Analisis kredit yang bermasalah pada pd. Bpr Bank Karanganyar tahun 2010 – 2011 eko

(1)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

ANALISIS KREDIT YANG BERMASALAH PADA PD. BPR BANK KARANGANYAR TAHUN 2010 – 2011

TUGAS AKHIR

Disusun guna memenuhi sebagian persyaratan Untuk mencapai derajat gelar Ahli Madya

Program Studi Diploma III Akuntansi

Oleh:

EKO PRADANA MUGIYANTO F3309043

PROGRAM DIPLOMA III AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA


(2)

commit to user

ii

ANALISIS KREDIT YANG BERMASALAH PADA PD. BPR BANK KARANGANYAR TAHUN 2010-2011

Lending by banks is the risk of failure or congestion in the repayment, which can affect the health of banks. Because that the bank is sourced from public funds deposited in the bank, then the risks faced by banks may also affect the security of public funds.

This thesis was to determine and analyze non-performing loans. In the preparation of this thesis, the methods used are qualitative and quantitative methods to obtain a clear picture of the analysis of problem loans to borrowers who have at PD. BPR Bank Karanganyar.

Non-performing loans at PD. BPR Bank Karanganyar due to several factors, including customers who are late paying installments due to decreased business earnings, crop failure, or the dispotition of customers who do not want to pay the installments and pay of the loan. Of the bank may becaused by the credit analysis may be less careful and not including 5C in the process of implementing elements of analysis for the realization of the credit because of the other elements of fraud.

Conclusions obtained from analysis of the emergence of non-performing loans at PD. BPR Bank Karanganyar due to the implementation of elements of 5C, character, capacity, capital, collateral, and condition of economy, yet its full potential, and efforts made to collect from borrowers is also less than the maximum.


(3)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user


(4)

commit to user


(5)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user


(6)

commit to user

vi

I am doing my best and my utmost” (penulis)

Setiap orang memiliki jalan pikirannya masing – masing. Martabat dan keagungan hidupnya, maupun kebahagiaannya, sangat ditentukan oleh arah jalan pikirannya, oleh

perkara – perkara yang dipikirkannya, dan oleh hal – hal yang mempengaruhi alam pikirannya”

(Joseph Fort Newton)

“Segala sesuatu yang diberikan Allah berguna bagi kita. Ia tidak pernah memberi sesuatu yang tidak berguna”

(John Newton)

Tugas Akhir ini penulis persembahkan untuk :

1. Tuhan Yang Maha Agung atas segala kasih dan anugerah yang selama ini telah diberikan pada saya. 2. Orangtuaku yang aku hormati dan sayangi. Terima

kasih atas dukungan dan selalu memberikan segala sesuatu yang terbaik dalam hidupku.

3. Adikku Dwi Harjanti dan Tri Manto, yang telah memberikan dukungan dalam hidupku.

4. Pemimpin rohaniku Satya Pandu Pradana yang terus melatih saya untuk berfikir lebih luas.

5. Sahabat diskusiku Bayu, Eli, Denis dan Tito.

6. Seluruh keluarga dan teman yang selalu memberikan semangat dan motivasi.


(7)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Agung yang telah memberikan kasih dan anugerah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Tugas Akhir dengan judul “ANALISIS KREDIT

YANG BERMASALAH PADA PD. BPR BANK KARANGANYAR TAHUN 2010 – 2011”.

Penyusunan Tugas Akhir ini tidak akan berhasil dengan baik tanpa adanya bimbingan, bantuan, dukungan serta dorongan dari berbagai pihak. Maka sehubungan dengan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada:

1. Bapak DR. Wisnu Untoro, M.Si., Selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret.

2. Bapak Drs. Agus Budiatmanto, M.Si., Ak. Selaku Ketua Program Studi Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Bapak Drs. Eko Arief Sudaryono, M.Si., Ak. Selaku dosen Pembimbing Tugas Akhir yang selalu memberikan pengarahan, petunjuk, nasehat, dan bimbingan hingga tersusunnya Tugas Akhir ini.

4. Bapak maupun Ibu dosen yang telah memberikan ilmu praktik dan teori selama masa perkuliahan di Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

5. Seluruh staf dan karwayan yang telah melayani selama berkuliah di Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.


(8)

commit to user

viii

dan belajar di PD. BPR Bank Karanganyar.

7. Bapak Deni Susilo, SH selaku Kepala Bagian Umum yang telah membantu penulis dalam memperoleh informasi mengenai tema yang akan diambil, dan yang telah bersedia memberikan data- data yang dibutuhkan oleh penulis. 8. Seluruh direksi, staf, serta karyawan di PD. BPR Bank Karanganyar.

9. Ibu tercinta yang selalu memberikan dorongan semangat dan doa yang tulus kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini.

10. Dwi Harjanti dan Tri Manto adikku tersayang yang selalu memberikan menghibur penulis dalam menulis Tugas Akhir ini.

11. Satya Pandu Pradana, Bayu Aji Kurniawan dan Eli Kristiani yang menolong penulis untuk berpikir secara sistematis.

12. Irine Widyastuti Manurung yang telah membantu penulis dalam mengedit Tugas Akhir ini.

13. Denis Sunar dan Tito Andreanto yang suka diskusi dengan penulis mengenai ide usaha.

14. Teman-teman D3 Akuntansi Keuangan 2009 yang memberikan banyak pengalaman pada penulis.

15. Teman-teman magang yang memberikan bantuan informasi yang penulis butuhkan


(9)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

16. Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan Tugas Akhir ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu.

Penulis menyadari meskipun telah berusaha semaksimal mungkin dalam menyusun Tugas Akhir ini, namun hasil penulisan Tugas Akhir ini masih jauh dari kata sempurna. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca. Semoga hasil penulisan Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi seluruh pihak yang membutuhkan.

Surakarta, Juli 2012


(10)

commit to user

x

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

ABSTRAK ... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ... iii

HALAMAN PENGESAHAN ... iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Gambaran Umum Instansi ... 1

1.Sejarah Berdirinya PD. BPR Bank Karanganyar ... 1

2.Visi, Misi dan Tujuan PD. BPR Bank Karanganyar ... 3

3.Produk PD. BPR Bank Karanganyar ... 4

4.Lokasi PD. BPR Bank Karanganyar ... 8

5.Struktur Organisasi PD. BPR Bank Karanganyar... 8

6.Deskripsi Jabatan ... 10

B. Latar Belakang ... 20


(11)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

D. Tujuan Penelitian ……… 27

E. Manfaat Penelitian ... 28

BAB II ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... 29

A.Tinjauan Pustaka ... 29

1. Pengertian Bank ... 29

2. Fungsi Bank ... 29

3. Kegiatan Bank Umum ... 29

4. Bank Perkreditan Rakyat ... 31

5. Pengertian Kredit ... 31

6. Unsur – Unsur Kredit ... 33

7. Prinsip – Prinsip Dalam Kredit ... 34

8. Fungsi Kredit ... 36

9. Manfaat Perkreditan ... 38

10. Kredit Bermasalah ... 39

11. Perhitungan Non Performing Loan ... 40

B. Analisis Data dan Pembahasan ... 41

a. Rasio Kredit Bermasalah ………… ... 41

C. Analisis Data ... 44

BAB III TEMUAN ... 46

A. Kelebihan ... 46

B. Kelemahan ... 46

BAB IV PENUTUP ... 47


(12)

commit to user

xii

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(13)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel II.1 Rekap Kredit Yang Termasuk NPL Per 31 Desember 2010 ... 41 Table II.2 Rekap Kredit Yang Termasuk NPL Per 31 Desember 2011 ... 41


(14)

commit to user

xiv

Halaman Gambar II.1 Struktur Organisasi PD. BPR Bank karanganyar ... 10


(15)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

DAFTAR LAMPIRAN

1. Surat Pernyataan Tugas Akhir.

2. Rekap Kredit Yang Termasuk NPL Per 31 Desember 2010. 3. Rekap Kredit Yang Termasuk NPL Per 31 Desember 2011. 4. Perkembangan penyaluran kredit tahun 2007 sampai 2011.


(16)

commit to user ABSTRACT

ANALISIS KREDIT YANG BERMASALAH PADA PD. BPR BANK KARANGANYAR TAHUN 2010-2011

EKO PRADANA MUGIYANTO F3309043

Lending by banks is the risk of failure or congestion in the repayment, which can affect the health of banks. Because that the bank is sourced from public funds deposited in the bank, then the risks faced by banks may also affect the security of public funds.

This thesis was to determine and analyze non-performing loans. In the preparation of this thesis, the methods used are qualitative and quantitative methods to obtain a clear picture of the analysis of problem loans to borrowers who have at PD. BPR Bank Karanganyar.

Non-performing loans at PD. BPR Bank Karanganyar due to several factors, including customers who are late paying installments due to decreased business earnings, crop failure, or the dispotition of customers who do not want to pay the installments and pay of the loan. Of the bank may becaused by the credit analysis may be less careful and not including 5C in the process of implementing elements of analysis for the realization of the credit because of the other elements of fraud.

Conclusions obtained from analysis of the emergence of non-performing loans at PD. BPR Bank Karanganyar due to the implementation of elements of 5C, character, capacity, capital, collateral, and condition of economy, yet its full potential, and efforts made to collect from borrowers is also less than the maximum.


