1. Fungsi Komunikasi Dalam Organisasi
Menurut Sendjaja, dalam organisasi baik yang bersifat komersial maupun yang bersifat sosial proses komunikasi dalam organisasi atau lembaga tersebut
harus memiliki empat fungsi yaitu : a Fungsi Informatif
Organisasi dapat dipandang sebagai suatu sistem pemrosesan informasi information-processing
system. Maksudnya
adalah seluruh
karyawanpegawai dalam suatu organisasi berharap dapat memperoleh informasi yang lebih banyak, lebih baik dan tepak waktu. Informasi yang
didapat memungkinkan setiap anggota organisasi dapat melaksanakan pekerjaannya secara bai dan tepat, informasi pada prinsipnya dibutuhkan
oleh setiap orang yang memiliki perbedaan posisi dan kedudukan dalam suatu organisasi. Orang-orang tersebut dalam tataran manajemen
membutuhkan informasi untuk membuat suatu kebijakan organisasi ataupun untuk upaya mengatasi konflik yang terjadi didalam organisasi,
Sedangkan karyawan bawahan membutuhkan informasi tentang jaminan keamanan, jaminan sosial dan kesehatan, izin cutí dan sebagainya.
b Fungsi regulatif Fungsi regulatif ini berkaitan dengan peraturan-peraturan yang berlaku
dalam suatu organisasi. Pada semua lembaga atau organisasi, ada dua hal yang berpengaruh terhadap fungsi regulatif ini, yaitu:
1 Atasan atau orang-orang yang berada dalam tataran manajemen yaitu
mereka yang memiliki kewenangan untuk mengendalikan semua informasi yang disampaikan. Di samping itu mereka juga mempunyai
kewenangan untuk memberikan instruksi atau perintah, sehingga dalam struktur organisasi kemungkinan mereka ditempatkan pada lapis atas
position of authority supaya perintah- perintahnya dilaksanakan
sebagaimana semestinya. Namun demikian, sikap bawahan untuk menjalankan perintah banyak bergantung pada :
i Keabsahan pimpinan dalam penyampaian perintah
ii Kekuatan pimpinan dalam memberi sanksi
iii Kepercayaan bawahan terhadap atasan sebagai seorang
pemimpin sekaligus sebagai pribadi iv
Tingkat kredibilitas pesan yang diterima bawahan. 2 Berkaitan dengan pesan atau message. Pesan-pesan regulatif pada
dasarnya berorientasi pada kerja. Artinya, bawahan membutuhkan kepastian peraturan-peraturan tentang pekerjaan yang boleh dan
tidak boleh untuk dilaksanakan. c Fungsi Persuasif
Dalam mengelola suatu organisasi, baik kekuasaan maupun kewenangan tidak selalu membawa hasil sesuai seperti yang diharapkan. Karena itu,
seorang pimpinan harus bisa melakukan persuasi terhadap bawahan dari pada selalu memberikan perintah, sebab pekerjaan yang dilaksanakan
secara suka reía oleh karyawan atau pegawai akan menghasilkan kepedulian yang lebih besar bila dibandingkan jika seorang pimpinan
sering memperlihatkan kekuasaan ndan kewenangannya. d Fungsi Integratif
Setiap organisasi berupaya menyediakan saluran komunikasi yang memungkinkan para karyawan atau pegawai dapat melaksanakan tugas
dan pekerjaan dengan baik. Ada dua saluran komunikasi formal seperti penerbitan khusus dalam organisasi tersebut newsletter, buletin dan lain-
lain, dan laporan kemajuan organisasi, juga melalui saluran komunikasi informal seperti percakapan antarpribadi ketika waktu jam istirahat kerja,
pertandingan olah raga maupun berupa kegiatan berdarmawisata. Pelaksanaan aktivitas seperti ini akan menumbuhkan keinginan
untuk berpartisipasi yang lebih besar dalam diri karyawan terhadap organisasi.
19
Berdasarkan keempat fungsi komunikasi dalam organisasi yang dikemukakan oleh Sendjaja tersebut peneliti melihat bahwa pada Kantor
19
Sasa Djuarsa Sendjaja, Teori Komunikasi Universitas Terbuka,1994, h. 136
Kementerian Agama Kabupaten Aceh Tenggara terdapat beberapa fungsi tersebut yang dijalankan dalam lingkungan kerjanya, Seperti fungsi informatif, dalam
pelaksanaan kerjanya setiap informasi yang berasal dari pimpinan selalu disampaikan kepada bawahan melalui ceramah ketika apel pagi, juga melalui
surat resmi ataupun dengan menuliskannya di papan informasi yang terletak diruangan kerja bagian umum, sehingga bawahan selalu mengetahui apa yang
sedang dan akan dilaksanakan oleh organisasinya. Fungsi lainnya yang cukup menonjol adalah fungsi integratif, seperti
penerbitan buletin bulanan yang walaupun saat ini pengelolaannya masih dilakukan oleh bagian Humas Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi
Aceh. Meskipun buletin tersebut dikelola oleh provinsi dan terbitnyapun hanya satu kali dalam sebulan, namun buletin tersebut cukup membantu karyawan untuk
mengetahui perkembangan yang terjadi baik di lingkungan internal kerjanya maupun pada lingkungan Kantor Wilayah Provinsi Aceh.
2. Saluran Komunikasi dalam Organisasi