 SDN Cibeunying 2 Dalam Pembelajaran Penjas Melalui Pengembangan Permainan Tradisional

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Menelaah seluruh data yang telah terkumpul. Penelaahan dilakukan dengan cara menghitung data dari Hasil Penulisan Tes, lembar observasi, dan catatan lapangan

3. Data yang sudah terkumpul kemudian ditelaah dan dipersentasekan agar lebih mudah untuk membaca hasilnya.

4. Dibuat kalimat sesuai dengan hasil dari analisis data.

5. Mengevaluasi hasil dari penelitian tentang kekurangan dari penelitian tersebut untuk diperbaiki dan diterapkan pada siklus berikutnya.


(30)

69

Astri Yulianti, 2013

Mengembangkan Motivasi Belajar Siswa Kelas 4 SDN Cibeunying 2 Dalam Pembelajaran Penjas Melalui Pengembangan Permainan Tradisional

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

Penelitian Tindakan Kelas tentang Implementasi Aktivitas Pembelajaran Permainan Tradisional dalam Upaya Mengembangkan Motivasi Belajar Siswa telah dilaksanakan dalam 2 siklus kegiatan, menghasilkan kesimpulan sebagai berikut:

1. Motivasi belajar siswa mpada tahap pra observasi hingga siklus II mengalami peningkatan setelah siswa mengikuti kegiatan pembelajaran penjas melalui aktivitas pembelajaran Permainan Tradisional dari rata-7,6 pada tahap pra observasi hingga mencapai 11,4 pada siklus kedua penelitian ini, jika dipersentasekan dari pra observasi hingga siklus II yaitu sekitar 50%.

2. Selama kegiatan pembelajaran terjadi interaksi positif antara para siswa. Motivasi belajar tercipta saat mereka belajar dalam suasana yang menyenangkan dan mereka senang untuk belajar.

3. Pada hasil kartu ceria para siswa merasa senang belajar dengan implementasi aktivitas pembelajaran Permainan Tradisional dapat dilihat dari hasil respon siswa menggunakan kartu ceria yang menyatakan mereka senang (82.5%), biasa saja (14,8%) dan tidak senang 2,7(%).

B. Saran

Berdasarkan pada hasil penelitian ini penulis mempunyai saran-saran yang dapat dipertimbangkan sebagai berikut:

1. Kepada para guru pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan, hasil penelitian ini membuktikan bahwa pembelajaran penjas melalui Permainan Tradisional memberikan pengaruh yang signifikan terhadap


(31)

Astri Yulianti, 2013

Mengembangkan Motivasi Belajar Siswa Kelas 4 SDN Cibeunying 2 Dalam Pembelajaran Penjas Melalui Pengembangan Permainan Tradisional

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

peningkatan motivasi belajar siswa sekolah dasar, sehingga penulis menyarankan untuk menerapkan pembelajaran Permainan Tradisional dalam pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan di sekolah.

2. Kepada peneliti lain yang berminat meneliti tentang hal-hal yang berkaitan dengan permainan dan motivasi belajar dapat melakukan penelitian kembali demi kemajuan ilmu pendidikan khususnya bidang keilmuan pendidikan jasmani.

3. Aktivitas pembelajaran Permainan Tradisional dapat dijadikan salah satu alternatif model pembelajaran permainan yang bisa diberikan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa sekolah dasar.

Demikian kesimpulan dan saran yang dapat penulis kemukakan, semoga hasil dari penelitian ini dapat bermanfaat bagi penulis dan menjadi sumbangsih yang berarti bagi kemajuan pendidikan di Indonesia.


(32)

71

Astri Yulianti, 2013

Mengembangkan Motivasi Belajar Siswa Kelas 4 SDN Cibeunying 2 Dalam Pembelajaran Penjas Melalui Pengembangan Permainan Tradisional

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Abduljabar, Bambang, dan Jajat Darajat Kusumah. (2010). Modul Aplikasi Statistika Dalam Penjas. Bandung: FPOK-UPI.

