Media Pembelajaran Buku Pedoman Guru

20 Metode pembelajaran yang digunakan pada penelitian pengembangan ini adalah metode diskusi, tanya jawab, dan eksperimen. Ketiga metode tersebut merupakan metode yang sering digunakan pada pembelajaran reaksi redoks. Metode diskusi mendorong peserta didik untuk berpikir kritis, mengemukakan pendapatnya secara konstruktif, dan membiasakan peserta didik untuk menghargai pendapat orang lain Muhammad Anas, 2014: 25. Metode tanya jawab dapat digunakan unutk mengukur sejauh mana peserta didik dapat memahami konsep materi reaksi redoks. Pada metode ini terjadi interaksi dua arah, dari guru ke peserta didik dan dari peserta didik ke guru. Adanya interaksi tersebut, maka suasana kelas menjadi lebih aktif dan perhatian peserta didik terfokus pada materi pelajaran yang sedang dibahas Muhammad Anas, 2014: 18. Metode eksperimen melatih peserta didik untuk melakukan suatu percobaan. Metode ini membuat peserta didik menjadi lebih percaya atas kebenaran atau kesimpulan berdasarkan percobaan yang dilakukan.

5. Media Pembelajaran

Media merupakan bagian dari proses komunikasi. Baik buruknya sebuah komunikasi ditunjang oleh penggunaan saluran dalam komunikasi tersebut. Saluranchannel yang dimaksud adalah media. Pada dasarnya pembelajaran merupakan proses komunikasi, maka media yang dimaksud adalah media pembelajaran Rudi Susilana dan Cepi Riyana, 2009: 4. Peran media pembelajaran disajikan pada Gambar 1. 21 Gambar 1. Bagan Peran Media Pembelajaran Apabila media itu membawa pesan-pesan atau informasi yang bertujuan instruksional atau mengandung maksud-maksud pembelajaran maka media itu disebut media pembelajaran Azhar Arsyad, 2011: 4. Bagan di atas menunjukkan bahwa dalam proses pembelajaran terdapat pesan-pesan yang harus dikomunikasikan. Pesan tersebut biasanya merupakan isi dari suatu topik pembelajaran yang disampaikan oleh guru kepada peserta didik melalui suatu media dengan menggunakan prosedur pembelajaran tertentu. Kontribusi media pembelajaran menurut Kemp dan Dayton, 1985, yang dikutip oleh Rudi Susilana dan Cepi Riyana 2009: 9-10 adalah: a. Penyampaian pesan pembelajaran dapat lebih terstandar b. Pembelajaran dapat lebih menarik c. Pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan menerapkan teori belajar d. Waktu pelaksanaan pembelajaran dapat diperpendek e. Kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan f. Proses pembelajaran dapat berlangsung kapanpun dan di manapun diperlukan g. Sikap positif peserta didik terhadap materi pembelajaran serta proses pembelajaran dapat ditingkatkan Guru Pesan media Peserta didik 22 h. Peran guru berubah kearah yang positif. Penyusunan media pembelajaran dalam penelitian pengembangan Teacher’s Guide Book ini disesuaikan dengan tujuan pembelajaran. Media pembelajaran yang disusun berupa video apersepsi, Powerpoint apersepsi dan materi pembelajaran, serta Flash Card.

6. Buku Pedoman Guru

Buku pedoman guru adalah buku yang dimaksudkan untuk memberikan pedoman kepada guru dalam mengelola proses pembelajaran. Ada dua jenis buku pedoman guru. Pertama, buku yang melengkapi buku teks peserta didik, sehingga disusun dan diterbitkan bersama-sama dengan buku peserta didik. Kedua, buku pedoman guru yang tidak disertai atau terlepas sama sekali dengan buku teks peserta didik. Buku pedoman guru yang digunakan dalam proses pembelajaran seharusnya memuat prinsip-prinsip pembelajaran sesuai dengan kurikulum yang berlaku. Buku pedoman guru didesain informatif dan mampu memberikan pengalaman belajar bagi peserta didik. Alternatif pengalaman belajar yang dipilih hendaknya mempertimbangkan efektivitas dan efisiensi pencapaian kemampuan dasar. Menurut Dedi Supriadi 2001: 1-3, buku-buku yang digunakan di sekolah di Indonesia terdiri atas empat jenis, yaitu buku pelajaran atau buku teks, buku bacaan, buku sumber, dan buku pedoman guru yang biasanya mendampingi buku teks. 23 Buku pedoman guru yang digunakan sebagai salah satu pedoman oleh guru dalam melaksanakan pembelajaran tentunya harus berkualitas. Penyusunan buku pedoman guru yang berkualitas harus memperhatikan komponen kriteria kualitas buku yang baik. Komponen-komponen tersebut dapat dirangkum sebagai berikut BSNP, 2006: 141-164: a. Komponen kelayakan isi Komponen kelayakan isi memuat 8 subkomponen, yaitu: 1 Cakupan materi 2 Akuransi materi 3 Kemutakhiran 4 Mengandung wawasan produktivitas 5 Merangsang keingintahuan 6 Mengembangkan kecakapan hidup 7 Mengembangkan wawasan kebhinekaan 8 Mengandung wawasan kontekstual b. Komponen kebahasaan Komponen kebahasaan memuat 7 subkomponen, yaitu: 1 Sesuai dengan perkembangan peserta didik 2 Komunikatif 3 Dialogis dan interaktif 4 Lugas 5 Koherensi dan keruntutan alur pikir 6 Kesesuaian dengan kaidah bahasa Indonesia yang benar 24 7 Konsistensi penggunaan istilah dan simbollambang c. Komponen penyajian Komponen penyajian memuat 3 sub komponen, yaitu: 1 Teknik penyajian 2 Pendukung penyajian materi 3 Penyajian pembelajaran d. Komponen kegraafikan Komponen kegraafikan memuat ukuran buku, bagian kulit buku, dan bagian isi buku. Penyusunan Teacher’s Guide Book mengacu pada beberapa komponen kualitas buku yang baik, yaitu materiisi, kelayakan bahasa, penyajian, keterlaksanaan, dan tampilan.

7. Penelitian Pengembangan