29
membiayai kebutuhan organisasi. Rencana untuk bertindak
secara kristiani
dalam menangani
keuangan gereja adalah bersumber dari keyakinan bersama bahwa uang diberikan kepada manusia oleh
Allah, agar digunakan secara tepat uang harus dikelola untuk suatu tujuan, yaitu untuk memenuhi
kebutuhan pelayanan bagi kelompok sasaran.
2.3 Peran
Sumber Daya
Manusia dalam
Pengelolaan Aset Organisasi
Sumber daya manusia merupakan aset utama dalam organisasi. Seseorang yang menjadi perencana
dan pelaku aktif dari setiap aktifitas organisasi mempunyai pikiran, perasaan, keinginan, status dan
latar belakang pendidikan, usia, jenis kelamin yang heterogen
yang dibawa
ke dalam
organisasi Sedarmayanti,
2003. Menurut
Sejathi 2011
sumber daya
manusia adalah
potensi yang
merupakan aset dan berfungsi sebagai modal non
30
material atau non finansial di dalam organisasi, yang dapat mewujudkan potensi nyata real secara
fisik dan non fisik dalam mewujudkan eksistensi organisasi.
Dari keseluruhan sumber daya yang tersedia dalam suatu organisasi, baik organisasi publik
maupun swasta, sumber daya manusialah yang paling penting dan sangat menentukan. Sumber daya
manusia merupakan satu-satunya sumber daya yang memiliki akal, perasaan, keinginan, kemampuan,
ketrampilan, pengetahuan, dorongan, daya dan karya. Satu-satunya sumber daya yang memiliki
ratio, rasa, dan karsa. Semua potensi sumber daya manusia tersebut sangat berpengaruh terhadap
upaya organisasi dalam pencapaian tujuannya Cardoso, 2003.
Dalam penelitian ini akan diteliti sumber daya manusia
yang memberdayakan
potensi diri:
kemampuan, keahlian
dan keterampilan
yang
31
dimiliki untuk mengelola aset-aset organisasi untuk menjawab kebutuhan organisasi maupun orang-
orang dalam organisasi organisasi yang dimaksud disini
adalah organisasi
gereja. Untuk
mempertimbangkan apa yang dilakukan seorang pemimpin organisasi, memeriksa keahlian yang
dimiliki oleh karyawan diperlukan untuk mencapai tujuan organisasi merupakan hal yang penting.
Menurut Manaf 2002 keahlian adalah hal-hal yang berkenaan dengan kemampuan individu dalam
menguasai bidang tertentu. Katz 1970 mengidentifikasikan tiga keahlian
manajemen yang perlu yaitu teknis, manusiawi, dan konseptual. Keahlian teknis technical skills adalah
kemampuan untuk
menggunakan peralatan-
peralatan, prosedur-prosedur, atau teknik-teknik dari suatu bidang tertentu, seperti akuntansi,
produksi, penjualan, permesinan atau sebagainya. Keahlian kemanusiaan humanistic skill adalah
32
kemampuan untuk bekerja dengan memahami, dan memotivasi orang lain, baik secara individu ataupun
kelompok. Keahlian konseptual conseptual skills adalah
kemampuan mental
untuk mengkoordinasikan dan mengintegrasikan seluruh
kepentingan dan kegiatan organisasi. Selain tiga keterampilan dasar di atas, Ricky W.
Griffin 2008 menambahkan dua keterampilan dasar yang perlu dimiliki manajer atau pemimpin, yaitu a
Keterampilan manajemen
waktu, merupakan
keterampilan yang merujuk pada kemampuan seorang manajer untuk menggunakan waktu yang
dimilikinya secara bijaksana, b Keterampilan membuat keputusan, merupakan kemampuan untuk
mendefinisikan masalah dan menentukan cara terbaik
dalam memecahkannya.
Tetapi dalam
penelitian ini yang digunakan adalah konsep keahlian dari Katz 1970.
33
Keahlian Konseptual
Keahlian konseptual conseptual skills adalah kemampuan mental untuk mengkoordinasikan dan
mengintegrasikan seluruh kepentingan dan kegiatan organisasi Katz, 1970. Ini mencakup kemampuan
pemimpin untuk melihat organisasi sebagai suatu keseluruhan dan memahami hubungan antara
bagian yang saling bergantung serta mendapatkan, menganalisa dan menginterpretasikan informasi yang
diterima dari bermacam-macam sumber. Keahlian
konseptual merupakan skill yang lebih advance artinya banyak membutuhkan analisa berfikir yang
dapat mengintegrasikan berbagai disiplin ilmu dalam menyelesaikan
permasalahan organisasi
dan mengembangkan organisasi secara keseluruhan.