(17)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Gambaran Umum Tentang PD. BPR Bank Karanganyar a. Sejarah Perusahaan

Penduduk Indonesia sebagian besar terdiri dari penduduk yang bermukim di daerah pedesaan, sehingga pembangunan perekonomian di daerah perlu mendapat perhatian yang serius serta deregulasi perbankan pada tanggal 27 oktober 1988 yang lebih sering disebut PAKTO 88 yang pada intinya memberikan kemudahan disektor perbankan, ternyata dapat benar-benar memacu pertumbuhan perbankan di Indonesia. Pertumbuhan ini tidak terbatas pada bank umum saja, tetapi juga pada Bank Perkreditan Rakyat, karena salah satu tujuan PAKTO 88 adalah dunia perbankan perlu mengembangkan potensial di daerah dan membantu rakyat kecil di daerah dalam segi manajemen dan keuangan. PD BPR Bank Karanganyar merupakan pelopor berdirinya Bank Perkreditan Rakyat.

Bertitik tolak dari hal tersebut maka pada tanggal 27 Maret 1985 didirikan Badan Kredit Desa (BKD) oleh Bapak Soekasno, PHD dengan SK Bupati KDH Tk. II Karanganyar Nomor: 581/161/1985 dengan nama Badan Kredit Desa (BKD). Badan Kredit Desa yang mampu menggerakkan kegiatan perekonomian pedesaan dan mampu menyediakan permodalan bagi usaha kecil.


(18)

commit to user

Tahun 1993, Badan Kredit Desa dipimpin oleh Bapak Sujatmoko, S.Sos. Pada tanggal 15 Juli tahun 1996, PD. BPR Bank Karanganyar yang semula BKD dikukuhkan menjadi Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Badan Kredit Desa (PD. BPR BKD) melalui Perda No. 02 Tahun 1996. Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Karanganyar Nomor 2 Tahun 1996 menjadi perusahaan daerah PD. BPR Badan Kredit Desa Kabupaten Karanganyar yang bertujuan untuk membantu dan mendorong pertumbuhan perekonomian dan pembangunan daerah di segala bidang dan serta sebagai salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah. Tahun 1998, PD. BPR BKD Kabupaten karanganyar mendapat ijin operasional penuh sebagai Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dari Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan SK Menteri Keuangan Republik Indonesia No. Kep. 048/KM.17/1998. Tahun 2001, PD. BPR BKD Kabupaten karanganyar mendapat Perda Nomor 27 Tahun 2001 tentang Perubahan Pertama Perda Nomor 2 Tahun 1996.

Tahun 2002, PD. BPR BKD Kabupaten karanganyar di bawah kepemimpinan Bapak Sri Soebono, SE. PD. BPR BKD Kabupaten Karanganyar mendapat Perda Nomor 6 Tahun 2006 tentang Perubahan Kedua Perda Nomor 2 Tahun 1996.

Tahun 2010, PD. BPR BKD Kabupaten Karanganyar dipimpin oleh Bapak Prihanto, SE, MM mengalami perubahan nama menjadi


(19)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

PD. BPR Bank Karanganyar pada tahun 2011 dengan Perda Kabupaten Karanganyar Nomor 2 Tahun 2011 tanggal 21 Maret 2011, Keputusan Pemimpin Bank Indonesia Solo Nomor : 13/3/KEP.PBI/SLO/2011 tentang Pemberian Ijin Usaha Atas Perubahan Nama PD. Bank Perkreditan Rakyat Badan Kredit Desa Kabupaten Karanganyar menjadi PD. Bank Perkreditan Rakyat Bank Karanganyar dan Surat Bank Indonesia Nomor : 13/247/DKBU/IDAd/SLO tanggal 14 April 2011tentang penetapan penggunaan ijin usaha yang dimiliki BPR dengan nama baru.

b. Visi, Misi dan Tujuan Perusahaan

1. Visi dari PD. BPR Bank Karanganyar

Menjadi BPR unggulan dan andalan untuk Usaha Mikro Kecil dan Menengah pada khususnya dan masyarakat Kabupaten karanganyar pada umumnya serta berperan aktif mendorong terciptanya Karanganyar Tenteram.

2. Misi dari PD. BPR Bank Karanganyar

a) Menghimpun dana dari masyarakat yang kemudian disalurkan kepada masyarakat dalam berbagai bentuk kredit atau permodalan,

b) Mendorong terciptanya pemerataan dan kesempatan kerja bagi masyarakat di wilayah Kabupaten Karanganyar dan PD. BPR Bank Karanganyar sebagai sumber pembiayaan


(20)

commit to user

membuka pelayanan di berbagai pelosok pedesaan dalam upaya mendekatkan sarana permodalan,

c) Mengemban misi sebagai penyumbang PADS dalam rangka Otonomi Daerah.

3. Tujuan dari PD. BPR Bank Karanganyar

PD BPR Bank Karanganyar merupakan salah satu alat kelengkapan otonomi daerah di bidang keuangan atau perbankan dan menyalurkan usahanya sebagai Bank Perkreditan Rakyat dengan ketentuan Perundang-undangan yang berlaku.

c. Produk Perusahaan

Dalam menjalankan fungsinya sebagai penunjang pertumbuhan ekonomi di pedesaan, maka usaha PD. BPR Bank Karanganyar dilakukan dengan cara mengumpulkan dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan kembali kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit. PD. BPR Bank Karanganyar memberikan pelayanan kepada konsumen dalam berbagai bentuk sebagai berikut:

1. Pelayanan Kredit Bulanan

Kredit bulanan system angsurannya per bulan dengan jangka waktu maksimal sampai dengan 72 bulan. Pelayanan kredit yang diberikan oleh PD. BPR Bank Karanganyar, antara lain:


(21)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

Adalah kredit yang diperuntukan bagi usaha mikro dan kecil sebagai sasaran utama pemasarannya. Suku bunga yang ditetapkan 21% per tahun untuk masa angsuran 36 bulan dengan jaminan akta tanah atau BPKB.

b) Kredit karyawan atau pegawai

Adalah kredit yang khusus diperuntukan kepada PNS, anggota TNI, dan POLRI dengan tujuan membantu meningkatkan usaha sampingan para pegawai sehingga dapat meningkatkan kesejahteraannya. Suku bunga yang ditawarkan rata-rata 19,2% per tahun dengan masa pengembalian selama 84 bulan dengan jaminan gaji dan dipotong langsung oleh bendahara gaji.

c) Kredit jasa konstruksi

Kredit yang diperuntukkan untuk para kontraktor ataupun rekanan yang mengerjakan proyek-proyek APBD II. Suku bunga yang ditawarkan adalah bunga tetap 2% per bulan atau 3,5% per bulan efektif dengan masa pelunasan antara 3 bulan sampai 6 bulan.

d) Kredit ketahanan pangan

Kredit untuk memperkuat persediaan pangan terutama beras ataupun bahan pangan lainnya. Suku bunga yang ditawarkan adalah 1% per bulan dengan masa pelunasan 24 bulan.


(22)

commit to user

e) Kredit PNM

Merupakan program atau kerja sama antara PNM dengan BPR guna mengembangkan sektor UMKM.

f) Kredit pendidikan

Merupakan kredit yang diberikan untuk pembiayaan pendidikan.

g) Kredit kepemilikan sarana usaha

Merupakan kredit untuk membiayai kepemilikan kios ataupun los di proyek pasar, ruko di komplek pertokoan dan lainnya dengan suku bunga sebesar 1,8% dengan masa pelunasan sampai dengan 36 bulan.

h) Kredit pemilikan rumah.

Kredit yang diberikan oleh bank kepada nasabah untuk membiayai kepemilikan rumah.

2. Produk simpanan

Pelayanan simpanan yang diberikan oleh PD. BPR Bank Karanganyar, antara lain:

a. Tabungan wajib

Tabungan wajib adalah tabungan yang dihimpun dari para debitur pada setiap realisasi kredit. Jasa bunga yang diberikan sebesar 4% per tahun.


(23)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

b. Tabungan umum

Simpanan bagi masyarakat umum agar dana simpanannya memberikan manfaat yang maksimal bagi penabung. Terdapat dua jenis produk tabungan, yaitu:

1) Tabungan Harimas

Merupakan tabungan dengan bunga harian. Jasa bunga yang diberikan sebesar 6% per tahun.

2) Tabungan Srikandi

Tabungan berhadiah yang diundi sekali dalam setahun. Jasa bunga yang diberikan sebesar 6% per tahun. 3) Tabunganku

Tabungan perorangan untuk warga Negara Indonesia dengan persyaratan mudah dan ringan yang diselenggarakan oleh PD. BPR Bank Karanganyar bersama bank-bank di Indonesia guna menumbuhkan

budaya menabung serta untuk meningkatkan

kesejahteraan masyarakat dan khususnya untuk anak usia sekolah. Jasa bunga yang diberikan sebesar 4% per tahun.

c. Deposito

Simpanan dengan masa keterikatan dana berjangka waktu tertentu diperuntukkan bagi masyarakat agar investasinya aman dan memberikan hasil yang menguntungkan.


