Kondisi Gambaran Umum Daerah Penelitian .1 Wilayah Kerja KSP Swadaya

kehidupan KSP yang termasuk di dalamnya usaha pengorganisasian, kebijakan pengurus dengan tujuan mendidik dan membina lebih teliti serta lebih ahli dalam pengelolaan KSP. 4. Manajer Manajer adalah pelaksana pengelolaan sehari hari dalam memimpin usaha KSP agar dapat berjalan secara efektif dan efisien. Manajer juga berperan sebagai penghubung antara karyawan, sebagai pelaksanaan pekerjaan teknis, dengan pengurus yang merupakan peletak dasar pekerjaan dan kebijaksanaan. Manajer diangkat dan diberhentikan oleh pengurus dan bertanggung jawab sepenuhnya kepada pengurus. Kecakapan manajer tidak hanya dalam kemampuan akademis saja tapi dilihat dari pengalaman dan kemampuan mengelola KSP. 5. PegawaiKaryawan Karyawan tidak termasuk dalam perlengkapan organisasi koperasi. Mereka adalah tenaga-tenaga yang membantu pengurus dan manajer dalam melaksanakan tugas sehari-hari, dengan bagiannya-bagiannya. 6. Anggota Anggota KSP merupakan pemilik dan sekaligus pengguna jasa KSP. Anggota memiliki kewajiban dan hak yang sama kepada KSP sebagaimana yang telah diatur dalam anggaran dasar dan rumah tangga

4.1.4 Kondisi

Ekonomi KSP Swadaya Modal merupakan hal yang penting dalam setiap usaha koperasi. Koperasi tidak dapat berjalan sebagaimana mestinya kalau tidak ada modal. Modal KSP Swadaya terdiri atas modal sendiri dan modal luar. Modal sendiri dapat dikatakan modal internal karena modal berasal dari bagian sisa hasil usaha yang tidak dibagikan kepada anggota dimasukkan sebagai modal cadangan. Sifat dari modal ini adalah tertanam dalam waktu yang tidak terbatas. Modal Sendiri KSP Swadaya terdiri atas Simpanan-simpanan pokok, simpanan wajib, donasi, dana cadangan, dan sisa hasil usaha. Sedangkan modal luar terdiri dari pinjaman bank dan investor yang tertarik menanamkan modalnya. Kekayaan koperasi yang sebagian besar berasal dari modal sendiri jauh lebih baik bagi kesinanbungan koperasi. Hal ini tidak hanya akan memberi nilai likuiditas yang tinggi bagi koperasi juga dapat memberikan kepercayaan jaminan kepada kreditur untuk menanamkan modalnya di koperasi. Perkembangan aset KSP Swadaya dapat dilihat pada Tabel 4.1. Tabel 4.1. Perkembangan aset KSP Swadaya Modal Sendiri Dalam rupiah 2010 2011 2012 2013 2014 Simpanan pokok 3.000.000 35.000.000 35.000.000 35.000.000 54.000.000 Simpanan wajib 60.000.000 60.000.000 64,200.000 68.000.000 74.880.000 Cadangan 25.000.000 35.000.000 40.000.000 45.000.000 65.000.000 SHU tahun berjalan 5.889.800 7.998.900 9.896.900 12.585.600 15.995.800 Total modal 93.889.800 137.998.900 149.098.900 160.585.600 209.875.800 Sumber : Profil KSP Swadaya Berdasarkan Tabel 4.1 tampak bahwa modal sendiri KSP Swadaya Selama lima tahun terakhir yaitu 2010 sampai tahun 2014 mengalami kenaikan Total modal sendiri tertinggi terjadi pada tahun 2014, hal ini disebabkan karena semakin banyaknya anggota KSP yang aktif sehingga simpanan wajibnya menjadi semakin meningkat. Modal yang dimiliki KSP Swadaya ini akan digunakan untuk membiayai seluruh kegiatan yang dijalankan KSP dengan tujuan pokok mensejahterakan anggotanya. SHU merupakan sisa hasil usaha dari sebuah koperasi yang akan dibagikan kepada anggota KSP berdasarkan atas jasa dari masing-masing anggotanya. Secara umum para anggota KSP melihat perkembangan sebuah KSP melalui besarnya SHU yang diperoleh setiap tahunnya, sebagian besar para anggota menganggap bahwa semakin besar SHU yang diperoleh, maka pengurus koperasi telah menjalankan kegiatannya dengan baik. Perkembangan SHU yang diperoleh KSP Swadaya dapat dilihat pada Tabel 4.2 Tabel 4.2 Perkembangan SHU KSP Swadaya dari Tahun 2010 s.d 2014 Tahun SHU Rp 2010 5.889.800 2011 7.998.900 2012 9.896.900 2013 12.585.600 2014 15.995.800 Sumber : Profil KSP Swadaya Berdasarkan T Tabel 42 SHU yang dihasilkan mengalami kenaikan dari tahun 2010 sampai 2014. Ini menunjukkan bahwa penggunaan modal sendiri sudah dikatakan berjalan dengan baik. 4.2 Analisis Rasio Keuangan KSP Pandan Wangi Kinerja keuangan KSP Swadaya dianalisis mengambil data dari laporan keuangan neraca dan laporan rugi-laba selama lima tahun terakhir, yaitu tahun 2010 sampai tahun 2014. Data dianalisis berdasarkan rasio-rasio keuangan, yaitu: rasio likuiditas, rasio solvabilitas, dan rasio rentabilitas. Dalam penilaian KSP Swadaya digunakan pedoman Klasifikasi koperasi yang dibuat oleh Kementrian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia No.06PerM KUKMV2006

4.2.1 Rasio likuiditas