commit to user
k.
Non Performing Loan
Non Performing
Loan
NPL adalah
rasio yang
menggambarkan tingkat persentase tertentu antara total kredit bermasalah kredit kurang lancar, kredit diragukan dan kredit
macet dengan total kredit yang diberikan Jhon Hendri, 2009. Dengan rumus:
B. Analisis dan Pembahasan
a.
Rasio Kredit Bermasalah
Tabel II.1 Rekap Kredit yang Termasuk NPL
Per 31 Desember 2010
Kolektibilitas Jumlah Kredit
Lancar Rp 8.926.175.090,00
Kurang Lancar Rp 318.794.752,00
Diragukan Rp 1.020.178.794,00
Macet Rp 553.320.366,00
Total Kredit Rp 10.818.469.002,00
commit to user
Tabel II.2 Rekap Kredit yang Termasuk NPL
Per 31 Desember 2011
Kolektibilitas Jumlah Kredit
Lancar Rp 7.147.817.000,00
Kurang Lancar Rp 455.052.000,00
Diragukan Rp 25.480.000,00
Macet Rp 304.604.000,00
Total Kredit Rp 7.932.953.000,00
1.
Non Performing Loan
NPL NPL tahun 2010
a Kredit kurang lancar.
NPL= b
Kredit diragukan NPL=
NPL= c
Kredit macet NPL=
NPL
commit to user
NPL tahun 2011 a
Kredit kurang lancar.
NPL= b
Kredit diragukan NPL=
NPL= c
Kredit macet NPL=
NPL Perhitungan di atas menunjukkan bahwa selama tahun 2010 dengan
pencairan kredit sebesar dapat diketahui kredit
yang menunggak dan di golongkan sebagai kredit kurang lancar adalah sebesar Rp 318.794.752,00; kredit yang diragukan Rp 1.020.178.794,00;
dan kredit macet adalah sebesar Rp 553.320.366,00. Perhitungan di atas menunjukkan bahwa selama tahun 2011 dengan
pencairan kredit sebesar dapat diketahui kredit
yang menunggak dan di golongkan sebagai kredit kurang lancar adalah sebesar Rp 455.052.000,00; kredit yang diragukan Rp 25.480.000,00; dan
kredit macet adalah sebesar Rp 304.604.000,00.
commit to user
Apabila dibandingkan dengan persentase batas maksimal kredit macet dari Bank Indonesia yaitu sebesar 5 maka kinerja PD. BPR Bank
Karanganyar selama tahun 2010 dapat dikatakan kurang baik karena persentase kredit yang bermasalah sebesar 2,95 + 9,43 + 5,11 =
17,49. Sedangkan tahun 2011 dengan persentase kredit yang bermasalah sebesar 5,74 + 0.32 + 3,84 = 9,90
Dari data – data di atas untuk produk kredit dapat diketahui bahwa
terjadi beberapa perubahan dalam proporsi besar kecilnya kredit bermasalah terutama dalam kredit kurang lancar, kredit diragukan dan
kredit macet. Secara keseluruhan jumlah kredit kurang lancar meningkat dari tahun 2010 ke tahun 2011 dengan kenaikan yang cukup tinggi,
sedangkan untuk jumlah kredit yang diragukan dan kredit yang macet mengalami penurunan dari tahun 2010 ke tahun 2011. Selain itu dari
perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwa di dalam kredit bermasalah kredit kurang lancar, kredit diragukan dan kredit macet merupakan unsur
dari kolektibilitas kredit yang memiliki proporsi terbesar pada PD. BPR Bank Karanganyar.
Dari analisis yang sudah penulis lakukan, presentase kredit yang mengalami kenaikan atau penurunan untuk kredit kurang lancar, kredit
diragukan dan kredit macet selama periode 2010 – 2011 disebabkan oleh
berkurangnya ekspansi kredit yang dilakukan oleh PD. BPR Bank Karanganyar dari tahun 2010
– 2011 dan diikuti pula dengan penurunan jumlah kredit yang diragukan dan kredit macet serta kenaikan jumlah
commit to user
kredit kurang lancar dari tahun 2010 – 2011. Dari hasil analisis di atas
dapat dilihat juga bahwa sisi pengelolaan kredit di PD. BPR Bank Karanganyar dapat dikatakan masih lemah karena jumlah kredit kurang
lancar mengalami kenaikan yang cukup tinggi dari tahun ke tahun.
C. Analisis Data