7
BAB 2. ASPEK BIOLOGI NAPOLEON 2.1.
Klasifikasi
Ikan napoleon Cheilinus undulatus adalah salah satu jenis ikan yang mempunyai bentuk unik dan hidup di perairan tropis dibanyak negara menyebabkan ikan ini memiliki nama yang berbeda antar satu negara atau daerah.
Jenis Cheilinus undulatus ini pertama kali didiskripsikan oleh Ruppell, pada tahun 1835. Dibanyak negara ikan ini diberi nama Napoleon Wrasse. Kepalanya yang besar menonjol kedepan menginspirasi nelayan-nelayan di New
Caledonia untuk memberikan nama Napoleon. Seorang Panglima Besar dari Perancis yang juga memiliki kepala jidat yang cukup besar menonjol ke depan Fourmanoir Laboute, 1976, dalam Sadovy et al. 2003. Sebagian
negara juga sering menyebut ikan ini dengan Humphead Wrasse. Dengan tubuh yang besarnya dapat mencapai 200 kg dan panjang kira-kira 1,5 meter. Ikan ini juga sering disebut dengan nama Giant Wrasse atau Maori Wrasse.
Masyarakat Philipina menamai ikan ini dengan nama Mameng, sedangkan di China menamainya dengan nama So Mei.
Di Indonesia, ikan Napoleon juga memiliki banyak nama lokal yang berbeda antara satu daerah dan lainnya. Masyarakat di Kepulauan Natuna dan sekitarnya menamai ikan ini ikan Mengkait. Di perairan Kepulauan Seribu
Jakarta dan Sulawesi ikan ini dinamai ikan Maming seperti di Philipina. Di wilayah Bangka dan Belitung ikan ini diberi nama ikan Siomay Seperti di China. Di Kepulauan Derawan ikan ini dikenal dengan nama local Bele-bele. Di
Kep Karimun Jawa ikan ini dinamai ikan Lemak, sedangkan di Nunukan dan Tawau ikan ini dinamai ikan Licin. Secara sistematik ikan napoleon Cheilinus undulatus ditempatkan pada suku Labridae dengan susunan
klasifikasinya menurut Nelson 2006 sebagai berikut : Filum : Chordata
Kelas : Osteichthyes Ordo : Perciformes
Famili : Labridae Genus : Cheilinus
Species : Cheilinus undulatus Ruppell, 1835
2.2. Ciri-Ciri Morfologi
Ikan napoleon merupakan salah satu jenis ikan karang yang memiliki banyak keunikan, tidak hanya mengalami perubahan jenis kelamin saat usia dewasa, tetapi juga memiliki ciri-ciri morfologi yang berbeda antara fase juvenil
dan saaat dewasa, serta warna pun juga mengalami perubahan seiring dengan bertambahnya umur ikan napoleon Gambar 1. Selain perbedaan ciri-ciri antara fase-fase kehidupan ikan napoleon tersebut, di daerah terumbu
karang yang merupakan habitat ikan napoleon juga hidup berbagai jenis ikan lainnya yang mempunyai kemiripan dengan ciri-ciri ikan napoleon. Pengetahuan tentang ciri-ciri tiap fase kehidupan ikan napoleon dan kemiripannya
8 dengan jenis-jenis ikan karang lainnya ini mutlak diperlukan bagi seorang peneliti sebelum melakukan survey potensi
ikan napoleon. Ikan napoleon dewasa dapat dikenali dengan bibirnya yang tebal dan tonjolan yang berada di depan kepalanya
tepat di atas matanya yang membesar seiring dengan bertambahnya usia ikan tersebut. Ikan ini juga memiliki sepasang gigi yang tajam yang keluar dari mulutnya. Ikan napoleon anakan yang kecil small juveniles berwarna
terang dengan garis-garis berwarna gelap yang melintang sampai dibawah matanya. Anakan yang agak besar large juveniles memiliki warna hijau terang. Ikan Napoleon dewasa memiliki warna kehijau-hijauan hijau botol.
Sedangkan ikan yang sudah berusia tua dan besar umumnya memiliki wama biru kehijau-hijauan. Perubahan bentuk tubuh dan warna sepanjang perjalanan hidupnya menyebabkan sulit untuk mendeteksi kapan perubahan
jenis kelamin dari spesies ini terjadi.
2.3. Habitat Utama
Ikan napoleon memiliki dua habitat yang berbeda sesuai dengan fase usia ikan ini. Perbedaan tersebut lebih kepada masalah dangkal atau dalamnya perairan tempat tinggal atau habitat ikan tersebut. Sepanjang hidup ikan
Napoleon mulai dari penetasan, juvenile hingga dewasa, selalu berasosiasi dengan terumbu karang atau di habitat- habitat yang berdekatan terumbu karang, seperti padang lamun seagrass beds dan mangrove.
Ikan napoleon yang berusia muda juvenile hidup pada kedalaman ± 2-3 meter. Benih-benih ikan tersebut hidup di paparan terumbu yang dipenuhi oleh karang keras hardcoral dan karang lunak soft coral serta tumbuhan
laut lainnya seperti algaemacroalgae dan lamun seagrass. Benih-benih ikan tersebut berasosiasi dengan karang bercabang branching coral dari marga Acropora yang dijadikan habitat pada bagian bawah atau pangkal cabang
yang di tumbuhi macroalgae. Macroalgae yang disukai oleh benih ikan Napoleon adalah dari genus Turbinaria. Berbeda dengan anakan, induk atau ikan Napoleon dewasa umumnya hidup pada tempat-tempat yang dalam,
mereka menyukai hidup di tepi lereng terumbu yang curam outer reef slopes atau di tebing-tebing karang reefs drop-offs, dengan kedalaman sampar lebih dari 100 meter.
Ikan Napoleon juga menyukai hidup di perairan yang berarus kuat dan sedikit bergelombang dengan habitat yang memiliki batu vulkanik yang ditumbuhi biota karang. Susunan batu-batu vulkanik tersebut membentuk rongga-
rongga yang menyerupai goa-goa kecil di bawah laut. Goa-goa batu tersebut merupakan tempat ikan Napoleon dewasa bersembunyi jika dalam keadaan terancam. Species ini sering dijumpai dalam keadaan sendiri, kadang
berpasangan atau dalam satu kelompok yang berjumlah dari dua sampai tujuh ekor. Biasanya Ikan ini terlihat hidup secara bergerombol di perairan karang bersama-sama dengan ikan ekor kuning, kakap, kerapu, lencam dan ikan
bibir tebal serta ikan hias lainnya. Secara umum dapat disampaikan bahwa ikan Napoleon dapat hidup di perairan dengan kondisi karang yang
cukup baik, dengan tutupan karang hidup berkisar antara 50 sampai 70 dan kecerahan visibilitas ±15 hingga 20
9 meter. Ikan Napoleon biasa hidup pada lereng-lereng terumbu, dimana rataan dibawahnya banyak dijumpai
gorgonian dari kelompok akar bahar Rumpella sp. dan cambuk laut Juncella sp..
2.4. Distribusi