Replikasi yang dilakukan para Instagramers untuk mengikuti tren dengan menggunakan tagar ini seperti yang dipaparkan Castells diatas yakni membentuk,
menegaskan identitas secara virtual yang tidak jarang juga menjadi ‘cap’di dunia realitas bagi pengguna Instagram tersebut. Vityan contohnya, dikenal sebagai pendaki oleh kawan-kawan
mahasiswanya yang juga mefollow dia di Instagram.
Selain itu para pengguna Instagram yang diwawancarai ini mengaku bahwa memang ada tagar khusus yang terus mereka gunakan saat mengunggah foto di Instagram. Salah
satunya adalah journeywaytoexplore yang sering digunakan karena selain sesuai dengan tema foto unggahan, juga untuk mempromosikan tagar buatan tersebut. Ini digunakan
pengguna tidak hanya sekali dalam unggahannya. Proses yang terus-menerus mengulang pola pada gambar 11 diatas inilah yang terus memperkuat citra virtual dari akun, berdasarkan tagar
yang digunakan penggunanya. Seperti yang disinggung pada alinea sebelumnya, pembentukan interaksi yang berbuah citra virtual ini berulang dan terjadi tanpa para
penggunanya sendiri sadari sampai bentuk itu mewujud. Menjadi ciri khas, identitas virtual itu sendiri. Identitas yang dimiliki para Instagram yang memberikan kekhasan pada akun
serta feed mereka juga tagar yang digunakan.
5.3 Citra dan Identitas Virtual
Citra-citra virtual yang kemudian tercipta dari berbagai foto unggahan beserta tagar yang digunakan ini kemudian akan menciptakan identitas virtual didunia maya dari para
penggunanya, dalam hal ini identitas virtual para pengguna Instagram. Untuk mengetahui pembentukan identitas virtual ini lebih jauh, peneliti menggunakan konsep teori yang
dikembangkan oleh Manuel Castells yang mengungkapkan tiga bentuk identitas yaitu ; Legitimizing Identity, Resistance Identity dan Project Identity.
Lebih luas Castells menyebutkan bahwa identitas yang ia paparkan adalah identitas yang dibangun berdasarkan pemaknaan dan bukannya peran sebagaimana ranah sosiologis
mendefinisikannya Castells, 2002:6. Sebagaimana terjadi pada para Instagramers ini, dengan citra virtual yang dibangun dari tagar pada foto unggahan mereka. Akun Instagram
milik Vityan misalnya hallobackpacker, konsisten mengunggah foto-foto bertema pendakian. Lalu akun Instagram milik Guntur, guntursegara, konsisten mengunggah foto
dengan tema putih minimalis dan alam. Begitu juga dengan akun milik Imam, imaammm
dengan tema folk yang juga marak digunakan banyak pengguna di Instagram. Konsistensi pada unggahan mereka juga tagar yang mereka gunakan berhasil memberikan citra virtual
yang datang dari pengguna Instagram yang ikut menikmati feed mereka. Dengan demikian citra virtual datang dari pemaknaan para pengguna yang terhubung dengan tagar yang
digunakan.
Castells juga menekankan bahwa aktivitas pemaknaan itu sendiri melibatkan pengalaman-pengalaman dari mereka yang, dalam kasus penelitian ini, adalah penikmat feed
InstagramCastells, 2002:8. Beberapa interaksi terbukti dengan akun-akun yang ketiga narasumber ini kelola kerap ditag pada foto unggahan yang bertema sesuai. Juga dengan
menggunakan tagar yang mereka buat seperti journeywaytoexplore dan hellobackpacker pada foto unggahan pengguna lain yang bertema sesuai. Interaksi ini membuktikan bahwa
ada citra virtual yang sudah terbangun sedemikian rupa dari tagar-tagar tertentu yang digunakan oleh satu akun Instagram pada saat mengunggah foto mereka yang bertema sesuai.
Identitas Legitimasi
Legitimasi identitas, identitas akan terbentuk yang merupakan ciri utama ketika sebuah institusi yang dominan berupa pikiran yang dirasionalisasikan dalam bentuk
dominasi. Identitas inilah yang kemudian membentuk masyarakat sipil yang terdiri dari unsur institusi.
