Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

commit to user aspek yang berada di ruang lingkup pekerjaan di PD. BPR Bank Karanganyar.

10. Kepala Kantor Kas

Tanggung jawab: a. Membantu sebagian tugas-tugas operasional di kantor induk, b. Menyusun dan melaksanakan rencana dan sasaran kerja yang telah ditetapkan untuk kantor cabang, c. Mengkoordinasi seluruh kegiatan operasional kantor kas dengan menerapkan prinsip-prinsip bisnis yang sehat dan profesional, d. Mencari dan melayani nasabah di wilayah kantor kas setempat, e. Mengadakan penagihan secara intensif dan semaksimal mungkin untuk kredit dengan kolektibilitas diragukan dan macet,

B. Latar Belakang Masalah

Menurut sebagaimana disebutkan UU No. 7 Tahun 1992 yang telah diubah menjadi UU No. 10 tahun 1998 tentang perbankan menyatakan bahwa bank adalah “badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan dana tersebut dalam bentuk kredit dalam rangka meningkatkan taraf hidup orang banyak.” commit to user Dengan demikian, bank merupakan bagian dari lembaga keuangan yang memiliki fungsi intermediasi yang menjembatani kepentingan pihak yang kelebihan dana penyimpan dana atau kreditur dan pihak yang membutuhkan dana peminjam dana atau debitur Suseno dan Piter Abdullah, 2003: 5 Menurut de finisi pada UU Pokok Perbankan No. 14 tahun 1967, “Bank merupakan lembaga keuangan yang usaha pokoknya adalah memberikan kredit dan jasa – jasa dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran uang.” Kata kredit berasal dari bahasa Yunani “ credere ” yang berarti kepercayaan atau dalam bahasa latin “ creditum ” yang berarti kepercayaan akan kebenaran. Pemberian kredit kepada debitur berdasarkan atas kepercayaan. Bank percaya bahwa kredit yang diberikan kepada debitur akan dapat dikembalikan di kemudian hari pada saat jatuh tempo kredit, sesuai dengan kondisi yang tertulis dalam perjanjian kredit pokok pinjaman, bunga pinjaman, jangka waktu kredit, tanggal jatuh tempo dan sebagainya Maryanto Supriyono, 2011: 73. Menurut Muljono 1993: 10 mendefinisikan kredit sebagai “kemampuan untuk melaksanakan suatu pembelian atau mengadakan suatu pinjaman dengan suatu janji pembayarannya akan dilakukan atau ditangguhkan pada suatu jangka waktu tertentu yang telah disepakati”. Dalam praktek sehari – hari persetujuan pinjaman kredit dinyatakan dalam bentuk perjanjian tertulis baik di bawah tangan ataupun secara notariil. commit to user Menurut undang-undang No.7 tahun 1992 tentang perbankan, mengemukakan definisi kredit adalah “penyediaan uang atau tagihan yang dapat disamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah pemberian bunga, imbalan, atau pembagian hasil keuntungan”. Bank umumnya wajib mempunyai keyakinan atas kemampuan dan kesanggupan debitur untuk melunasi kewajibannya sesuai yang diperjanjikan. Sumber penghasilan terbesar bank berasal dari kredit yang diberikan, namun merupakan sumber risiko bisnis terbesar pula. Risiko tersebut adalah risiko kegagalan kreditkredit bermasalah. Kegagalan kredit adalah kegagalanketerlambatan debitur dalam pengembalian angsuran pokok dan bunga pinjamannya. Rasio kredit yang bermasalah ini disebut Non Performing Loan NPL. Non Performing Loan adalah rasio yang menggambarkan persentasi antara total kredit bermasalah kredit kurang lancar, kredit diragukan, dan kredit macet dengan total kredit yang diberikan Ericson dan Leon, 2007: 91. Non Performing Loan itu sendiri memberikan dampak ganda terhadap investasi dana, karena dana yang dikreditkan kepada debitur bermasalah terlambat kembali atau tidak kembali lagi kepada bank kreditur, yang dengan demikian dana tersebut tidak dapat dikreditkan kembali kepada debitur lain yang membutuhkannya. commit to user Pemberian kredit kepada calon debitur harus melalui prosedur pengajuan kredit dan proses analisis pemberian kredit terhadap kredit yang diajukan, agar risiko kredit bermasalah dapat diminimalkan. Penyebab kredit bermasalah itu sendiri diantaranya adalah nasabah-nasabah yang kurang berpengalaman dalam mengelola usahanya sehingga tidak mampu melunasi kredit yang dipinjamkan oleh bank, selain itu juga pada analisis yang kurang teliti dalam menganalisis karakter calon nasabah beserta kelayakan dan prospek usaha nasabah tersebut. Bank dapat mengabulkan permohonan kredit calon debitur apabila semua persyaratannya dapat terpenuhi. Analsis pemberian kredit dapat didasarkan pada the 6 C of credit yaitu character, capacity, capital, collateral, condition, dan constraint serta menggunakan prinsip kehati-hatian Muljono, 1993: 11- 18. Setiap fasilitas kredit yang diberikan mempunyai tingkat kemungkinan realisasi pembayaran bunga dan pokokangsuran berbeda-beda atau tingkat kolektibilitas kredit yang juga berbeda-beda. Kualitas aktiva produktif dinilai berdasarkan kepada kolektibilitasnya. Yang dimaksud dengan aktiva produktif adalah semua aktiva dalam rupiah maupun valuta asing yang dimiliki bank dengan maksud untuk memperoleh penghasilan sesuai dengan fungsinya, dan kredit adalah salah satu bentuk dari aktiva produktif maka penentuan kualitas kredit itu juga didasarkan pada kolektibilitasnya Budisantoso dan Triandaru, 2006: 118. commit to user Menurut surat edaran Bank Indonesia N0.73DPNP tanggal 31 Januari tahun 2005, menyatakan kepada semua bank umum yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional di Indonesia perihal penilaian aktiva bank umum, penggolongan kualitas kredit adalah sebagai berikut ini. 1. Kredit lancar Pembayaran angsuran tepat waktu atau sesuai jatuh tempo 0hari, tidak ada tunggakan dan sesuai dengan syarat dan perjanjian kredit. 