66
C. Pembahasan
Tahap pengembangan multimedia pembelajaran pemrograman dasar untuk kelas X SMK adalah perencanaan, desain, pengembangan, dan pengujian.
Tahap perencanaan dilakukan melalui observasi dengan memperoleh data kompetensi dasar, tujuan pengembangan dan kebutuhan sumber daya.
Selanjutnya adalah tahap desain yang dilakukan dengan membuat flowchart dan
storyboard. Kemudian dari desain yang terbuat dilajutkan ke tahap pengembangan yang dilakukan menggunakan aplikasi
– aplikasi pendukung yaitu coreldraw, adobe captivate, dan wondershare quizcreator. Setelah komponen
– komponen penyusun dibuat, disatukan menjadi satu multimedia pembelajaran. Tahap yang selanjutnya
adalah pengujian. Pengujian fungsi
– fungsi navigasi pada alpha testing didapatkan semua fungsi navigasi berjalan sesuai dengan fungsinya. Pada uji kelayakan
menggunakan aspek dari segi ahli media dan ahli materi untuk pengujian alpha
testing mendapatkan hasil sebagai berikut:
1. Ahli Media
Dari ahli media didapatkan rata
– rata keseluruhan adalah 94 yang jika
dikonversikan sesuai panduan tabel konversi ahli media mendapatkan kategori
sangat layak. Untuk kategori tiap aspek, diperoleh kategori layak untuk aspek
rekayasa perangkat lunak dengan rata – rata penilaian 16,5 dan persentase
82,5. Sedangkan untuk aspek desain mendapat kategori sangat layak dengan nilai rata
– rata 77,5 dan persentase dari nilai maksimal adalah 91.
67
2. Ahli Materi
Dari ahli materi didapatkan rata
– rata keseluruhan adalah 74,67 yang
jika dikonversikan sesuai panduan tabel konversi ahli materi mendapatkan kategori
layak. Untuk kategori tiap aspek, diperoleh kategori layak untuk aspek cakupan
materi dengan rata – rata penilaian 37,67 dan persentase terhadap nilai maksimal
adalah 84. Sedangkan untuk aspek kualitas materi mendapat kategori layak dengan nilai rata
– rata 37 dan persentase terhadap nilai maksimal adalah 82.
Pengujian beta testing yang dilakukan kepada responden siswa kelas X
SMK sebanyak 30 mendapatkan nilai rata
– rata keseluruhan adalah 91,33 sehingga apabila dikonversikan menjadi kategori layak.
Mengacu pada penelitian yang pernah dilakukan oleh Rivai Yudya Saputra2013 dengan judul
“Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Komponen Komputer dan Instalasi Sistem Operasi berbasis Multimedia
” yang menggunakan pengujian dari ahli sebagai pengujian
alpha testing dan untuk beta testing menggunakan pengujian responden siswa sebagai uji coba instrumen dan
uji kelayakan responden, maka hasil di atas sesuai. Hal ini dikarenakan standar yang digunakan untuk menghitung rata
– rata hasil angket pada masing – masing aspek menghasilkan minimal kategori layak.
68
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Hasil penelitian pengembangan multimedia pembelajaran pemrograman dasar untuk kelas X SMK dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Pengembangan multimedia pembelajaran pemrograman dasar untuk kelas X SMK menghasilkan produk multimedia pembelajaran yang berisikan materi
dengan empat kompetensi dasar dan dilengkapi dengan video tutorial pembuatan
flowchart pada setiap struktur algoritmanya. Pada multimedia pembelajaran ini terdapat juga latihan soal yang memungkinkan siswa untuk
berlatih mengerjakan soal mengenai pemrograman dasar pada kelas X. 2. Pengujian multimedia pembelajaran tersebut dilaksanakan pada tahap pertama
adalah alpha testing melalui uji unjuk kerja fungsi navigasi. Unjuk kerja pada
multimedia pembelajaran pemrograman dasar untuk kelas X SMK berjalan dengan sesuai pada setiap navigasi dan fungsinya.
3. Pengujian alpha testing yang selanjutnya melibatkan ahli media serta ahli materi yaitu:
a. Hasil uji dari ahli media mendapatkan kategori sangat layak sesuai dengan
kategori penilaian pada instrumen oleh ahli media.
b. Hasil uji dari ahli materi mendapatkan kategori layak sesuai dengan
kategori penilaian pada instrumen oleh ahli materi.