(24)

commit to user

Deposito PD. BPR Bank Karanganyar diperuntukkan bagi masyarakat luas yang memenuhi persyaratan. Syarat untuk membuka deposito adalah menyerahkan foto copy SIM atau KTP yang masih berlaku. Adapun deposito berjangka yaitu dana minimum yang akan didepositokan adalah Rp 500.000,00 dengan pilihan jangka waktu 1,3,6, atau 12 bulan. Bunga dibayarkan akhir periode. Besarnya bunga deposito adalah sebagai berikut:

1. Deposito jangka waktu 1 bulan dengan bunga 12% per tahun,

2. Deposito jangka waktu 3 bulan dengan bunga 13% per tahun,

3. Deposito jangka waktu 6 bulan dengan bunga 14% per tahun,

4. Deposito jangka waktu 12 bulan dengan bunga 15% per tahun.

d. Lokasi Perusahaan

PD. BPR Bank Karanganyar beralamat di Jalan Lawu Timur No. 135 Karanganyar dengan nomor (0271)495489 dan fax (0271) 6498790.

e. Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi adalah suatu proses penetapan dari pembagian tugas dan tanggung jawab serta wewenang dan


(25)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

penetapan hubungan antar unsur-unsur organisasi sehingga memungkinkan orang-orang dapat bekerja sama seefektif mungkin untuk mencapai tujuan.

Berhasil tidaknya suatu perusahaan sangat ditentukan oleh organisasi, pembagian tugas, kedudukan, wewenang dan tanggung jawab, serta penetapan sistem koordinasi dan komunikasi. PD. BPR Bank Karanganyar terdiri dari: Dewan Pengawas, Direksi, Bagian Pengerahan Dana, Bagian Kas, Bagian Pembukuan, Bagian Kredit, dan Bagian Umum. Secara hierarkis, bagian-bagian tersebut terdiri dari seksi-seksi. Masing-masing bagian dipimpin oleh Kepala Bagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direksi. Masing-masing Seksi dipimpin oleh Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada kepala bagian. Adapun struktur organisasi pada PD. BPR Bank Karanganyar dapat dilihat pada gambar berikut:


(26)

commit to user

Gambar II.1

Struktur Organisasi PD. BPR Bank Karanganyar

f. Deskripsi Jabatan

Pembagian tugas dan tanggung jawab bagian-bagian yang ada dalam struktur organisasi PD. BPR Bank Karanganyar sebagai berikut:

1. Dewan Pengawas

Dalam melaksanakan tugasnya dewan pengawas

melaporkan hasil kerjanya kepada bupati kepala daerah tingkat

Pengawasan Administrasi Sie Kepegawaian Sie Kredit Bulanan Sie

Deposito Sie

Pengawasan Sie Pemb Kas Kabag Kasir Kabag Pembukuan Kabag Dana Kabag Kredit Kabag Umum Dewan Pengawas Direktur

Utama Direktur

Pengawasan Kredit SPI Sie Logistik Sie Tabungan Sie Administrasi Sie Kasir Kakas Karangpa ndan Kakas Jumapolo Pimp. Pelayanan Pos Palur Pimp. Pelayanan Kredit Pusat Pimp. Pelayanan Pos Grompol Pimp. Pelayanan Pos Jambangan Pimp. Pelayanan Pos Colomadu Pimp. Pelayanan Pos Klodran


(27)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

II karanganyar. Dewan pengawas membawahi direksi dalam hal memberikan persetujuan laporan perhitungan hasil usaha dan kegiatan PD. BPR Bank Karanganyar yang dibuat oleh direksi. Dewan pengawas terdiri dari seorang ketua dan beberapa orang anggota.

Dewan pengawas mempunyai tugas:

a. Menyusun dan menetapkan kebijakan umum dan tata tertib PD. BPR Bank Karanganyar dengan disahkan oleh Bupati Kepala Daerah,

b. Dalam batas-batas kewenangannya mengawasi dan menjaga agar ketentuan-ketentuan untuk mengatur dan mengurus PD. BPR Bank Karanganyar ditaati.

2. Direktur Utama

Direksi dipimpin oleh seorang Direktur Utama. Dalam melaksanakan tugasnya Direktur Utama dibantu oleh seorang direktur. Direktur Utama dalam memimpin,mengurus, dan mengelola PD. BPR Bank Karanganyar bertanggung jawab kepada Bupati Kepala Daerah Tingkat II Karanganyar. Direktur Utama dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah pengawasan Dewan Pengawas dan membawahi

bagian-bagian dalam organisasi. Mempunyai tugas dan

tanggungjawab penting dalam PD. BPR Bank Karanganyar untuk:


(28)

commit to user

a. Mempimpin PD. BPR Bank Karanganyar berdasarkan kebijakan yang ditetapkan oleh Dewan Pengawas, b. Mengurus dan menguasai kekayaan PD. BPR Bank

Karanganyar menurut kebijakan dan memimpin PD. BPR Bank Karanganyar,

c. Mewakili PD. BPR Bank Karanganyar di dalam dan di luar pengadilan atau menunjuk orang lain selaku kuasanya.

3. Direktur

Tugas Direktur sebagai berikut:

a. Membantu Direktur Utama di bidang tugasnya, b. Bertanggungjawab kepada Direktur Utama, c. Dapat mewakili Direktur Utama,

d. Pembinaan dan pengendalian bagian pembukuan, bagian kas dan opname, bagian pengerahan dana.

4. Satuan Pengawas Intern (SPI)

Tugas Satuan Pengawas Intern sebagai berikut: a. Pengawasan terhadap pelaksanaan RAPB,

b. Pengawasan terhadap tata kerja dan prosedur dari unit-unit organisasi pusat maupun cabang,

c. Mengawasi dan menilai terhadap operasional BPR, d. Melakukan audit atas administrasi keuangan, e. Pemeriksaan di unit-unit pelayanan,


(29)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

f. Memberi saran dan pertimbangan kepada bagian lain maupun Direksi.

5. Bagian Pengerahan Dana

Tugas-tugas Bagian Pengerahan Dana adalah sebagai berikut:

a. Membantu Direksi di dalam tugasnya,

b. Dalam melaksanakan tugasnya bagian dana harus berpedoman pada peraturan dari BI, LPS, PPATK, keputusan yang ditetapkan oleh Direksi mengenai dana dan lain-lain,

c. Mengkoordinir, mengarahkan dan mengawasi

terhadap kegiatan dan pelaksanaan tugas dan tanggungjawab seksi-seksi di bawah wewenangnya, d. Mengusahakan pengembangan dana,

e. Menganalisis keluar dan masuknya dana yang dikelola oleh Bank,

f. Mencatat setiap transaksi dana baik yang masuk maupun keluar ke buku harian, buku besar berdasarkan bukti-bukti yang sah,

g. Mencocokan transaksi yang masuk atau keluar berdasarkan bukti pembukuan dengan kartu,


(30)

commit to user

h. Mengadministrasikan kartu pinjaman, bilyet deposito baik yang sudah nihil ataupun yang masih terpakai ke dalam buku persediaan secara tertib,

i. Membuat laporan mengenai dana pada setiap akhir bulan,

j. Meneliti dan menandatangani laporan mutasi harian seksi-seksi yang berada di bawahnya,

k. Bersedia menanggung resiko jabatan atas kealfaan dan kelalaian yang dibuatnya.

Bagian pengerahan dana membawahi: 1) Seksi Deposito.

2) Seksi Tabungan.

6. Bagian Kas

Bagian Kas mempunyai tugas:

a. Membantu Direksi dibidang tugasnya,

b. Dalam melaksanakan tugas bagian pembukuan harus berpedoman kepada peraturan BI maupun keputusan Direksi dan bertanggungjawab atas kelancaran tugasnya,

c. Mengkoordinir, mengarahkan dan mengawasi tanggungjawab seksi-seksi di bawah wewenangnya, d. Menyelesaikan proses administrasi kas pada hari itu


(31)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

e. Mempertanggung jawabkan keselamatan uang tunai, surat-surat berharga yang menjadi kekayaan dan tersimpan di Bank,

f. Menyediakan pengeluaran cek untuk Direktur Utama, g. Memegang kunci brankas dan kasanah serta

bertanggungjawab atas keselamatan barang-barang yang tersimpan di dalamnya,

h. Bersedia menanggung resiko jabatan atas kealfaan dan kelalaian yang dibuatnya.

Bagian kas membawahi: 1) Seksi Administrasi Kas. 2) Seksi Kasir.

7. Bagian Pembukuan

Bagian Pembukuan mempunyai tugas: a. Membantu Direksi di bidang tugasnya,

b. Dalam melaksanakan tugas bagian pembukuan harus berpedoman kepada peraturan BI maupun keputusan Direksi,

c. Mengkoordinir, mengarahkan dan mengawasi

tanggung jawab seksi-seksi di bawah wewenangnya, d. Melakukan pencatatan setiap transaksi harian,

e. Meneliti kebenaran laporan keuangan terutama neraca dan laporan laba-rugi,


(32)

commit to user

f. Mengontrol bukti-bukti mutasi kas setiap hari,

g. Melaporkan perkembangan likuiditas, realisasi keuntungan perkembangan kekayaan dan kewajiban bank, serta perkembangan aktiva kepada Direktur Utama,

h. Menghitung pajak kendaraan, deposito, kendaraan bermotor dan lain sebagainya.

Bagian pembukuan membawahi: 1) Seksi Perencanaan.

2) Seksi Administrasi Pembukuan.

