Sistem Monitoring Keuangan Atas Kredit Harian dan Bulanan di Koperasi Simpan Pinjam Pada Payu Kabupaten Buleleng Bali
SKRIPSI
Diajukan untuk Menempuh Ujian Akhir Sarjana
KOMANG SUCITA ARI YADNYA
10109009
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
2014
(2)
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR TABEL ... xi
DAFTAR SIMBOL ... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ... xvii
BAB1 PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ...1
1.2 Perumusan Masalah ...2
1.3 Maksud dan Tujuan ...2
1.4 Batasan Masalah ...3
1.1 Metodologi Penelitian ...4
1.5.1 Metode Pengumpulan Data ...4
1.5.2 Metode Pembangunan Perangkat Lunak ...5
1.6 Sistematika Penulisan ...7
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 9
2.1 Profil Koperasi PADA PAYU ...9
2.1.1 Sejarah Koperasi PADA PAYU ...9
2.1.2 Visi dan Misi ...9
(3)
vi
2.2.1 Pengertian Sistem ...15
2.2.2 Pengertian Informasi ...15
2.2.3 Pengertian Sistem Informasi ...15
2.2.4 Komponen Sistem Informasi ...16
2.2.4.1 Alat-alat Pemodelan Sistem Informasi ...16
2.2.5 Analisis Sistem ...18
2.2.6 Desain Sistem ...19
2.2.9 Konsep Dasar Basis Data ...20
2.2.9.5 Perancangan Basis Data ...22
2.2.13 Teknologi Web ...27
2.2.14 Monitoring ...27
2.2.15 Dashboard ...28
BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 31
3.1 Analisis Sistem ...31
3.1.1 Analisis Masalah ...31
3.1.2 Analisis Sistem yang Sedang Berjalan ...31
3.1.3 Analisis Aturan Bisnis ...42
3.1.4 Analisis Status Kredit untuk Monitoring ...43
3.1.5 Grafik hasil monitoring ...45
3.1.6 Analisis Pengkodean ...46
3.1.7 Spesifikasi Perangkat Lunak ...46
(4)
vii
3.1.9 Analisis Jaringan ...54
3.1.10 Analisis Data ...55
3.1.11 Analisis Kebutuhan Fungsional ...57
3.1.10.4 Kamus Data ...73
3.2 Perancangan Sistem ...79
3.2.1 Perancangan Pengkodean ...79
3.2.2 Perancangan Data ...79
3.2.3 Perancangan Struktur Menu...85
3.2.4 Perancangan Antarmuka ...87
3.2.5 Perancangan Pesan ...113
3.3 Perancangan Jaringan Semantik ...114
3.3.1 Perancangan Jaringan Semantik Admin ...114
3.3.2 Perancangan Jaringan Semantik ketua badan pengawas ...115
3.3.3 Perancangan Jaringan Semantik bendahara ...116
3.4 Perancangan Prosedural ...117
3.4.1. Prosedural Login ...117
3.4.2. Prosedural Lupa Password ...120
3.4.3. Prosedural Tambah Data ...122
3.4.4. Prosedural Ubah Data ...123
3.4.5. Prosedural Hapus Data...124
3.4.6. Prosedural Cari Data ...125
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN ... 127
4.2 Implementasi Sistem ...127
4.1.1 Perangkat Keras yang digunakan ...127
(5)
viii
4.2.3 Tabel anggota ...129
4.2.4 Tabel bendahara ...129
4.2.5 Tabel jenis_simpan ...130
4.2.6 Tabel pengawas...130
4.2.7 Tabel pinjaman_detail...131
4.2.8 Tabel pinjaman_header ...131
4.2.9 Tabel simpanan ...132
4.4 Implementasi Antarmuka ...132
4.5 Pengujian Perangkat Lunak ...134
4.4.1 Skenario Pengujian Blackbox ...135
4.4.2 Kasus dan Hasil Pengujian ...136
4.4.3 Kesimpulan Pengujian Blackbox ...142
4.4.4 Kesimpulan Pengujian Alpha ...143
4.4.5 Pengujian Betha ...143
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN ... 149
5.1. Kesimpulan ...149
(6)
149 Edisi 7.Andi : Yogyakarta.
[2] Ladjamudin, Al-Bahra Bin. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Graha Ilmu : Yogyakarta.
[3] Kadir, Abdul. 2008.Belajar Database Menggunakan MySQL. Andi : Yogyakarta.
[4] Fathansyah, Ir. (2004), Basis Data, Bandung: Informatika
[5] Ladjamudin bin Al-Bahra. 2005. Analisis Dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta : Graha Ilmu
[6] Kementrian Koperasi Dan UKM. (2006). Perkoperasian. http://www.depkop.go.id.Diakses tanggal 18 juni 2014, jam 20.41 WIB. [7] Witarto. 2004. Memahami Sistem Informasi. Informatika : Bandung.
[8] Oktavian, Diar Puji. 2010. Menjadi Programmer Jempolan menggunakan PHP. Mediakom : Yogyakarta.
[9] Malik, Shadan. 2005. Enterprise Dashboards – Design and Best Practices for IT. John Wiley & Sons, Inc
(7)
iii
yang telah memberikan segala kuasa dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan skripsi ini dengan tepat waktu.
Skripsi yang berjudul “sistem monitoring keuangan atas kredit harian dan bulanan di Koperasi PADA PAYU Kabupaten Buleleng Bali” merupakan syarat untuk menyelesaikan program studi strata 1 Jurusan Teknik dan Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Indonesia.
Skripsi ini tidak akan berarti apa-apa tanpa bantuan dan dukungan semua pihak yang dengan segenap hati dan rasa tulus yang telah memberikan semua hal yang penulis butuhkan, oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Tuhan Yang Maha Esa atas karunia dan berkat-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas akhir ini.
2. Kedua orang tua dan keluarga tercinta,yang selalu memberikan doa, semangat, perhatian, kasih sayang, dan pengorbanannya untuk keberhasilan penulis dan bantuannya dari segi moril maupun materil. 3. Ibu Tati Harihayati M., S.T., M.T. selaku dosen pembimbing sekaligus
dosen wali yang telah banyak memberikan bimbingan, pengarahan dan masukkan bagi penulis.
4. Bapak I Nengah Seroma selaku Ketua Badan Pengawas dan Bagian petugas Bendahara yang telah memberikan kesempatan bagi penulis untuk melaksanakan penelitian Tugas akhir di Koperasi PADA PAYU 5. Bapak Irawan Afrianto, S.T., M.T. selaku Ketua Program Studi Tenik
Informatika Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) dan dosen Penguji I yang telah memberikan masukan dan saran-saran dalam penyusunan penelitian skripsi ini.
6. Seluruh staf pengajar dan sekretariat Teknik Informatika, yang telah membantu proses akademik penulis.
(8)
iv
sempurna maka kritik dan saran dari semua pihak untuk perbaikan dikemudian hari.
Akhir kata semoga skripsi ini bermanfaat bagi orang banyak sebagai penambah wawasan.
Bandung, juli 2014
(9)
NIM : 10109009
Tempat/Tgl. Lahir : Singaraja-Bali, 5 Oktober 1990
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Alamat : Jln Borobudur 1 No 8 Pharmondo Cimahi Selatan
No. Telp./HP. : 089624587431
E-mail : nyoman_sucita@yahoo.co.id
Riwayat Pendidikan
1997 – 2003 : SDN 4 Desa Penglatan,Singaraja-Bali 2003 – 2006 : SMP Negeri 7 Kota Cimahi
2006 – 2009 : SMA Negeri 6 Kota Cimahi
2009 - 2014 : Program Studi S1 Jurusan Teknik Informatika
Universitas Komputer Indonesia Bandung
Demikian riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya dalam keadaan
sadar dan tanpa paksaan.
Bandung,
(10)
(11)
1 1.1 Latar Belakang Masalah
Koperasi Simpan Pinjam Lintas Desa PADA PAYU adalah suatu lembaga yang dapat membantu masyarakat terutama masyarakat kecil dan menengah. memegang peranan penting dalam pertumbuhan ekonomi masyarakat seperti menawarkan peminjaman dan penyimpanan uang untuk seluruh penduduk Kabupaten Buleleng, dengan tujuan masyarakat dapat menabung pada koperasi tersebut sehingga masyarakat dapat merasa tenang dalam menyimpan uangnya, selain itu dalam hal peminjaman, masyarakat dapat melakukan peminjaman kredit kepada pihak koperasi dengan bunga yang sangat kecil untuk membangun usaha atau bisnis yang diinginkan.terdapat dua jenis kredit yang ditawarkan oleh Koperasi yaitu kredit harian dan kredit bulanan. Kredit harian yaitu pinjaman yang diberikan kepada anggota yang harus diangsur setiap hari bersama bunganya, sedangkan kredit bulanan yaitu diangsur setiap bulan bersama bunganya.Inilah alasan mengapa koperasi PADA PAYU sangat memegang peranan penting dalam pertumbuhan ekomomi masyarakat khususnya di kabupaten Buleleng-Bali.
Berdasarkan wawancara dengan Bapak I Nengah Seroma selaku Ketua Badan Pengawas menyatakan bahwa anggota koperasi yang melakukan pinjaman saat ini berjumlah 256 orang, pengawasan kredit yang berjalan selama ini di Koperasi PADA PAYU kesulitan dalam menentukan kredit kurang lancar, kredit diragukan, kredit macet, dan kredit lancar,Karena data transaksi peminjaman dan pengembalian kredit anggota yang cukup banyak masih dicatat di buku pinjaman kredit, sehingga Ketua Badan Pengawas mengalami kesulitan mengetahui status kredit anggota, selain itu Ketua Badan Pengawas mengalami kesulitan mengetahui berapa banyak anggota yang mengalami kredit kurang lancar, diragukan, dan macet.Karena pengecekan data jumlah anggota yang bermasalah dilakukan dengan cara melihat jumlah data anggota dan jumlah kredit yang mengalami masalah kredit dari buku catatan pinjaman secara satu persatu mengakibatkan
(12)
lamanya Ketua Badan Pengawas dalam mengawasi anggota yang mengalami masalah kredit untuk dilakukan tindak lanjut untuk penanganan masalah atas kredit harian dan bulanan.
Solusi dari masalah tersebut bagi Koperasi PADA PAYU adalah diperlukannya sebuah sistem yang dapat memantau status kredit anggota yang bermasalah.”Monitoring keuangan atas kredit harian dan bulanan” dapat menjadi alternatif memudahkan proses pengawasan status keuangan kredit yang sedang berjalan.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, maka rumusan masalahnya adalah bagaimana membangun sistem monitoring keuangan atas kredit harian dan bulanan di Koperasi PADA PAYU.
1.3 Maksud dan Tujuan
Berdasarkan permasalahan yang diteliti, maka maksud dari tugas akhir ini adalah untuk membangun sistem monitoring keuangan atas kredit harian dan bulanan.
