24 manajemen perpajakan kelas dunia yang dipercaya dan dibanggakan
masyarakat.” Dalam pernyataan visi Ditjen Pajak terkandung tiga cita-cita utama yang
dituju, yaitu: a.
Menjadi model pelayanan masyarakat yang merefleksikan cita-cita untuk menjadi contoh pelayanan masyarakat bagi unit-unit instansi pemerintah
lainnya. b.
Berkelas dunia yang merefleksikan cita-cita untuk untuk mencapai tingkatan standar dunia atau standar internasional baik untuk kualitas
aparatnya maupun kualitas kinerja dan hasil kerjanya. c.
Dipercaya dan dibanggakan masyarakat yang merefleksikan cita-cita untuk mendapatkan pengakuan dari masyarakat bahwa eksistensi dan
kinerjanya memang benar-benar berkualitas tinggi dan akurat, mampu memenuhi harapan masyarakat serta memilih citra baik dan bersih.
6. Misi
a. Misi Fiskal
M isi fiskal dari Kantor Pelayanan Pajak Pratama Surakarta adalah menghimpun penerimaan dalam negeri dari sektor pajak yang mampu
menunjang kemandirian pembiayaan pemerintah berdasarkan Undang- undang Perpajakan dengan tingkat efektivitas dan efesiensi yang tinggi.
M isi fiskal merupakan misi utama Direktorat Jenderal Pajak yang merupakan tujuan dari keberadaan eksistensi Direktorat Jenderal Pajak
dan sekaligus menjadi tugas dan fungsinya yaitu menghimpun penerimaan dalam negeri dari sektor pajak.
25 M isi fiskal Direktorat Jenderal Pajak tidak hanya semata-mata
menghimpun penerimaan tetapi disertai dengan batasan-batasan yang harus dipenuhi yaitu bahwa segala upaya dan kegiatannya harus sesuai
dengan peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku. Jumlah penerimaan pajak yang dihimpun harus mampu memenuhi harapan
masyarakat dan pemerintah, yaitu mendukung kemandirian pembiayaan pemerintah. Keberadaan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Surakarta
sebagai fungsi operasional mengemban tugas menghimpun dana dari sektor pajak dan kegiatan lain yang harus dilakukan, antara lain:
1 Perencanaan dan realisasi penerimaan pajak sesuai dengan
perundang-undangan perpajakan dan aturan pelaksanaan lainnya. 2
Penerimaan dana dari sektor pajak dioptimalkan untuk melepasakan ketergantungan hutang dan sepenuhnya untuk memenuhi harapan
masyarakat dan pemerintah. 3
Mempertimbangkan
cost
dan
benefit
dalam setiap kegiatan. Krisis moneter yang berkelanjutan dan menyebar ke berbagai
sektor ekonomi serta berlanjut dengan krisis kepercayaan terhadap mata rupiah telah memberikan tekanan terhadap kinerja dan prospek ekonomi
nasional. Untuk mengatasi hal tersebut diperlukan pengelolaan kebijakan fiskal yang sehat, terpercaya, dan berkelanjutan utamannya untuk
memberikan perlindungan bagi kelompok masyarakat yang rentan terhadap dampak krisis dan dalam rangka pemulihan kondisi
perekonomian nasional.
26 Oleh karena itu pengelolaan kebijaksanaan fiskal diarahkan kepada
upaya menstabilkan
dan menggerakkan
perekonomian serta
memberdayakan dan memberiakan stimulasi kepada ekonomi rakyat. Berbagai upaya tersebut dilakukan harus secara terintegrasi, singkron dan
bersinergi dengan berbagai kebijaksanaan dan bidang-bidang lain moneter, perdagangan luar negeri, neraca pembayaran, lalu lintas devisa,
dan sektor riil, sehingga mengantarkan bangsa Indonesia menuju masyarakat yang adil dan makmur.
b. Misi Ekonomi
Sebagai instansi pemerintah di bidang ekonomi maka kebijakan perpajakan merupakan salah satu instrument kebijakan pemerintah dalam
rangka mengatasi masalah ekonomi bangsa. c.
Misi Politik Perkembangan kesadaran politik masyarakat telah mengarahkan
bangsa Indonesia menuju proses demokratisasi dimana hak-hak masyarakat untuk menyatakan keinginannya harus dihormati oleh
pemerintah. Periode
dimana pemerintah
dapat memaksakan
kehendaknnya kepada masyarakat sudah berakhir dan kini telah digantikan dengan kewajiban pemerintah untuk mengakomodasikan dan
melayani keinginan masyarakat. Dalam kondisi tersebut Direktorat Jenderal Pajak juga memiliki
kewajiban dan
peranan untuk
mendukung suksesnya
proses demokratisasi. Salah satu keinginan penting masyarakat yang telah
mendapat kesepakatan bersama antara pemerintah dan DPR. Dengan
27 kerangka berfikir di atas maka di dalam misi polotik ini Direktorat
Jenderal Pajak akan mendukung proses demokratisasi bangsa yang pada tahap awal ini akan difokuskan untuk mendukung suksesnya proes
otonomi daerah. d.
Misi Kelembagaan M isi kelembagaan ini merupakam misi internal yang bersifat
mendukung pelaksanaan
misi-misi lainnya.
M isi kelembagaan
merupakan kewajiban dan tugas Direktorat Jenderal Pajak untuk senantiasa membangun dan memelihara diri agar terus berkembang
secara fisik maupun kualitasnya sehingga mampu melaksanakan misi yang lain dengan kinerja yang tinggi dan dapat menghadapi tantangan
serta perubahan-perubahan masyarakat yang berkembang cepat agar dibarengi dengan kemampuan dan mengikuti perkembangan teknologi,
administrasi dan organisasi sehingga senantiasa dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelaksanaan seluruh misi menuju tercapainya
visi Direktorat Jenderal Pajak.
7. Tujuan