8. Bagian Kredit

Bagian Kredit mempunyai tugas:

a. Membantu Direksi sesuai dengan tugasnya,

b. Dalam melaksanakan tugas harus berpedoman pada peraturan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia ataupun Keputusan Perkreditan oleh Direksi,

c. Dalam melaksanakan tugas harus sesuai dengan proses kredit mulai dari pengajuan sampai dengan pelunasan kredit dengan lancar,

d. Memberikan penjelasan tentang syarat-syarat dan prosedur mengenai pengajuan kredit terhadap para calon nasabah,


(33)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

e. Meneliti dan menyeleksi permohonan pengajuan kredit, mengawasi dan menyimpan serta mengurus pengembalian atau pelunasan kredit,

f. Memberikan pertimbangan dan saran kepada Direksi mengenai langkah-langkah yang perlu diambil di bidang tugasnya,

g. Melaksanakan administrasi kredit dan membuat laporan kepada Direksi tentang pelaksanaan tugas,

h. Mengkoordinir, mengarahkan dan mengawasi

tanggungjawab seksi-seksi di bawah wewenangnya, i. Bersedia menanggung resiko jabatan atas kealfaan

dan kelalaian yang dibuatnya. Bagian kredit membawahi:

1) Seksi Kredit Bulanan Tanggung jawabnya:

a) Mengkoordinasi seluruh kegiatan pelayanan kredit kepada masyarakat sesuai dengan sistem dan prosedur yang ada,

b) Menerima dan mencatat setiap ajuan kredit pada register aplikasi kredit,

c) Membantu petugas kredit (account officer) dalam menganalisa, survei terhadap calon debitur, serta dalam penilaian barang agunan,


(34)

commit to user

d) Menarik dan mengelola barang-barang agunan dari debitur secara tertib dan aman,

e) Mendampingi dan membimbing staf bagian kredit dalam memberikan pelayanan kredit kepada setiap debitur,

f) Meneliti dokumen-dokumen kredit mulai dari permohonan, analisa, SPK, kartu kredit dan lain-lain, g) Melakukan monitoring dan pengawasan kredit, h) Menyusun laporan kolektibilitas bulanan.

9. Bagian Umum

Bagian umum mempunyai tugas:

a. Membantu Direksi di bidang tugasnya,

b. Mengurus penyediaan perlengkapan ataupaun peralatan yang dibutuhkan oleh bank baik berupa benda tetap maupun yang bergerak,

c. Menjaga dan memelihara keamanan, kebersihan dan ketertiban gedung dan fasilitas di dalamnya,

d. Mencatat pembelian, penyusutan, penjualan inventaris kantor sesuai dengan aturan ke dalam buku inventaris,

e. Mengadministrasikan dokumen kepegawaian,

mengajukan usulan kenaikan pangkat, gaji berkala dan lainnya,


(35)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

f. Mengurus administrasi surat keluar dan masuk setelah direkomendasi oleh Direksi,

g. Membuat Perencanaan Anggaran Pendapatan dan Biaya dan memantau realisasinya tiap bulan,

h. Mengurus administrasi maupun penyelesaian pajak kendaraan, deposito, kendaraan bermotor dan lain sebagainya.

Bagian umum membawahi: 1) Seksi Logistik.

Tanggungjawabnya:

a) Pengadaan barang inventaris, b) Pengadaan barang cetakan,

c) Penyediaan peralatan kantor (ATK),

d) Pemeliharaan barang inventaris dan memonitor penggunaannya,

e) Memilah barang inventaris yang tidak layak pakai,

f) Mengusulkan pembelian barang-barang

inventaris. 2) Seksi Kepegawaian.

Tugas bagian riset dan pengembangan SDM adalah mengembangkan usaha bank, yang meliputi segala


(36)

commit to user

aspek yang berada di ruang lingkup pekerjaan di PD. BPR Bank Karanganyar.

10.Kepala Kantor Kas

Tanggung jawab:

a. Membantu sebagian tugas-tugas operasional di kantor induk,

b. Menyusun dan melaksanakan rencana dan sasaran kerja yang telah ditetapkan untuk kantor cabang, c. Mengkoordinasi seluruh kegiatan operasional kantor

kas dengan menerapkan prinsip-prinsip bisnis yang sehat dan profesional,

d. Mencari dan melayani nasabah di wilayah kantor kas setempat,

e. Mengadakan penagihan secara intensif dan

semaksimal mungkin untuk kredit dengan

kolektibilitas diragukan dan macet,

B. Latar Belakang Masalah

Menurut sebagaimana disebutkan UU No. 7 Tahun 1992 yang telah diubah menjadi UU No. 10 tahun 1998 tentang perbankan menyatakan

bahwa bank adalah “badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat

dalam bentuk simpanan dan menyalurkan dana tersebut dalam bentuk


(37)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

Dengan demikian, bank merupakan bagian dari lembaga keuangan yang memiliki fungsi intermediasi yang menjembatani kepentingan pihak yang kelebihan dana (penyimpan dana atau kreditur) dan pihak yang membutuhkan dana (peminjam dana atau debitur) (Suseno dan Piter Abdullah, 2003: 5)

Menurut definisi pada UU Pokok Perbankan No. 14 tahun 1967, “Bank merupakan lembaga keuangan yang usaha pokoknya adalah memberikan kredit dan jasa –jasa dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran uang.”

Kata kredit berasal dari bahasa Yunani “credere” yang berarti kepercayaan atau dalam bahasa latin “creditum yang berarti kepercayaan akan kebenaran. Pemberian kredit kepada debitur berdasarkan atas kepercayaan. Bank percaya bahwa kredit yang diberikan kepada debitur akan dapat dikembalikan di kemudian hari pada saat jatuh tempo kredit, sesuai dengan kondisi yang tertulis dalam perjanjian kredit (pokok pinjaman, bunga pinjaman, jangka waktu kredit, tanggal jatuh tempo dan sebagainya) (Maryanto Supriyono, 2011: 73).

Menurut Muljono (1993: 10) mendefinisikan kredit sebagai

“kemampuan untuk melaksanakan suatu pembelian atau mengadakan

suatu pinjaman dengan suatu janji pembayarannya akan dilakukan atau

ditangguhkan pada suatu jangka waktu tertentu yang telah disepakati”.

Dalam praktek sehari – hari persetujuan pinjaman kredit dinyatakan dalam bentuk perjanjian tertulis baik di bawah tangan ataupun secara notariil.


(38)

commit to user

Menurut undang-undang No.7 tahun 1992 tentang perbankan,

mengemukakan definisi kredit adalah “penyediaan uang atau tagihan yang

dapat disamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan

jumlah pemberian bunga, imbalan, atau pembagian hasil keuntungan”.

Bank umumnya wajib mempunyai keyakinan atas kemampuan dan kesanggupan debitur untuk melunasi kewajibannya sesuai yang diperjanjikan. Sumber penghasilan terbesar bank berasal dari kredit yang diberikan, namun merupakan sumber risiko bisnis terbesar pula. Risiko tersebut adalah risiko kegagalan kredit/kredit bermasalah.

Kegagalan kredit adalah kegagalan/keterlambatan debitur dalam pengembalian angsuran pokok dan bunga pinjamannya. Rasio kredit yang bermasalah ini disebut Non Performing Loan (NPL). Non Performing Loan adalah rasio yang menggambarkan persentasi antara total kredit bermasalah (kredit kurang lancar, kredit diragukan, dan kredit macet) dengan total kredit yang diberikan (Ericson dan Leon, 2007: 91). Non Performing Loan itu sendiri memberikan dampak ganda terhadap investasi dana, karena dana yang dikreditkan kepada debitur bermasalah terlambat kembali atau tidak kembali lagi kepada bank kreditur, yang dengan demikian dana tersebut tidak dapat dikreditkan kembali kepada debitur lain yang membutuhkannya.


(39)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

Pemberian kredit kepada calon debitur harus melalui prosedur pengajuan kredit dan proses analisis pemberian kredit terhadap kredit yang diajukan, agar risiko kredit bermasalah dapat diminimalkan. Penyebab kredit bermasalah itu sendiri diantaranya adalah nasabah-nasabah yang kurang berpengalaman dalam mengelola usahanya sehingga tidak mampu melunasi kredit yang dipinjamkan oleh bank, selain itu juga pada analisis yang kurang teliti dalam menganalisis karakter calon nasabah beserta kelayakan dan prospek usaha nasabah tersebut. Bank dapat mengabulkan permohonan kredit calon debitur apabila semua persyaratannya dapat terpenuhi. Analsis pemberian kredit dapat didasarkan pada the 6 C of credit yaitu character, capacity, capital, collateral, condition, dan constraint serta menggunakan prinsip kehati-hatian (Muljono, 1993: 11-18).

Setiap fasilitas kredit yang diberikan mempunyai tingkat kemungkinan realisasi pembayaran bunga dan pokok/angsuran berbeda-beda atau tingkat kolektibilitas kredit yang juga berbeda-beda. Kualitas aktiva produktif dinilai berdasarkan kepada kolektibilitasnya. Yang dimaksud dengan aktiva produktif adalah semua aktiva dalam rupiah maupun valuta asing yang dimiliki bank dengan maksud untuk memperoleh penghasilan sesuai dengan fungsinya, dan kredit adalah salah satu bentuk dari aktiva produktif maka penentuan kualitas kredit itu juga didasarkan pada kolektibilitasnya (Budisantoso dan Triandaru, 2006: 118).


