17 Gambar 5. Bolbometopon muricatum, spesies ikan mirip ikan Napoleon fase tua Cheilinus undulatus, keduanya
berasal dari suku yang berbeda. Corak dan bentuk lekukan pada muka dan bentuk ekor yang membedakan ikan ini dengan Napoleon
3.2. Langkah-Langkah Identifikasi Lokasi
Pada dasarnya ikan Napoleon dapat dijumpai di hampir semua area terumbu karang perairan Indonesia tetapi distribusinya tidak merata. Oleh karena itu, seorang observer tidak serta merta dapat melihat ikan Napoleon di
sembarang tempat di mana lokasi-lokasi penyelaman ditentukan. Seringkali, sensus visual pada transek garis 100 meter yang diletakkan pada titik-titik terpilih study sites tidak dijumpai satu ekorpun ikan ini, karena sifatnya
terbatas. Serigkali pula, seorang observer menjumpai ikan ini hanya setelah berenang snorkling berkilo-kilo meter di sekeliling pulau yang menjadi tempat penelitian. Untuk menghindari kesia-siaan tenaga, waktu dan dana, maka
lokasi penyelaman untuk sensus visual ikan Napoleon perlu ditentukan baik-baik dengan memperhatikan acuan- acuan tertentu.
Lokasi yang dimaksud adalah suatu wilayah perairan terumbu karang di suatu pulau, dimana ikan Napoleon telah diasumsikan keberadaannya dan akan dihitung potensi sediaan ikan Napoleonnya persatuan luas. Untuk
maksud itu, lokasi yang telah ditentukan sebagai kandidat tempat penelitian sudah seharusnya memiliki data luasan area terumbu karang. Data ini dapat diperoleh dengan pendekatan teknik indraja remote sensing yang memberikan
citra, yang dari padanya dapat dibentuk poligon area terumbu karang berserta prediksi luasannya. Data total luasan area tersebut diperlukan ketika dilakukan konversi data, terutama konversi dari unit rente kepadatan per meter atau
per km persegi menjadi sediaan individual dalam skala global dari luas area terumbu karang di suatu pulau yang ingin ditaksir potensinya.
Langkah-langkah yang perlu dilaksanakan untuk memilih dan menetapkan lokasi kandidat, di mana asumsi keberadaan ikan Napoleon di suatu perairan menjadi suatu keharusan, antara lain adalah:
• Gunakan teori sebagai dasar asumsi. Informasi tentang habitat Box 1, seperti yang disajikan di muka,
dapat menjadi bahan dalam menetapkan lokasi-lokasi kandidat yang akan dinilai potensi sumberdaya Napoleonnya.
Bolbometopon muricatum Suku Scaridae Lokasi Menjangan, Bali. Kedalaman 10 mPanjang 1 M
Bolbometopon muricatum Suku Scaridae Lokasi Menjangan, Bali. Kedalaman 15 m, Panjang 75
18
• Gunakan referensi atau jurnal penelitian. Hasil penelitian yang berkenaan dengan survei potensi ikan
Napoleon umumnya memuat peta lokasi yang di dalamnya ikan Napoleon dijumpai. Data dari referensi seperti ini dapat dikumpulkan dan ditabulasi menjadi lokasi-lokasi tentatif survei Napoleon Contoh
terlampir.
• Gunakan informasi pengumpul atau pengusaha Napoleon. Pengumpul atau pengusaha perikanan
Napoleon seringkali memiliki catatan alamat keberadaan nelayan-nelayan binaannya atau mitra kerja. Alamat-alamat tersebut dapat digunakan sebagai dasar dalam memilih lokasi survei Napoleon. Kontak
dengan pengumpul atau pengusaha dapat dilakukan melalui webinternet.