Tujuan yang akan dicapai dalam penyusunan tugas akhir ini adalah sebagai berikut:
1. Memudahkan Ketua Badan Pengawas mengetahui status keuangan kredit kurang lancar, diragukan dan macet.
2. Memudahkan Ketua Badan Pengawas mengetahui jumlah data anggota beserta mengetahui besar kredit anggota yang mengalami masalah kurang lancar, diragukan dan macet
(13)
1.4 Batasan Masalah
Batasan masalah dalam penyusunan tugas akhir ini adalah sebagai berikut:
1. Penelitian dilakukan di Koperasi PADA PAYU kabupaten Buleleng, Bali. 2. Indikator monitoring keuangan atas kredit harian dan bulanan yaitu:
a. Kredit kurang lancar (apabila ada tunggakan angsuran pokok maupun bunga hingga 3 kali angsuran yang diperjanjikan).
b. Kredit diragukan (apabila ada tunggakan angsuran pokok maupun bunga 4 hingga 6 kali angsuran yang diperjanjikan).
c. Kredit Macet (apabila ada tunggakan angsuran pokok maupun bunga lebih dari 6 kali angsuran yang diperjanjikan).
d. Metode yang digunakan untuk proses monitoring status kredit adalah metode PEARLS (Protection Effective financial structure Aset quality Rates of return and cost) sebagai alat pengawasan system dengan melakukan analisis rasio kredit Non Performing Loan(NPL),rasio Performing Loan(PL) per bulan maka ketua pengawas dapat mengawasi keadaan suatu kredit dengan perhitunan rasio kredit bermasalah dikatakan baik dengan syarat minimal 5% dari total kredit,dan dikatakan kredit lancar dengan syarat maksimal 95% dari total kredit.
e. Proses yang terdapat pada sistem ini adalah: a. Pengelolaan data anggota.
b. Pengelolaan data simpanan c. Pengelolaan data pinjaman. d. Pengelolaan data angsuran. e. Pengelolaan data pembayaran
f. Keluaran yang akan dihasilkan oleh sistem ini adalah: a. Informasi anggota
b. Informasi simpanan c. Informasi pinjaman d. Informasi angsuran.
(14)
e. Informasi pembayaran f. Monitoring status kredit
g. Teknik yang digunakan untuk proses monitoring ialah teknik dashboard dengan indikator yang akan ditampilkan dalam dashboard berasal dari Kebijakan Koperasi PADA PAYU. Indikator tersebut ialah status kredit apakah lancar, kurang lancal, diragukan atau macet.
h. Aplikasi ini merupakan aplikasi berbasis web yang berjalan pada jaringan intranet.
i. Pendekatan analisis pembangunan perangkat lunak menggunakan pendekatan terstruktur.
1.1 Metodologi Penelitian
Metodologi penelitian yang akan digunakan dalam menyusun tugas akhir ini adalah metode deskriptif, yaitu suatu penelitian yang bermaksud mengadakan pemeriksaan dan pengukuran-pengukuran terhadap gejala tertentu. Metodologi penelitian ini dilakukan melalui metode pengumpulan data dan pembuatan parangkat lunak dengan model Waterfall.
1.5.1 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data bertujuan untuk memperoleh data apa saja yang dibutuhkan dalam membangun Sistem Monitoring Keuangan Atas Kredit Harian dan Bulanan di Koperasi PADA PAYU Kabupaten Buleleng, Bali. Adapun yang dilakukan dalam metode pengumpulan data adalah sebagai berikut:
(15)
Studi lapangan adalah pengumpulan data yang dilakukan dengan mengadakan penelitian di Koperasi PADA PAYU. Studi lapangan ini dilakukan dengan dua cara, yaitu:
a. Observasi
Metode pengumpulan data dengan mengadakan penelitian dan peninjauan langsung terhadap permasalahan yang diambil. Observasi dilaksanakan di Koperasi PADA PAYU Kabupaten Buleleng JL.Pulau Komodo no XX .
b. Wawancara
Metode pengumpulan data dengan mengadakan tanya jawab secara langsung yang ada kaitannya dengan topik yang diambil. Wawancara dilakukan bersama Bapak I Nengah Seroma selaku Ketua Badan Pengawas
2. Studi Literatur
Studi Literatur merupakan metode pengumpulan data dengan caramengumpulkan jurnal, paper dan bacaan-bacaan yang berkaitan dengan proses pencarian, membaca, serta mengenai website yang berkaitan dengan masalah yang akan dibahas dalam pembuatan skripsi.
1.5.2 Metode Pembangunan Perangkat Lunak
Metode yang digunakan dalam pembuatan perangkat lunak menggunakan model waterfall seperti pada gambar 1.1. Model ini melakukan pendekatan secara sistematis dan terurut, dimana tahap demi tahap yang akan dilalui harus menunggu selesainya tahap sebelumnya dan berjalan berurutan. Tahap dari model ini adalah sebagai berikut:
1. Communication
Tahap communication merupakan tahap memahami masalah dan mengadakan pengumpulan data dengan melakukan pertemuan dengan Bpk I Nengah Seroma selaku ketua badan pengurus koperasi, serta mengumpulkan data tambahan baik yang ada di jurnal, artikel, maupun internet yang berkaitan dengan sistem monitoring keuangan kredit.
(16)
Tahap planningakan menghasilkan dokumen user requirement atau bisa dikatakan sebagai data yang berhubungan dengan keinginan ketua badan pengawas dalam pembuatan sistem monitoring keuangan atas kredit harian dan bulan, termasuk rencana penting yang akan dilakukan.
3. Modeling
Tahap modelingakan menerjemahkan data yang dirancang kedalam bentuk yang mudah dimengerti oleh user. Membuat perancangan dari data yang dimodelkan menggunakan ERD (Entity Relationship Diagram) serta untuk menggambarkan pemodelan fungsionalnya menggunakan DFD (Data Flow Diagram).
4. Construction
Tahap construction merupakan proses pembuatan kode. Coding atau pengkodean merupakan penerjemahan desain dalam bahasa yang bisa dikenali oleh komputer. Tahap penerjemahan data atau pemecahan masalah yang telah dirancang keadalam bahasa pemrograman PHP dan MySQL sebagai database server yang menerima dan mengirimkan datanya. Setelah pengkodean selesai maka akan dilakukan testing berupa pengujian blackbox terhadap sistem yang telah dibuat. Tujuan testing adalah menemukan kesalahan-kesalahan terhadap sistem tersebut untuk kemudian bisa diperbaiki.
5. Deployment
Tahap deployment bisa dikatakan final dari pembuatan software atau sistem. Setelah melakukan analisis, desain dan pengkodean, maka sistem yang sudah jadi akan digunakan oleh user. Kemudian software yang telah dibuat harus dilakukan pemeliharaan secara berkala.Dalam penelitian yang dilakukan tidak sampai ke tahap ini.
(17)
Gambar 1 1. Model Waterfall [1]
1.6 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dalam penyusunan laporan tugas akhir ini adalah sebagai berikut:
BAB 1 PENDAHULUAN
Bab 1 merupakan bab yang membahas latar belakang, rumusan masalah, maksud dan tujuan, batasan masalah, metodologi penelitian yang digunakan dan sistematika penulisan.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
Bab 2 berisi tentang profile umum Koperasi PADA PAYU, logo, struktur organisasi, landasan teori yang berisi teori-teori yang melandasi dari pembangunan sistem monitoring keuangan atas kredit harian dan bulanan
BAB 3 ANALISIS MASALAH DAN PERANCANGAN SISTEM
Bab 3 berisi tentang analisis sistem, analisis masalah, analisis sistem yang sedang berjalan di Koperasi PADA PAYU analisis metode, analisis kebutuhan non-fungsional, analisis pengguna / user, analisis perangkat keras, analisis perangkat lunak. Selain itu terdapat juga analisis basis data, analisis kebutuhan fungsional, diagram konteks, spesifikasi proses, kamus data, stuktur tabel, perancangan antar muka, perancangan prosedural dan jaringan semantik untuk aplikasi yang akan dibangun sesuai dengan hasil analisis yang telah dibuat.
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM
Bab 4 berisi hasil implementasi dari hasil analisis dan perancangan sistem yang telah dibuat disertai juga hasil pengujian sistem yang dilakukan di Koperasi PADA PAYU sehingga diketahui apakah sistem yang dibangun sudah memenuhi
(18)
syarat sebagai aplikasi yang user-friendly dan metode pengujian dalam sistem monitoring keuangan kredit ini menggunakan pengujian black box.
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
Bab 5 merupakan bab penutup yang berisi kesimpulan dari uraian proses pembangunan dan saran-saran tentang aplikasi untuk penulisan tugas akhir.
(19)
9 BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Profil Koperasi PADA PAYU
Profil Koperasi PADA PAYU merupakan pembahasan mengenai sejarah, visi dan misi, struktur organisasi serta deskripsi jabatan pada Koperasi yang akan menjadi tempat dibangunnya sistem ini.
2.1.1 Sejarah Koperasi PADA PAYU
KSP LINTAS DESA PADA PAYU yang selanjutnya disebut dengan Koperasi berkedudukan di Jl. Pulau Komodo XX Kabupaten Buleleng-Bali dan didirikan berdasarkan Surat Keputusan Dinas Koperasi Pengusaha Kecil dan Penanaman Modal Kabupaten Buleleng nomor: 11/BH/DISKOP/VII/2002 pada tanggal 10 juli 2002, koperasi ini didirikan dengan maksud dan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi sesuai dengan kepentingan ekonominya sehingga dapat meningkatkan nilai tambah dan pendapatan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, serta ikut membangun perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur berlandaskan Pancasila dan UUD 1945Untuk mencapai maksud dan tujuannya, Koperasi menjalankan usaha di bidang Simpan – Pinjam.
2.1.2 Visi dan Misi
Koperasi Lintas Desa PADA PAYU memiliki Visi dan Misi sebagai berikut :
1. Visi
Koperasi meningkatkan mutu kehidupan anggota dan masyarakat baik bathiniah maupun lahiriah melalui penyediaan jasa keuangan baik langsung maupun tidak langsung.
(20)
2. Misi
Anggota koperasi PADA PAYU menyalurkan dana dalam bentuk pinjaman produktif serta memberikan jasa perantaraan dalam lalulintas pembayaran keuangan, dan menjalin kerjasama dengan lembaga-lembaga keuangan dengan pihak lain yang terkait dengan Pada Payu
2.1.3 Logo Koperasi PADA PAYU
Logo Koperasi Simpan Pinjam Koperasi PADA PAYU dapat terlihat pada Gambar 2.1.
Gambar 2.1 Logo Koperasi PADA PAYU
Makna bentuk dan motif yang terdapat dalam logo ini ialah :
2 Huruf P merupakan singkatan dari Pada Payu terdapat lingkaran Oval merupakan gambaran dua tangan yang saling mencengkram menggambarkan satu kesatuan, kekuatan.
