Kebutuhan tenaga
kerja nyata-nyata
diperlukan oleh
perusahaanlembaga penerima tenaga kerja pada tingkat tertentu. Data kesempatan kerja secara nyata sulit diperoleh, maka untuk keperluan
praktis digunakan pendekatan bahwa jumlah kesempatan kerja didekati melalui banyaknya lapangan kerja yang terisi yang tercermin
dari jumlah penduduk yang bekerja.
b. Elastisitas Kesempatan Kerja
Elastisitas merupakan ukuran derajat kepekaan jumlah permintaan akan sesuatu terhadap perubahan salah satu faktor yang
mempengaruhinya. Koefisien elastisitas dapat didefinikan sebagai presentase perubahan dari suatu faktor penentu. Angka koefisien
elastisitas didapat dari pembagian suatu persentase dengan persentase, maka koefisien ini adalah suatu angka yang tidak mempunyai unit
atau angka murni Sonny Sumarsono, 2009: 43. Jadi elastisitas kesempatan kerja employment elasticity adalah
rasio antara perubahan jumlah pekerja dengan perubahan output dalam persen. Elastisitas kesempatan kerja E yaitu perbandingan laju
pertumbuhan kesempatan kerja ΔNN dengan laju pertumbuhan ekonomi ΔYY. Elastisitas kesempatan kerja secara keseluruhan
adalah sebagai berikut: � =
� ℎ � �
� �
ℎ � Elastisitas tersebut dapat dinyatakan untuk keseluruhan
perekonomian atau masing-masing sektor atau skala usaha.
� = ∆� �
⁄ ∆� �
⁄ � =
∆�
�
�
�
⁄ ∆�
�
�
�
⁄ Keterangan:
E : Elastisitas Kesempatan Kerja N : Pertumbuhan Kesempatan Kerja
Y : Pertumbuhan Ekonomi
Perhitungan elastisitas selain membandingkan laju pertumbuhan kesempaan kerja dengan laju pertumbuhan ekonomi, dapat juga
membandingkan antara laju pertumbuhan kesempatan kerja terhadap laju pertumbuhan investasi. Elastisitas kesempatan kerja secara
keseluruhan adalah: � =
� ℎ � �
� �
ℎ � � Elastisitas tersebut dapat dinyatakan untuk keseluruhan
perekonomian atau masing-masing sektor atau skala usaha. � =
∆� � ⁄
∆� � ⁄
� = ∆�
�
�
�
⁄ ∆�
�
�
�
⁄ Keterangan:
E : Elastisitas Kesempatan Kerja N : Pertumbuhan Kesempatan Kerja
I : Pertumbuhan Investasi
Konsep elastisitas ini dapat digunakan untuk meperkirakan pertambahan kesempatan kerja. Bila laju pertumbuhan kesempatan
kerja adalah k, dan laju pertumbuhan PDB adalah g maka laju pertumbuhan kesempatan kerja dapat dirumuskan:
k = E x g Secara
makro, elastis
kesempatan kerja
digunakan untuk
memperkirakan laju pertumbuhan produksi yang diperlukan untuk mengimbangi laju pertumbuhan angkatan kerja yang ada. Begitu pula
sebaliknya berapa besar angkatan kerja yang di perlukan untuk mengimbangi laju kenaikan produksi yang ada. Indikator elastis ini
sering di gunakan untuk menganalisis sifat usaha padat modal dan padat karya.
Payaman J. Simanjuntak 2001: 83 menyatakan bahwa konsep elastisitas dapat digunakan untuk memperkirakan kebutuhan tenaga
untuk suatu periode tertentu, baik untuk masing-masing sektor maupun untuk ekonomi secara keseluruhan. Atau sebaliknya dapat
digunakan untuk menyusun simulasi kebijakan pembangunan untuk ketenagakerjaan yaitu dengan memilih beberapa alternative laju
pertumbuhan tiap sektor atau unit usaha, maka dihitung kesempatan kerja yang dapat diciptakan. Kemudian dipilih kebijaksanaan
pembangunan yang paling sesuai dengan kondisi pasar kerja. Beberapa kriteria elastisitas berdasarkan hasil perhitungan
menurut Sumarsono 2009: 44 adalah sebagai berikut: 1. Jika E lebih besar dari satu E 1 maka dikatakan elastis
2. Jika E sama dengan satu E = 1 maka dikatakan unitary elastis
3. Jika E kurang dari satu E 1 maka dikatakan inelastis