Gambar 11 gambaran isi Instagram akun Guntur
Sumber:https:www.instagram.comguntursegara
Dari ketiga gambar dia atas bisa dilihat bagaimana mereka pemilik akun memiliki rasa sendiri untuk mengekspresikan hasil foto mereka dengan tema foto yang mereka
inginkan dalam akunnya. Dari gambar nomor 9 bisa dilihat foto yang di ungguh adalah foto yang bertemakan tentang natur, gambar nomor 10 melihatkan bagaimana pemilik akun lebih
suka mengunggah foto bertemakan gunung dan gambar nomor 11 memperlihatkan foto unggahan mengenai alam dan tema foto white minimalis disertai penggunaan tagar yang
sesuai.
5.2 Tagar Hashtag dan Citra Virtual
Penggunaan tagar dalam unggahan di Instagram seperti yang disebutkan oleh para narasumber yang telah diwawancara, adalah untuk menghubungkan satu unggahan dengan
unggahan lainnya yang bertema serupa. Keuntungan dari unggahan yang terhubung adalah akun-akun Instagram lainnya yang memiliki unggahan se-tema bisa saling mengecek
unggahan pengguna lain, saling berinteraksi juga, seperti memberi like atau komentar pada unggahan tersebut.
“itu Instagram juga punya hastag jadi kalau kita upload mereka kasih tahu kalau kamu upload tema ini kasih hashtag apa kasih hashtag apa gt.”
10
Kalau tagar itu harus sesuai tema foto biar nyambung, itukan fungsinya biar orang – orang yang
hobinya sama fotonya sama itu kan tinggal klik itu pasti akan kluar semua.”
11
”Biasanya dari tag people dan tagar itu jadi kaya sebelum aku tidur pasti aku crk hashtagku biasanya dari situ aku mulai komunikasi. Kaya kalau ada foto yang bagus gitu nanti aku coment
dan like bagus folks dan dari situ nanti mereka biasanya minta folback heheh.”
12
Tidak semua pengguna Instagram menggunakan tagar pada unggahan mereka. Hal ini dikarenakan fungsi fitur Instagram bukan fitur yang wajib digunakan. Foto unggahan yang
tidak menggunakan tagar jelas tidak dapat ditemukan oleh pengguna Instagram lain yang tidak mem-follow akun tersebut. Tapi para pengguna yang memang ingin terhubung harus
menggunakan tagar. Tagar yang digunakan juga sesuai dengan tema foto unggahan ini secara tidak langsung membangun citra unggahan mereka, yang juga berdampak bagi citra akun
mereka. Sebagai contoh akun milik narasumber kami vityan yang memiliki hobi mendaki gunung, unggahannya pun tentang keindahan pendakian dengan tagar-tagar sesuai tema
tersebut seperti indotraveller, exploregunung dan id_pendaki. Bahkan ada tagar yang
dibuat sendiri yaitu hellobackpacker yang sudah mencapai 9400 kiriman dalam waktu
setahun. Tagar-tagar ini digunakan, seol ah memberi ‘label’ pada akun Instagram tertentu.
Saat Vityan menggunakan tagar bertemakan pendakian, citra yang tercipta adalah bahwa Vityan adalah pecinta alam dan seorang pendaki.
Citra-citra virtual yang mengarah pada pembentukan identitas virtual ini tidak akan membentuk identitas seorang individu secara utuh dalam realitasnya. Melainkan hanya
10
Hasil wawancara dengan narasumber Vityan pada 23 Maret 16 jam 13:23
11
Hasil wawancara dengan narasumber Imam pada 28 Maret 16 jam 13:01
12
Hasil wawancara dengan narasumber Guntur pada 04 April 16 jam 15:28
sebagian saja
13
yang hendak ditampilkan oleh pemilik akun Instagram tersebut melalui foto- foto unggahan serta tagar yang ia gunakan.
Penggunaan tagar yang dapat mengumpulkan semua foto unggahan bertema sesuai tagar ini bisa berakhir dengan pembentukan komunitas. Guntur Segara yang menggunakan
tagar wiffthefolks memiliki komunitas yang sering melakukan hunting foto bertema minimalis. Foto-foto tersebut kemudian akan diunggah dengan menggunakan tagar tersebut.
Selain membentuk citra virtual yang mengarah pada pembentukan identitas virtual, penggunaan tagar ini juga membentuk kelompok virtual yang tidak hanya berinteraksi di
Instagram dunia virtual, tapi juga interaksi tatap muka realitas.
Gambar 12 Pola pembentukan citra virtual di Instagram
Polanya dengan mudah dapat dilihat seperti siklus pada gambar diatas. Dimana saat foto-foto yang diuggah dengan menggunakan tagar akan memiliki citra tersendiri dimata para
pengguna Instagram lain yang melihat feed dari akun tersebut. Pola yang berulang ini akan membangun identitas virtual seseorang, dalam hal ini para Instagramers. Our world, and our
lives, are being shaped by the conflicting trends of globalization and identity, papar Castells 2002:1. Ia berusaha menunjukan bahwa semua interaksi yang berlangsung di dunia virtual
Instagram terbentuk oleh perpaduan tren-tren yang dihubungkan oleh tagar-tagar yang kemudian menyebar dengan cepat, dan digunakan oleh semakin banyak pengguna setiap
harinya.
13
http:www.kompasiana.comkangarulidentitas-virtual-di-internet_ , diakses pada Minggu, 10 April 2016 pada pukul
17:17 WIB
Tagar
Citra
Akun Foto
Replikasi yang dilakukan para Instagramers untuk mengikuti tren dengan menggunakan tagar ini seperti yang dipaparkan Castells diatas yakni membentuk,
menegaskan identitas secara virtual yang tidak jarang juga menjadi ‘cap’di dunia realitas bagi pengguna Instagram tersebut. Vityan contohnya, dikenal sebagai pendaki oleh kawan-kawan
mahasiswanya yang juga mefollow dia di Instagram.
Selain itu para pengguna Instagram yang diwawancarai ini mengaku bahwa memang ada tagar khusus yang terus mereka gunakan saat mengunggah foto di Instagram. Salah
satunya adalah journeywaytoexplore yang sering digunakan karena selain sesuai dengan tema foto unggahan, juga untuk mempromosikan tagar buatan tersebut. Ini digunakan
pengguna tidak hanya sekali dalam unggahannya. Proses yang terus-menerus mengulang pola pada gambar 11 diatas inilah yang terus memperkuat citra virtual dari akun, berdasarkan tagar
yang digunakan penggunanya. Seperti yang disinggung pada alinea sebelumnya, pembentukan interaksi yang berbuah citra virtual ini berulang dan terjadi tanpa para
penggunanya sendiri sadari sampai bentuk itu mewujud. Menjadi ciri khas, identitas virtual itu sendiri. Identitas yang dimiliki para Instagram yang memberikan kekhasan pada akun
serta feed mereka juga tagar yang digunakan.
5.3 Citra dan Identitas Virtual