Identitas legitimasi disini bisa diterjemahkan sebagai Instagram itu sendiri. Sebagai institusi yang dominan yang mengatur jalannya interaksi melalui berbagai fitur-fiturnya yang
dikenalkan pada para penggunanya.Inilah yang disebutkan oleh Castells sebagai identitas yang sahih yang datangnya dari pihak dominan yang memiliki otoritas Castells, 2002.
Pertama kali membuka aplikasi Instagram kita akan di suguhkan dengan halaman home dimana halaman tersebut berisi tentang semua foto unggahan dari orang-orang yang
kita follow dan unggahan milik kita sendiri. Kita bisa melakukan interaksi melalui unggahan tersebut, yaitu dengan cara memberikan like dan memberikan komentar. Selain kita bisa
mengunggah foto kita ke publik, pengguna juga bisa mengunggah foto kepada orang tertentu atau yang di sebut mengirimkan pesan pribadi. Hanya orang tertentu yang kita pilih sebagai
orang yang bisa mlihat foto yang kita kirim melalui pesan pribadi.
Disebelah laman home terdapat juga tombol lamanexplore, dimana dihalaman tersebut berisi tentang beberapa unggahan dari beberapa pengguna Instagram yang kita kenali maupun
unggahan foto yang sedang populer. Kemudian tombol paling tengah merupakan tombol kamera, dimana dalam tombol tersebut kita bisa memulai mengunggah foto dari yang
langsung foto di tempat atau kita pilih foto dari galeri ponsel kita. Selain digunakan untuk kamera penggambil gambar juga terdapat juga fungsi lain yaitu perekam video. Selanjutnya
tombol News yang digunakan untuk melihat semua pemberithuan baru atau melihat kegiatan dari pengguna yang pengguna follow ataupun dari followers kita yang baru. Tombol terakhir
yaitu profil, disini kita bisa melihat berapa banyak total unggahan foto, pengikut dan pengguna yang kita ikuti.
Dalam mengunggah foto tidak lupa pengguna biasanya menyertakan tagar dalam unggahannya, dimana tagar tersebut memudahkan pengguna dalam mengelompokkan foto-
foto yang mereka unggah dalam suatu label. Jika ada pengguna Instagram lain yang menggunakan tagar yang sama hal tersebut akan lebih menarik karena kita bisa melihat dan
menjelajahi semua foto yang bertemakan tentang tagar yang kita sertakan .
Identitas Resistensi
Identitas Resistensi adalah bagaimana proses bertahannya identitas sebagai bentuk perlawanan atau dalam hal ini dihasilkan oleh mereka yang sedang dalam posisi atau keadaan
yang lemah karena stigma dari pihak yang mendominasi, dan biasanya digunakan lebih mengarah kepada kegunaan politik identitas. Kemudian dari identitas tersebut nantinya akan
berpengaruh pada pembentukan suatu komunitas sehingga melalui perlawanan secara kolektif terhadap tekanan yang ada Komunitas tersebut dapat merupakan dasar dari munculnya suatu
jaringan yang kuat dan solid.
Para pengguna Instagram ini kemudian tidak terbatas atau membatasi diri mereka dengan fitur-fitur yang ada dalam a
plikasi Instagram tapi juga ‘mengembangkang’ dengan melakukan interaksi tatap muka langsung seperti WWIM. Bertemu sesama pengguna tagar
tertentu seperti Guntur dan para temannya yang mengunggah foto bertema putih minimalis. Sebagaimana disebutkan Castells bawa ini adalah identitas yang membangkang otoritas yang
dimiliki kaum dominan, dalam hal ini Instagram Castells, 2002.
