atau bentuk kurva Nilai Produksi Marginal NPM begitu pula keadaan gizi mereka.
5 Fasilitas Modal Dalam realisasinya, produk dihasilkan atas sumbangan
modal dan tenaga kerja yng tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Hl ini dikarenaka peranan input yang lain, yaitu Modal,
dapat mempengaruhi faktor penentu yang lain. Sedangkan menurut Kusnendi 2003: 6.35 faktor-faktor
yang mempengaruhi permintaan tenaga kerja selain teknologi, modal dan kualitas tenaga kerja adalah permintaan pasar akan
hasil produksi perusahaan. Apabila permintaan masyarakat terhadap produk yang dihasilkan perusahaan meningkat, maka
perusahaan atau produsen cendenrun untuk meningkatkan kegiatan produksinya. Sehingga perusahaan akan menambah
penggunaan tenaga kerja permintan tenaga kerja meningkat.
3. Kesempatan Kerja
a. Pengertian Kesempatan kerja
Kesempatan kerja mengandung pengertian bahwa besarnya kesediaan usaha produksi untuk mempekerjakan tenaga kerja yang
dibutuhkan dalam proses produksi, yang dapat berarti lapangan pekerjaan atau kesempatan yang tersedia untuk bekerja yang ada dari
suatu saat dari kegiatan ekonomi. Kesempatan kerja dapat tercipta apabila terjadi permintaan tenaga kerja di pasar kerja, sehingga
dengan kata lain kesempatan kerja juga menujukkan permintaan terhadap tenaga kerja.
Kesempatan kerja berubah dari waktu ke waktu, perubahan tersebut terjadi akibat perubahan dalam perekonomian. Hal ini sesuai
dengan konsep dalam ekonomi bahwa permintaan tenaga kerja merupakan permintaan turunan derived demand dari permintaan
masyarakat terhadap barang dan jasa dalam perekonomian. Apabila perekonomian berkembang maka penyerapan tenaga kerja juga
bertambah, pertumbuhan ekonomi mampu membawa pengaruh positif bagi kesempatan kerja dan produktivitas tenaga kerja. Payaman
Simanjuntak, 1985. Perluasan kesempatan kerja merupakan suatu usaha untuk
mengembangkan sektor-sektor penampungan kesempatan kerja dengan produktivitas rendah. Usaha perluasan kesempatan kerja tidak
terlepas dari faktor-faktor seperti, pertumbuhan jumlah penduduk dan angkatan kerja, pertumbuhan ekonomi, tingkat produktiuvitas tenaga
kerja, atau kebijaksanaan mengenai perluasan kesempatan kerja itu sendiri. Kebijaksanaan negara dalam kesempatan kerja meliputi
upaya-upaya untuk
mendorong pertumbuhan
dan perluasan
kesempatan kerja di setiap daerah serta perkembangan kuantitas dan kualitas angkatan kerja yang tersedia agar dapat memanfaatkan
seluruh potensi pembangunan di daerah masing-masing.
Kebutuhan tenaga
kerja nyata-nyata
diperlukan oleh
perusahaanlembaga penerima tenaga kerja pada tingkat tertentu. Data kesempatan kerja secara nyata sulit diperoleh, maka untuk keperluan
praktis digunakan pendekatan bahwa jumlah kesempatan kerja didekati melalui banyaknya lapangan kerja yang terisi yang tercermin
dari jumlah penduduk yang bekerja.
b. Elastisitas Kesempatan Kerja