13 a. Fisisorpsi
Fisisorpsi merupakan adsorpsi fisika dimana dalam proses adsorpsi tersebut terdapat antaraksi Van Der Waals antara adsorbat
dan adsorben. Antaraksi Van Der Waals mempunyai jarak jauh, tetapi lemah,
dan energi
yang dilepaskan jika partikel terfisisorpsi mempunyai orde besaran yang sama dengan entalpi kondensasi.
b. Kemisorpsi Pada kemisorpsi atau adsorpsi kimia, partikel melekat pada
permukaan dengan membentuk ikatan kimia ikatan kovalen, dan cenderung akan mencari tempat yang dapat memaksimalkan bilangan
koordinasi dengan adsorbennya. Molekul yang terkemisorpsi dapat terpisah karena valensi atom permukaan yang tak terpenuhi. Adanya
fragmen molekul pada permukaan, sebagai hasil kemisorpsi adalah salah satu penyebab permukaan mengkatalis reaksi Atkins, 1997.
6. Sorpsi dan Faktor yang Mempengaruhi Pengikatan
Sorpsi terdiri dari adsorpsi dan desorpsi. Adsorpsi adalah proses dimana molekul dari gas atau larutan terikat pada sebuah lapisan
permukaan padatan atau cairan. Proses ketika terikat disebut adsorpsi sedangkan proses pemindahan molekul dari permukaan disebut desorpsi.
Molekul yang terikat pada permukaan disebut adsorbat dan zat yang mengikat adsorbat disebut adsorben Masel, 1996.
Molekul dan atom dapat menempel pada permukaan dengan dua cara. Dalam fisisorpsi adsorpsi fisika terdapat antar aksi van der Waals
14 contohnya, disperse atau antaraksi dipolar antara adsorbat dan substrat.
Entalpi kemisorpsi jauh lebih besar daripada entalpi fisisorpsi Atkins, 1999.
Perbedaan fisisorpsi dan kemisorpsi ditunjukkan dalam Tabel 1. Tabel 1. Perbedaan Antara Fisisorpsi dan Kemisorpsi
S. A. Iqbal dan Y. Mido, 1996. Karakteristik sorpsi bersifat spesifik untuk suatu sistem. Faktor-
faktor yang mempengaruhi proses adsorpsi, antara lain: a. Luas permukaan adsorben
Semakin luas permukaan adsorben maka semakin banyak adsroben yang teradsorpsi sebab semakin banyak pula situs-situs aktif
yang tersedia pada adsorben untuk kontak dengan adsorbat. Luas permukaan sebanding dengan jumlah situs aktif adsorben.
b. Ukuran molekul adsorbat Adsorpsi fisika
Adsorpsi kimia Disebabkan
oleh gaya
antar molekul van der Waals
Disebabkan oleh pembentukan ikatan kimia
Tergantung pada gas alam, gas mudah mencair dan teradsorpsi
mudah Jauh
lebih spesifik
daripada adsorpsi fisika
Panas adsorpsi kecil sekitar 5 kkalmo l
Panas adsorpsi besar 20-100 kkalmo l
Reversible Irreversible
Terjadi dengan cepat pada temperatur
rendah, menurun
dengan meningkatnya suhu Meningkat dengan kenaikan
Temperature
Peningkatan tekanan
menyebabkan adsorpsi
juga meningkat,
penurunan tekanan
menyebabkan desorpsi Perubahan
tekanan tidak
memiliki efek
Bentuk mult i molekuler lapisan dipermukaan adsorben
Bentuk lapisan unimo lecular
15 Molekul yang besar akan lebih mudah teradsorpsi daripada
molekul yang kecil. Tetapi, pada difusi pori molekul-molekul yang besar akan mengalami kesulitan untuk teradsorpsi akibat konfigurasi
yang tidak mendukung. Sehingga adanya batas ukuran molekul adsorpsi tertentu pada setiap adsorpsi.
c. Konsentrasi adsorbat Konsentrasi adsorbat yang tinggi akan menghasilkan daya dorong
driving force yang tinggi bagi molekul adsorbat untuk msuk ke dalam situs aktif adsorben.
d. Suhu Adsorpsi merupakan proses kinetika maka pengaturan suhu akan
mempengaruhi kecepatan proses adsorpsi. e. pH
pH mempengaruhi terjadinya ionisasi ion hydrogen dan ion ini sangat kuat teradsorpsi. Asam organic lebih mudah teradsorpsi pada pH
rendah sedangkan basa organic terjadi pada pH tinggi. f. Waktu pengadukan
Waktu pengadukan yang relative lama akan memberikan waktu kontak yang lebih lama terhadap adsorben untuk berinteraksi dengan
adsorbat Asep, 2009.
16
7. Model Isotherm Sorpsi