7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Kerangka Teori
1. Bagasse Tebu
Ampas tebu bagasse yang dihasilkan dalam proses pengolahan tebu sebanyak ±30 . Ampas tebu terdiri atas air 44,5 , sabut 52,0
dan brix zat padat atau gula yang dapat larut 3,5 . Sabut penyusun ampas tebu tersebut mengandung 45 selulosa, 32 pentosa,
18 lignin dan 5 komponen penyusun yang lain Santoso, H., 2003 ampas tebu biasanya dimanfaatkan kembali untuk bahan bakar ketel uap
pesawat untuk memproduksi uap dengan jumlah tertentu setiap jamnya pada tekanan dan suhu tertentu dimana energi yang dihasilkan
dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik tenaga uap yang digunakan dalam proses produksi pembakaran bagasse berlangsung pada grate
pengapian dan furnace ruang pembakaran. Bagasse yang akan diproses dijatuhkan ke corong kemudian ke grate, dalam grate inilah
terjadi beberapa proses yang meliputi proses pengeringan, proses pembentukan karbon dan proses pembakaran sehingga dihasilkan arang
bagasse Santoso, H., 2003.
8
2. Silika Gel
Silika gel merupakan silika amorf yang terdiri atas globula- globula SiO tetrahedral yang tersusun secara tidak teratur dan beragregasi
membentuk kerangka tiga dimensi yang lebih besar. Rumus kimia silika gel secara umum adalah SiO2 x H2O. Struktur satuan mineral silika pada
dasarnya mengandung kation Si
4+
yang terkoordinasi secara tetrahedral dengan anion O
2 +
Sulastri Kristianingrum, 2010. Sedangkan Govindarajan Jayalakshmi, 2011 melaporkan pada suhu 500
˚C hingga 700˚C memiliki struktur amorf sedangkan pada 1000˚C memiliki
struktur kristalin.
Struktur silika gel ditunjukkan dalam Gambar 1.
Gambar 1. Struktur silika gel Pada permukaan silika gel terdapat dua jenis gugus, yaitu gugus
silanol ≡Si-OH dan gugus siloksan ≡Si-O-Si≡. Berdasarkan Sulastri Kristianingrum 2010, kapasitas modifier akan dipengaruhi oleh banyaknya
gugus silanol, kecuali jika terdapat gugus siloksan yang aktif dan dapat beriteraksi dengan air menghasilkan gugus silanol. Namun meskipun gugus
silanol dan siloksan terdapat pada permukaan silika gel, jumlah distribusi per unit area bukan menjadi ukuran kemampuan adsorpsi silika gel. Hal ini
9
karena adanya ketidak-teraturan susunan permukaan SiO
4
tetrahedral Sulastri Kristianingrum, 2010.
3. Proses Sol-Gel