2. Kredit dalam perhatian khusus DPK Terjadi tunggakanketerlambatan pembayaran terhadap pokok pinjaman dan bunga selama kurang dari 90 hari atau sampai dengan 3 bulan. 3. Kredit kurang lancar Terjadi tunggakanketerlambatan pembayaran terhadap pokok pinjaman dan bunga selama 90-120 hari atau 3 bulan sampai dengan 4 bulan. 4. Kredit diragukan Terjadi tunggakanketerlambatan pembayaran terhadap pokok pinjaman dan bunga selama 120-180 hari atau 4 bulan sampai dengan 6 bulan. 5. Kredit macet Terjadi tunggakanketerlambatan pembayaran terhadap pokok pinjaman dan bunga selama lebih dari 180 hari atau lebih dari setengah tahun. commit to user Tahun 2011, PD. BPR Bank Karanganyar terdapat kredit bermasalah atau kredit macet. Penulis mengambil tahun itu karena data tersebut yang paling terkini. Kredit bermasalah dalam jumlah besar dapat menyebabkan kerugian bank karena dana tidak dapat diputar kembali. Bank Indonesia menetapkan batas maksimal NPL untuk semua bank di Indonesia sebesar 5 Retnadi, 2007: 13 . Bank yang NPL-nya lebih dari 5 dikatakan terancam likuidasi. PD. BPR Bank Karanganyar merupakan Badan Usaha Milik Daerah Kabupaten Karanganyar yang bergerak di bidang jasa keuangan. BUMD adalah badan usaha seluruh atau sebagian modalnya dimiliki oleh Daerah melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan Daerah, sedangkan fungsi bank itu sendiri adalah sebagai mediator dalam menghimpun dan menyalurkan dana. Selain sumbangan dana dari pemerintah daerah, PD. BPR Bank Karanganyar juga menghimpun dana sendiri melalui pihak ketiga seperti masyarakat. Dalam menyalurkan dana PD. BPR Bank Karanganyar memberikan kredit kepada calon nasabah yang membutuhkan. Dalam pemberian kredit ini, PD. BPR Bank Karanganyar dihadapkan pada risiko yaitu kredit yang telah disalurkan tidak dapat kembali sesuai dengan apa yang telah diberikan atau dipinjamkan atau yang disebut dengan kredit macet. Untuk menentukan kredit bermasalah atau Non Performing Loan harus didasarkan pada kolektibilitas kredit itu sendiri. Namun, dalam menentukan kredit bermasalah PD. BPR Bank Karanganyar menerapkan commit to user penggolongan kualitas kredit yang sedikit berbeda. PD. BPR Bank Karanganyar menetapkan penggolongan kualitas kredit sebagai berikut ini. 1. Kredit Lancar Pembayaran angsuran tepat waktu atau sesuai jatuh tempo 0hari, tidak ada tunggakan dan sesuai dengan syarat dan perjanjian kredit. 2. Kredit kurang lancar Terjadi tunggakanketerlambatan pembayaran terhadap pokok pinjaman dan bunga selama 91-120 hari atau 3 bulan sampai dengan 4 bulan. 3. Kredit diragukan Terjadi tunggakanketerlambatan pembayaran terhadap pokok pinjaman dan bunga selama 121-180 hari atau 4 bulan sampai dengan 6 bulan. 4. Kredit macet Terjadi tunggakanketerlambatan pembayaran terhadap pokok pinjaman dan bunga selama 181-999 hari atau lebih dari 6 bulan. Penulis menyusun Tugas Akhir ini dengan reverensi pada Tugas Akhir sebelumnya yaitu “Analisis Kredit Bermasalah pada PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional PERSERO Tbk. Kantor Cabang Pe mbantu Wonogiri” tahun 2011 Anindita dan “Analisis Kredit Macet Pada Bank Jateng Cabang Sragen Selama Tahun 2005- 2007” pada tahun 2008 Astrid. Reverensi tersebut dipilih karena Bank BTPN dan Bank Jateng juga mengalami kredit macet. Perbedaan Tugas Akhir ini dengan commit to user Tugas Akhir yang menjadi reverensi adalah pada objek yang diteliti, periode yang diteliti, dan metoda penelitian. Bank wajib menjaga kualitas kredit yang diberikan untuk mengurangi risiko kerugiannya. Bank dapat menjaga kualitas kreditnya dengan penyelamatan dan penyelesaiaan terhadap kredit bermasalah. Berdasarkan alasan tersebut, maka penulis menyusun Tugas Akhir dengan judul: “ANALISIS KREDIT YANG BERMASALAH PADA PD. BPR BANK KARANGANYAR TAHUN 2010 – 2011” C. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut ini. 1. Bagaimana perhitungan Non Performing Loan NPL pada PD. BPR Bank Karanganyar selama tahun 2011? 2. Apakah yang menjadi penyebab terjadinya kredit bermasalah pada PD. BPR Bank Karanganyar? 3. Upaya apa yang ditempuh oleh PD. BPR Bank Karanganyar dalam menangani kredit bermasalah tersebut?

D. Tujuan Penelitian