(21)
2.1.4 Struktur Organisasi
Sebuah organisasi yang baik akan terbentuk apabila setiap anggota organisasi mengetahui tugas, wewenang, tanggung jawab serta hubungan komunikasi antar bagian pada struktur organisasi perusahaan. Pada badan usaha ini memiliki struktur organisasi yang bisa dikatakan cukup baik sehingga dapat menunjang dalam melaksanakan fungsinya secara efektif dan efisien. Struktur organisasi yang ada pada Koperasi PADA PAYU dapat dilihat pada Gambar 2
(22)
Gambar 2.2 Struktur Organisasi Koperasi PADA PAYU
Sekretaris Bendahara Analisis Kredit
Wyata Duta I Wyata Duta II Wyata Duta III Wyata Duta IV Wyata Duta V
Satpam Ketua Badan Pengawas
Sekretaris Ketua Koperasi
Bendahara Analisis Kredit
Wyata Duta I Wyata Duta II Wyata Duta III Wyata Duta IV Wyata Duta V
(23)
9 2.1.5 Deskripsi Pekerjaan
Deskripsi pekerjaan digunakan untuk mengetahui tugas, wewenang, tanggung jawab dari masing-masing bagian. Deskripsi pekerjaan dari struktur organisasi Koperasi PADA PAYU yang terdapat pada Gambar 2.2 adalah sebagai berikut :
1. Ketua Koperasi :
a. Melaksanakan kebijaksanaan pengurus dalam pengelolaan usaha Koperasi
b. Mengendalikan, mengkoordinasikan semua kegiatan usaha Koperasi c. Melakukan pembagian tugas secara jelas, tegas mengenai bidang
pelaksanaannya
d. Mentaati segala ketentuan yang telah diatur dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, Keputusan Rapat Anggota, Kontrak Kerja dan ketentuan lainnya yang berlaku pada koperasi yang berkaitan dengan pekerjaannya.
e. Menanggung kerugian usaha Koperasi sebagai akibat dari kelalaian dan tindakan yang disengaja atas pelaksanaan tugas yang dilimpahkan oleh pengurus.
f. Dapat melakukan pendelegasian tugas otonomi
g. Dapat melakukan pendelegasian tugas berjenjang, dan apabila ada pelimpahan tugas harus sepengetahuan Ketua Koperasi.
2. Ketua Badan Pengawas
a. melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijaksanaan dan pengelolaan koperasi, serta membuat laporan tertulis tentang hasil pengawasan
b. berwenang meneliti catatan yang ada pada koperasi dan mendapatkan segala keterangan yang diperlukan
(24)
3. Analisis Kredit
a. Menerima permohonan kredit dari anggota.
b. Mensurvei dan menganalisis permohonan tersebut dan bila diperlukan mengkonsultasikan permohonan tersebut dengan Ketua Koperasi
c. Merealisasikan permohonan tersebut berkoordinasi dengan kasir dan pembantu umum
d. Bertanggung jawab (mengecek dan mengontrol) atas saldo pinjaman dibantu Koordinator Lapangan Kredit
e. Menjajagi dan menindaklanjuti nasabah yang bermasalah, berkoordinasi dengan Koordinator Lapangan Kredit
4. Sekretaris/Bendahara
a. Mencatat transaksi kas ke dalam buku kas, berkoordinasi dengan Pembantu Umim
b. Bertanggung jawab atas uang tunai sesuai dengan buku kas baik sebelum maupun setelah jam kantor
c. Menerima dan mengeluarkan uang tunai sesua Bukti Kas Masuk (BKM) dan Bukti Kas Keluar (BKK)
5. Wyata Duta
a. Kepentingan dinas, komunikasi melalui meja counter
b. Hal –hal yang prinsipil dapat kontak langsung di meja staf (karyawan dalam)
6. Satuan Pengamanan (SATPAM)
a. Bertanggung jawab atas keamanan kantor
(25)
2.2 Landasan Teori
Landasan teori dari penulisan skripsi ini menguraikan proses analisis sistem serta mendukung proses perancangan Sistem monitoring keuangan atas kredit harian dan bulanan di Koperasi PADA PAYU Berbasis Web.
2.2.1 Pengertian Sistem
perancangan suatu sistem informasi diarahkan kepada pemanfaatan teknologi secara maksimal yang terdiri dari beberapa elemen atau komponen yang membentuk jaringan kerja dan mempunyai tujuan yang ingin dicapai. Suatu sistem dapat didefinisikan sebagai suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu.sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu [2].
2.2.2 Pengertian Informasi
Informasi tidak dapat dipisahkan dari pengertian data. Sumber dari informasi adalah data. Data adalah pernyataan, simbol maupun bahasa yang disepakati secara umum dalam mempresentasikan suatu objek, kegiatan, konsep kesatuan nyata yang menggambarkan suatu kejadian. Informasi dapat didefinisikan sebagai data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya [2] .
2.2.3 Pengertian Sistem Informasi
Sistem informasi mencakup sejumlah komponen terdiri dari manusia, komputer, teknologi informasi, dan prosedur kerja, ada sesuatu yang diproses yaitu data menjadi informasi, dan dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan tertentu. pengertian sistem informasi. sistem informasi adalah suatu sistem buatan manusia yang secara umum terdiri atas sekumpulan komponen berbasis komputer
(26)
dan manual yang dibuat untuk menghimpun, menyimpan, dan mengelola data serta menyediakan informasi keluaran kepada para pemakai.Sistem informasi secara teknis dapat didefinisikan sebagai sekumpulan komponen yang saling berhubungan, mengumpulkan memproses, menyimpan, dan mendistribusikan informasi untuk menunjang pengambilan keputusan dan pengawasan dalam suatu organisasi [2].
2.2.4 Komponen Sistem Informasi
Sistem informasi terdapat komponen-komponen penyusun seperti [2] :
1. Perangkat keras (hardware), mencakup peranti-peranti fisik yang terlihat secara kasat mata, seperti komputer dan printer.
2. Perangkat lunak (software) atau program, merupakan sekumpulan instruksi yang memungkinkanperangkat keras untuk dapat memproses data.
3. Prosedur, merupakan sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan pemrosesan data dan pembangkitan keluaran yang dikehendaki.
4. Orang, semua pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan sistem informasi, pemrosesan, dan penggunaan keluaran sistem informasi.
5. Basis data (database), merupakan sekumpulan tabel, dan relasi yang berkaitan dengan penyimpanan data.
6. Jaringan komputer dan komunikasi data, sistem penghubung yang memungkinkan sesumber (resource) dipakai secara bersama atau diakses olah sejumlah pemakai.
2.2.4.1 Alat-alat Pemodelan Sistem Informasi
Alat-alat pemodelan sistem informasi sangat dibutuhkan dalam proses perancangan sistem. Alat-alat pemodelan sistem informasi terdiri sebagai berikut [2] :
(27)
1. Diagram Alir Dokumen / Flowmap
Diagram alir dokumen menggambarkan suatu aliran data dari satu entitas ke entitas lain.
2. Diagram Konteks / Context Diagram
Diagram Konteks merupakan arus data yang berfungsi untuk menggambarkan keterkaitan aliran – aliran data antar sistem dengan bagian- bagian luar (kesatuan luar). Kesatuan luar ini merupakan sumber arus data atau tujuan data yang berhubungan dengan sistem informasi tersebut.
3. Diagram Arus Data / Data Flow Diagram
Data Flow Diagram adalah teknik grafis yang menggambarkan aliran informasi dan perubahan yang digunakan sebagai perpindahan data dari masukan ke keluaran. Elemen dasar dari data flow diagram adalah [3]: a. Entitas Luar (External Entity)
Sesuatu yang berada diluar sistem, tetapi ia memberikan data kedalam sistem atau memberikan data dari sistem, disimbolkan dengan suatu kotak notasi. External Entity tidak termasuk bagian dari sistem.Bila sistem informasi dirancang untuk satu bagian maka bagian lain yang masih terkait menjadi external entity.
b. Arus Data (Data Flow)
Arus data merupakan tempat mengalirnya informasi dan digambarkan dengan garis yang menghubungkan komponen dari sistem. Arus data ditunjukan dengan arah panah dan garis diberi nama atas arus data yang mengalir. Arus data ini mengalir diantara proses, data store dan menunjukan arus data dari data yang berupa masukan untuk sistem atau hasil proses sistem.
1) Proses (Process)
Proses merupakan apa yang dikerjakan oleh sistem. Proses dapat mengolah data atau aliran data masuk menjadi aliran data keluar. Proses berfungsi mentransformasikan satu atau beberapa data keluaran sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan. Setiap proses
(28)
memiliki satu atau beberapa masukan serta menghasilkan satu atau beberapa data keluaran. Proses sering juga disebut bubble.
2) Simpanan Data (Data Store)
Simpanan data merupakan tempat penyimpanan data yang ada dalam sistem. Data store dapat disimbolkan dengan dua garis sejajar atau dua garis dengan salah satu sisi samping terbuka. Proses dapat mengambil data dari atau memberikan data ke simpanan data (database).
3) Kamus Data
Kamus data berfungsi untuk membantu pelaku sistem untuk mengartikan aplikasi secara detail dan mengorganisasi semua elemen data yang digunakan dalam sistem secara persis sehingga pemakai dan penganalisis sistem mempunyai dasar pengertian yang sama tentang masukan, keluaran, penyimpanan dan proses.
2.2.
5
Analisis SistemAnalisis sistem merupakan tahapan yang sangat kritis dan penting karena kesalahan dalam tahap ini dapat mempengaruhi tahapan selanjutnya, Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai penentuan hal-hal detail tentang apa saja yang akan dikerjakan oleh sistem yang diusulkan. Analisis sistem mecakup studi kelayakan dan analisis kebutuhan [3].
1. Studi Kelayakan
Studi kelayakan digunakan untuk menentukan kemungkinan keberhasilan solusi yang diusulkan. Tahapan ini berguna untuk memastikan bahwa solusi yang diusulkan tersebut benar-banar dapat dicapai dengan sumber daya dan dengan memperhatikan kendala serta dampak yang akan muncul.
Tugas-tugas yang terdapat dalam studi kelayakan yaitu : a. Penentuan masalah dan peluang yang dituju sistem. b. Pembentukan sasaran sistem baru secara keseluruhan. c. Pengidentifikasian para pemakai sistem.
(29)
d. Pembentukan lingkup sistem.
2. Analisis Kebutuhan
Analisis kebutuhan dilakukan untuk menghasilkan spesifikasi kebutuhan. Spesifikasi kebutuhan adalah spesifikasi yang dirinci tentang hal-hal yang akan dilakukan sistem ketika diimplementasikan.
2.2.6 Desain Sistem
Desain sistem merupakan penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi.Target akhir dari desain sistem yaitu menghasilkan rancangan yang memenuhi kebutuhan yang ditentukan selama analisis sistem.
Desain sistem dibagi menjadi dua tahapan, yaitu perancangan konseptual dan perancangan fisik [3].