Alvyanto. (2012). Permainan Tradisional. [Online]. Tersedia :http://alvyanto.blogspot.com/permainan-tradisional.html [17 Mei 2013] Febyan, C. (2013). Pengertian Belajar dan Pembelajaran. [Online]. Tersedia:

http://kawancerdas.blogspot.com/2013/02/pengertian-belajar-dan-pembelajaran.html. [21 Juni 2013].

Haryanto, (2010). Pengertian Motivasi Belajar. [Online]. Tersedia: http://belajarpsikologi.com/pengertian-motivasi-belajar [17 Mei 2013] Hopkins, D. (2011). Panduan Guru Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.

Husdarta dan Yusuf Hidayat. (2008). Psikologi Olahraga. Bandung: CV. Bintang Warli Artika.

Ibrahim, Rusli (2001). Landasan Psikologis Pendidikan Jasmani di Sekolah Dasar. Jakarta Pusat: Direktorat Jenderal Olahraga. Depdiknas.

Juliantine, Tite et al. (2012). Modul Belajar dan Pembelajaran Penjas. Bandung: FPOK UPI.

Suharsimi, A., Suhardjono, dan Supardi. (2002). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Suherman, Adang. (2009). Revitalisasi Pengajaran dalam Pendidikan Jasmani. Bandung: CV. Bintang WarliArtika.


(1)

Astri Yulianti, 2013

Mengembangkan Motivasi Belajar Siswa Kelas 4 SDN Cibeunying 2 Dalam Pembelajaran Penjas Melalui Pengembangan Permainan Tradisional

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Keterangan:

rxy = koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y

X1 = perbedaan skor variabel X dengan nilai rata-rata dari variabel X

Y1 = perbedaan skor variabel Y dengan nilai rata-rata dari variabel Y �X1Y1 = jumlah dari hasil perkalian antara X1 dengan Y1

X12 = nilai X1 yang dikuadratkan

Y12 = nilai Y1 yang dikuadratkan

c. Uji tingkat validitas

Uji tingkat validitas ini bertujuan untuk mengetahui apakah hasil tes yang diberikan valid atau tidak. Selanjutnya, dalam Suntoda (2012: 16) untuk menguji tingkat validitas suatu tes dihitung signifikansi koefisien korelasi yang diperoleh menggunakan uji-t dengan rumus sebagai berikut :

= √

Arti dari rumus tersebut : t = Nilai

r = Koefisien korelasi hasil r hitung n = Jumlah responden

Distribusikan table t untuk = 0.05 dan derajat kebebasan (dk= n-2), maka : Jika berarti valid, sebaliknya jika berarti tidak valid. Apabila instrumen atau tes itu valid, maka kriteria penafsiran indeks korelasinya adalah sebagai berikut :


(2)

Astri Yulianti, 2013

Mengembangkan Motivasi Belajar Siswa Kelas 4 SDN Cibeunying 2 Dalam Pembelajaran Penjas Melalui Pengembangan Permainan Tradisional

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Antara 0.800 s/d 1.000 = sangat tinggi

Antara 0.600 s/d 0.799 = tinggi

Antara 0.400 s/d 0.599 = cukup tinggi

Antara 0.200 s/d 0.399 = rendah

Antara 0.000 s/d 0.199 = sangat rendah (tidak valid) d. Korelasi Product Moment dengan angka kasar

Teknik Korelasi Product Moment termasuk teknik statistik parametrik yang menggunakan data interval dan ratio dengan persyaratan tertentu. Adapun pendekatan statistik yang digunakan seperti yang dikemukakan Abduljabar dan Darajat K.N (2010: 229) dengan rumus sebagai berikut:

rxy = ∑ ∑ ∑

√ ∑ ∑ ∑ ∑ Keterangan:

rxy = korelasi antara variabel X dan Y (kriteria)