(40)

commit to user

Menurut surat edaran Bank Indonesia N0.7/3/DPNP tanggal 31 Januari tahun 2005, menyatakan kepada semua bank umum yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional di Indonesia perihal penilaian aktiva bank umum, penggolongan kualitas kredit adalah sebagai berikut ini. 1. Kredit lancar

Pembayaran angsuran tepat waktu atau sesuai jatuh tempo (0hari), tidak ada tunggakan dan sesuai dengan syarat dan perjanjian kredit. 2. Kredit dalam perhatian khusus (DPK)

Terjadi tunggakan/keterlambatan pembayaran terhadap pokok pinjaman dan bunga selama kurang dari 90 hari atau sampai dengan 3 bulan.

3. Kredit kurang lancar

Terjadi tunggakan/keterlambatan pembayaran terhadap pokok pinjaman dan bunga selama 90-120 hari atau 3 bulan sampai dengan 4 bulan.

4. Kredit diragukan

Terjadi tunggakan/keterlambatan pembayaran terhadap pokok pinjaman dan bunga selama 120-180 hari atau 4 bulan sampai dengan 6 bulan.

5. Kredit macet

Terjadi tunggakan/keterlambatan pembayaran terhadap pokok pinjaman dan bunga selama lebih dari 180 hari atau lebih dari setengah tahun.


(41)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

Tahun 2011, PD. BPR Bank Karanganyar terdapat kredit bermasalah atau kredit macet. Penulis mengambil tahun itu karena data tersebut yang paling terkini. Kredit bermasalah dalam jumlah besar dapat menyebabkan kerugian bank karena dana tidak dapat diputar kembali. Bank Indonesia menetapkan batas maksimal NPL untuk semua bank di Indonesia sebesar 5% (Retnadi, 2007: 13) . Bank yang NPL-nya lebih dari 5% dikatakan terancam likuidasi.

PD. BPR Bank Karanganyar merupakan Badan Usaha Milik Daerah Kabupaten Karanganyar yang bergerak di bidang jasa keuangan. BUMD adalah badan usaha seluruh atau sebagian modalnya dimiliki oleh Daerah melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan Daerah, sedangkan fungsi bank itu sendiri adalah sebagai mediator dalam menghimpun dan menyalurkan dana. Selain sumbangan dana dari pemerintah daerah, PD. BPR Bank Karanganyar juga menghimpun dana sendiri melalui pihak ketiga seperti masyarakat. Dalam menyalurkan dana PD. BPR Bank Karanganyar memberikan kredit kepada calon nasabah yang membutuhkan. Dalam pemberian kredit ini, PD. BPR Bank Karanganyar dihadapkan pada risiko yaitu kredit yang telah disalurkan tidak dapat kembali sesuai dengan apa yang telah diberikan atau dipinjamkan atau yang disebut dengan kredit macet.

Untuk menentukan kredit bermasalah atau Non Performing Loan harus didasarkan pada kolektibilitas kredit itu sendiri. Namun, dalam menentukan kredit bermasalah PD. BPR Bank Karanganyar menerapkan


(42)

commit to user

penggolongan kualitas kredit yang sedikit berbeda. PD. BPR Bank Karanganyar menetapkan penggolongan kualitas kredit sebagai berikut ini. 1. Kredit Lancar

Pembayaran angsuran tepat waktu atau sesuai jatuh tempo (0hari), tidak ada tunggakan dan sesuai dengan syarat dan perjanjian kredit. 2. Kredit kurang lancar

Terjadi tunggakan/keterlambatan pembayaran terhadap pokok pinjaman dan bunga selama 91-120 hari atau 3 bulan sampai dengan 4 bulan.

3. Kredit diragukan

Terjadi tunggakan/keterlambatan pembayaran terhadap pokok pinjaman dan bunga selama 121-180 hari atau 4 bulan sampai dengan 6 bulan.

4. Kredit macet

Terjadi tunggakan/keterlambatan pembayaran terhadap pokok pinjaman dan bunga selama 181-999 hari atau lebih dari 6 bulan. Penulis menyusun Tugas Akhir ini dengan reverensi pada Tugas

Akhir sebelumnya yaitu “Analisis Kredit Bermasalah pada PT. Bank

Tabungan Pensiunan Nasional (PERSERO) Tbk. Kantor Cabang Pembantu Wonogiri” tahun 2011 (Anindita) dan “Analisis Kredit Macet Pada Bank Jateng Cabang Sragen Selama Tahun 2005-2007” pada tahun 2008 (Astrid). Reverensi tersebut dipilih karena Bank BTPN dan Bank Jateng juga mengalami kredit macet. Perbedaan Tugas Akhir ini dengan


(43)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

Tugas Akhir yang menjadi reverensi adalah pada objek yang diteliti, periode yang diteliti, dan metoda penelitian.

Bank wajib menjaga kualitas kredit yang diberikan untuk mengurangi risiko kerugiannya. Bank dapat menjaga kualitas kreditnya dengan penyelamatan dan penyelesaiaan terhadap kredit bermasalah. Berdasarkan alasan tersebut, maka penulis menyusun Tugas Akhir dengan judul:

“ANALISIS KREDIT YANG BERMASALAH PADA PD. BPR BANK KARANGANYAR TAHUN 2010 – 2011”

C. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut ini.

1. Bagaimana perhitungan Non Performing Loan (NPL) pada PD. BPR Bank Karanganyar selama tahun 2011?

2. Apakah yang menjadi penyebab terjadinya kredit bermasalah pada PD. BPR Bank Karanganyar?

3. Upaya apa yang ditempuh oleh PD. BPR Bank Karanganyar dalam menangani kredit bermasalah tersebut?

D. Tujuan Penelitian

Tujuan objektif yang hendak dicapai penulis dalam penelitian yang penulis lakukan pada PD. BPR Bank Karanganyar dapat diuraikan sebagai berikut.

1. Untuk mengetahui perhitungan Non Performing Loan (NPL) pada PD. BPR Bank Karanganyar selama tahun 2011.


(44)

commit to user

2. Untuk mengetahui kesehatan bank pada PD. BPR Bank Karanganyar tahun 2011.

3. Untuk mengetahui penyebab terjadinya kredit bermasalah pada PD. BPR Bank Karanganyar.

4. Untuk mengetahui upaya apa yang ditempuh oleh PD. BPR Bank Karanganyar dalam menangani kredit yang bermasalah.

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak sebagai berikut.

1. Bagi PD. BPR Bank Karanganyar, hasil penelitian ini dapat memberikan rekomendasi reverensi mengenai hasil analisis kredit bermasalah dan penyelesaian kredit bermasalah serta dapat digunakan sebagai bahan evaluasi dan pertimbangan dalam pemberian kredit. 2. Bagi Pembaca, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan

beberapa manfaat, seperti tambahan pengetahuan, wawasan, informasi, dan sebagai referensi bacaan dalam pembuatan Tugas Akhir di masa yang akan datang.


(45)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29 BAB II

ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Tinjauan Pustaka

a. Pengertian Bank

Dengan semakin berkembangnya suatu kegiatan perekonomian atau perkembangan suatu kegiatan usaha dari suatu perusahaan, maka akan dirasakan perlunya sumber-sumber untuk penyediaan dana guna membiayai kegiatan usaha yang semakin berkembang. Jika ditinjau dari sudut pandang perbankan atau lembaga keuangan yang menyediakan sumber dana yang berbentuk perkreditan, maka kredit akan mempunyai suatu kedudukan yang sangat istimewa, terutama pada negara-negara yang sedang berkembang.

Bertitik tolah dari hal tersebut, sebagaimana disebutkan UU No. 7 Tahun 1992 yang telah diubah menjadi UU No. 10 tahun 1998

tentang perbankan menyatakan bahwa bank adalah “badan usaha

yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan dana tersebut dalam bentuk kredit dalam rangka

meningkatkan taraf hidup orang banyak.” b. Fungsi Bank

Dengan demikian, bank merupakan bagian dari lembaga keuangan yang memiliki fungsi intermediasi yang menjembatani kepentingan pihak yang kelebihan dana (penyimpan dana atau


(46)

commit to user

kreditur) dan pihak yang membutuhkan dana (peminjam dana atau debitur) (Suseno dan Piter Abdullah, 2003: 5).

c. Kegiatan Bank Umum

Adapun kegiatan dari bank umum yang ada di Indonesia adalah (Kasmir, 2002: 40-42):

1. Menghimpun dana dari masyarakat (funding) dalam bentuk simpanan giro (demand deposit), simpanan tabungan

(saving deposit) dan simpanan deposito (time deposit),

2. Menyalurkan dana kepada masyarakat (lending) dalam bentuk kredit investasi, kredit modal kerja, dan kredit perdagangan,

3. Memberikan jasa-jasa bank lainnya (services) antara lain: a) Transfer (kiriman uang),

b) Inkaso (collection),

c) Kliring (clearing),

d) Save deposit box,

e) Bank card,

f) Bank notes (valas), g) Bank draft,

h) Letter of credit (L/C),

i) Travellers cheque (cek wisata), j) Bank garansi,


(47)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

l) Jual beli surat perantara,

m) Menerima setoran seperti pembayaran pajak, telepon, air, listrik dan uang kuliah,

n) Melayani pembayaran seperti gaji, pensiun, honorarium, deviden, kupon, bonus dan hadiah, o) Memberikan atau menjadi penjamin emisi

(underwriter), penjamin (guarantor), wali amanat

(trustee), perantara perdagangan efek

(pialang/broker), pedagang efek (dealer), dan perusahaan pengelola harta (invesment company)

dalam pasar modal.

d. Bank Perkreditan Rakyat

Bank Perkreditan Rakyat adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran (Undang-Undang Perbankan Nomor 10 Pasal 1 Ayat 4 Tahun 1998) menyatakan bahwa Bank Perkredita Rakyat adalah bank yang menerima simpanan hanya dalam bentuk deposito berjangka, tabungan atau dalam bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu (Subagyo, Algifari, dkk.1997: 68).