2.2.7 Perancangan konseptual
Pada perancangan konseptual, kebutuhan pemakai dan pemecahan masalah yang teridentifikasi selama tahapan analisis sistem mulai dibuat untuk diimplementasikan.Ada tiga langkah penting yang dilakukan dalam perancangan konseptual, yaitu evaluasi alternatif rancangan, penyiapan spesifikasi rancangan, penyiapan laporan rancangan sisten secara konseptual.
Adapun spesifikasi rancangan konseptual ini mencakup elemen-elemen berikut [3] :
1. Keluaran
Rancangan laporan mencakup frekuensi laporan, isi laporan, dan laporan cukup ditampilkan pada layar atau perlu dicetak.
2. Penyimpanan data
Semua data yang perlukan untuk membentuk laporan ditentukan lebih detail, termasuk ukuran data dan letak dalam berkas.
3. Masukan
Rancangan masukan meliputi data yang perlu dimasukan ke dalam sistem. 4. Prosedur pemrosesan dan operasi
(30)
Menjelaskan bagaimana data masukan diproses dan disimpan, yang nantinya diperlukan untuk pembuatan laporan.
Langkah berikutnya yaitu menyiapkan laporan rancangan sistem konseptual.Berdasarkan laporan ini perancangan sistem secara fisik dibuat.
2.2.8 Perancangan Fisik
Pada perancangan fisik, rancangan yang besifat konseptual diterjemahkan dalam bentuk fisik sehingga membentuk spesifikasi yang lengkap tentang modul-modul sistem dan antarmuka antarmodul-modul, serta rancangan basis data secara fisik. Hasil akhir dari perancangan fisik antara lain [3] :
1. Rancangan keluaran, berupa bentuk laporan dan rancangan dokumen. 2. Rancangan masukan, merupa rancangan layar untuk pemasukan data.
3. Rancangan antarmuka pemakai dan sistem, berupa rancangan interaksi antara pemakai dan sistem.
4. Rancangan platform, berupa rancangan yang menentukan perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan.
5. Rancangan basis data, berupa rancangan-rancangan berkas dalam basis data. 6. Rancangan modul, berupa rancangan modul atau program yang dilengkapi
dengan algoritma.
7. Rancangan kontrol, berupa rancangan kontrol-kontrol yang digunakan dalam sistem, seperti validari dan hak akses.
8. Dokumentasi, berupa hasil pendokumentasian hingga tahap perancangan fisik. 9. Rencana pengujian, berisi rencana yang dipakai untuk menguji sistem.
10.Rencana konversi, berupa rencana untuk menerapkan sistem baru terhadap sistem lama.
2.2.9 Konsep Dasar Basis Data
Basis Data dapat dibayangkan sebagai sebuah lemari arsip yang ditempatkan secara berurutan untuk memudahkan dalam pengambilan kembali data tersebut.Basis Data menunjukkan suatu kumpulan data yang dipakai dalam suatu lingkungan perusahaan atau intansi-intansi.Penerapan basis data dalam sistem informasi disebut sistem basis data (database system) [4].
(31)
2.2.9.1 Pengertian Basis Data
Basis Data terdiri dari kata Basis dan Data.Basis dapat diartikan gudang atau tempat bersarang dan Datayang berarti representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia, hewan, peristiwa, konsep dan sebagainya yang direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi atau kombinasinya.
Jadi dapat disimpulkan bahwa Basis Data (Database) adalah suatu pengorganisasian sekumpulan data yang saling terkait satu sama lain sehingga memudahkan aktivitas untuk memperoleh informasi [4].
2.2.9.2 Database Manajemen Sistem (DBMS)
Pengelolaan basis data secara fisik tidak dilakukan oleh pemakai secara langsung, tetapi ditangani oleh sebuah perangkat lunak atau sistem yang khusus atau spesifik. Sistem ini memungkinkan para pengguna membuat, memelihara, mengontrol, dan mengakses basis data dengan cara yang praktis dan efisien.
Perangkat lunak yang termasuk DBMS misalnya My-SQL server, dBase II+, dBase IV, FoxBase, RBase, MS-Access dan Borland-Paradox atau Borland-Interbase, MS-SQL Server, CA-Open Ingres, Oracle, Informix dan Sybase [4].
2.2.9.3 Tujuan Basis Data
Basis Data pada prinsipnya ditujukan untuk pengaturan data agar terdapat kemudahan dalam pengambilan kembali data tersebut. Berikut ini terdapat beberapa tujuan dari Basis Data diantaranya yaitu [4]:
1. Kecepatan dan kemudahan (Speed). 2. Efisiensi ruang penyimpanan (Space). 3. Keakuratan (Accuracy).
4. Ketersediaan (Avaibility). 5. Kelengkapan (Completeness). 6. Keamanan (Security).
(32)
2.2.9.4 Pengguna Basis Data
Pengguna basis data yang dibedakan berdasarkan cara mereka berinteraksi terhadap sistem diantaranya yaitu [4] :
1. Programmer Aplikasi (Application Programmer)
Pemakai yang berinteraksi dengan basis data dengan menggunakan Data Manipulation Language (DML) untuk membuat aplikasi dengan menggunakan bahasa pemrograman.
2. User Khusus (Specialized User)
Pemakai yang membuat program aplikasi basis data untuk keperluan tertentu atau khusus.
3. User Mahir (Casual User)
Pemakai yang berinteraksi dengan sistem tanpa membuat modul program. 4. User Umum (Naïve User)
Pemakai berinteraksi dengan aplikasi basis data yang telah dibuat atau disediakan oleh sistem.
2.2.9.5 Perancangan Basis Data
Perancangan basis data dibutuhkan agar diperoleh suatu sistem yang sesuai dengan apa yang diinginkan, dimana dapat melalui tahapan berikut [4] :
2.2.9.6 Entity Relationship Diagram ( ERD )
Entity Relationship Diagram atau bisa dikenal dengan diagram E-R secara grafis menggambarkan isi sebuah database. Diagram ini memiliki dua komponen utama yaitu entity dan relasi.Untuk melambangkan fungsi diatas maka digunakan simbol - simbol yang bisa dilihat pada daftar simbol [5].
Elemen-elemen Entity Relationship Diagram adalah sebagai berikut : 1. Entity
Pada E-R diagram, entity digambarkan dengan sebuah bentuk persegi panjang. Entity adalah sesuatu apa saja yang ada didalam sistem, nyata maupun abstrak dimana data tersimpan. Entitas diberi nama dengan kata benda dan dapat dikelompokan dalam empat jenis nama, yaitu: orang, benda, lokasi kejadian (terdapat unsur waktu didalamnya).
(33)
2. Relationship
Pada E-R diagram, Relationship dapat digambarkan dengan sebuah bentuk belah ketupat.Relationship adalah hubungan alamiah yang terjadi antara entitas. Pada umumnya penghubung (Relationship) diberi nama dengan kata kerja dasar, sehingga memudahkan untuk melakukan pembacaan relasinya (bisa dengan kalimat aktif atau dengan kalimat pasif). Penggambaran hubungan yang terjadi adalah sebuah bentuk belah ketupat dihubungkan dengan dua bentuk empat persegi panjang.
3. Relationship Degree
Relationship degree atau derajat relasi adalah jumlah entitas yang berpartisipasi dalam suatu relationship.
4. Atribut
Secara umum atribut adalah sifat atau karakteristik dari tiap entitas maupun tiap relationship. Maksudnya, atribut adalah sesuatu yang menjelaskan apa sebenarnya yang dimaksud entitas maupun relationship, sehingga sering dikatakan bahwa atribut adalah elemen dari setiap entitas dan relationship. 5. Kardinalitas
Kardinalitas relasi menunjukan jumlah maksimum tupel yang dapat berelasi dengan entitas pada entitas yang lain. Dari sejumlah kemungkinan banyaknya hubungan antar entitas, kardinalitas relasi merujuk kepada hubungan maksimum yang terjadi dari entitas yang satu ke entitas yang lain dan begitu juga sebaliknya.
Terdapat tiga macam kardinalitas relasi, yaitu : a. One to One
Tingkat hubungan satu ke satu, dinyatakan dengan satu kejadian pada entitas pertama, hanya mempunyai satu hubungan dengan satu kejadian pada entitas yang kedua dan sebaliknya.
b. One to Many atau Many to One
Tingkat hubungan satu ke banyak adalah sama dengan banyak ke satu. Tergantung dari arah mana hubungan tersebut dilihat. Untuk satu kejadian pada entitas yang pertama dapat mempunyai banyak
(34)
hubungan dengan kejadian pada entitas yang kedua .Sebaliknya satu kejadian pada entitas yang kedua hanya dapat mempunyai satu hubungan dengan satu kejadian pada entitas yang pertama.
c. Many to Many
Tingkat hubungan banyak ke banyak terjadi jika tiap kejadian pada sebuah entitas akan mempunyai banyak hubungan dengan kejadian pada entitas lainnya, baik dilihat dari sisi entitas yang pertama maupun dilihat dari sisi yang kedua.
2.2.9.6 Normalisasi
Normalisasi merupakan tahapan perancangan dalam membangun basis data relasional yang tidak secara langsung berkaitan dengan model data, tetapi dengan menerapkan sejumlah aturan dan kriteria standar untuk menghasilkan struktur tabel yang normal [5].
2.2.9.7 Relasi Tabel
Relasi tabel menunjukkan adanya hubungan diantara sejumlah entitas yang berasal dari himpunan entitas yang berbeda. Dari adanya relasi tabel tersebut terdapat kardinalitas relasi yang menunjukkan jumlah maksimum entitas yang dapat berelasi dengan entitas pada himpunan enttas yang lain. Terdapat empat kemungkinan kombinasi kardinalitas yaitu : satu ke satu (One To One), satu ke banyak (One To Many),banyak ke satu (Many To One) dan banyak ke banyak (Many To Many) [5].
2.2.10 Pengertian Kredit
Istilah kredit berasal dari bahasa Yunani (Credere) yang berarti kepercayaan (Truth atau Faith). Oleh karena itu dasar dari kredit ialah kepercayaan. Seseorang atau suatu badan yang memberikan kredit (kreditur) percaya bahwa penerima kredit (debitur) dimasa mendatang akan sanggup memenuhi segala sesuatu yang telah dijanjikan.
(35)
Dengan demikian kredit itu pula dapat berarti bahwa pihak pertama memberikan prestasi baik berupa barang, uang atau jasa kepada pihak lain, sedangkan kontraprestasi akan diterima kemudian (dalam jangka waktu tertentu).
Menurut Undang-Undang No.14 Tahun 1998 kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara Bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu denga pemberian bunga.
Dari pengertian diatas, dapat dikatakan bahwa kredit dapat berupa uang atau tagihan yang nilainya dapat diukur dengan satuan mata uang. Kredit terbentuk atas adanya kesepakatan dan perjanjian antara kreditur (koperasi) dengan penerima kredit/debitur (anggota koperasi), dalam perjanjian kredit tercangkup hak dan kewajiban masani-masing pihak, termasuk jangka waktu serta bunga yang ditetapkan bersama. Demikian pula dengan masalah sangsi apabila debitur ingkar janji terhadap perjanjian yang telah dibuat bersama [6].
