45
BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Penelitian ilmiah pada dasarnya menggabungkan berpikir rasional, sistematis, dan empiris. Artinya, penelitian yang dirumuskan di satu pihak dapat
diterima dengan akal sehat, kemudian penelitian dilakukan secara sistematis, teratur, serta dapat dibuktikan melalui data dan fakta secara empiris. Penelitian
dimulai apabila muncul suatu permasalahan problem. Masalah yang dihadapi merupakan rangsangan kepada penelitian. Akal yang dirangsang oleh masalah,
akan berpikir dan menganalisis suatu masalah Iskandar 2008: 8. Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti yaitu metode kualitatif,
artinya permasalahan yang dibahas bertujuan untuk menggambarkan dan menguraikan tentang hal-hal yang berhubungan dengan keadaan atau status
fenomena yang tidak berkenaan dengan angka-angka Moleong, 1994: 103. Metode kualitatif dalam penelitian pembelajaran ekstrakurikuler seni karawitan
Jawa sebagai proses pembentukan team work antarsiswa menggunakan pendekatan fenomenologi, yaitu pendekatan yang berorientasi untuk memahami,
menggali, menafsirkan arti dari peristiwa-peristiwa, fenomena-fenomena atau gejala-gejala sosial yang alamiah nature, digunakan sebagai sumber data,
berdasarkan kenyataan lapangan Iskandar 2008: 204.
46
Bodgan dan Taylor dalam Moleong 2007: 4 mendefinisikan metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa
kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati serta diarahkan pada latar dan individu tersebut secara holistik utuh. Dari beberapa
kajian mengenai definisi pendekatan kualitatif tersebut, Moleong 2007: 6 menyintesiskan bahwa penelitian kualitalif adalah penelitian yang bermaksud
untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan sebagainya, secara holistik
dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.
Dengan demikian, metode kualitatif pada penelitian mengenai pembelajaran ekstrakurikuler seni karawitan Jawa dan dampak yang dapat
ditimbulkan setelah terbentuk team work antarsiswa menjadi langkah pertama pengamatan. Kemudian nantinya akan muncul pertanyaan-pertanyaan yang
diajukan kepada para informan kepala sekolah, guru pelatih, maupun siswa SD Negeri 2 Tanggungharjo, kecamatan Grobogan, kabupaten Grobogan.
Dalam hal ini, peneliti berusaha menelusuri, memahami, menggambarkan, dan menjelaskan tentang pembelajaran ekstrakurikuler seni karawitan Jawa
sebagai proses pembentukan team work antarsiswa di SD Negeri 2 Tanggungharjo, kecamatan Grobogan, kabupaten Grobogan, kecamatan
Grobogan, kabupaten Grobogan, propinsi Jawa Tengah. Selain itu, peneliti juga akan mengkaji beberapa faktor-faktor yang menghambat pembelajaran
ekstrakurikuler seni karawitan Jawa.
47
B. Lokasi dan Sasaran Penelitian