Berdasarkan pengertian di atas maka kita dapat menyimpulkan bahwa Bank Perkreditan Rakyat merupakan bagian dari bank dan lembaga keuangan yang hanya melakukan kegiatan dalam lingkup


(48)

commit to user

khusus, seperti menerima simpanan dalam bentuk deposito berjangka, tabungan atau dalam bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu dan dalam kegiatannya tidak memberikan jasa lalu lintas pembayaran.

e. Pengertian Kredit

Berawal dari hal di atas, kita sering melihat dalam kehidupan sehari-hari kata kredit bukan merupakan perkataan yang asing bagi masyarakat. Kredit tidak hanya dikenal oleh masyarakat kota-kota besar saja tetapi sampai di daerah pedesaan pun kata kredit tersebut sudah sangat populer.

Kata kredit berasal dari bahasa Yunani credere yang berarti kepercayaan atau dalam bahasa latin creditum yang berarti kepercayaan akan kebenaran. Pemberian kredit kepada debitur berdasarkan atas kepercayaan. Bank percaya bahwa kredit yang diberikan kepada debitur akan dapat dikembalikan di kemudian hari pada saat jatuh tempo kredit, sesuai dengan kondisi yang tertulis dalam perjanjian kredit (pokok pinjaman, bunga pinjaman, jangka waktu kredit, tanggal jatuh tempo dan sebagainya) (Maryanto Supriyono, 2011: 73).

Menurut Muljono (1993: 10) mendefinisikan kredit sebagai

“kemampuan untuk melaksanakan suatu pembelian atau


(49)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

akan dilakukan atau ditangguhkan pada suatu jangka waktu

tertentu yang telah disepakati”.

Dalam praktek sehari – hari persetujuan pinjaman kredit dinyatakan dalam bentuk perjanjian tertulis baik di bawah tangan ataupun secara notariil.

Menurut undang-undang No.7 tahun 1992 tentang perbankan,

mengemukakan definisi kredit adalah “penyediaan uang atau

tagihan yang dapat disamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah pemberian bunga,

imbalan, atau pembagian hasil keuntungan”. Bank umumnya wajib

mempunyai keyakinan atas kemampuan dan kesanggupan debitur untuk melunasi kewajibannya sesuai yang diperjanjikan. Sumber penghasilan terbesar bank berasal dari kredit yang diberikan, namun merupakan sumber risiko bisnis terbesar pula. Risiko tersebut adalah risiko kegagalan kredit/kredit bermasalah.

Selain pengertian-pengertian di atas perlu dipahami benar dan supaya dibedakan dengan pengertian kredit yang berlaku di masyarakat luas seperti kredit alat-alat rumah tangga di kampung-kampung dan juga bukannya kredit dari dealer mobil ataupun kredit yang diberikan oleh renternir kepada peminjamnya.


(50)

commit to user

Dalam hal ini sasaran kredit yang pokok dalam penyediaan pinjaman tersebut bersifat penyediaan suatu modal sebagai suatu alat untuk melaksanakan kegiatan usahanya, jadi kredit (dana bank) yang diberikan tersebut tidak lebih dari faktor produksi semata. (Muljono, 1993 : 11).

f. Unsur-Unsur Kredit

Adapun unsur-unsur yang terkandung dalam pemberian suatu fasilitas kredit adalah sebagai berikut (Kasmir, 2002: 94-95):

1. Kepercayaan

Yaitu suatu keyakinan pemberi kredit bahwa kredit yang diberikan (berupa uang, barang, atau jasa) akan benar-benar diterima kembali di masa tertentu di masa datang. Kepercayaan ini diberika oleh bank, dimana sebelumnya sudah dilakukan penelitian penyelidikan tentang kondisi masa lalu dan sekarang terhadap nasabah baik secara intern maupun ekstern.

2. Kesepakatan

Kesepakatan ini dituangkan dalam suatu perjanjian untuk masing-masing pihak menandatangani hak dan kewajiban masing-masing.

3. Jangka waktu

Setiap kredit yang diberikan memiliki jangka waktu tertentu, jangka waktu ini mencakup masa pengembalian


(51)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

kredit yang telah disepakati. Jangka waktu ini berbentuk jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang.

4. Resiko

Adanya suatu tenggang waktu pengembalian akan menyebabkan suatu resiko tidak tertagihnya atau macet pemberian kredit. Semakin panjang jangka waktu kredit semakin besar resikonya demikian pula sebaliknya. Resiko ini menjadi tanggungan bank, baik resiko yang disengaja oleh nasabah yang lalai, maupun oleh resiko yang tidak disengaja. Misalnya, terjadi bencana alam atau bangkrutnya usaha nasabah tanpa ada unsur kesengajaan lain.

5. Balas jasa

Merupakan keuntungan atas pemberian suatu kredit atau jasa tersebut yang kita kenal dengan nama bunga. Balas jasa dalam bentuk bunga dan biaya administrasi kredit ini merupakan keuntungan bank.

g. Prinsip-Prinsip Dalam Kredit

Bank harus memperoleh keyakinan apakah debitur akan memenuhi kewajibannya kepada bank secara tertib, baik pembayaran pokok pinjaman maupun bunganya, sesuai dengan kesepakatan kredit yang diberikan bank. Hal tersebut dapat dilakukan dengan penilaian kredit sebelum kredit tersebut


(52)

commit to user

disalurkan. Bertitik tolak dari keyataan di atas untuk dapat melaksanakan kegiatan perkreditan secara sehat telah dikenal adanya prinsip 6C. Keenam prinsip yang klasik ini adalah:

1. Character

Seperti telah diuraikan di muka dasar dari suatu pemberian kredit adalah atas dasar kepercayaan, jadi yang mendasari suatu kepercayaan yaitu adanya keyakinan dari pihak Bank bahwa si peminjam mempunyai moral, watak ataupun sifat-sifat pribadi yang positif dan kooperatif dan juga mempunyai rasa tanggung jawab baik dalam kehidupan pribadi sebagai manusia, kehidupan sebagai anggota masyarakat ataupun dalam menjalankan kegiatan usahanya.

2. Capacity

Yang dimaksudkan adalah suatu penialaian kepada calon debitur mengenai kemampuan melunasi kewajiban-kewajibannya dari kegiatan usaha yang dilakukannya atau kegiatan usaha yang akan dilakukannya yang akan dibiayai dengan kredit dari Bank. Jadi, maksud penilaian capacity

ini untuk menilai sampai mana hasil usaha yang akan diperolehnya tersebut, akan mampu melunasinya tepat pada waktunya sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati.


(53)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

3. Capital

Yaitu jumlah dana atau modal sendiri yang dimiliki oleh calon debitur. Hal ini kelihatannya kontradiktif dengan tujuan kredit yang berfungsi sebagai penyedia dana.

4. Collateral

Yang dimaksudkan dengan collateral adalah barang-barang jaminan yang diserahkan oleh peminjam atau debitur sebagai jaminan atas kredit yang diterimanya. Manfaatnya adalah sebagai alat pengamanan apabila usaha yang dibiayai dengan kredit tersebut gagal atau sebab-sebab lain yang membuat debitur tidak mampu melunasi kreditnya dari hasil usahanya yang normal.

5. Condition of Economy

Yang dimaksudkan adalah situasi dan kondisi politik, sosial, ekonomi, budaya dan lain-lain yang mempengaruhi keadaan perekonomian pada suatu saat maupun untuk suatu kurun waktu tertentu yang kemungkinannya akan dapat mempengaruhi kelancaran usaha dari perusahaan yang memperoleh kredit. Condition of Economy sangat penting untuk diketahui apabila kredit tersebut diberikan untuk perusahaan-perusahaan yang bergerak di luar negri sendiri. 6. Constrait


(54)

commit to user

Yang dimaksudkan Constrait adalah batasan-batasan atau hambatan-hambatan yang tidak memungkinkan seseorang untuk melakukan bisnis di suatu tempat.

h. Fungsi Kredit

Fasilitas kredit juga mempunyai beberapa fungsi sebagai berikut (Kasmir, 2002: 97-98):

1. Untuk meningkatkan daya guna uang

Adanya kredit dapat meningkatkan daya guna uang memiliki maksud jika uang hanya disimpan saja tidak akan menghsilkan sesuatu yang berguna, dengan diberikannya kredit uang tersebut menjadi berguna untuk menghasilkan barang atau jasa oleh penerima kredit.

2. Untuk meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang

Dalam hal ini uang yang diberikan atau disalurkan akan beredar dari satu wilayah ke wilayah lain sehingga suatu daerah yang kekurangan uang dengan memperoleh kredit maka daerah tersebut akan memperoleh tambahan uang dari daerah lain.

