Proses Sol-Gel Nitrat NO

9 karena adanya ketidak-teraturan susunan permukaan SiO 4 tetrahedral Sulastri Kristianingrum, 2010.

3. Proses Sol-Gel

Silika dapat disintesis dengan metode sol-gel karena metode ini relatif mudah dilakukan, tidak memerlukan waktu yang lama, dan memiliki homogenitas yang tinggi Taslimah Narsito, 2005. Metode sol-gel juga lebih unggul dibanding dengan metode yang lain karena untuk memperoleh komposit padat yang homogen dengan cara pembentukan suspensi koloid yang berbentuk gel dapat melalui proses gelasi sol pada suhu ruang Ni, Chou, Chang, 2007. Proses sol-gel diawali dengan mengasamkan larutan natrium silikat hingga terbentuk gel karena silika memiliki kelarutan yang tinggi, yaitu pada pH lebih dari 10 Scott Wiley, 1995. Penambahan asam bertujuan untuk mendapatkan silika hidrosol H 2 SiO 3 diikuti reaksi pembentukan sol asam SiOH 4 selanjutnya dikeringkan maka akan terbentuk silika gel. Reaksi yang terjadi sebagai berikut: Na 2 SiO 3 + 2HCl  H 2 SiO 3 + 2NaCl 1 H 2 SiO 3 + H 2 O  SiOH 4 2 Penambahan HCl pada larutan Na 2 SiO 3 mengakibatkan terjadinya penurunan pH, sehingga konsentrasi H + dalam Na 2 SiO 3 semakin meningkat. Hal ini menyebabkan silikat berubah menjadi asam silikat H 2 SiO 3 . Pada kondisi ini sebagian gugus siloksan S-O- membentuk gugus silanol Si-OH 4 . Gugus ini terpolimerasi 10 membentuk ikatan silang Si-O-Si hingga terbentuk gel silika melalui proses kondensasi. Pada penelitian ini, pengasaman natrium silikat yang dilakukan menggunakan asam klorida. Menurut Taslimah Narsito, 2005, pengasaman natrium silikat dengan HCl menyebabkan pembentukan gel yang sangat cepat, hal ini terjadi di sekitar pH 7-9. Penambahan HCl terus menerus akan menyebabkan gel melarut kembali.

4. Nitrat NO

3 - Unsur nitrogen N dengan unsur fosfor P dan kalium K, merupakan unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman. Bahan tanaman yang kering memiliki kandungan sekitar 2-4 N, jauh lebih rendah dari kandungan C yang berkisar 40. Namun unsur hara N ini merupakan komponen protein asam amino dan klorofil. Bentuk ion yang diserap oleh tanaman umumnya dalam bentuk NO 3 - dan NH 4 + bagi tanaman padi Fauzi, 2003. Nitrat NO 3 - merupakan anion yang tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa dan memiliki bentuk triangular. Nitrat sangat aktif bergerak dalam perairan dan merupakan bentuk utama spesies nitrogen di perairan alami. Nitrat termasuk zat hara dan merupakan bentuk nitrogen anorganik siap pakai. Nitrat bertanggung jawab terhadap pertumbuhan tanaman, proses repsoduksi dan fiksasi nitrogen Jagessar Sooknundun, 2011. Resonansi ion nitrat ditunjukkan dalam Gambar 2. 11 Gambar 2. Resonansi ion nitrat Nitrat ditemukan di alam dalam bentuk garam sebagai hasil siklus nitrogen. Nitrat terbentuk dari proses nitrifikasi, yaitu oksidasi ammonia dengan bantuan bakteri dalam tanah. Nitrat banyak digunakan dalam produksi pembuatan pupuk, industri logam, industri farmasi, dan industri makanan sebagai pengawet. Nitrat dihasilkan dari proses oksidasi sempurna senyawa nitrogen dan ammonia di perairan Effendi Phil, 2000. Sumber nitrat dalam perairan secara alami dihasilkan dari proses dekomposisi aerobik bahan organik nitrogen oleh mikroorganisme Jagessar Sooknundun, 2011. Perairan akan mengalami pengayaan nitrat karena adanya pembuangan ke perairan yang berasal dari penggunaan pupuk kimia secara intensif yang berasal dari tanah pertanian, peternakan, limbah domestik dan industri. Nitrat yang berlebihan menyebabkan pertumbuhan tanaman dalam perairan meningkat pesat. Proses ini dikenal sebagai eutrofikasi. Peningkatan populasi tumbuhan air dalam perairan akan menimbulkan kompetisi biota dalam mendapatkan oksigen, memicu kematian organisme, penambahan material organik dalam jumlah besar dan 12 akhirnya oksigen terlarut di perairan menjadi berkurang sehingga perairan akan cenderung bersifat anoksik Jagessar Sooknundun, 2011.

5. Adsorpsi