2.2.11 Unsur-Unsur Kredit
Kredit diberikan berdasarkan atas kepercayaan sehingga pemberian kredit adalah pemberian kepercayaan. Maka unsur-unsur dalam kredit menurut Veithzal Rivai dalam bukunya Credit manajemen handbook adalah sebagai berikut [6]:
1. Adanya dua pihak yaitu pemberi kredit (kreditur) dan penerima kredit (debitur). Hubungan pemberi kredit dan penerima kredit merupakan hubungan kerjasama yang saling menguntungkan.
2. Adanya kepercayaan pemberi kredit (kreditur) dan penerima kredit (debitur) yang didasarkan atas credit rating penerima.
3. Adanya persetujuan berupa kesepakatan Bank (dalam hal ini koperasi) dengan pihak lain yang berjanji membayar dari penerima kredit kepada pemberi kredit janji membayar tersebut dapat berupa janji lisan, janji tertulis, atau berupa instrumen.
(36)
4. Adanya penyerahan barang, jasa atau uang dari pemberi kredit kepada penerima kredit.
5. Adanya unsur waktu. Unsur waktu merupakan unsur esensial kredit. Kredit dapat ada karena unsur waktu, baik dilihat dari pemberi kredit maupun dilihat dari penerima kredit.
6. Adanya unsur resiko baik dilihat dari pemberi kredit maupun dilihat penerima kredit. Resiko dipihak pemberi kredit adalah resiko gagal bayar, baik karena kegagalan usaha atau ketidakmampuan bayar atau ketidaksediaan membayar. Resiko dipihak debitur adalah kecurangan dari pihak kreditor, antara lain berupa pemberian kredit yang dari semula dimaksudkan oleh pemberi kredit untuk mencaplok perusahaan yang diberi kredit atau tanah yang dijaminkan. 7. Adanya unsur bunga sebagai kompensasi kepada pemberi kredit. Bagi
pemberi kredit bunga tersebut terdiri dari beberapa komponen seperti biaya modal, biaya umum, risk premium, dan sebagainya. Jika credit rating penerima kredit tinggi, risk premium dapat dikurangi dengan safety discount.
unsur-unsur yang terkandung dalam pemberian suatu fasilitas kredit adalah sebagai berikut [6]:
1. Kepercayaan
Yaitu pemberi kredit percaya bahwa kredit yang diberikan akan benar-benar diterima kembali dalam jangka waktu tertentu dimasa yang akan datang. 2. Waktu
Terdapat jangka waktu antara saat pemberian kredit dengan saat pengembalian kredit.
3. Degree of Risk
Adanya tenggang waktu pengembalian menyebabkan resiko tidak tertagihnya pemberian kredit.
4. Prestasi
Objek kredit yang diberikan dalam bentuk uang atau barang. 5. Balas jasa
Pendapatan atas pemberian kredit. berupa bunga, provisi, dan biaya administrasi kredit.
(37)
2.2.13 Teknologi Web
Aplikasi web adalah suatu aplikasi yang berbentuk klien/ server yang dapat membentuk halaman-halaman web berdasarkan permintaan pemakai. Klien adalah pemakai yang meminta halaman web, sedangkan server adalah penyedia layanan yang melayani permintaan dari pemakai. Klien dan server berhubungan dalam suatu jaringan Internet atau Intranet. Web dapat diakses oleh berbagai platform dengan menggunakan browser, misalnya Internet Explorer, Mozilla, Opera, dan lain-lain.
Proses pengaksesan suatu web yaitu klien melakukan permintaan suatu halaman web kepada server, kemudian server akan mencari halaman yang diminta dan mengembalikannya dalam bentuk kode kode HTML. Kode-kode HTML ini akan didownload oleh komputer klien dan kemudian akan diterjemahkan oleh browser menjadi suatu tampilan halaman web [7].
2.2.14 Monitoring
Monitoring adalah penilaian yang terus menerus terhadap fungsi kegiatan-kegiatan proyek didalam konteks jadwal-jadwal pelaksanaan dan terhadap penggunaan input-input proyek oleh kelompok sasaran didalam konteks harapan-harapan rancangan. Monitoring adalah kegiatan proyek yang integral, bagian penting dari praktek manajemen yang baik dan karena itu merupakan bagian yang integral dari manajemen sehari-hari [8].
2.2.14.1 Sistem Monitoring
Sebuah sistem monitoring melakukan proses pengumpulan data mengenai dirinya sendiri dan melakukan analisis terhadap data-data tersebut dengan tujuan untuk memaksimalkan seluruh sumber daya yang dimiliki. Data yang dikumpulkan pada umumnya merupakan data yang real-time, baik data yang diperoleh dari sistem yang hardreal-time maupun sistem yang softreal-time [8].
Secara garis besar tahapan dalam sebuah sistem monitoring terbagi ke dalam tiga proses besar, yaitu:
(38)
1. Proses didalam pengumpulan data monitoring. 2. Proses didalam analisis data monitoring.
3. Proses didalam menampilkan data hasil montoring.
Keseluruhan proses dapat dilihat pada gambar 2.3. Sumber data dapat berupa networktraffic, informasi mengenai hardware, atau sumber-sumber lain yang ingin diperoleh informasi mengenai dirinya.Proses dalam analisis data dapat berupa pemilihan data dari sejumlah data telah terkumpul atau bisa juga berupa manipulasi data sehingga diperoleh informasi yang diharapkan.Sedangkan tahap menampilkan data hasil monitoring menjadi informasi yang berguna di dalam pengambilan keputusan atau kebijakan terhadap sistem yang sedang berjalan dapat berupa sebuah tabel, gambar, gambar kurva, atau dapat juga berupa gambar animasi.
Gambar 2.3Prosesdidalam sistemmonitoring
2.2.15 Dashboard
Dashboard adalah tampilan visual dari informasi terpenting yang diperlukan untuk mencapai satu atau lebih objective; dikonsolidasikan dan diatur dalam sebuah layar sehingga informasi dapat dimonitor dalam sekilas. Seperti dashboard mobil yang menyediakan semua informasi penting yang diperlukan untuk menjalankan mesin secara sekilas, sebuah Business Intelligance dashboard melayani dengan tujuan yang sama, apakah digunakan untuk mengambil keputusan yang strategis untuk sebuah perusahaan besar atau menjalankan operasi harian tim, atau untuk mengerjakan tugas yang hanya melibatkan satu orang.
(39)
Tujuan dashboard adalah agar seseorang dapat secara efisien terhubung dengan informasi yang diperlukan untuk melakukan seseuatu. [9]
Selain dari hal-hal tersebut, terdapat beberapa atribut yang berguna untuk membentuk dashboard agar dapat bekerja secara efektif. Atribut-atribut tersebut adalah [9]:
1. Rekapitulasi tingkat tinggi. Informasi yang ditampilkan dalam sebuah dashboard harus mengandung informasi rekapitulasi tingkat tinggi agar dapat mengkomunikasikan sesuatu secara cepat. Dashboard secara cepat memberitahukan apa yang terjadi tetapi bukan mengapa itu terjadi. Diagnosa memerlukan sebuah investigasi lebih lanjut dan detail. Sebuah dashboard dapat melayani sebagai sebuah titik awal untuk investigasi, memungkinkan penggunanya untuk melakukan drill down ke informasi yang lebih detail untuk melakukan analisis. Namun demikian fitur itu bukan sesuatu yang perlu untuk sesuatu yang disebut dashboard.
2. Mekanisme yang ringkas, jelas, dan berintuisi. Mekanisme penampilan data yang diperlukan mekanisme penampilan yang secara jelas menyampaikan pesan tanpa mengambil banyak tempat dengan demikian keseluruhan informasi dapat ditampilkan dalam sebuah layar.
3. Kustomisasi. Informasi pada dashboard harus dirancang untuk suatu kebutuhan secara spesifik dari seseorang atau suatu grup atau suatu fungsi. Macam-macam dashboard :
a. Dashboard strategic
Dashboard strategic adalah dashboard yang mencakup keseluruhan aspek dari sebuah perusahaan/lembaga/instansi, dan mampu untuk ikut menunjang pencapaianstrategikeberhasilan suatu perusahaan/lembaga/instansi.Dashboard ini rata-rata memiliki latency yang panjang karena informasi didalamnya merupakan akumulasi proses dari setiap proses yang dilakukan oleh perusahaan/lembaga/instansi.
(40)
b. Dashboard tactical
Dashboard tactical adalah dashboard yang cakupannya tidak seluas strategic, tetapi masih memiliki lebih dari 1 perspektif yang dapat membantu mencapai strategi jangka pendek perusahaan/lembaga/instansi
c. Dashboard operasional
Dashboard operasional adalah dashboard yang biasanya hanya berfokus pada 1 perspektif saja.Informasi yang ditampilkan pun lebih cenderung menyoroti kegiatan operasional perusahaan dalam satu bidang.Tujuan dari dashboard operasional ini umumnya hanya untuk membuat peningkatan yang hanya bertahan untuk sementara saja dan seringnya memancing persaingan untuk membuktikan kelebihan dari setiap aspek yang ada di dalam dashboard tersebut.Misalnya, dashboard operasional mengenai kinerja pegawai.
Dashboard bisa dibangun berdasarkan Key Performance Indicator (KPI) ataupun indikator biasa, tergantung dengan kebijakan sebuah perusahaan/lembaga/instansi yang akan digunakan.
(41)
(42)
31
BAB 3
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
3.1Analisis Sistem
Analisis sistem merupakan suatu tahapan yang dilakukan untuk memahami sistem.Pembahasan berikut merupakan analisis masalah, prosedur yang sedang berjalan, analisis kebutuhan non-fungsional, analisis data, dan analisis kebutuhan fungsional.
3.1.1 Analisis Masalah
Koperasi Lintas Desa PADA PAYU Kabupaten Buleleng, Bali, mempunyai kesulitan dalam melakukan Monitoring keuangan atas kredit harian dan bulanan terhadap calon anggota koperasi. Kendala yang sering timbul dalam melakukan monitoring keuangan atas kredit harian dan bulanan ini ialah :
1. Penyimpanan data pinjaman dan pengembalian kredit yang cukup banyak masih dicatat di buku pinjaman anggota sehingga Ketua Badan Pengawas mengalami kesulitan untuk mengetahui status kredit kurang lancar, diragukan dan macet .