Pemimpin tingkat atas top manager harus memiliki keterampilan untuk membuat konsep, ide,
dan gagasan demi kemajuan organisasi. Gagasan atau ide serta konsep tersebut kemudian haruslah
34
dijabarkan menjadi suatu rencana kegiatan untuk mewujudkan gagasan atau konsepnya itu. Proses
penjabaran ide menjadi suatu rencana kerja yang kongkret itu biasanya disebut sebagai proses
perencanaan atau planning. Oleh karena itu, keterampilan
konseptual juga
merupakan keterampilan untuk membuat rencana kerja.
Organisasi nirlaba juga sama dengan organisasi laba, dimana memiliki pemimpin yang paling atas
adalah manajer tingkat atas, terdiri dari beberapa orang terpilih seperti halnya organisasi pada
umumnya. Fungsi-fungsi
dalam struktur
organisasinya juga tidak jauh berbeda dengan organisasi pada umumnya, oleh karena itu dalam
susunan kepengurusan majelis selalu terdapat fungsi-fungsi dan jabatan. Penamaan fungi dan
jabatan dalam struktur organisasi sangat tergantung dari besar atau kecilnya organisasi yang dikelola.
35
Dalam hal ini, para pengelola atau pemimpin perlu membuat suatu landasan kerja manajerial
secara garis besar, berupa pola pikir makro pengelolaan sumber daya organisasi, sehingga semua
aktivitas manajemen dapat selalu diorientasikan pada pola pikir tersebut Prodjowijono, 2008. Segala
bentuk kegiatan di dalam organisasi dilakukan oleh seluruh unsur yang ada di dalamnya, yaitu
pemimpin atau manajer beserta pegawai atau karyawan. Pola pikir makro perlu disosialisasikan
kepada pegawai, dengan demikian bisa memahami kemudian menjadikan itu sebagai landasan dan
orientasi berpikir dalam segala kegiatan, sesuai dengan posisi dan keberadaan masing-masing.
Pemimpin sebagai pengambil keputusan atau kebijakan dalam sebuah organisasi berperan penting
dalam mengelola aset yang dimiliki. Dengan ide, konsep berpikir yang cerlang bisa memberikan
masukan yang baik bagi pelaksana kegiatan
36
pengelolaan aset. Pemimpin juga berperan penting dalam menentukan aset tersebut hasilnya dipakai
untuk apa dan kepada siapa.
Keahlian kemanusiaan
Keahlian kemanusiaan humanistic skill adalah kemampuan untuk bekerja dengan memahami, dan
memotivasi orang lain, baik secara individu ataupun kelompok Katz, 1970. Suatu kenyataan hidup
dalam sebuah organisasi adalah faktor pemimpin juga memberikan peran yang dominan bahkan
sangat menentukan
terhadap keberhasilan
pencapaian tujuan
organisasi. Siagian
1998 menyatakan bahwa keberhasilan atau kegagalan
yang dialami
sebagian besar
dari organisasi
ditentukan oleh kualitas kepemimpinan yang dimiliki orang-orang
yang diserahi
tugas memimpin
organisasi itu. Pendapat diatas mencerminkan betapa besar
peran kepemimpinan
dalam suatu
organisasi,
37
dengan begitu
seorang pemimpin
diharapkan mempunyai
kemampuan untuk
memotivasi, mengarahkan, memengaruhi dan berkomunikasi
dengan bawahannya supaya tujuan organisasi itu dapat tercapai secara efektif dan efisien. Pendapat
senada dikemukakan Adikusumo 2001, setiap kelompok kerja diperlukan orang yang menjadi
penanggungjawab semua kegiatan yang membantu kelompok apabila menemui kesulitan dan yang
memberi dorongan
kerja kepada
anggota kelompoknya. Pemimpin harus pandai memotivasi
anggota atau karyawannya dengan tepat sesuai lingkungan kerjanya dan menyampaikan perintah
maupun keterangan-keterangan kepada bawahannya dengan baik. Pemimpin dalam organisasi yang di
dalamnya terdapat fungsi dan jabatan ketua, sekretaris, bendahara, pembukuan, serta para
anggota Prodjowijono, 2008:9.
