122 TEKNIK KERJA BENGKEL TELEKOMUNIKASI
tindakan tersebut bersama-sama pada saat menyemprotkan air kearah api.
Cara pendinginan, System pemadaman dengan menurunkan suhu
dimana dalam hal ini air merupakan bahan pemadam yang pokok. Misalnya : menyemprotkan air pada benda-benda yang terbakar.
2. Cara Menggunakan Alat Pemadam Api
Lepaskan kunci pengaman Peganglah alat pemadam api dalam keadaan tegak tegak,
lepaskan pipa dari klip. Pijitlah pengatup. Arahkan corong ke pangkal api dan lakukan
pemadaman seperti gerakan menyapu.
d. Tugas
Buatlah panduan prosedur tindakan pencegahan kecelakaan
akibat kebakaran
Lakukan identifikasi kelebihan dan kekurangan bengkel tersebut dalam hal panduan prosedur tindakan pencegahan kecelakaan
akibat kebakaran jika dibandingkan dengan pengetahuan baru
yang anda peroleh setelah mempelajari materi pada kegiatan belajar ini.
Bagaimana saran dan tanggapan anda terhadap sistem tersebut?
e. Tes Formatif
1. Jelaskan cara memadamkan api ? 2. Jelaskan langkahcara menggunakan alat pemadam api
f. Lembar Jawab Tes Formatif
1. Bila terjadi kebakaran, tindakan yang tepat memberikan peluang dapat memadamkan api dengan cepat, mengurangi
bahaya dan meminimalisasi kerusakan:
123 TEKNIK KERJA BENGKEL TELEKOMUNIKASI
Isolasi, Membatasi jumlah volume oksigen sampai
dibawa 14 sebab diatas 14 kemungkinan masih bisa terjadi kebakaran hanya bisa dilakukan diruangan
tertutup
Cara Penguraian, System penguraian yaitu system
pemadaman dengan memisahkan bahan atau benda yang terbakar dengan yang belum terbakar. Misalnya :
terjadinya kebakaran pada gedung tekstil harus dibongkar, lalu dipindahkan ketempat yang lebih aman,
tindakan tersebut
bersama-sama pada
saat menyemprotkan air kearah api.
Cara pendinginan, System pemadaman dengan
menurunkan suhu dimana dalam hal ini air merupakan bahan pemadam yang pokok. Misalnya : menyemprotkan
air pada benda-benda yang terbakar. 2. Cara Menggunakan Alat Pemadam Api :
Lepaskan kunci pengaman Peganglah alat pemadam api dalam keadaan tegak
tegak, lepaskan pipa dari klip. Pijitlah pengatup. Arahkan corong ke pangkal api dan
lakukan pemadaman seperti gerakan menyapu.
g. Lembar Kerja Peserta didik
1. Alat dan Bahan a Peralatan tulis.
b Camera. untuk mengambil gambar jika diperlukan. 2. Keselamatan Kerja
a Ikutilah instruksi dari instrukturguru ataupun prosedur kerja yang tertera pada lembar kerja.
b Mintalah ijin dari instruktur anda bila hendak melakukan pekerjaan yang tidak tertera pada lembar kerja.
124 TEKNIK KERJA BENGKEL TELEKOMUNIKASI
3. Langkah Kerja
a Persiapkan alat dan bahan praktikum secara cermat, efektif dan seefisien mungkin.
b Perhatikan instruksi praktikum yang disampaikan oleh guru instruktur.
c Buatlah catatan-catatan penting kegiatan praktikum secara ringkas.
d Lakukan pengambilan gambar dengan camera jika diperlukan sebagai bukti hasil survey anda jika diperlukan.
e Setelah selesai, bereskan kembali peralatan dan bahan yang telah digunakan seperti keadaan semula.
4. Tugas
a. Buatlah panduan
prosedur tindakan
pencegahan
kecelakaan akibat kebakaran
b. Lakukan identifikasi kelebihan dan kekurangan bengkel tersebut
dalam hal
panduan prosedur
tindakan pencegahan
kecelakaan akibat
kebakaran jika
dibandingkan dengan pengetahuan baru yang anda peroleh setelah mempelajari materi pada kegiatan belajar
ini. c. Berilah saran dan tanggapan anda terhadap tugas yang
telah anda buat tersebut sesuai dengan pengetahuan baru yang anda peroleh setelah mempelajari materi pada
kegiatan belajar ini.