2. pengecekan data satu persatu data anggota dari buku pinjaman mengakibatkan lamanya Ketua Badan Pengawas melakukkan pemantauan terhadap jumlah anggota dan besarnya kredit yang mengalami masalah kredit untuk ditindak lanjuti
3.1.2 Analisis Sistem yang Sedang Berjalan
Analisis sistem yang sedang berjalan menjelaskan tentang terjadinya proses bisnis dan kegiatan sistem yang sedang berjalan pada kegiatan monitoring keuangan atas kredit harian dan bulanan. Prosedur yang dilakukan diantaranya :
(43)
1. Prosedur pendaftaran anggota baru 2. Prosedur simpanan tabungan anggota
3. Prosedur Permohonan Peminjaman Kredit Oleh Anggota 4. Prosedur pengembalian kredit
5. Prosedur monitoring
3.1.2.1Prosedur Pendaftaran Anggota koperasi
Prosedur pendaftaran anggota koperasi adalah prosedur yang dilakukan oleh calon anggota untuk menjadi anggota di koperasi. Proses-proses yang terjadi dalam prosedur pendaftaran anggota koperasiseperti pada gambar 2.4 dengan penjelasan sebagai berikut :
1. Calon anggota memberikan persyaratan untuk menjadi Anggota kepada bendahara berupa formulir pendaftaran beserta uang simpanan wajib sebesar Rp.10.000,00
2. Bendahara mengecek apakah Calon Anggota telahmemenuhi persyaratanatau tidak, apabila tidak memenuhi syarat persyaratan dikembalikan kepada anggota.Namun apabila persyaratan diterima, makaBendahara membuat buku anggota. Buku ini kemudian diberikan kepada anggota
3. Setelah itu bagian bendahara mencatat data anggota baru, kemudian membuat laporan data anggota baru. Laporan ini dibuat sebanyak 2 rangkap, rangkap pertama diarsipkan dan rangkap kedua diserahkan kepada ketua.
(44)
(45)
3.1.2.2Prosedur Simpanan Tabungan Anggota
Prosedur simpanan tabungan anggota adalah prosedur yang dilakukan oleh anggota dalam melakukan simpanan tabungan. Proses-proses yang terjadi dalam prosedur simpanan tabungan anggota seperti pada gambar 2.5 dengan penjelasan sebagai berikut :
1. Aturan menyimpan yaitu iuran wajib sebesar Rp. 1000,00 selama satu bula sekali, sedangkan iuran sukarela bebas berapapun besarnya dan bisa setiap saat.
2. Proses simpan diawali dengan anggota menyerahkan buku anggota beserta besarnya simpanan kepada bendahara, kemudian bendahara mengecek buku anggota tersebut.
3. Setelah diperiksa kemudian simpanan tersebut dicatat, baik itu simpanan wajib maupun simpanan pokok.
4. Setelah simpanan dicatat, kemudian dimasukan kedalam buku besar, kemudian bendahara membuat laporan simpanan. Laporan ini dibuat sebanyak 3 rangkap, rangkap pertama diarsipkan rangkap kedua diserahkan kepada anggota yaituberupa buku anggota dan rangkap yang terakhir diberikan kepada ketua.
(46)
(47)
3.1.2.3Prosedur Permohonan Pinjaman Kredit Oleh Anggota
Prosedur permohonan pinjaman kredit oleh calon anggota adalah prosedur yang dilakukan oleh anggota dalam mengajukan permohonan kredit. Proses-proses yang terjadi dalam prosedur permohonan pinjaman kredit seperti pada gambar 3.1 dengan penjelasan sebagai berikut :
1. Anggota meminta Form permohonan pinjaman kepada Sekretaris, kemudian form di isi secara lengkap dan dikembalikan kepada sekretaris oleh anggota pemohon pinjaman.
2. Sekretaris membuat 2 data peminjaman berdasarkan formulir permohonan pinjaman. Data peminjaman pertama disimpan oleh sekretaris sebagai arsip dan data peminjaman yang lainnya diberikan kepada bendahara.
3. Bendahara melakukan pengecekan data peminjaman berdasarkan arsip peminjaman yang telah dimiliki bendahara dan data peminjaman yang berasal dari sekretaris, apakah calon anggota tersebut layak diberikan pinjaman atau tidak.
4. Bendahara kemudian membuat 2 laporan peminjaman. Laporan pertama diberikan kepada Ketua Koperasi, dan laporan kedua dijadikan sebagai acuan pembuatan slip peminjaman.
5. Slip peminjaman oleh bendahara diberikan kepada Sekretaris.
6. Sekretaris memberikan slip peminjaman kepada anggota sebagai bukti bahwa anggota tersebut diperkenankan untuk meminjam uang koperasi.
7. Kemudian Bendahara menuliskan ke buku anggota sesuai jumlah pinjamannya dan buku anggota dikembalikan lagi kepada anggota.
(48)
Gambar Error! No text of specified style in document..1 Flowmap Permohonan Pinjaman Kredit Oleh Anggota
(49)
3.1.2.4Prosedur pengembalian Kredit
Prosedur pengembalian kredit adalah prosedur yang dilakukan oleh anggota untuk melunasi suatu kredit. Proses-proses yang terjadi dalam prosedur pengembalian kredit seperti pada gambar 3.6 dengan penjelasan sebagai berikut : 1. Anggota menyerahkan uang cicilan dan slip peminjaman pada sekretaris 2. Sekretaris mencatat jumlah uang yang dikembalikan oleh anggota dan
membuat data pengembalian uang untuk diserahkan kepada bendahara
3. Kemudian berdasarkan data pengembalian uang tersebut, maka dibuat dua laporan keuangan 1 buah laporan untuk diberikan kepada ketua dan satu lagi untuk diarsipkan oleh bendahara.
4. Berdasarkan laporan yang telah dibuat oleh bendahara, maka dibuat suatu surat bukti pembayaran untuk diberikan kepada anggota melalui sekretaris.
(50)
Gambar Error! No text of specified style in document..2 Flowmap Pengembalian Kredit
(51)
3.1.2.5Prosedur Monitoring
Prosedur Monitoring kredit adalah prosedur yang dilakukan oleh Ketua Badan Pengawas dan Ketua Koperasi untuk mengawasi kredit. Proses-proses yang terjadi dalam prosedur monitoring kredit seperti pada gambar 3.7 dengan penjelasan sebagai berikut :
1. Bendahara menyerahkan buku pinjaman kepada ketua
2. Ketuakoperasi melakukukan pengecekan status kredit kemudiam mencatat laporan kredit bermasalah untuk diserahkan kepada ketua badan pengawas 3. Ketua badan pengawas melakukan pengawasan terhadap kredit bermasalah
(52)
Gambar Error! No text of specified style in document..3 Flowmap pengawasan kredit
(53)
3.1.3 Analisis Aturan Bisnis
Analisis aturan bisnis berisikan analisis aturan-aturan yang berlaku pada sistem yang sedang berjalan. Analisis Aturan Bisnis dibagi menjadi dua bagian yaitu :
3.1.3.1Analisis Aturan Bisnis Berdasarkan Fakta
Aturan bisnis yang terdapat di Koperasi Lintas Desa PADA PAYU Kabupaten Buleleng-bali berkaitan dengan kredit harian dan bulanan adalah sebagai berikut:
1. Besarnya bunga kredit bulanan 2 % perbulan.
2. Plafon untuk kredit bulanan maksimal Rp.5.000.000,- (Lima juta rupiah). 3. Untuk kredit bulanan, apabila tidak dibayar angsuran hingga 3 kali, maka
simpanan tabungan anggota dapat digunakan sebagai jaminan .
4. Kredit harian diberikan kepada terutama anggota yang nyata punya usaha dan layak untuk diberikan kredit, penghasilan setiap hari, yang ada dilintasan para Wiyata Duta di seluruh Kabupaten Buleleng.
5. Pada saat realisasi kredit, penyerahan dana tunai diberikan oleh 2 orang yang terdiri dari 1 orang wiyata duta dan 1 orang koordinator, untuk menghindari penyalahgunaan atas nama anggota.
6. Batas waktu kredit harian 50 hari kerja dan atau 50 kali cicilan asumsi 50 hari kerja.
7. Bunga kredit harian 5% perbulan, konfigurasinya adalah pinjaman
(54)
3.1.3.2Analisis Aturan Bisnis Berdasarkan Kebutuhan
Aturan bisnis yang terdapat di Koperasi PADA PAYU adalah sebagai berikut:
1. Bendahara melakukkan pengisian data simpanan,pinjaman dan pengembalian oleh anggota koperasi
2. Ketua Badan Pengawas koperasi mengawasi keuangan koperasi
3.1.3.3Kesimpulan Analisis Aturan Bisnis
Dari aturan bisnis berdasarkan fakta dan kebutuhan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa semua aturan yang ada sudah cukup dan dapat memenuhi kebutuhan untuk pembangunan sistem monitoring keuangan atas kredit.
3.1.4 Analisis Status Kredit untuk Monitoring
Analisis status kredit bertujuan untuk menganalisis status kredit oleh anggota untuk menentukan kredit macet, diragukan, kurang lancar, dan macet di Koperasi PADA PAYU sesuai dengan ketentuan koperasi.Analisis status kredit ini terdiri dari indikator berdasarkan kebijakan Koperasi. Indikator tersebut adalah sebagai berikut :
(55)
1. Menentukan pinjaman kredit kurang lancar, diragukan macet dan lancar yaitu :
a.Non Performing Loan (NPL)
Non Performing Loan (NPL) dikenal dengan istilah kredit bermasalah, terdiri dari penjumlahan kredit dengan kategori:
1) Kurang Lancar (apabila ada tungggakan angsuran pokok maupun bunga hingga 3 kali angsuran yang diperjanjikan).
2) Diragukan (apabila ada tungggakan angsuran pokok maupun bunga 4 hingga 6 kali angsuran yang diperjanjikan).
3) Macet (apabila ada tungggakan angsuran pokok maupun bunga lebih dari 6 kali angsuran yang diperjanjikan).
b. Performing Loan (PL)
Performing Loan (PL) dikenal dengan istilah krdit lancar, terdiri dari penjumlahan
kredit dengan kategori:
1) Lancar (apabila terjadi tunggakan selama < 1 kali)
Contoh kasus kredit bermasalah dengan rincian kredit anggota KSP PADA PAYU Per 31 desember yaitu:
(56)
1. kredit kurang lancar terdapat 7 orang anggota dengan jumlah kredit kurang lancar Rp.14.031.100
2. kredit diragukan terdiri dari 6 orang anggota dengan jumlah kredit diragukan Rp.11.650.000
3. kredit macet terdiri dari 7 orang anggota dengan jumlah kredit macet Rp.24.512.400
3.1.5 Grafik hasil monitoring
Monitoring yang dilakukan akan disajikan berupa grafik pengawasan status kredit dapat dilihat pada gambar 3.7.
(57)
3.1.6 Analisis Pengkodean
Analisis pengkodean yang dilakukan berdasarkan kode-kode yang sudah ada dalam Koperasi PADA PAYU adalah sebagai berikut :
3.1.5.1Pengkodean Nomor Induk Pegawai
Pengkodeanuntuknomorindukpegawai saat ini di Koperasi PADA PAYU terdiridaridelapan belasdigityaitusebagai berikut: :
Format : 99999999 99
No.Urut Pegawai
Tanggal Lahir, Bulan, Tahun
Contoh : 19651223 01 =dewi.dengan tanggal lahir 23-12-1988, dengan nomor urut pegawai 01.
