Kerangka Berpikir LANDASAN TEORI

38

2.11. Kerangka Berpikir

Menurut Gitosudarmo, 2002 : 101 EOQ sebenarnya adalah merupakan volume atau jumlah pembelian yang paling ekonomis untuk dilaksanakan pada setiap kali pembelian. Untuk memenuhi kebutuhan itu maka dapat diperhitungkan pemenuhan kebutuhan pembeliannya yang paling ekonomis yaitu sejumlah barang yang akan dapat diperoleh dengan pembelian dengan menggunakan biaya yang minimal. Gambar : 1 Kerangka berfikir Dengan membandingkan metode EOQ dengan metode konvensional, maka akan ditemukan metode mana yang lebih efisien dalam pengendalian persediaan bahan baku perusahaan. Metode yang lebih efisien dibandingkan Kebutuhan EOQ Konvensional Seberapa besar efisiensi yang di capai 39 Dari model kerangka berpikir tersebut dapat dilihat bahwa dengan membandingkan dua model pengendalian persediaan bahan baku yaitu metode EOQ dan metode konvensional dapat mengetahui metode yang lebih efisien untuk diterapkan pada perusahaan. Dan seberapa besar efisiensi yang dapat diperoleh perusahaan bila menggunakan metode tersebut. 40

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Populasi dan Sampel Penelitian

Menurut Suharsimi 2002:111, populasi adalah semua keseluruhan objek penelitian. Populasi juga dapat diartikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya Sugiyono 2007:61. Populasi yang ada dalam penelitian ini adalah perusahaan mebel yang terdaftar dalam Industri Kecil Menengah diperoleh dari Dinas Perdagangan, Perindustrian, Pertambangan, dan Energi Disperintamen Kab. Kendal. Menurut Suharsimi 2002:125, sampel penelitian adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti. Sampel juga dapat diartikan sebagai bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi Sugiyono 2007:62. Dengan kriteria yang digunakan: Tabel 3.1 Kriteria Industri Kritria Kekayaan Rp Jumlah tenaga kerja orang Industri kecil 200.000.000 5 – 19 Industri menengah 200.000.000 20 – 99 Sumber : Disperintamen Kab. Kendal tahun 2009 Kriteria Industri Kecil Menengah diperoleh dari Dinas Perdagangan, Perindustrian, Pertambangan, dan Energi Disperintamen Kab. Kendal. Dari