• Gunakan informasi penyelam dan operator motor boat. Penyelam profesional atau teknisi kapal memiliki
pengalaman apa-apa saja yang sudah pernah mereka jumpai di wilayah penyelaman. Banyak dari mereka telah mengenal dengan baik bentuk dan rupa dari ikan Napoleon. Informasi dari mereka akan sangat
bermanfaat dalam menentukan lokasi-lokasi survei Napoleon. Mereka dapat dihubungi melalui webinternet.
• Gunakan informasi nelayan. Ketika mencapai suatu lokasi kandidat untuk survei Napoleon, tim perlu
menjumpai nelayan setempat untuk mengetahui tempat-tempat ikan Napoleon biasa dijumpai. Tunjukkan peta lokasi kepada nelayan tersebut untuk ditandai titik-titik mana saja yang akan dijadikan sebagai lokasi
penyelaman atau lokasi snorkeling.
Box 1 HABITAT NAPOLEON
Ikan napoleon hidup di daerah terumbu karang di dalam goba, daerah lereng terumbu yang curam pada kedalaman 1-60 m. Aktif di siang hari, sering terlihat menjelajah daerah karang. Pada malam hari, ikan ini beristirahattidur di guacelah karang dan sangat tergantung pada ekosistem koral yang sehat. jika
ikan ini diburu atau diserang predator, ikan ini akan bersembunyi di daerah tersebut untuk menyelamatkan diri. Larva ikan napoleon banyak dijumpai di daerah seagrass dari jenis Enhalus acoroides, di karang keras dari genus Acropora dan Porites dan di soft coral
dari jenis Sarcophyton sp. Juvenil yang berukuran 3-20 cm atau lebih dijumpai di daerah terumbu di dalam goba mendiami daerah goba dengan karang yang subur inner reef, terutama dari karang bertanduk dan Acropora spp, daerah padang lamun seagrass bed, perairan yang keruh di terumbu karang, perairan
dangkal berpasir dekat goba dan daerah mangrove yang berdekatan dengan terumbu karang. Ikan dewasa lebih umum dijumpai di daerah yang lebih dalam, menyukai daerah lereng terumbu, daerah terumbu yang curam, rataan terumbu, daerah kanal yang curam di dalam terumbu, daerah goba sampai kedalaman
100 m. Ikan ini lebih menyukai hidup di daerah terumbu karang yang banyak terdapat makanan kesukaannya yaitu beberapa jenis sea urchin, molusca dan crustacean.
Menurut Suharti 2009 Ikan juvenile dan dewasnya hidup berasosiasi dengan karang. Ikan napoleon pada umumnya hidup pada habitat karang yang kondisinya masih baik, dan jarang ditemui pada ekosistem terumbu karang yang banyak mengalami kerusakan. Kerusakan terumbu karang ini ada yang
disebabkan oleh aktivitas manusia dan ada juga yang disebabkan oleh faktor alamiah. Kerusakan yang disebabkan oleh aktivitas manusia diantaranya adalah kegiatan penangkapan ikan dengan menggunakan bahan peledak dan racun sianida, pada kondisi karang seperti ini ikan napoleon jarang ditemukan.
Secara umum penyebaran ikan napoleon ini sangat luas, di seluruh ekosistem terumbu karang. Tersebar luas di daerah karang dan habitat pantai di perairan hangat di Indo-Pasifik, dari bagian barat Samudra Hindia dan Laut Merah, selatan Jepang, Kaledonia Baru sampai ke Samudra Pasifik Tengah. Jenis
ini umum dijumpai pada kedalaman kurang dari 100 m. Ikan ini hidup soliter dan berpasangan atau sering dijumpai dalam kelompok kecil antara 3 sampai dengan 7 ekor, ikan dewasa cenderung hidup menetap menempati suatu wilayah sekitar terumbu karang, dan biasa ditemukan di hamparan terumbu karang
yang subur karena merupakan gudang makanan bagi ikan ini.
19
3.3. Teknik Identifikasi Ukuran Ikan secara visual