Dalam hal ini seperti narasumber yang telah diwawancari mereka bisa bertemu atau berinteraksi dengan pengguna lain yaitu melalui tagar yang mereka tulisakan dalam ungghan
foto mereka. Sebelum mereka mengunggah foto mereka memberikan caption atau pemberitahuan terlebih dahulu sebelum mereka melakuan kegiatan. dari situlah interaksi
mulai terjadi dimana nanti para pengguna lain mulai mengomen foto ungghan yang kemudian bisa melalukan meet up atau tatap muka dengan pengguna lainnya.
jadi misal kita mau pergi kita upload foto di Instagram semisal wiffthefolks mau pergi kemana kaya woro-woro dulu gitu mas. Mau ke Jakarta nanti bayak yang koment eh mau dong ketemuan
sama anak-anak wiffthefolks ya jadi kalau ke jakarta kita langsung bisa ada teman melalui itu
.
14
Identitas Proyek
Identitas Proyek adalah ketika aktor membangun identitas dan mentransformasi struktur sosial. Identitas dalam hal ini juga terkait dengan posisi kelompok sosial, khususnya
organisasi. Kelompok identitas juga sebagai sebuah asosiasi signifikan secara politik yang menarik seseorang karena identifikasi bersama. Kelompok identitas juga merujuk kepada
kelompok terorganisasi yang memiliki ekspetasi sosial dan kemudian mengkreasikan sebuah perilaku kolektif. Kelompok identitas juga terjadi karena adanya keikutsertaan dari anggota,
dukungan kelompok, dan identifikasi bersama.
Dapat diterjemahkan sebagai identitas yang dicita-citakan yang berusaha dibentuk dengan mengupayakan fitur-fitur yang disediakan oleh Instagram. Salah satunya adalah
dengan membuat tagar sendiri dengan tema yang paling sering diunggah pada akunnya, yang pada akhirnya akan menjadi kekhasan akunnya, dan menjadi identitas proyek yang
dimilikinya di Instagram.
Dari beberapa pengguna aplikasi Instagram yang telah peneliti wawancari ada beberapa narasumber yang seutuhnya membuat tagar sendiri untuk mengelompokkan foto
unggahannya. Mereka membuat tagar dikarenakan mereka memilik hobi-hobi tertentu travelling ataupun explore, sehingga mereka membuat wadah buat foto-foto mereka dengan
membuat tagar supaya bisa mudah dilihat dan ditemukan oleh pengguna lain juga.
14
Hasil wawancara dengan narasumber Guntur pada 04 April 16 jam 15:28
Pembuatan tagar merekapun juga disambut antusias oleh pengguna Instagram lainya yang turut andil bagian dalam menggunakan hastag saat mengunggah foto dalam Instagram.
Pencapain pengguna tagar merekapun cukup bnyak dari hastag yang mereka buat kurang lebih 2 tahunan yang lalu ini sudah mencapai angka kiriman 4900 untuk
journeywaytoexplore dan 9400 kiriman untuk hallobackpacker.
kalau yang temaninstgrampeduliandong undah 1rb kiriman lebih sedangkan yang hellobackpaker itu sudah menembus 9400rb dalam jangka wktu 1th.
15
Jadi ya udah aku buat aja tema jalan jalan journeywaytoeexplore hehe perjalanan ada cara untuk mengexplore tempat satu ketempat lain. kiriman juga sudah mencapai 4100 dalam
waktu 2 tahun.
16
Dari hasil pembuatan tagar tersebut selain dari pencapaian kiriman yang sudah banyak, narasumber pembuat tagar ini juga mendapat keutungan dari hasil pembuatan tagar
mereka. Keutungan berupa materi bahkan juga ada endorse dari pihak yang ingin mengenalkan barang melalui akun pembuat tagar tersebut.
Dalam sub bab 5.3 ini, peneliti lalu memahami bahwa ketiga konsep identitas yang dipaparkan oleh Castells berbicara mengenai tentang bagaimana cara identitas virtual
dibentuk. Legitimasi berbicara tentang identitas virtual yang dibentuk dengan menyesuaikan aturan-aturan yang diciptakan oleh Instagram. Resistensi berbicara tentang identitas virtual
yang terbentuk dengan melawan aturan-aturan dalam media yang digunakan dalam hal ini instagram. Lalu identitas proyek adalah identitas ciptaan untuk membentuk posisi baru
dengan mentransformasi ide baru yang akan memberi identitas bagi mereka, sebagaimana yang terjadi dalam gerakan Save Gunung Andong.
5.4 Temaninstagrampedulindong dan Project Identity