N = jumlah subjek

�X = jumlah skor variabel X

�Y = jumlah skor variabel Y

�X2 = jumlah dari kuadrat skor-skor X

�Y2 = jumlah dari kuadrat skor-skor Y

�XY = jumlah dari perkalian skor X dengan Y

�(X)2 = jumlah skor X dikuadratkan


(3)

Astri Yulianti, 2013

Mengembangkan Motivasi Belajar Siswa Kelas 4 SDN Cibeunying 2 Dalam Pembelajaran Penjas Melalui Pengembangan Permainan Tradisional

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Menelaah seluruh data yang telah terkumpul. Penelaahan dilakukan dengan cara menghitung data dari Hasil Penulisan Tes, lembar observasi, dan catatan lapangan

3. Data yang sudah terkumpul kemudian ditelaah dan dipersentasekan agar lebih mudah untuk membaca hasilnya.

4. Dibuat kalimat sesuai dengan hasil dari analisis data.

5. Mengevaluasi hasil dari penelitian tentang kekurangan dari penelitian tersebut untuk diperbaiki dan diterapkan pada siklus berikutnya.


(4)

69

Astri Yulianti, 2013

Mengembangkan Motivasi Belajar Siswa Kelas 4 SDN Cibeunying 2 Dalam Pembelajaran Penjas Melalui Pengembangan Permainan Tradisional

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

Penelitian Tindakan Kelas tentang Implementasi Aktivitas Pembelajaran Permainan Tradisional dalam Upaya Mengembangkan Motivasi Belajar Siswa telah dilaksanakan dalam 2 siklus kegiatan, menghasilkan kesimpulan sebagai berikut:

1. Motivasi belajar siswa mpada tahap pra observasi hingga siklus II mengalami peningkatan setelah siswa mengikuti kegiatan pembelajaran penjas melalui aktivitas pembelajaran Permainan Tradisional dari rata-7,6 pada tahap pra observasi hingga mencapai 11,4 pada siklus kedua penelitian ini, jika dipersentasekan dari pra observasi hingga siklus II yaitu sekitar 50%.

2. Selama kegiatan pembelajaran terjadi interaksi positif antara para siswa. Motivasi belajar tercipta saat mereka belajar dalam suasana yang menyenangkan dan mereka senang untuk belajar.

3. Pada hasil kartu ceria para siswa merasa senang belajar dengan implementasi aktivitas pembelajaran Permainan Tradisional dapat dilihat dari hasil respon siswa menggunakan kartu ceria yang menyatakan mereka senang (82.5%), biasa saja (14,8%) dan tidak senang 2,7(%).

B. Saran

Berdasarkan pada hasil penelitian ini penulis mempunyai saran-saran yang dapat dipertimbangkan sebagai berikut:

1. Kepada para guru pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan, hasil penelitian ini membuktikan bahwa pembelajaran penjas melalui Permainan Tradisional memberikan pengaruh yang signifikan terhadap


(5)

Astri Yulianti, 2013

Mengembangkan Motivasi Belajar Siswa Kelas 4 SDN Cibeunying 2 Dalam Pembelajaran Penjas Melalui Pengembangan Permainan Tradisional

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

peningkatan motivasi belajar siswa sekolah dasar, sehingga penulis menyarankan untuk menerapkan pembelajaran Permainan Tradisional dalam pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan di sekolah.

2. Kepada peneliti lain yang berminat meneliti tentang hal-hal yang berkaitan dengan permainan dan motivasi belajar dapat melakukan penelitian kembali demi kemajuan ilmu pendidikan khususnya bidang keilmuan pendidikan jasmani.

3. Aktivitas pembelajaran Permainan Tradisional dapat dijadikan salah satu alternatif model pembelajaran permainan yang bisa diberikan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa sekolah dasar.

Demikian kesimpulan dan saran yang dapat penulis kemukakan, semoga hasil dari penelitian ini dapat bermanfaat bagi penulis dan menjadi sumbangsih yang berarti bagi kemajuan pendidikan di Indonesia.