38
Dalam proses pengelolaan aset organisasi seorang pemimpin harus dapat berpartisipasi aktif
dengan memberikan berbagai ide, konsep pemikiran atau pendapat dalam pengembangan organisasi.
Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, Tuhan telah memberikan modal yang luar biasa dalam bentuk
talenta-talenta kepada setiap orang dengan potensi kemampuan yang bervariasi. Pemimpin organisasi
gereja harus
dapat berperan
aktif dalam
mendayagunakan talenta yang ada pada diri sendiri, mampu melihat dan mengembangkan talenta yang
ada dalam diri warga jemaat dan gereja untuk dijadikan sumber daya yang nyata. Sumber daya
nyata inilah yang dibutuhkan dalam pelaksanaan misi dan tugas organisasi.
Adanya hubungan yang baik antara pemimpin dan karyawan dalam sebuah organisasi akan
mendorong orang untuk melakukan pekerjaan mereka dengan mudah, sehingga proses interaksi
39
dalam mengerjakan pekerjaan tidak ada hambatan dan semua akan lebih mudah dikerjakan secara
bersama-sama baik
oleh pemimpin
maupun karyawan. Bukan saja ide yang akan diberikan tetapi
pemimpin pun mengambil alih posisi sebagai pihak yang juga bisa bersama-sama melakukan pekerjaan
pengelolaan aset untuk pengembangan organisasi kedepan.
Pemimpin juga
bertugas untuk
mensosialisasikan hal yang belum diketahui oleh karyawannya mengenai pemanfaatan aset, sebagai
pengawas dalam megawasi setiap pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan. Pada akhirnya pemimpin
dan karyawan akan bersama-sama melakukan evaluasi, sejauhmana pekerjaan yang dilakukan dan
apa nilainya
bermanfaat bagi
pengembangan organisasi kedepan atau tidak.
40
Keahlian teknis
Keahlian teknis
technical skills
adalah kemampuan
untuk menggunakan
peralatan- peralatan, prosedur-prosedur, atau teknik-teknik
dari suatu bidang tertentu, seperti akuntansi, produksi, penjualan, permesinan atau sebagainya
Katz, 1970. Organisasi dapat mencapai tujuannya dengan baik, diperlukan orang-orang yang mampu
atau cakap pada setiap bidang kegiatan organisasi Wiryoputro, 2009. Dengan kata lain pada setiap
tempat atau posisi kegiatan organisasi diperlukan orang-orang yang cakap sesuai dengan tuntutan
masing-masing bidang dalam organisasi. Setiap orang yang ada dalam organisasi perlu ditempatkan
pada tempat yang sesuai dengan tingkat kecakapan atau kemampuannya agar mampu melaksanakan
tugasnya secara baik. Berhubung tantangan organisasi dari waktu ke
waktu cenderung meningkat, maka diperlukan
41
kualitas sumber daya manusia yang semakin meningkat pula. Untuk meningkatkan kualitas
sumber daya
manusia organisasi
perlu menyelenggarakan pengembangan sumber daya
manusia, agar setiap orang yang ada dalam organisasi mampu atau cakap pada tugasnya
masing-masing. Masalah persyaratan atau kualifikasi calon,
seleksi, pemilihan,
penempatan, dan
pengembangan sumber daya manusia merupakan sesuatu yang teramat penting dalam organisasi
Wiryoputro, 2009.
Itulah sebabnya
mengapa manajer sebagai pengelola, berupaya untuk bisa
memenuhi kebutuhan akan sumber-sumber daya tersebut dengan sebaik-baiknya. Tujuannya adalah
agar tugas-tugas
pelayanan organisasi
dapat dilakukan dengan baik.
Suatu organisasi entah organisasi laba maupun nirlaba yang memiliki sumber daya manusia yang
bisa diandalkan, akan semakin mudah mencapai
42
tujuannya. Untuk itulah, suatu organisasi perlu memperhatikan faktor-faktor yang memengaruhi
kinerja sumber
daya manusia
yang dimiliki.