3. Untuk meningkatkan daya guna barang

Kredit yang diberikan oleh bank akan dapat digunakan oleh debitur untuk mengolah barang yang tidak berguna menjadi berguna atau bermanfaat.


(55)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

4. Meningkatkan peredaran barang

Kredit dapat pula menambah atau memperlancar arus barang dari satu wilayah kepada wilayah yang lain, sehingga jumlah barang yang beredar dari satu wilayah ke wilayah yang lain bertambah atau kredit dapat pula meningkatkan jumlah barang yang beredar.

5. Sebagai alat stabilitas ekonomi

Memberikan kredit dapat dikatakan sebagai stabilitas ekonomi karena dengan adanya kredit yang diberika akan menambah jumlah barang yang diperlukan oleh masyarakat. Kemudian dapat pula kredit membantu dalam mengekspor barang dari dalam negeri ke luar negeri sehingga meningkatkan devisa negara.

6. Untuk meningkatkan kegairahan berusaha

Bagi penerima kredit tentu akan dapat meningkatkan kegairahan berusaha, apalagi bagi nasabah yang memang modalnya pas-pasan.

7. Untuk meningkatkan pemerataan pendapatan

Semakin banyak kredit yang disalurkan maka akan semakain baik, terutama dalam hal meningkatkan pendapatan. Jika sebuah kredit diberikan untuk membangun pabrik, maka pabrik tersebut tentunya membutuhkan tenaga kerja, sehingga dapat mengurangi angka pengangguran.


(56)

commit to user

Disamping itu bagi masyarakat di sekitar pabrik juga akan meningkatkan pendapatannya seperti membuka warung, membuka tempat parkir atau menyewakan rumah kontrakan atau jasa lainnya.

8. Untuk meningkatkan hubungan internasional

Dalam hal pinjama internasional akan dapat meningkatkan saling membutuhkan antara penerima kredit dengan pemberi kredit. Pemberian kredit oleh negara lain akan meningkatkan kerjasama dibudang lainnya.

i. Manfaat Perkreditan

Ada berbagai pihak yang berkepentingan secara langsung maupun tidak langsung terhadap fasilitas perkreditan yang dipasarkan oleh bank-bank komersial. Atas dasar pemikiran ini maka manfaat kredit itu sendiri dapat di tinjau dari masing-masing pihak yang mempunyai kepentingan terhadap perkreditan itu sendiri (Muljono, 1993: 11).

1. Secara langsung

Maksudya adalah manfaat yang diterima oleh pihak-pihak yang bersangkutan seperti:

a) Bagi bank

 Memperoleh keuntungan.

 Dapat mengembangkan usahanya.


(57)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

 Dapat memberikan jasa-jasa perbankan. b) Bagi debitur

 Dapat mengembangkan usahanya.

 Biaya yang dikeluarkan relatif kecil.

2. Secara tidak langsung

Manfaat kredit secara tidak langsung yaitu manfaat yang di dapat oleh pihak-pihak luar seperti :

a) Bagi masyarakat

 Lebih mudah dalam memenuhi kebutuhan.

 Membuka kesempatan kerja.

 Menambah pendapatan bagi yang mempunyai profesi.

 Tabungan masyarakat terjamin. b) Bagi pemerintah

 Penghasilan negara bertambah.

 Meningkatkan dan meratakan pembangunan.

 Membuka kesempatan kerja.

 Sebagai alat pemacu untuk pertumbuhan ekonomi.

j. Kredit Bermasalah

Kredit bermasalah disebabkan oleh debitur dalam memenuhi kewajibannya yaitu membayar angsuran kredit baik pokok dan


(58)

commit to user

bunganya tidak sesuai dengan kesepakatan yang telah disetujui dalam perjajian kredit. Kolektibilitas kredit menurut ketentuan Bank Indonesia adalah sebagai berikut (Martono, 2004: 60-61):

1. Kredit lancar

Pembayaran angsuran tepat waktu atau sesuai jatuh tempo (0hari), tidak ada tunggakan dan sesuai dengan syarat dan perjanjian kredit.

2. Kredit dalam perhatian khusus (DPK)

Terjadi tunggakan/keterlambatan pembayaran terhadap pokok pinjaman dan bunga selama kurang dari 90 hari atau sampai dengan 3 bulan.

3. Kredit kurang lancar

Terjadi tunggakan/keterlambatan pembayaran terhadap pokok pinjaman dan bunga selama 90-120 hari atau 3 bulan sampai dengan 4 bulan.

4. Kredit diragukan

Terjadi tunggakan/keterlambatan pembayaran terhadap pokok pinjaman dan bunga selama 120-180 hari atau 4 bulan sampai dengan 6 bulan.

5. Kredit macet

Terjadi tunggakan/keterlambatan pembayaran terhadap pokok pinjaman dan bunga selama lebih dari 180 hari atau lebih dari setengah tahun.


(59)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

k. Non Performing Loan

Non Performing Loan (NPL) adalah rasio yang

menggambarkan tingkat persentase tertentu antara total kredit bermasalah (kredit kurang lancar, kredit diragukan dan kredit macet) dengan total kredit yang diberikan (Jhon Hendri, 2009). Dengan rumus:

B. Analisis dan Pembahasan

a. Rasio Kredit Bermasalah

Tabel II.1

Rekap Kredit yang Termasuk NPL Per 31 Desember 2010

Kolektibilitas Jumlah Kredit

Lancar Rp 8.926.175.090,00

Kurang Lancar Rp 318.794.752,00

Diragukan Rp 1.020.178.794,00

Macet Rp 553.320.366,00


(60)

commit to user

Tabel II.2

Rekap Kredit yang Termasuk NPL Per 31 Desember 2011

Kolektibilitas Jumlah Kredit

Lancar Rp 7.147.817.000,00

Kurang Lancar Rp 455.052.000,00

Diragukan Rp 25.480.000,00

Macet Rp 304.604.000,00

Total Kredit Rp 7.932.953.000,00

1. Non Performing Loan (NPL)

NPL tahun 2010

a) Kredit kurang lancar.

NPL=

b) Kredit diragukan NPL=

NPL=

c) Kredit macet NPL=


(61)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

NPL tahun 2011

a) Kredit kurang lancar.

NPL=

b) Kredit diragukan NPL=

NPL=

c) Kredit macet NPL=

NPL

Perhitungan di atas menunjukkan bahwa selama tahun 2010 dengan

pencairan kredit sebesar dapat diketahui kredit

yang menunggak dan di golongkan sebagai kredit kurang lancar adalah sebesar Rp 318.794.752,00; kredit yang diragukan Rp 1.020.178.794,00; dan kredit macet adalah sebesar Rp 553.320.366,00.

Perhitungan di atas menunjukkan bahwa selama tahun 2011 dengan

pencairan kredit sebesar dapat diketahui kredit

yang menunggak dan di golongkan sebagai kredit kurang lancar adalah sebesar Rp 455.052.000,00; kredit yang diragukan Rp 25.480.000,00; dan kredit macet adalah sebesar Rp 304.604.000,00.


(62)

commit to user

Apabila dibandingkan dengan persentase batas maksimal kredit macet dari Bank Indonesia yaitu sebesar 5% maka kinerja PD. BPR Bank Karanganyar selama tahun 2010 dapat dikatakan kurang baik karena persentase kredit yang bermasalah sebesar 2,95% + 9,43% + 5,11% = 17,49%. Sedangkan tahun 2011 dengan persentase kredit yang bermasalah sebesar 5,74% + 0.32% + 3,84% = 9,90%

Dari data – data di atas untuk produk kredit dapat diketahui bahwa terjadi beberapa perubahan dalam proporsi besar kecilnya kredit bermasalah terutama dalam kredit kurang lancar, kredit diragukan dan kredit macet. Secara keseluruhan jumlah kredit kurang lancar meningkat dari tahun 2010 ke tahun 2011 dengan kenaikan yang cukup tinggi, sedangkan untuk jumlah kredit yang diragukan dan kredit yang macet mengalami penurunan dari tahun 2010 ke tahun 2011. Selain itu dari perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwa di dalam kredit bermasalah kredit kurang lancar, kredit diragukan dan kredit macet merupakan unsur dari kolektibilitas kredit yang memiliki proporsi terbesar pada PD. BPR Bank Karanganyar.

Dari analisis yang sudah penulis lakukan, presentase kredit yang mengalami kenaikan atau penurunan untuk kredit kurang lancar, kredit diragukan dan kredit macet selama periode 2010 – 2011 disebabkan oleh berkurangnya ekspansi kredit yang dilakukan oleh PD. BPR Bank Karanganyar dari tahun 2010 – 2011 dan diikuti pula dengan penurunan jumlah kredit yang diragukan dan kredit macet serta kenaikan jumlah


(63)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

kredit kurang lancar dari tahun 2010 – 2011. Dari hasil analisis di atas dapat dilihat juga bahwa sisi pengelolaan kredit di PD. BPR Bank Karanganyar dapat dikatakan masih lemah karena jumlah kredit kurang lancar mengalami kenaikan yang cukup tinggi dari tahun ke tahun.

