Makanan Reproduksi ASPEK BIOLOGI NAPOLEON 2.1.

10 penangkapannya tinggi, ikan Napoleon sudah jarang ditemukan dan paling banyak hanya 1 ekor per hektar dengan ukuran sedang. Ikan Napoleon bersifat diurnal. Ikan ini mencari makan pada siang hari, sedangkan pada malam hari akan beristirahat di goa atau celah-celah batu sebagai tempat tinggalnya Thaman, 1998; Lieske and Myers, 2001.

2.6. Makanan

Ikan Napoleon menduduki posisi tertinggi dalam rantai makanan. Mereka adalah predator yang sangat opportunis dengan makanan utarnanya adalah kerang-kerangan moluska dan beberapa jenis invertebrata lainnya seperti kepiting krustacea, bulu babi dan bintang laut ekinodermata, belut laut morays dan ikan-ikan kecil lainnya yang ada di dasar laut, seperti ikan Goby Myers, 1991. Ikan ini juga adalah salah satu dari beberapa predator yang memakan hewan laut yang beracun, seperti ikan buntel boxfish, Ograciidoe dan sea hare Aplysia Randall et al., 1978. Sebagai hewan yang menempati posisi tertinggi dalam pola rantai makanan, ikan Napoleon memegang peranan yang cukup penting dalam menjaga keseimbangan pada ekosistem karang. lkan Napoleon adalah salah satu pemangsa bintang laut mahkota Acanthaster planci, suatu jenis hewan laut yang suka memakan polyp karang dan merusak karang.

