143 TEKNIK KERJA BENGKEL TELEKOMUNIKASI
Gambar 2. Pola alir alternatif pemilihan lokasi didasarkan beberapa pertimbangan
4. Perkembangan pengelolaan limbah industri
Perkembangan pengelolaan limbah industri di Indonesia praktis baru dilakukan setelah menginjak tahun 90-an. Padahal di dunia,
perkembangan tersebut telah terjadi jauh sebelumnya, yaitu sejak awal tahun 70-an.
Sebelum tahun 1980, penanganan masalah limbah industri, khususnya limbah B3, sesuai dengan perkembangannya diatasi dengan cara:
a. Pembuangan ke lahan dan penyimpanan land disposal and storage
144 TEKNIK KERJA BENGKEL TELEKOMUNIKASI
b. Pengolahan treatment c. Pengurangan timbulan limbah waste reduction
d. Daur ulang dan perolehan kembali recycling dan recovery e. Pembakaran incineration
Sedangkan pada tahun 1980-an, perkembangan pengelolaan limbah oleh industri menjadi berubah dengan kecenderungan penanganan
sebagai berikut: a. Pengolahan air limbah
b. Compoundment c. Storage
d. Injection well e. Waste reduction
f. Landfill g. Incineration
h. Solidification Kebijakan pemerintah negara-negara maju, terutama di Amerika,
menekankan pada pengelolaan dengan urutan prioritas sebagai berikut: a. Pencegahan polusi
b. Daur ulang dan perolehan kembali recycling dan recovery c. Pengolahan dan pembakaran
d. Pembuangan lahan Selain itu biaya yang juga harus diperhitungkan dalam kaitan dengan
konsep di atas adalah: a. Penanganan sumber dan penyimpanan sebelum dilakukan
pengolahan b. Pengangkutan ke unit pengolahan
c. Pengoperasian unit pengolah d. Penanganan dan penyimpanan residu hasil pengolahan
e. Pengangkutan residu ke tempat pembuangan akhir f. Pembuangan akhir dan pentaatan terhadap peraturanperundangan
Dari hati-hati. Adanya permasalahan yang dikemukakan di atas, dapat di atasi dengan langkah-langkah perlunya peningkatan tingkat kesadaran
lingkungan masyarakat dan industri dalam menyikapi masalah pencemaran. Hal ini bisa dilakukan melalui jalur pendidikan formal
145 TEKNIK KERJA BENGKEL TELEKOMUNIKASI
maupun yang informal. Bagaimanapun hal ini adalah masalah bersama yang memerlukan pemikiran bersama agar diperoleh hasil yang
optimum bagi seluruh pihak yang terlibat. Diperlukan keterlibatan para ahli lingkungan dalam proses diseminasi baik aspek teknis maupun
aspek non-teknis, seperti peraturanregulasi ini agar tidak terjadi ketimpangan interpretasi, terutama juga bagi para pelaku yang langsung
terlibat dalam pengelolaan limbah industri, baik masyarakat, pemerintah maupun pengusaha.
c. Rangkuman 1. Peraturan yang berkaitan dengan pengelolaan limbah industri.