motivasi, menurunnya motivasi menyebabkan berkurangnya keseriusan melakukan gerakan.

Kegiatan Pembelajaran 4 146 Skenario Kegiatan 1. Cermatilah kasus pembelajaran Dibawah ini. 2. Tentukan termasuk fase atau tahapan apakah kasus pembelajaran Tersebut 3. Identifikasilah kesalahan yang dilakukan oleh peserta didik. 4. Berikan contoh feedback atau umpan balik supaya semua peserta didik bisa melakukan gerakan dengan teknik yang benar STUDI KASUS Dalam pembelajaran aktivitas senam berguling ke depan, tehnik dasar harus disampaikan diawal dan benar-benar bisa dipahami oleh seluruh peserta didik, supaya mereka bisa melakukan dengan sempurna sesuai teknik dasar. Dalam praktek pelaksanaanya dari 30 siswa terdapat 6 peserta didik putra dan 9 peserta didik putri yang melakukan dengan tidak sempurna, kesalahan mereka beragam ada yang bertumpu dengan tangan tidak lurus, perkenaan bukan pada dahi, jatuhnya kesamping, dan berakhir dengan duduk kaki lurus, bahkan ada yang tidak bisa berguling kedepan atau kembali lagi ke posisi semula. dari kejadian ini maka guru memutuskan untuk melanjutkan materi senam ini minggu berikutnya karena masih bayak yang belum memahami. Berdasarkan kasus tersebut identifikasi gerkan yang benar dan identifikasi kesalahan yang dilakukan kemudian berikan solusinya. NO FASE GERAKAN DASAR KESALAHAN GERAK FEED BACK 1 2 3 PJOK SMP KK G 147

E. Latihan Kasus Tugas

1. Latihan Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan jelas dan singkat: a. Jelaskan tiga tahap belajar gerak menurut Fitts Posner b. Jelaskan dua tipe umpan balik eksternal augmented feedback 2. Isilah tabel di bawah ini. Tuliskan contoh umpan balik yang berupa pengetahuan tentang hasil PH dan pengetahuan tentang performa PP PH PP …………………………… …………………………… ……………………….. ………………………… 3. Contoh kasus Pada saat siswa mempelajari keterampilan passing atas dalam bola voli, sebagian siswa mengalami kesulitan melambungkan bola dan beberapa siswa mengalami ketakutan jika jari-jari tangannya keseleo. Identifikasikan sumber kesalahan gerak yang terjadi dan berikan umpan balik yang tepat Kegiatan Pembelajaran 4 148

F. Rangkuman

Ada tiga tahap belajar gerak menurut Fitts Posner yaitu: 1 tahap kognitif, 2 tahap asosiatif, 3 tahap otomatis. Tahap Kognitif merujuk pada kemampuan berpikir dan memahami sesuatu. Sebelum melakukan suatu keterampilan gerak, tentunya seseorang harus memiliki konsep yang benar tentang gerakan tersebut. Tahap Asosiatif memiliki makna menghubungkan konsep yang sudah dimiliki dengan implementasi gerak praktek yang dilakukan. Pada tahap ini siswa mulai mempraktekkan gerak sesuai dengan konsep-konsep yang telah mereka ketahui dan pahami sebelumnya. Tahap ini juga sering disebut sebagai tahap latihan.Tahap otomatisasi adalah tahap dimana seseorang memahami dengan baik keterampilan mereka, bahkan dapat mengoreksi diri sendiri. Tahap otomatis disebut juga tahap otonom. Pada tahap ini, gerak tidak lagi dipikirkan dan bisa terjadi begitu ada rangsang Satu hal penting yang harus dilakukan oleh guru penjas dalam suatu pembelajaran suatu keterampilan gerak adalah memberi informasi kepada siswa tentang apa yang telah dilakukan baik berupa kesalahan maupun gerakan yang telah dilakukan dengan benar. Umpan balik adalah istilah umum yang menggambarkan informasi yang diterima seseorang selama dan sesudah melakukan suatu keterampilan gerak. Menurut Magill 2011 ketika seseorang melakukan suatu keterampilan gerak, ada dua jenis umpan balik yaitu task intrinsic feedback umpan balik internal dan augmented feedback umpan balik eksternal. Task intrinsic feedback adalah umpan balik yang tersedia secara alami dan melekat pada diri individu saat melakukan gerakan, sedang augmented feedback adalah umpan balik tambahan yang diberikan oleh guru, pelatih atau teman sebaya. Augmented feedback umpan balik eksternal masih dibagi dua yaitu knowledge of result atau pengetahuan tentang hasil PH dan knowledge of performance atau pengetahuan tentang performa PP. PH adalah umpan balik yang berupa hasil yang bisa dilihat seperti catatan waktu bagi sprinter, sedang PP berupa ungkapan yang diberikan guru atau pelatih terkait karakteristik gerakan yang dilakukan.