17
BAB II RERANGKA TEORITIS
Konsep yang digunakan dalam penelitian ini adalah konsep pengelolaan aset organisasi sebagai
konsep utama dan dikaitkan dengan konsep lainnya yaitu konsep sumber daya manusia Warga Gereja.
2.1. Pengelolaan Aset Organisasi
Mengembangkan, mengelola
dan memanfaatkan aset merupakan hal yang melekat
dalam hidup dan kerja setiap organisasi entah itu organisasi laba maupun organisasi nirlaba. Aset yang
dimiliki oleh organisasi laba maupun nirlaba memiliki nilai tambah sehingga dapat dikelola dan
dimanfaatkan untuk
pengembangan organisasi
kedepan. Aset-aset organisasi berfungsi bukan untuk mensejahterakan lembaga semata tetapi karyawan
dan masyarakat diluar organisasi.
18
Pengelolaan aset organisasi harus dinilai dari aktualisasi nilai-nilai potensial dari aset barang
tersebut yaitu: a perubahan kenaikan nilai ekonomi dari barang tersebut, dimana barang itu mampu
memberi nilai tambah bagi organisasi, b perubahan kenaikan nilai komersial dari barang tersebut,
dimana dari tidak laku menjadi laku, dan c perubahan kenaikan nilai tukar dari barang tersebut,
dimana ada harga yang memuaskan dari barang tersebut Siregar, 2004.
Pengelolaan aset organisasi merupakan sebuah kegiatan
yang direncanakan
secara sadar,
terorganisir, pelaksanaannya terkontrol, dan diawasi untuk
mencapai tujuan
organisasi dengan
memberdayakan sumber daya organisasi yang meliputi sumber daya manusia dan sumber daya
alam yang ada, untuk mencapai perubahan dan nilai dalam sebuah organisasi Migliore Henry dkk, 2010.
Perubahan tersebut
dapat meliputi
nilai-nilai
19
ekonomi, nilai komersial dan nilai tukar dari barang- barang yang dimiliki oleh organisasi melalui proses
produksi, pemasaran
dan pelayanan
kepada konsumen Dessler, 1998 .
Fahey 2001
menjelaskan bahwa
setiap tindakan yang manajer lakukan, berhubungan
dengan pengembangan aset, menciptakan dan mengembangkan hal-hal baru yang dibutuhkan
organisasi seperti
keuangan, karyawan,
fisik, pengetahuan, yang berhubungan dengan persepsi,
politik dan organisasi. Kegiatan mengelola aset-aset atau barang suatu organisasi bertujuan agar
organisasi tetap ada dan melakukan aktifitasnya secara berkelanjutan.
Kegiatan mengelola aset-aset atau barang suatu institusi atau lembaga, termasuk gereja
bertujuan agar institusi itu selalu eksis secara berkelanjutan. Seorang pemimpin dalam organisasi
harus dapat menjalankan empat fungsi utama
20
manajemen dengan fungsi kegiatan dalam bidang perencanaan planning, disusul dengan kegiatan
pengorganisasian organizing,
lalu kegiatan
pelaksanaan actuating,
dan diakhiri
dengan kegiatan pengawasan controling Prodjowijono, 2008:
7. Kewajiban melakukan empat fungsi utama
tersebut tidak
hanya menjadi
tugas seorang
pemimpin pada
level atas
tapi juga
harus didistribusikan sampai ke level bawah organisasi.
Seorang pemimpin dalam organisasi haruslah dapat menjalankan
empat fungsi
utama manajemen
dengan fungsi kegiatan dalam bidang perencanaan planning, disusul dengan kegiatan pengorganisasian
organizing, lalu kegiatan pelaksanaan actuating, dan diakhiri dengan kegiatan pengawasan controling
Prodjowijono, 2008: 7. Kewajiban melakukan empat fungsi utama tersebut tidak hanya menjadi tugas
21
seorang pemimpin pada level atas tapi juga harus didistribusikan sampai ke level bawah organisasi.
Pada level atas, keahlian konseptual menjadi sebuah tolok ukur karena yang akan diatur adalah
manusia-manusia dalam organisasi yang melakukan kegiatan dalam mengelola barang-barang yang
dimiliki untuk kemajuan dari organisasi tersebut. Keahlian konseptual adalah kemampuan mental
untuk mengkoordinasikan dan mengintegrasikan seluruh kepentingan dan kegiatan organisasi Katz,
1970. Mencakup kemampuan mental pemimpin untuk melihat organisasi sebagai suatu keseluruhan
dan memahami hubungan antara bagian yang saling bergantung serta mendapatkan, menganalisa dan
menginterpretasikan informasi yang diterima dari bermacam-macam sumber.
Organisasi bisa menciptakan, mengelola dan memanfaatkan aset secara efektif, maka langkah
yang harus diambil adalah memahami terlebih dulu
22
apa sebenarnya aset itu. Menurut Siregar 2004:178 aset adalah barang thing atau sesuatu barang
anything yang mempunyai nilai ekonomi economic value, nilai komersial commercial value atau nilai
tukar excange value yang dimiliki oleh badan usaha, instansi
atau individu
perorangan. Dalam
menjalankan organisasi,
diperlukan aset-aset
tersebut untuk dimanfaatkan dalam membangun strategi pelayanan organisasi untuk itu, diperlukan
kemampuan teknis
dari seorang
pemimpin. Kemampuan teknis adalah kemampuan untuk
menggunakan peralatan-peralatan,
prosedur- prosedur, atau teknik-teknik dari suatu bidang
tertentu, seperti akuntansi, produksi, penjualan atau permesinan dan sebagainya Katz, 1970.
Aset organisasi laba statusnya berbeda dengan aset organisasi nirlaba, status aset pada organisasi
nirlaba tidak dapat dijual tetapi dilimpahkan statusnya atas nama individu atau perorangan.
23
Aturan pemanfaatan aset diatur oleh mereka yang mempunyai wewenang dalam organisasi seperti
pemimpin maupun
pengelola aset,
cara mengelolanyapun diatur oleh pemimpin tetapi atas
persetujuan bidang-bidang
dalam organisasi
tersebut. Dari hasil pengelolaan aset tersebut maka yang akan menerima hasilnya adalah organisasi dan
karyawan serta kelompok sasaran yaitu mereka yang membutuhkan kesejahteraan hidup.
2.2 Pengelolaan Aset Organisasi Gereja