(6)

71

Astri Yulianti, 2013

Mengembangkan Motivasi Belajar Siswa Kelas 4 SDN Cibeunying 2 Dalam Pembelajaran Penjas Melalui Pengembangan Permainan Tradisional

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Abduljabar, Bambang, dan Jajat Darajat Kusumah. (2010). Modul Aplikasi Statistika Dalam Penjas. Bandung: FPOK-UPI.

Alvyanto. (2012). Permainan Tradisional. [Online]. Tersedia :http://alvyanto.blogspot.com/permainan-tradisional.html [17 Mei 2013] Febyan, C. (2013). Pengertian Belajar dan Pembelajaran. [Online]. Tersedia:

http://kawancerdas.blogspot.com/2013/02/pengertian-belajar-dan-pembelajaran.html. [21 Juni 2013].

Haryanto, (2010). Pengertian Motivasi Belajar. [Online]. Tersedia: http://belajarpsikologi.com/pengertian-motivasi-belajar [17 Mei 2013] Hopkins, D. (2011). Panduan Guru Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.

Husdarta dan Yusuf Hidayat. (2008). Psikologi Olahraga. Bandung: CV. Bintang Warli Artika.

Ibrahim, Rusli (2001). Landasan Psikologis Pendidikan Jasmani di Sekolah Dasar. Jakarta Pusat: Direktorat Jenderal Olahraga. Depdiknas.

Juliantine, Tite et al. (2012). Modul Belajar dan Pembelajaran Penjas. Bandung: FPOK UPI.

Suharsimi, A., Suhardjono, dan Supardi. (2002). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Suherman, Adang. (2009). Revitalisasi Pengajaran dalam Pendidikan Jasmani. Bandung: CV. Bintang WarliArtika.


Dokumen yang terkait

PEMANFAATAN PERMAINAN TRADISIONAL PENDIDIKAN JASMANI SEBAGAI OLAHRAGA REKREATIF DALAM PENGEMBANGAN SUMBER BELAJAR DI SDN TEGALGONDO MALANG

1 23 25

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Gerak Dasar Lompat Melalui Permainan Tradisional Pada Siswa Kelas IV SDN Sukarasa.

1 5 25

PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP PENINGKATAN MOTIVASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI PADA SISWA SMAN 12 BANDUNG.

0 3 12

PENERAPAN PERMAINAN TRADISIONAL DAN PERMAINAN KONVENSIONAL DALAM AKTIVITAS WARMING UP TERHADAP MINAT BELAJAR PENDIDIKAN JASMANI.

0 1 48

PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP KEBUGARAN JASMANI DAN JAM WAKTU AKTIF BELAJAR SISWA MENGIKUTI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI: Studi Eksperimen Terhadap Siswa SMPN 2 GARUT Kabupaten Garut.

0 7 28

PENGARUH PEMBELAJARAN PERMAINAN TRADISIONAL PERMAINAN HADANG TERHADAP TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA.

8 32 45

PENGARUH PEMANASAN MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP MOTIVASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DI SMP KARTIKA XIX-2 BANDUNG : Studi Eksperimen Pada Siswa SMP Kartika XIX-2 Bandung.

0 1 32

UPAYA PENINGKATAN KEDISIPLINAN SISWA KELAS III DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL DI SDN JAGAMANGSAN 2 KECAMATAN BERBAH KABUPATEN SLEMAN.

0 7 116

4. PEMBELAJARAN PERMAINAN BOLA KECIL,SENAM ARTISTIK, DAN AKTIVITAS PENGEMBANGAN DALAM PENDIDIKAN JASMANI DI SD.

0 0 7

PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP PENINGKATAN KESEGARAN JASMANI SISWA KELAS V SDN TERSAN GEDE 2 KECAMATAN SALAM KABUPATEN MAGELANG.

0 1 71