Jenis-Jenis Persediaan Biaya yang Timbul Adanya Persediaan

16

2.6. Jenis-Jenis Persediaan

Persediaan dapat dikelompokkan menurut jenis dan posisi barang tersebut, yaitu: 1 Persediaan bahan baku raw material, yaitu persediaan barang-barang berwujud yang digunakan dalam proses produksi. Barang ini diperoleh dari sumber-sumber alam atau dibeli dari supplier atau perusahaan yang membuat atau menghasilkan bahan baku untuk perusahaan lain yang menggunakannya. 2 Persediaan komponen-komponen rakitan purchased parts, yaitu persediaan barang-barang yang terdiri dari komponen-komponen yang diperoleh dari perusahaan lain yang dapat secara langsung dirakit atau diasembling dengan komponen lain tanpa melalui proses produksi sebelumnya. 3 Persediaan bahan pembantu atau penolong supplies, yaitu persediaan barang-barang yang diperlukan dalam proses produksi, tetapi tidak merupakan bagian atau komponen barang jadi. 4 Persediaan barang setengah jadi atau barang dalam proses work in process , yaitu persediaan barang-barang yang merupakan keluaran dari tiap-tiap bagian dalam proses produksi atau yang telah diolah. 5 Persediaan barang jadi finished goods merupakan persediaan produk akhir dari perusahaan setelah diproses. 17

2.7. Biaya yang Timbul Adanya Persediaan

Banyaknya jumlah persedian yang ada dalam persusahaan harus sesuai dengan kemampuan perusahaan. Dengan adannya suatu persediaan pada perusahaan, akan menimbulkan biaya-biaya untuk menyimpan persediaan tersebut dalam gudang. Menurut Freddy Rangkuti 2004 : 16 biaya-biaya yang timbul dengan adanya persediaan adalah : 1. Biaya Penyimpanan Terdiri atas biaya-biaya yang bervariasi secara langsung dengan kuantitas persediaan. Biaya penyimpanan per periode akan semakin besar apabila kuatitas bahan yang dipesan semakin banyak atau rata-rata persediaan semakin tinggi. Biaya-biaya yang termasuk sebagai biaya penyimpanan adalah : a. Biaya fasilitas-fasilitas penyimpanan b. Biaya modal yaitu alternatif pendapatan atas dana yang diinvestasikan dalam persediaan. c. Biaya keusangan. d. Biaya perhitungan fisik. e. Biaya asuransi. f. Biaya pajak persediaan. g. Biaya pencurian, pengrusakan atau perampokan. h. Biaya penanganan persediaan dan sebagainya. 2. Biaya Pemesanan atau Pembelian Biaya-biaya ini meliputi : a. Pemrosesan pesanan dan biaya ekspedisi. 18 b. Upah. c. Biaya telepon. d. Pengeluaran surat menyurat. e. Biaya pengepakan dan penimbangan. f. Biaya pemeriksaan penerimaan. g. Biaya pengiriman ke gudang. h. Biaya utang lancar dan sebagainya. Pada umumnya, biaya pemesanan tidak naik bila kuantitas pesanan bertambah besar. Tetapi, apabila semakin banyak komponen yang dipesan setiap kali pesan, jumlah pesanan per periode turun, maka biaya pemesanan total akan turun. Ini berarti, biaya pemesanan total per periode adalah sama dengan jumlah pesanan yang dilakukan setiap periode dikalikan dengan biaya yang harus dikeluarkan setiap kali pesan. 3. Biaya Penyiapan Hal ini terjadi apabila bahan-bahan tidak dibeli, tetapi diproduksi sendiri dalam pabrik perusahaan, perusahaan menghadapi biaya penyiapan untuk memproduksi komponen tertentu. Biaya-biaya ini terdiri dari : a. Biaya mesin-mesin menganggur. b. Biaya persiapan tenaga kerja langsung. c. Biaya penjadwalan. d. Biaya ekspedisi dan sebagainya. Seperti halnya biaya pemesanan, biaya penyiapan total per periode adalah sama dengan biaya penyiapan dikalikan julah penyiapan per periode. 19 4. Biaya Kehabisan atau Kekurangan Bahan Adalah biaya yang timbul apabila persediaan tidak mencukupi adanya permintaan bahan. Biaya-biaya yang termasuk biaya kekurangan bahan adalah sebagai berikut : a. Kehilangan penjualan. b. Kehilangan langganan. c. Biaya pemesanan khusus. d. Biaya ekspedisi. e. Silisih harga. f. Tergangunya operasi. g. Tambahan pengeluaran kegiatan manajerial dan sebagainya. Biaya kekurangan bahan, sulit diukur dalam praktek, terutama karena kenyataannya biaya ini sering merupakan opportunity cost yang sulit diperkirakan secara objektif.

2.8. Pengendalian Persediaan