2.7. Reproduksi

Seperti layaknya ikan karang yang lainnya, ikan Napoleon juga terlahir dengan jenis kelamin jantan atau betina namun ikan ini tergolong hewan yang unik dari sisi siklus hidupnya. Ikan Napoleon termasuk dalam binatang hermaprodite protogynus, yang berarti mereka dapat berubah jenis kelamin dari betina ke jantan. Tahap ini terjadi pada saat ikan Napoleon menjelang usia dewasa, usia dewasa atau kematangan seksual terjadi ketika ikan ini berusia 5-6 tahun atau berukuran 35 - 50 cm Choat et al., 2006. Pada tahap permulaan ini ikan yang terlahir dengan jenis kelamin jantan, akan tetap menjadi jantan dan tidak akan pernah menjadi jantan yang berkuasa. Sedangkan yang betina dewasa akan berubah menjadi jantan. Satu dari betina-betina yang besar akan berubah menjadi jantan besar atau biasa disebut “Raja” supermales. Jantan besar tersebut memiliki tubuh yang besar melebihi ukuran pejantan-pejantan lainnya dan wama dan corak kulit yang berbeda. Perbedaan warna tersebut untuk menarik perhatian dari betina-betina yang ada disekelilingnya. Perubahan jenis kelamin menjadi pejantan diperkirakan terjadi pada usia ±9 tahun atau pada ukuran ±70 cm Choat et al, 2006. Perubahan jenis kelamin dari betina ke jantan ini diperkirakan untuk mempertahankan jumlah jantan yang ideal dalam populasi untuk rnembuahi betina-betina yang ada dalam populasi guna menjamin kelangsungan hidup atau pola reproduksi jenis ini Cohn, 2010. Namun, hingga saat ini bagaimana proses perubahan kelamin terjadi masih belum dapat terjawab oleh ilmu pengetahuan. 11 Setelah proses perubahan jenis kelamin selesai dilalui, kemudian ikan Napoleon jantan memasuki tahap akhir terminal phase. Jantan Besar supermales bersama betina-betinanya dalam jumlah yang terbatas memasuki tahap breeding memproduksi keturunan. Seekor ikan jantan yang besar bersama betina-betinanya biasanya mendiami wilayah territorial tertentu yang selalu dijaga dan dilindungi oleh jantan tersebut. Ikan Napoleon ini dapat hidup sampai 25 tahun lebih. Ikan Napoleon betina memiliki tingkat harapan hidup lebih tinggi dari yang Jantan. Ikan Napoleon betina dapat hidup hingga 32 tahun, sedang jantan sedikit lebih pendek yaitu selama 30 tahun. Betina mulai mengalami matang gonad pada umur enam tahun Choat et al., 2006. Seperti ikan karang jenis lainnya, ikan Napoleon dewasa juga melakukan pemijahan spawning di perairan yang berkarang pada waktu-waktu tertentu dan di lokasi-lokasi tertentu setiap tahunnya Russel, 2001. Lokasi pemijahan umumnya dilakukan di perairan yang bekarang pada saat terjadinya pasang surut air laut yang menyebabkan arus air laut kencang Colin, 2010. Belum banyak penelitian berhasil mengungkapkan proses bertelurnya ikan Napoleon di alam. Namun, hasil penelitian di New Caledonia menyatakan bahwa ikan Napoleon bertelur di laut terbuka dengan ukuran telurnya berdiameter 0.65 mm Sadovy et al., 2003. Ikan napoleon termasuk golongan Ikan yang selalu memijah di laut lepas pelagic spawner. Mereka memijah di tempat yang berarus kuat untuk menggabungkan telur yang dikeluarkan oleh betina dengan sperma yang dikeluarkan oleh pejantan. Telur dan sperma tersebut kemudian akan mengambang dan menyatu di kolom air. Tempat mengambang dan menyatunya telur dan sperma dkenal dengan nama epipelagic zone yang biasanya terletak di laut terbuka dan berada di bawah permukaan laut dengan kedalaman sekitar 5-7 m dibawah permukaan laut. Telur-telur tersebut kemudian menetas menjadi larva dan larva akan terus mengambang sampai menyampai ukuran tertentu. Setelah Ikan mencapai ukuran yang cukup besar, ikan-ikan Napoleon muda akan pergi ke wilayah terumbu karang yang dangkal dan bergabung dengan hewan-hewan karang lainnya Thresher. 1984 dalam Russel. 2001. Memang sedikit sulit untuk menentukan kapan dan dimana ikan napoleon biasa memijah. Beberapa penelitian mengenai sistem pernijahan ikan-ikan karang menyatakan bahwa jenis-jenis ikan karang tertentu, seperti beberapa jenis dari ikan kerapu melakukan migrasi dari habitatnya ke tempat pemijahan sepanjang puluhan sampai ratusan meter Sadovy, 1996. Pada beberapa kasus, ikan-ikan karang berkumpul ke suatu tempat yang sangat jauh dari tempat tinggalnya, yaitu hanya untuk melakukan pemijahan. Misalnya Kerapu Nassau Nassau Grouper melakukan perjalanan lebih dari 100 km menuju lokasi pemijahannya Colin, 1992 dan beberapa jenis ikan kerapu juga melakukan kegiatan yang serupa Sadovy, 1996. Namun beberapa penelitian juga membuktikan bahwa pemijahan juga sangat dipengaruhl oleh beberapa aspek, antara lain musim, bulan terang atau gelap lunar phase, suhu air Domeier Colin, 1997, pola arus dan geomorpologi dan topografi perairan yang ada di lokasi tertentu Russel, 2001. Kondisi perairan arus dan ombak di tiap lokasi berbeda satu sama lainnya dan ini sangat dipengaruhi oleh musim seasonal monsoon yang terjadi di 12 masing-masing wilayah. Kadang disatu tempat pada musim barat di wilayah tertentu akan terjadi ombak dan arus yang kuat dan suhu air laut panas atau dingin, sedang di wilayah lain malah terjadi kebalikannya laut tenang. Kondisi laut disatu wilayah juga sangat ditentukan oleh gaya tarik bulan bulan terang atau gelap. Oleh karena itu dibutuhkan penelitian yang cermat untuk menentukan kapan dan dimana Ikan Napoleon akan memijah. Perairan satu dengan perairan lainnya akan berbeda satu sama lainnya. Kondisi pola arus yang terjadi di suatu wilayah juga sangat menentukan waktu dan lokasi memijah dari Ikan Napoleon. Seperti telah diuraikan di atas bahwa ikan Napoleon akan memijah di lokasi yang berarus kuat untuk membawa telur dan larva yang melayang ke dalam kolom air atau bergerak ke tengah laut untuk memberi kesempatan kepada telur dan larva tersebut berkembang ke fase berikutnya Thresher, 1984 dalam Russel, 2001. Kondisi pola arus dari masing-masing perairan berbeda satu sama lainnya. Aspek lain yang mempengaruhi waktu dan lokasi pemijahan dari Napoleon adalah kondisi geomorfologi dan topografi perairan. Kondisi geomorpologi dan topografi masing-masing perairan berbeda satu sama lainnya, yang dibutuhkan oleh ikan Napoleon untuk memijah adalah kondisi geomorpologi dan topografi yang ideal yang memungkinkan bagi sang pejantan memiliki teritorial tertentu sekaligus juga memberikan kesempatan kepada sang bentina untuk mengeluarkan telurnya dan sebagai tempat peristirahatan bagi betina tersebut dari gangguan pejantan-pejantan lainnya Russel, 2001 Namun demikian, untuk mengetahui terjadi pemijahan ikan di satu lokasi dapat juga diketahui dengan cara memperhatikan berkumpulnya satu rombongan group dari satu atau beberapa jenis ikan tertentu di lokasi tertentu dengan jumlah tiga kali lebih banyak dari pada waktu-waktu biasa Domeier Colin, 1997, harus diakui bahwa hingga saat ini belum diketahui berapa kilometer jauhnya perjalanan ikan Napoleon dari tempat tinggalnya” home range ke lokasi pemijahannya Sadovy et al., 2003.

2.8. Populasi