C. Analisis Data

Berdasarkan pembahasan sebelumnya, maka dapat diketahui penyebab dari kredit macet pada PD. BPR. Bank Karanganyar adalah sebagai berikut:

1. Dari pihak debitur, yaitu nasabah atau debitur yang kurang berpengalaman dalam mengelola usahanya sehingga menjadikan usahanya tidak lancar dan mengalami penunggakan atau kemacetan dalam pembayaran kredit, debitur meninggal dunia, 2. Dari pihak bank, yaitu kurang telitinya analis dalam menganalisa

karakter calon debiturnya dan ekspansi kredit yang kurang luas, 3. Dari pihak luar, yaitu perubahan harga pasar atau bencana alam

seperti kecelakaan dan sebagainya.

Dari faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kredit macet pada PD. BPR Bank Karaganyar mempunyai kebijakan dalam melakukan tindakan penyelesaian kredit yang bermasalah, yaitu:

1. Meningkatkan kualitas analis dengan memberi atau mengikutkan dalam pelatihan khusus analisis kredit,

2. Melakukan proses penagihan (collection) kepada debitur yang termasuk kolektibilitas diragukan dan macet, yaitu tindakan yang


(64)

commit to user

dilakukan oleh bank untuk menangani keterlambatan pembayaran angsuran, meliputi:

a. Pengiriman surat pemberitahuan kepada debitur, b. Pengiriman surat teguran kepada debitur,


(65)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49 BAB III TEMUAN

Berdasarkan analisis dan pembahasan yang penulis lakukan terhadap kredit macet pada PD. BPR Bank Karanganyar sebagaimana telah diuraikan dalam Bab II, maka diperoleh temuan sebagai berikut:

A. KELEBIHAN

1. Tidak adanya fraud dari karyawan PD. BPR Bank Karanganyar. 2. Selama tahun 2011, PD. BPR Bank Karanganyardapat dikatakan

cukup berhasil dalam mengelola kredit nasabah. Hal ini dibuktikan dengan kemampuan PD. BPR Bank Karanganyar yang dapat menekan presentase kredit macet jauh di bawah batas maksimal NPL (Non Performing Loan) yang ditetapkan oleh Bank Indonesia yaitu sebesar 5%.

B. KELEMAHAN

1. Kurangnya kualitas analis dalam menganalisis kriteria calon debitur,

2. Kurangnya ekspansi kredit kepada masyarakat,

3. Resiko akan terjadinya kenaikan persentase kredit macet yang lebih tinggi dikarenakan kondisi perekonomian yang tidak stabil. Apabila terjadi kenaikan persentase kredit macet maka jumlah piutang yang menunggak juga mengalami kenaikan. Tentu saja hal ini kurang menguntungkan bagi PD. BPR Bank Karanganyar karena dana sebagai modal kerja akan semakin berkurang. Hal ini


(66)

commit to user

akan mengakibatkan semakin berkurangnya realisasi pemberian kredit kepada nasabah pada tahun 2011.


(67)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

BAB IV PENUTUP A. KESIMPULAN

Berdasarkan analisis data yang penulis lakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Kinerja PD. BPR Bank Karanganyar selama 2011 dapat dikatakan baik karena persentase kredit macet dapat ditekan hingga jauh di bawah batas maksimal NPL (Non Performing Loan) yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.

2. PD. BPR Bank Karanganyar telah menggunakan prinsip kehati-hatian dan melakukan analisis terhadap faktor 6C, yang meliputi:

character, capacity, capital, conditions of economy, collateral, constrait kepada setiap debitur atau nasabah.

3. Upaya-upaya yang dilakukan oleh PD. BPR Bank Karanganyar untuk menangani kredit bermasalah yaitu dengan pengiriman surat pemberitahuan kepada debitur, pengiriman surat teguran kepada debitur, kunjungan dan penagihan langsung kepada debitur sudah terlaksana dengan baik.

B. SARAN

Sebagai bahan masukan dan pertimbangan untuk perbaikan bagi PD. BPR Bank Karanganyar di masa yang akan datang maka penulis dapat mengajukan hal-hal sebagai berikut:


(68)

commit to user

1. PD. BPR Bank Karanganyar perlu meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang sehat baik mengenai pendidikan maupun moralnya.

2. Masalah peningkatan NPL (Non Performing Loan) pada PD. BPR Bank Karanganyar tahun 2010 ke tahun 2011 perlu mendapatkan penanganan yang cepat dan tepat supaya jumlahnya tidak menjadi lebih besar ditiap tahunnya.

3. Selalu memonitor dengan baik pemenuhan nasabah atas pembayaran bunga dan angsuran dengan tertib dan tepat waktu sesuai dengan perjanjian yang sudah disepakati.


(1)

commit to user

kredit kurang lancar dari tahun 2010 – 2011. Dari hasil analisis di atas dapat dilihat juga bahwa sisi pengelolaan kredit di PD. BPR Bank Karanganyar dapat dikatakan masih lemah karena jumlah kredit kurang lancar mengalami kenaikan yang cukup tinggi dari tahun ke tahun.

C. Analisis Data

Berdasarkan pembahasan sebelumnya, maka dapat diketahui penyebab dari kredit macet pada PD. BPR. Bank Karanganyar adalah sebagai berikut:

1. Dari pihak debitur, yaitu nasabah atau debitur yang kurang berpengalaman dalam mengelola usahanya sehingga menjadikan usahanya tidak lancar dan mengalami penunggakan atau kemacetan dalam pembayaran kredit, debitur meninggal dunia, 2. Dari pihak bank, yaitu kurang telitinya analis dalam menganalisa

karakter calon debiturnya dan ekspansi kredit yang kurang luas, 3. Dari pihak luar, yaitu perubahan harga pasar atau bencana alam

seperti kecelakaan dan sebagainya.

Dari faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kredit macet pada PD. BPR Bank Karaganyar mempunyai kebijakan dalam melakukan tindakan penyelesaian kredit yang bermasalah, yaitu:

1. Meningkatkan kualitas analis dengan memberi atau mengikutkan dalam pelatihan khusus analisis kredit,

2. Melakukan proses penagihan (collection) kepada debitur yang termasuk kolektibilitas diragukan dan macet, yaitu tindakan yang


(2)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

dilakukan oleh bank untuk menangani keterlambatan pembayaran angsuran, meliputi:

a. Pengiriman surat pemberitahuan kepada debitur, b. Pengiriman surat teguran kepada debitur,


(3)

commit to user

49

BAB III TEMUAN

Berdasarkan analisis dan pembahasan yang penulis lakukan terhadap kredit macet pada PD. BPR Bank Karanganyar sebagaimana telah diuraikan dalam Bab II, maka diperoleh temuan sebagai berikut:

A. KELEBIHAN

1. Tidak adanya fraud dari karyawan PD. BPR Bank Karanganyar.

2. Selama tahun 2011, PD. BPR Bank Karanganyardapat dikatakan

cukup berhasil dalam mengelola kredit nasabah. Hal ini dibuktikan dengan kemampuan PD. BPR Bank Karanganyar yang dapat menekan presentase kredit macet jauh di bawah batas maksimal NPL (Non Performing Loan) yang ditetapkan oleh Bank Indonesia yaitu sebesar 5%.

B. KELEMAHAN

1. Kurangnya kualitas analis dalam menganalisis kriteria calon debitur,

2. Kurangnya ekspansi kredit kepada masyarakat,

3. Resiko akan terjadinya kenaikan persentase kredit macet yang lebih tinggi dikarenakan kondisi perekonomian yang tidak stabil. Apabila terjadi kenaikan persentase kredit macet maka jumlah piutang yang menunggak juga mengalami kenaikan. Tentu saja hal ini kurang menguntungkan bagi PD. BPR Bank Karanganyar karena dana sebagai modal kerja akan semakin berkurang. Hal ini


(4)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

akan mengakibatkan semakin berkurangnya realisasi pemberian kredit kepada nasabah pada tahun 2011.


(5)

commit to user

BAB IV PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan analisis data yang penulis lakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Kinerja PD. BPR Bank Karanganyar selama 2011 dapat dikatakan

baik karena persentase kredit macet dapat ditekan hingga jauh di

bawah batas maksimal NPL (Non Performing Loan) yang

ditetapkan oleh Bank Indonesia.

2. PD. BPR Bank Karanganyar telah menggunakan prinsip kehati-hatian dan melakukan analisis terhadap faktor 6C, yang meliputi: character, capacity, capital, conditions of economy, collateral, constrait kepada setiap debitur atau nasabah.

3. Upaya-upaya yang dilakukan oleh PD. BPR Bank Karanganyar untuk menangani kredit bermasalah yaitu dengan pengiriman surat pemberitahuan kepada debitur, pengiriman surat teguran kepada debitur, kunjungan dan penagihan langsung kepada debitur sudah terlaksana dengan baik.

B. SARAN

Sebagai bahan masukan dan pertimbangan untuk perbaikan bagi PD. BPR Bank Karanganyar di masa yang akan datang maka penulis dapat mengajukan hal-hal sebagai berikut:


(6)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

1. PD. BPR Bank Karanganyar perlu meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang sehat baik mengenai pendidikan maupun moralnya.

2. Masalah peningkatan NPL (Non Performing Loan) pada PD. BPR

Bank Karanganyar tahun 2010 ke tahun 2011 perlu mendapatkan penanganan yang cepat dan tepat supaya jumlahnya tidak menjadi lebih besar ditiap tahunnya.

3. Selalu memonitor dengan baik pemenuhan nasabah atas

pembayaran bunga dan angsuran dengan tertib dan tepat waktu sesuai dengan perjanjian yang sudah disepakati.