3.1.5.2Pengkodean Nomor Anggota
Pengkodean untuk Nomor Anggota saat ini di Koperasi PADA PAYU terdiri dari dua belas digit yaitu sebagai berikut :
Format : A 001
Nomor Anggota Anggota
Contoh : A006 = melakukan pinjaman kredit harian dengan nomor anggota 6.
3.1.7 Spesifikasi Perangkat Lunak
Spesifikasi kebutuhan perangkat lunak dilakukan berdasarkan kebutuhan sistem monitoring keuangan atas kredit harian dan bulanan serta hasilobservasi. Spesifikasi kebutuhan perangkat lunak akan dibagi kedalam dua bagian yaitu SKPL-F (Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak Fungsional) dan SKPL-NF (Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak Non-Fungsional). Spesifikasikebutuhan perangkat lunak untuk SKPL-F dua bagian yang terlihat pada Tabel 3.2 (SKPL User Requirement) dan Tabel 3.3 (SKPL SystemRequirement).
(58)
Tabel Error! No text of specified style in document..1 SKPL User Requirement
Kode Kebutuhan
SKPL-F1 Sistem menyediakan layanan login untuk Admin(Ketua Koperasi), Bendahara, Ketua Badan Pengurus.
SKPL-F2 Sistem menyediakan layanan untuk pengguna lupa password. SKPL-F3 Sistem dapat mengelola data anggota koperasi
SKPL-F4 Sistem dapat mengelola data pinjaman kredit harian dan bulanan, data pengembalian kredit harian dan bulanan.
SKPL-F5 Sistem dapat mengelola data simpanan uang anggota koperasi
SKPL-F6 Sistem dapat menghitung indikator monitoring, dimana indikator monitoring berasal dari data pengembalian pinjaman kredit harian dan bulanan.
(59)
Tabel Error! No text of specified style in document..2 SKPL System Requirement
Kode Kebutuhan
SKPL-NF1 Data yang digunakan untuk login adalah Nipdan password untuk pengguna sebagai admin, dan untuk pengguna sebagai bendahara, Ketua badan pengawas data yang digunakan untuk login adalah NIP, password. SKPL-NF2 Data yang digunakan untuk lupa password adalah NIP, Email, dan tipe
untuk mendapatkan password baru
SKPL-NF3 1. Sistem dapat menampilkan data anggota
2. Sistem dapat melayani penambahan data anggota 3. Sistem dapat melayani pengubahan data anggota 4. Sistem dapat melayani penghapusan data anggota
SKPL-NF4 5. Sistem dapat menampilkan data pinjaman kredit
6. Sistem dapat melayani penambahan data pinjaman kredit. 7. Sistem dapat melayani pengubahan data pinjaman kredit. 8. Sistem dapat melayani penghapusan data pinjaman kredit. 9. Sistem dapat menampilkan data pengembalian kredit
10. Sistem dapat melayani penambahan data pengembalian kredit. 11. Sistem dapat melayani pengubahan data pengembalian kredit. 12. Sistem dapat melayani penghapusan data pengembalian kredit.
SKPL-NF5 13. Sistem dapat menampilkan data pinjaman kredit
14. Sistem dapat melayani penambahan data simpanan tabungan 15. Sistem dapat melayani pengubahan data simpanan tabungan 16. Sistem dapat melayani penghapusan data simpanan tabungan
SKPL-NF5 1. Sistem dapat menampilkan data pemantauan status kredit harian dan bulanan dalam bentuk Dashboard.
(60)
Spesifikasikebutuhan perangkat lunak untuk SKPL-NF terlihat pada Tabel 3.4. Tabel Error! No text of specified style in document..3 SKPL Non-Fungsional
Kode Kategori Kebutuhan
SKPL-NF1 Efficiency
(Product Requirement)
Data disimpan dalam penyimpanan data yang terpadu untuk menghindari penyimpanan data yang redundant
SKPL-NF-2 Efficiency(Product Requirement)
Sistem dapat menampilkan pemantauan status keuangan kredit harian dan bulanan dalam bentuk dashboard
SKPL-NF-3 Security(Product Requirement)
Akun dari masing admin maupun user menggunakan enkripsi data agar menghindari pemakaian sistem dari pihak luar.
SKPL-NF-4-a
Performance(Product Requirement)
Sistem dapat digunakan 24 jam sehari
SKPL-NF-4-b
Performance(Product Requirement)
Sistem dapat melakukan pencarian data dalam waktu yang cepat
SKPL-NF-4-c
Performance(Product Requirement)
Sistem dapat dijalankan diberbagai jenis web browser.
SKPL-NF-5 Enviromental(Organizatonal Requirement)
Software ini menggunakan database MySQL yang terhubung dengan SQL server sebagai database server (DBMS) yang mrnggunakan bahasa query. SKPL-NF-6 Operational(Organizatonal
Requirement)
Setiap kesalahan/error yang terjadi disertai dengan pesan error kepada pengguna.
SKPL-NF-7 Development(Organizatonal Requirement)
Untuk menjalankan sistem yang di bangun maka di butuhkan sebuah sistem operasi dan Web browser SKPL-NF-8 Regulatory(External
Requierement)
Dibutuhkan aturan untuk pengkodean nip pegawai, nomor anggota.
3.1.8 Analisis Kebutuhan Non-Fungsional
Analisis kebutuhan non-fungsional dilakukan untuk mengetahui spesifikasi kebutuhan untuk sistem.Spesifikasi kebutuhan melibatkan analisis
(61)
perangkat keras / hardware, analisis perangkat lunak / software, analisis pengguna / user.
3.1.7.1Analisis Pengguna
Koperasi PADA PAYU memiliki kurang lebih orang pegawai dengan karakteristik seperti yang terlihat pada tabel 3.4.
Tabel Error! No text of specified style in document..4 Karakteristik Pegawai Koperasi PADA PAYU
Jabatan Tanggung Jawab Tingkat Pendidikan Kemampuan dalam menggunakan Komputer Usia
Ketua Badan Pengawas
Melakukan pemantauan status kredit anggota
Diploma– Pasca Sarjana
Ahli (135 wpm) atau Baik (55wpm)
28-45 Tahun Ketua Koperasi memberikan keputusan
penerimaan permohonan kredit dan penolakan permohonan kredit,melihat monitoring status kredit
Sarjana–Pasca Sarjana
Ahli (135 wpm) atau Baik (55wpm)
35-45 Tahun
Bendahara Memasukkan data peminjaman kredit harian dan bulanan oleh anggota, mengelola data pengembalian kredit
Diploma– Sarjana
Ahli (135 wpm) atau Baik (55wpm)
35-45 Tahun
Analisis pengguna yang dibutuhkan merupakan pengguna yang akan menggunakan sistem yang akan dibangun ini digunakan oleh tiga jenis pengguna, yaitu seperti terlihat pada Tabel 3.5.
(62)
Tabel Error! No text of specified style in document..5 Analisis Pengguna yang dibutuhkan
Pengguna Hak Akses Tingkat Pendidikan
Pengalaman
Admin (Ketua Koperasi)
Melihat hasil monitoring status kredit harian dan bulanan, melihat data pinjaman, mengelola data Anggota, Bendahara dan Ketua Badan Pengawas
Min. S1 Minimal mampu mengoperasikan komputer dan biasa menggunakan browser Bendahara mengelola peminjaman kredit
oleh anggota kedalam sistem,dan mengelola data pengembalian kredit harian dan bulanan
Min. S1 Minimal mampu mengoperasikan komputer dan biasa menggunakan browser Ketua badan
pengawas
Melihat hasil monitoring status kredit harian dan bulanan, melihat data pinjaman kredit
Min. S1 Minimal mampu mengoperasikan komputer dan biasa menggunakan browser
Dari hasil analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa karakteristik kebutuhan pengguna dan karakteristik pegawai yang ada di Koperasi PADA PAYU menunjang untuk sistem monitoring keuangan atas kredit harian dan bulanan.
(63)
3.1.7.2Analisis Perangkat Keras
Koperasi PADA PAYU saat ini sudah memiliki 5 unit komputer, dengan spesifikasi rata-rata seperti yang terlihat pada Tabel 3.6.
Tabel Error! No text of specified style in document..6 Spesifikasi Perangkat Keras yang berada di Koperasi PADA PAYU No. Perangkat Keras Spesifikasi
1 Prosessor Kecepatan 2.2 Ghz
2 Monitor Monitor 14,1”, resolusi 1280 x 800
3 VGA Kecepatan 512 MB
4 Memori DDR2 2 GB
5 Keyboard Standard
6 Mouse Standard
7 Printer EPSON TX111
8 Koneksi Kecepatan diatas 3,2 Mbp/s
Spesifikasi kebutuhan perangkat keras untuk mendukung sistem monitoring yaitu seperti pada Tabel 3.7.
Tabel Error! No text of specified style in document..7 Spesifikasi Perangkat Keras yang dibutuhkan
No Perangkat Keras Spesifikasi
1 Prosessor Kecepatan minimum 2.0 Ghz
2 Monitor Minimum Monitor 14,1”, resolusi 1280 x 800
3 VGA Kecepatan minimum 128 MB
4 Memori Minimum DDR2 512 MB
5 Keyboard Standard, Port USB
(64)
7 Printer Cartridges hitam dan warna, USB, resolusi print 4800 (horizontal)* x 1200 (vertical)
8 Koneksi Kecepatan minimum 1 Mbp/s
Berdasarkan spesifikasi rata-rata kebutuhan perangkat keras yang berada di Koperasi PADA PAYU apabila dibandingkan dengan analisis minimal perangkat keras yang dibutuhkan, maka perangkat keras yang berada di Koperasi tersebut sudah memenuhi spesifikasi analisis perangkat keras yang diperlukan.
3.1.7.3Analisis Perangkat Lunak
Koperasi PADA PAYU saat ini sudah memiliki perangkat lunak dengan spesifikasi seperti yang terlihat pada Tabel 3.8.
Tabel Error! No text of specified style in document..8 Spesifikasi Perangkat Lunak yang berada di Koperasi PADA PAYU
No. Perangkat Lunak Spesifikasi
1 Sistem Operasi Microsoft Windows 7 2 Perangkat Tambahan a. Mozilla Firefox
b. Microsoft Office 2007
3 Web Server XAMPP 1.8.0
Spesifikasi kebutuhan perangkat lunak untuk mendukung sistem monitoring yaitu seperti pada Tabel 3.9.
(65)
Tabel Error! No text of specified style in document..9 Spesifikasi Perangkat Lunak yang dibutuhkan
No. Perangkat Lunak Spesifikasi
1 Sistem Operasi Minimum Microsoft Windows XP Professional SP2
2 Perangkat Tambahan Minimum Web Browser yang dapat digunakan dalam mengakses adalah Mozila Firefox versi apapun, dan Google Chrome.
3 Web Server XAMPP 1.8.0
Berdasarkan spesifikasi rata-rata kebutuhan perangkat lunak yang berada di Koperasi PADA PAYU apabila dibandingkan dengan analisis minimal perangkat lunak yang dibutuhkan, maka perangkat lunak yang berada di Koperasi tersebut sudah memenuhi spesifikasi analisis perangkat lunak yang dibutuhkan.
