1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Persalinan dimulai, interaksi antara passanger, passage, power, dan psikis harus sinkron untuk terjadinya kelahiran pervaginam spontan Wlash,
2007, al.300. Dari Kabid Informasi Keluarga dan Analisis Program IKAP BKKBN Sumut, pada tahun 2008 angka ibu bersalin di Sumatera Utara
berjumlah 89.542 jiwa, tahun 2009 berjumlah 87.296 jiwa dantahun 2010 berjumlah 87.242 jiwa.Sementara dari survey pendahuluan di rumah bersalin
Delima, didapat data ibu bersalin Sementara dari survey pendahuluan di rumah bersalin Delima, didapat data ibu bersalin dari bulan Januari sampai
Desember pada tahun 2012 berjumlah 157 orang. Jumlah ibu bersalin di rumah bersalin Delima semakin meningkat setiap tahunnya.
Data RISKESDA 2010, tahun 2002 persentase cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan sebesar 66,7, tahun 2009 meningkat menjadi 77,34
dan tahun 2010 meningkat lagi menjadi 82,3. Harapan pada tahun 2015 proporsi persalinan oleh tenaga kesehatan 100 menurut kesepakatan global
Millenium Development Goals Persalinan merupakan proses fisiologis dimana terjadi kontraksi pada
rahim, leher, rahim melunak dan terbuka, kemudian hanin turun kepinggul, dan ibu mendorong keluar bayinya Arief, 2008 . Kecemasan menghadapi
persalinan hampir dialami oleh semua ibu hamil. Ibu hamil, dapat mengalami berabagai persaan yang campur aduk. Selain perasan bahagia yang tidak
terlukiskan, juga kecemasan, kekhawatiran, dan takut karena resiko yang dapat terjadi. Ibu hamil dalam proses kehamilannya juga merasakan kondisi
Universitas Sumatera Utara
tubuh yang lemah sehingga dapat memunculkan perasaan tertekan dan tidak berbahaya.
Penelitian yang dilakukan oleh beberapa peneliti sebelumnya Iis Riawati Simamora 2008 di Medan lebih dari 50 ibu bersalin pada ibu
primigravida mengalami kecemasan sedang sebesar 65,6 dan pada multigravida dengan kecemasan ringan 81,3. Hasil survei yang dilakukan
oleh Survei Demografi Kesehatan Indonesia SDKI tahun 2002-2003 didapatkan bahwa ibu primigravida mengalami kecemasan tingkat berat
mencapai 83,4 dan kecemasan sedang sebesar 16,6; sedangkan pada ibu multigravida didapatkan kecemasan tingkat berat 7, kecemasan sedang
71,5, dan cemas ringan 21,5. Ibu hamil mempunyai kecemasan tinggi dalam menghadapi
persalinan, dikarenakan risiko yang besar yang akan dihadapin dirinya maupun bayi yang dilahirkan. Kondisi tersebut akan bertambah sulit jika ibu
hamil memiliki persaan-persaan mengancam seperti munculnya kekewatiran yang berlebihan,kecemasan dalam menghadapi kelahiran, ketik pahaman apa
yang terjadi di waktu persalinan. Gejala-gejala tersebut akan mempengaruhi kondisi ibu hamil baik secara fisik maupun psikis. Ibu hamildiharapkan
memiliki carayang tepat dan benar sehingga dapat mengurangi bahkan menghilangkan kecemasan yang dirasakan. Hal ini melibatkan strategi coping
untuk mengatasi keadaan dari situasi yang menekan, menantang atau mengencam.
Menurut Folkman 1984 strategi coping didefenisikan secara terperinci sebagai bentuk usaha kognitif atau perilaku seseorang untuk
mengatur tuntutan internal dan eksternal yang timbul dari hubungan individu
Universitas Sumatera Utara
dengan lingkungan. Usaha untuk mengatur tuntutan tersebut meliputi usaha menurunkan, meminimalkan dan juga menahan. Lebih lanjut Foklman
mengemukanan bahwa melalui coping dapat diketahui bagaimana individu beradaptasi dengan stress dan bagaimana cara individu tersebut
mengendalikan dirinya sendiri Strategi Coping yang dilakukan ibu hamil dapat dilakukan melalui
dua faktor yaitu faktor dari dalam diri sendiri dan faktor dari luar diri. Faktor dari dalam diri dapat dilakukan seperti latihan relaksasi, istirahat yang cukup
serta tidak lupa rutin kontrol ke bidan. Sedangkan faktor dari luar yaitu dukungan sosial, jika ibu hamil di sertai dengan kesadaran bahwa bayinya itu
didambakan oleh dirinya maupun suaminya maka akan disambut dengan gembira , demikian pula dengan lingkungan keluarga dan sahabat yang lebih
luas memberi dukungan sosial yang ideal. Hasil penelitian Sijangga 2010 menunjukan startegi coping dapat
meminimalkan kecemasan ibu dalam menghadapi persalinan. Berdasarkan teori dan hasil penelitian tersebut di atas, maka peneliti tertarik untuk
mengetahi hubungan karateristik strategi coping dengan kecemasan dalam persalinan pada ibu bersalin primipara.
B. Perumusan Masalah