125 TEKNIK KERJA BENGKEL TELEKOMUNIKASI
14. Kegiatan Belajar 14. Pembuatan rambu-rambu arah jalan keluar dan penerangan darurat
jika terjadi kebakaran. a. Tujuan Pembelajaran
Peserta diklat siswa dapat : Menjelaskan konstruksi bangunan yang ideal
Membuat rambu-rambu arah jalan keluar jika terjadi kebakaran Membuat rambu-rambu arah Jalan Keluar Penerangan Darurat jika
terjadi kebakaran
b. Uraian Materi 1. Konstruksi bangunan
Semua pekerja harus dapat mengosongkan daerah kerja mereka dan keluar dari bangunan dengan cepat dan mudah apabila terjadi situasi
darurat. Konstruksi bangunan dan susunan peralatan, utilitas, furniture, dst. di dalam ruang bangunan harus benar-benar sesuai dengan
peraturan terkait dengan kebakaran dan memenuhi peraturan serta panduan kesehatan dan keselamatan. Jumlah dan ukuran tangga dan
jalan keluar harus memadai untuk beban hunian berbagai bagian bangunan seperti:
Jumlah dan lebar tangga yang digunakan untuk sarana keluar dalam situasi darurat harus cukup
Sekurang-kurangnya 2 tangga diperlukan dari tiap lantai atas bangunan apabila lantai yang bersangkutan memiliki 30 penghuni
atau berdasarkan persyaratan hukum, dipilih yang lebih ketat. Gang dan koridor yang berfungsi sebagai sarana keluar dalam
situasi darurat: Lebar harus 1,1 meter
Ruang vertikal untuk duduk, berdiri atau bergerak harus 2 meter
126 TEKNIK KERJA BENGKEL TELEKOMUNIKASI
Permukaan lantai tidak boleh licin Tidak boleh memiliki penghalang misalnya: tidak digunakan
untuk penyimpanan
Harus ada jarak bersih yang cukup 0,4 meter antara workstation dan jalan lintas yang tidak terhalang untuk pekerja
Koridor buntu panjangnya harus 15 meter dan diberi tanda “No Exit” [Tidak Ada Jalan Keluar]
Sarana keluar tidak boleh melalui daerah sumber bahaya tinggi seperti ruang penyimpanan bahan kimia, ruang boiler,
dst.
2. Jalan Keluar
Pintu keluar tidak boleh dikunci pada jam-jam biasa dimana pabrik sedang dihuni
• Pintu keluar harus terbuka ke arah luar. • Setiap pintu yang tidak berfungsi sebagai jalan keluar atau sarana
keluar haru s diberi tanda „No Exit‟ [Bukan Jalan Keluar].
• Permukaan untuk berjalan di jalan keluar harus memiliki tinggi yang sama di kedua sisi pintu atau lintas keluar.
• Harus ada jalan keluar dalam jumlah yang cukup dengan lebar yang sesuai
127 TEKNIK KERJA BENGKEL TELEKOMUNIKASI
• Pekerja tidak boleh berada 60 meter dari jalan keluar terdekat.
• Gambar 1. situasi jalan keluar di pabrik
3. Rambu Jalan Keluar Penerangan Darurat
128 TEKNIK KERJA BENGKEL TELEKOMUNIKASI
Gambar 2. Persyaratan penerangan
129 TEKNIK KERJA BENGKEL TELEKOMUNIKASI
Gambar 3. Persyaratan Titik-Titik Alat Pemadam Kebakaran
c. Rangkuman
1. Konstruksi bangunan Semua pekerja harus dapat mengosongkan daerah kerja mereka
dan keluar dari bangunan dengan cepat dan mudah apabila terjadi situasi darurat. Konstruksi bangunan dan susunan peralatan,
utilitas, furniture, dst. di dalam ruang bangunan harus benar-benar sesuai dengan peraturan terkait dengan kebakaran dan memenuhi
130 TEKNIK KERJA BENGKEL TELEKOMUNIKASI
peraturan serta panduan kesehatan dan keselamatan. Jumlah dan ukuran tangga dan jalan keluar harus memadai untuk beban hunian
berbagai bagian bangunan 2. Jalan Keluar
Pintu keluar tidak boleh dikunci pada jam-jam biasa dimana pabrik sedang dihuni
• Pintu keluar harus terbuka ke arah luar. • Setiap pintu yang tidak berfungsi sebagai jalan keluar atau
sarana keluar harus diberi tanda „No Exit‟ [Bukan Jalan Keluar].
• Permukaan untuk berjalan di jalan keluar harus memiliki tinggi yang sama di kedua sisi pintu atau lintas keluar.
• Harus ada jalan keluar dalam jumlah yang cukup dengan lebar yang sesuai
• Pekerja tidak boleh berada 60 meter dari jalan keluar terdekat.
3. Rambu Jalan Keluar Penerangan Darurat Penerangan darurat bertenaga batery diisi permanen jumlah
dan penetapan jaraknya harus cukup untuk menghasilkan sekurang kurangnya 1 lux.
Kotak penerangan EXIT Jalan Keluar di atas pintu keluar dalam bahasa inggris dan bahasa setempat
d. Tugas