23
Aturan pemanfaatan aset diatur oleh mereka yang mempunyai wewenang dalam organisasi seperti
pemimpin maupun
pengelola aset,
cara mengelolanyapun diatur oleh pemimpin tetapi atas
persetujuan bidang-bidang
dalam organisasi
tersebut. Dari hasil pengelolaan aset tersebut maka yang akan menerima hasilnya adalah organisasi dan
karyawan serta kelompok sasaran yaitu mereka yang membutuhkan kesejahteraan hidup.
2.2 Pengelolaan Aset Organisasi Gereja
Penelitian ini adalah mengenai aset-aset yang dimiliki oleh organisasi gereja, dan melihat cara
orang-orang dalam organisasi gereja mengelola aset- aset yang dimiliki untuk kepentingan organisasi dan
kesejahteraan orang-orang di dalamnya. Fokusnya pada
pengelolaan aset
berupa barang
yang mempunyai nilai ekonomi, nilai komersial dan nilai
tukar Siregar, 2004.
24
Gereja sebagai sebuah organisasi nirlaba yang berbasis ajaran Tuhan, berupaya untuk melakukan
pelayanan dengan memberdayakan manusia untuk mengolah sumber daya alam bagi kepentingan warga
gereja. Untuk
menjalankan misinya,
gereja memanfaatkan tiga sumber daya utama yaitu
manusia, uang dan ruang Walz, 2011. Dalam kajian ini unsur yang akan dibahas adalah berkaitan
dengan aspek ruang. Ruang berhubungan dengan ternak dan lahan yang diolah untuk mendatangkan
uang bagi organisasi gereja. Aset-aset yang ada terbukti telah dikelola gereja meliputi, 1 aset
material tanah, hasil bumi, bangunan, uang, tabungan, dana lestari, dana abadi dan barang atau
surat berharga, 2 aset sosial yayasan gereja yang bergerak
dalam bidang
Sosial-Kemanusiaan- Pemberdayaan-Kesejahteraan,
Rumah Sakit,
Poliklinik, Panti, Sekolah, Lembaga Sosial Penelitian Berteologi, dan 3 aset intelektual ide-ide atau
25
gagasan, keahlian,
kecerdasan, pengetahuan,
motivasi, spesialisasi
yang dituangkan
dalam program dan kegiatan yang dikembangkan untuk
menghasilkan nilai Polattu, 2012. Pengelolan aset yang ada dimiliki oleh organisasi gereja, diperlukan
orang-orang yang handal, memiliki keahlian dan kecakapan khusus dalam mengelola aset tersebut.
Pengelolaan dan pemanfaatan aset-aset yang ada membutuhkan peran seorang pemimpin dan peran
serta tanggungjawab setiap orang dalam organisasi tersebut yang berkompeten di dalam bidang
pengelolaan aset. Menurut Becker, Husselid Ulrich, 2001
dalam Human Resources Scorecard, Dewasa ini berkembang pengakuan bahwa satu-satunya sumber
daya yang
mampu memberikan
keunggulan kompetitif yang berkesinambungan bagi organisasi
akan terletak pada kepemilikan sumber daya yang bersifat intangibel, yaitu sumber daya manusia.
26
Sumber daya manusia sebagai sebuah investasi yang akan memberikan nilai tambah organisasi, akan
berpengaruh terhadap praktek-praktek pengelolaan sumber daya manusia maupun sumber daya alam.
Ketidakpastian yang tinggi yang dihadapi oleh organisasi hanya dapat dikendalikan dengan adanya
pemikiran, sikap dan perilaku kreatif serta inovatif. Hal ini tidak dapat dilakukan tanpa adanya praktek-
praktek pengelolaan sumber daya manusia yang menempatkan
kapabilitas intelektual
manusia sebagai sumber daya untuk menghadapi ketidak
pastian lingkungan Wijayanto, 2008. Manusia merupakan aset organisasi gereja
karena melalui manusia juga organisasi bisa mendapatkan uang melalui persembahan jemaat,
perpuluhan maupun pendapatan yang diperoleh dari investasi lainnya. Ruang juga merupakan aset
karena mendatangkan uang melalui pemanfaatannya yaitu lahan yang digarap atau dikelola dengan cara,
27
ditanami tanaman umur panjang maupun umur pendek, dan hasilnya mendatangkan uang bagi
organisasi gereja sendiri. Aset ruang lahan yang digarap
atau dikelola
oleh organisasi
gereja dimanfaatkan
sehingga memberi
hasil yang
mempunyai nilai ekonomi, nilai tukar maupun nilai komersial. Lahan digarap untuk ditanami tanaman
umur panjang maupun umur pendek, hasilnya dijual dan uang yang diterima dibagi hasilnya untuk
penggarap atau petani dan untuk organisasi gereja sendiri dan yang menjadi bagian organisasi gereja
dikelola oleh gereja untuk kepentingan gereja dan pemberdayaan warga gereja sendiri.
Organisasi Gereja sebagai organisasi nirlaba dapat dikatakan berhasil karena ditopang bukan saja
oleh sumber manusia yang berkualitas belaka tetapi juga dengan sumber daya alam lainnya yang dapat
menghasilkan uang untuk membiayai kebutuhan gereja dan orang-orang di dalamnya. Sumber daya
28
manusia dan sumber dana sangat berpengaruh untuk keberhasilan dari organisasi gereja. Uang
adalah sumber yang penting juga, dengan uang organisasi gereja dapat melaksanakan banyak
program sesuai tujuan yang ingin dicapainya. Untuk menggunakannya secara tepat, gereja membutuhkan
sistem manajemen keuangan yang baik Walz, 2008. Sistem
tersebut meliputi
setiap orang
yang menangani uang. Mereka membutuhkan kebijakan
dan ketetapan prosedur untuk membimbing mereka, sehingga dana itu bisa dipakai untuk melayani
kepentingan organisasi
dan orang-orang
di dalamnya.
Orang yang memiliki tanggungjawab mengelola keuangan tidak hanya membutuhkan perhatian
dalam masalah keuangan tetapi lebih dari itu, harus mendapatkan pelatihan dan pengalaman dalam
menangani uang yang bukan milik mereka, sehingga uang
tersebut benar-benar
digunakan untuk
29
membiayai kebutuhan organisasi. Rencana untuk bertindak
secara kristiani
dalam menangani
keuangan gereja adalah bersumber dari keyakinan bersama bahwa uang diberikan kepada manusia oleh
Allah, agar digunakan secara tepat uang harus dikelola untuk suatu tujuan, yaitu untuk memenuhi
kebutuhan pelayanan bagi kelompok sasaran.
2.3 Peran