43
E. Kerangka Berpikir
Pembelajaran Ekstrakurikuler Seni Karawitan
Ekstrakurikuler Karawitan
Pembelajaran Ekstrakurikuler
Karawitan Kebutuhan masyarakat
primer, sekunder, integrative
Kondisi lingkungan Sosial-budaya
Team Work yang Solid Antarsiswa
Permainan Musik yang Selaras
Kemenangan dalam Perlombaan Seni
Dampak positif pada mata pelajaran yang lain dan
hubungan pertemanan antarsiswa
44
Dari bagan kerangka berpikir di atas dapat diuraikan bahwa dalam Ekstrakurikuler Seni Karawitan Jawa terdapat struktur yang mendukung kegiatan
ekstrakurikuler, yaitu pembelajaran Ekstrakurikuler Seni Karawitan Jawa yang dipengaruhi oleh kondisi sosial-budaya dan kebutuhan masyarakat primer,
sekunder, integrative misalnya: kebutuhan masyarakat dalam berkesenian. Dengan demikian, pembelajaran Ekstrakurikuler Seni Karawitan Jawa dapat
berjalan lancar jika unsur-unsur yang mempengaruhinya dapat saling mendukung, hal tersebut akan menciptakan keadaan yang kondusif bagi siswa dalam
mempelajari seni karawitan Jawa, sehingga secara otomatis melalui pembelajaran ekstrakurikuler seni karawitan Jawa tersebut akan terbentuk team work
antarsiswa. Jika team work yang solid antarsiswa dapat terbentuk, maka akan dicapai
hasil yang memuaskan, yaitu diantaranya permainan musik yang selaras dan kemenangan dalam lomba seni. Selain itu, setelah team work antarsiswa dapat
terwujud melalui pembelajaran ekstrakurikuler karawitan, diharapkan dapat berdampak positif pula bagi diri siswa dalam pembelajaran mata pelajaran yang
lain serta dalam hubungan pertemanan dengan siswa yang lain.
45
BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Penelitian ilmiah pada dasarnya menggabungkan berpikir rasional, sistematis, dan empiris. Artinya, penelitian yang dirumuskan di satu pihak dapat
diterima dengan akal sehat, kemudian penelitian dilakukan secara sistematis, teratur, serta dapat dibuktikan melalui data dan fakta secara empiris. Penelitian
dimulai apabila muncul suatu permasalahan problem. Masalah yang dihadapi merupakan rangsangan kepada penelitian. Akal yang dirangsang oleh masalah,
akan berpikir dan menganalisis suatu masalah Iskandar 2008: 8. Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti yaitu metode kualitatif,
artinya permasalahan yang dibahas bertujuan untuk menggambarkan dan menguraikan tentang hal-hal yang berhubungan dengan keadaan atau status
fenomena yang tidak berkenaan dengan angka-angka Moleong, 1994: 103. Metode kualitatif dalam penelitian pembelajaran ekstrakurikuler seni karawitan
Jawa sebagai proses pembentukan team work antarsiswa menggunakan pendekatan fenomenologi, yaitu pendekatan yang berorientasi untuk memahami,
menggali, menafsirkan arti dari peristiwa-peristiwa, fenomena-fenomena atau gejala-gejala sosial yang alamiah nature, digunakan sebagai sumber data,
berdasarkan kenyataan lapangan Iskandar 2008: 204.