Teknik Pengolahan Data Teknik Analisis Data

35

E. Analisis Data

1. Teknik Pengolahan Data

Data yang diperoleh dari penelitian ini berupa data kualitatif maupun kuantitatif. a Data Kualitatif Data kualitatif hasil analisis secara XRD dan secara spektroskopi FTIR. Data hasil analisis secara XRD digunakan untuk mengetahui struktur silika gel. Sedangkan data hasil analisis dengan FTIR digunakan untuk mengetahui gugus-gusus fungsi yang terkandung di dalam silika gel untuk memastikan berhasil atau tidaknya proses sintesis. b Data Kuantitatif Data kuantitatif diperoleh dari data hasil analisis secara UV- Vis. Data yang dihasilkan berisi informasi tentang pengukuran konsentrasi kadar sorbat yatu anion N0 3 - . Data yang diperoleh berupa data konsentrasi NO 3 - sebelum dan sesudah adsorpsi. Data sorpsi tersebut kemudian dianalisis untuk membandingkan daya adsorpsi dan konstanta keseimbangan. Data dari hasil penelitian tersebut dianalisis secara kuantitatif untuk menentukan nilai konstanta keseimbangan k. 36

2. Teknik Analisis Data

a Penentuan konsentrasi larutan NO 3 - Konsentrasi larutan NO 3 - setelah proses adsorpsi dapat diketahui dengan mensubtitusikan pada persamaan garis linier yng sudah diperoleh dari kurva standar. Kurva standar merupakan kurva hubungan antara konsentrasi larutan standar dengan hasil absorbansi standar. Selanjutnya masing-masing harga absorbansi dari larutan sampel yang telah dihasilkan dari pengukuran secara spektrofotometer UV-Vis disubtitusikan ke dalam persamaan linear yang didapat dari kurva standar sebagai berikut: Y= aX + b 8 X = �− � Berdasarkan persamaan 8, konsentrasi larutan NO 3 - dalam larutan dapat ditentukan. Perhitungan dilakukan secara otomatis oleh program komputerisasi dari alat spektrofotometer UV-Vis. b Penentuan besar pengikatan Besar pengikatan dihitung dengan menggunakan data konsentrasi sisa tersebut. terikat dihitung dengan persamaab sebagai berikut: terikat = C −C i C x 100 9 c Perhitungan daya adsorpsi N Penentuan daya ikat dihitung dengan persamaan kapasitas sorpsi sebagai berikut: 37 N = M − i i x �� � � � �� 10 Keterangan: N = Jumlah adsorbat teradsorp oleh adsorben pada saat setimbang molgram adsorben M = Jumlah ion NO 3 - terikat mol d Penentuan Model Isoterm Pengikatan Model isoterm pengikatan ditentukan berdasarkan tiga model isoterm yaitu Langmuir, Freunlich, dan Dubinin-Radushkevich. Model isoterm ditentukan dari nilai R pada grafik yang paling besar dan paling mendekati angka satu. Berikut adalah persamaan model isoterm Langmuir, Freundlich, dan Dubinin-Radushkevich. � � � � = � � .� ��� + � � � ��� 11 Keterangan: � � = konsentrasi adsorbat � � = jumlah adsorbat yang teradsorp oleh adsorben pada saat setimbang � �� = kapasitas adsorpsi maksimum � � = konstanta isoterm Langmuir Persamaan Isoterm Freundlich log � � = log � � + log � � 12 Keterangan: � � = konsentrasi adsorbat 38 � � = jumlah adsorbat yang teradsorp oleh adsorben pada saat setimbang � = kapasitas atau intensitas adsorpsi � � = konstanta isoterm Freundlich Persamaan Isoterm Dubinin-Radushkevich ln q e = ln Q D - B D ɛ 2 13 Keterangan: Q D = kapasitas maksimum mmolg B D = konstanta Dubinin-Radushkevich mol 2 . K J 2 ɛ = potensial Polanyi Penentuan energi adsorpsi E D kJmol dapat dihitung dari persamaan: E D = √ � 14 Keterangan: E D = energi adsorpsi 39

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Hasil Sintesis Silika Gel dari Bagasse tebu

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah bagasse tebu. Bagasse tebu diperoleh dari lahan perkebunan tebu sekitar Kulon Progo. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh silika gel dari bagasse tebu. Tahap pertama dalam penelitian ini adalah preparasi sampel. Bagasse tebu dibakar lalu diabukan kedalam muffle furnace pada suhu 600oC, diperoleh abu bagasse tebu berwarna putih. Selanjutnya abu direaksikan dengan NaOH 1M menghasilkan natrium silikat. Natrium silikat ini digunakan sebagai prekursor dalam pembuatan silika gel. Silika gel yang diperoleh berbentuk serbuk berwarna putih seperti pada Gambar 9. Gambar 9. Silika gel bagasse tebu