Permasalahan yang sering terjadi dalam sebuah organisasi entah organisasi laba maupun nirlaba
adalah kecenderungan pegawai maupun karyawan yang bekerja hanya sebagai formalitas tanpa
mempedulikan tugas dan tanggungjawab yang dilaksanakannya Elisabeth, 2004. Pelayanan oleh
organisasi atau lembaga kepada masyarakat memiliki tantangan yang semakin kompleks, dan hal ini
sangat menuntut sumber daya manusia yang memiliki keunggulan kualitas, sedangkan kualitas
itu sendiri banyak ditentukan oleh sejauh mana kinerja pegawai atau karyawan mampu mencapai
target dari tujuan yang telah ditetapkan oleh organisasi atau lembaga sesuai keahlian yang
dimiliki.
43
Keterampilan teknis
pada umumnya
merupakan bekal bagi manajer pada tingkat yang lebih rendah. Keterampilan teknis ini merupakan
kemampuan untuk menjalankan suatu pekerjaan tertentu, misalnya menggunakan program komputer,
membuat kursi, akuntansi dan sebagai pekerja diladang atau juga dapat mengerjakan sesuatu yang
mendatangkan nilai jual bagi organisasi dengan keahlian yang dimilikinya.
Kompetensi sumber daya manusia merupakan karakteristik
yang mendasari
seseorang dan
berkaitan dengan efektivitas kinerja individu dalam pekerjaannya Dharman Surya, 2002 yang memiliki
keterkaitan dengan “pendidikan yang relevan, pelatihan, keterampilan dan pengalaman Gaspersz,
Vincen, 2002”. Indikator yang menunjukan kompetensi sumber daya manusia dalam mengelola
sumber daya alam yang ada disekitar lingkungan
44
hidupnya adalah kepemimpinan, pendidikan, dan keahlian.
Sumber daya manusia adalah aset yang unik dan berbeda dalam setiap organisasi, semakin suatu
organisasi mampu mengembangkan dan mengelola as
et “kapasitas” sumber daya manusia disitu terletak kunci sukses organisasi. Sumber daya manusia
harus dapat
dikelola dengan
baik sehingga
mempunyai nilai tambah atau competitive advantage yang diyakini tidak dapat diambil dalam diri masing-
masing individu tersebut. Nilai inilah yang dipercayai sangat mempengaruhi sebuah organisasi dalam
berkembang dan mencapai tujuan organisasi. Agar dapat memenuhi kebutuhan tersebut,
Tuhan telah memberikan talenta-talenta yang luar biasa kepada setiap orang untuk mengembangkan
potensi diri dengan memberdayakan aset-aset yang dimiliki untuk kesejahteraan hidupnya, organisasi
maupun orang lain. Oleh sebab itu, setiap pemimpin
45
dalam organisasi
perlu diarahkan
untuk mendayagunakan talenta dari anggotanya untuk
pelaksanaan misi dan tugas-tugas pelayanan dalam organisasinya. Pelayanan organisasi nirlaba akan
semakin berkembang
apabila karyawan
dan kelompok sasaran memiliki motivasi yang kuat
untuk melakukan
usaha-usaha pengembangan
talenta diri dalam mengelola aset-aset yang dimiliki untuk pencapaian dan rencana misi yang strategis.
Jika karyawan
yang tidak
atau kurang
mengembangkan talenta dan potensi diri dalam memanfaatkan aset-aset yang dimiliki maka itu
menggambarkan suatu sikap yang kurang peka sebagai
penanggungjawab pengelolaan
aset organisasi.
Kepentingan dari tiap-tiap sumber daya sumber daya manusia dan sumber dana terkait
sangat erat, karena masing-masing sumber daya saling membutuhkan. Dana diperlukan untuk
46
meningkatkan kondisi sosial-ekonomi karyawannya, disamping
juga melakukan
investasi terhadap
berbagai aset organisasi yang menguntungkan. Selanjutnya, sumber daya manusia yang handal
dibutuhkan untuk mengelola berbagai sumber daya lain yang dibutuhkan tersebut. Pada akhirnya yang
diharapkan adalah cara kerja yang menguntungkan dapat terpenuhinya kebutuhan yang dibutuhkan
oleh organisasi nirlaba, sehingga karyawan mampu melaksanakan kegiatan pelayanan sesuai visi, misi
dan tujuan organisasi.
2.4 Manajemen Sumber Daya Manusia dalam