3.1.9 Analisis Jaringan
Komputer yang digunakan di Koperasi PADA PAYU sudah memenuhi kebutuhan sistem yang akan dibangun, karena komputer yang digunakan sudah terkoneksi dengan jaringan lokal dan internet seperti terlihat pada gambar 3.4.
(66)
Gambar Error! No text of specified style in document..4 Jaringan di Koperasi PADA PAYU
3.1.10 Analisis Data
Analisis data didapat dari data yang akan dipakai dalam proses pembangunan Sistem sistem monitoring keuangan atas kredit harian dan bulanan di Koperasi PADA PAYU kabupaten Buleleng-Bali, kemudian data yang telah di peroleh dibangun sebuah desain basis data dengan menggunakan tools Entity Relational Diagram (ERD) seperti yang terlihat pada gambar 3.5.
(67)
Gambar Error! No text of specified style in document..5 ERD Sistem Monitoring Keuangan Atas Kredit Harian dan Bulanan Di Koperasi PADA PAYU Kabupaten Buleleng-Bali
(68)
Entitas serta relasi pada Entity Relationship Diagram (ERD) memiliki atribut yang dijelaskan pada Tabel 3.10.
Tabel Error! No text of specified style in document..10Keterangan Atribut Entitas Pada ERD
No. Nama Entitas Atribut
1. anggota noanggota, namaanggota, jk, tempat_lahir, tgl_lahir, alamat,hp,noidentitas,email.
2. Ketua Badan pengawas nip_pengawa, nama_pengawas, email 3. Ketua Koperasi(admin) id_user, password
4. berdahara nip_bendahara, nama_bendahara, password, email
5. Pinjaman_detail id_pinjaman, cicilan, angsuran, bunga, tlg_bayar, jumlah_bayar
6. Pinjaman_header Id_pinjaman, tgl, noanggota, jenis_kredit, jumlah, lama, bunga, user_id
7 simpanan Id_simpanan, tgl, noanggota, jumlah 8 pengambilan Id_ambil, tgl, noanggota, jumlah
3.1.11 Analisis Kebutuhan Fungsional
Analisis kebutuhan fungsional adalah analisis terhadap kebutuhan secara fungsional baik dalam aliran data maupun informasi. Analisis kebutuhan fungsional digambarkan dalam analisis terstruktur yang akan di bahas sebagai berikut.
3.1.10.1 Diagram Konteks
Diagram Konteks padaSistem monitoring keuangan atas kredit harian dan bulanan di Koperasi PADA PAYU seperti yang terlihat pada Gambar3.6.
(69)
Gambar Error! No text of specified style in document..6 Diagram Konteks Sistem Monitoring Atas Kredit Harian dan Bulanan di Koperasi PADA PAYU Kabupaten Buleleng-Bali
(70)
3.1.10.2 Data Flow Diagram (DFD)
Data Flow Diagram (DFD) merupakan diagram konteks dalam bentuk yang lebih detail. DFD menguraikan proses-proses yang terjadi dalam sistem sampai proses yang lebih detail. Pada diagram konteks sistem monitoring seperti pada gambar 3.6 dapat diuraikan menjadi beberapa DFD.
1. DFD Level 1
DFD Level 1 berikut ini menjelaskan bahwa pengguna web dapat melakukan akses pada website dengan memilih menu yang ada ke dalam sistem sebagai admin(Ketua Koperasi), bendahara, ketua badan pengawas dan anggotakoperasi yang terlibat dalam kegiantan kredit terdapat beberapa pilihan yang berbeda sesuai dengan hak akses setiap pengguna seperti yang terlihat pada gambar 3.7.
(71)
(72)
monitoring keuangan atas kredit harian dan bulanan di Koperasi PADA PAYU
(73)
DFD Level 3 Proses 3.2 Pengolahan Data anggota terdiri dari penambahan, pencarian, pengubahan dan penghapusan data anggota yang dilakukkan oleh admin. Proses dapat dilihat pada gambar 3.8.
Gambar Error! No text of specified style in document..8 DFD Level 2 proses 3.1 pengelolan data anggota
(74)
bulanan
DFD Level 2 Proses 3.2 Pengolahan Data pinjaman kredit terdiri dari penambahan, pencarian, pengubahan dan penghapusan data pinjaman oleh admin(Ketua Koperasi), untuk pengguna ketua badan pengawas, bendahara. Proses dapat dilihat pada gambar 3.9.
(75)
(76)
(77)
(78)
1. DFD Level 2 Proses 5.1 Pengolahan Data pengembalian kredit harian dan bulanan
DFD Level 2 Proses 5.2 Pengolahan Data pengembalian kredit terdiri dari penambahan, pencarian, pengubahan dan penghapusan data pengembalian oleh bendahara. Proses dapat dilihat pada gambar 3.17.
(79)
Gambar Error! No text of specified style in document..17 DFD Level 2 Proses 5.1 pengelolaan pengembalian Data pengembalian kredit Harian dan bulanan
(80)
1. DFD Level 2 Proses 6.1 monitoring status keuangan kredit harian dan bulanan
DFD Level 2 Proses monitoring status keuangan kredit harian dan bulanan terdiri dari info status kredit anggota yang hanya bisa diakses oleh ketua badan pengurus dan admin(Ketua Koperasi). Proses dapat dilihat pada gambar 3.10.
(81)
Gambar Error! No text of specified style in document..10 DFD Level 2 Proses 6.1 monitoring status keuangan kredit harian dan bulanan
(82)
Spesifikasi Proses
Spesifikasi proses digunakan untuk menggambarkan semua proses model aliran yang ada pada DFD. Spesifikasi proses dari gambaran DFD pada sistem monitoring diatas dapat dilihat pada tabel 3.11.
Tabel Error! No text of specified style in document..11 Tabel Spesifikasi Proses
No. Proses Keterangan
1
No. Proses 1
Nama Proses Login
Source (Sumber) Admin(Ketua Koperasi), ketuan badan pengawas, bendahara
Input Data Login
Output Info Login
Deskripsi Proses menuju sistem sesuai dengan data akses yang telah ditentukan
Logika Proses 1. Pengguna memasukan data login yang dimiliki yaitu username dan password untuk data login sebagai Admin, dan NIP, password untuk data login sebagai ketua badan pengawas, bendahara, anggota
2. Sistem akan melakukan pemeriksaan terhadap data login yang telah dimasukkan oleh pengguna
3. Jika data yang dimasukkan sesuai, maka login dinyatakan berhasil
4. Jika pengguna mengosongkan fieldusernamemaka login dinyatakan tidak berhasil dan sistem akan menampilkan pesan “NIP harus diisi”.
(83)
5. Jika pengguna mengosongkan field password maka login dinyatakan tidak berhasil dan sistem akan menampilkan pesan “password harus diisi”
6. Jika pengguna mengosongkan field NIPdan password maka login dinyatakan tidak berhasil dan sistem akan menampilkan pesan “username dan password harus diisi”
7. Jika pengguna salah memasukkan salah satu data login maka login dinyatakan tidak berhasil dan sistem akan menampilkan pesan “NIP atau password salah”
2
No. Proses 2
Nama Proses Pengelolaan Lupa Password
Source (Sumber) ketua badan pengawas, bendahara Input Data Lupa Password
Output Info Password baru
Deskripsi Proses untuk memberikan password baru jika pengguna Lupa Password
Logika Proses 1. Pengguna menekan tombol lupa password.
2. Kemudian pengguna memasukan data lupa password yaitu NIP, Email.
3. Lalu Pengguna menekan tombol submit
4. Jika NIP kosong, maka sistem akan menampilkan pesan “ NIP harus diisi”
5. Jika email kosong, maka sistem akan menampilkan pesan “email harus diisi”
(84)
6. Jika Tipe yang dipilih tidak sesuai dengan data yang telah terdaftar, maka sistem akan menampilkan pesan “Data Lupa Password yang Anda masukkan tidak sesuai, harap hubungi Ketua Koperasi(Admin)”
7. Jika nip, email, sesuai dengan yang terdaftar, maka Sistem akan mengirimkan password baru ke Mail Server, dan sistem akan menampilkan pesan “Password baru telah dikirim ke email Anda, harap periksa Email Anda”
3
No. Proses 3
Nama Proses Pengelolaan Data Anggota Source (Sumber) Admin(Ketua Koperasi)
Input Data Login
Data anggota yang ingin dilihat Data anggota yang akan ditambah Data anggota yang akan diubah Data anggota yang akan dihapus
No. Proses Keterangan
3
Output Data Login Berhasil
Info anggota yang berhasil dilihat Info anggota yang berhasil ditambah Info anggota yang berhasil diubah Info anggota yang berhasil dihapus
No. Proses Keterangan
(1)
195
memberikan kemudahan dalam mengawasi anggota yang mengalami kredit bermasalah? Jawaban Narasumber : Menurut Ketua badan pengawas sistem ini dapat mempermudah
dalam mengawasi anggota koperasi yang mengalami masalah dalam kredit karena sistem yang lama masih melakukan pengecekan buku pinjaman untuk mengetahui status kredit anggota koperasi
Menurut Anda, apakah Sistem monitoring keuangan kredit ini mudah untuk digunakan? Jawaban Narasumber : Menurut Ketua Badan PengawasSistem monitoring keuangan
kreditmudah digunakan karena cukup dengan mengakses alamat web.
Menurut Anda, bagaimana tampilan halaman ketua badan pengawas dari Sistem monitoring
keuangan kredit ini?
Jawaban Narasumber : Menurut Ketua Badan PengawasSistem monitoring keuangan kreditmemilki antarmuka yang cukup baik dan sederhana.
(2)
(3)
148
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil yang didapat dalam penulisan tugas akhir ini, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Sistem monitoring keuangan atas kredit harian dan bulanan di koperasi PADA PAYU ini dapat berjalan cukup sesuai dengan tujuannya, yaitu mempermudahKetua Badan Pengawas mengetahui status kredit anggota koperasi.
2. Sistem monitoring keuangan atas kredit harian dan bulanan ini juga cukup mempermudah mengetahui banyaknya data anggota koperasi dan data jumlah kredit yang mengalami status kredit kurang lancar, diragukan dan macet
5.2. Saran
Saran untuk semua hasil yang telah dicapai saat ini ialah Sistem monitoring keuangan atas kredit harian dan bulanan di koperasi PADA PAYU ini masih mempunyai beberapa kekurangan.Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak I Nengah seroma. Selaku Ketua Badan Pengawas disarankan untuk menambahkan hal-hal yang dapat melengkapi sistem ini yang akan datang. Diantaranya adalah :
1. Perludanya tambahan kelengkapan informasi tentang Koperasi PADA PAYU.
2. Penambahan alat bantu monitoring selain dilihat dari grafik. 3. Pengembangan interface yang lebih menarik dan user friendly.
(4)
(5)
(6)