Pembahasan Hasil Deskriptif Pembahasan

73 merupakan uji Statistika Nonparametrik yang merupakan alternative dari uji-t dua sampel independen. Hasil dari uji Mann-Whitney Mann-Whitney Test pada penelitian ini adalah sebagai berikut : Tabel 4.17 Uji Mann-Whitney Mann-Whitney Test StatusSPBU N Mean Rank Sum of Ranks Kepuasan SPBU Pasti Pas 100 150,49 15049,00 SPBU Non Pasti Pas 100 50,51 5051,00 Total 200 Test Statisticsa Kepuasan Mann-Whitney U 1,000 Wilcoxon W 5051,000 Z -12,220 Asymp. Sig. 2-tailed ,000 a Grouping Variable: Status SPBU Berdasarkan tabel 4.21 peneliti dapat melihat perbedaan kepuasan konsumen SPBU Pasti Pas dan SPBU Non Pasti Pas. Dari taraf signifikansi dapat dilihat bahwa antara SPBU Pasti Pas dan SPBU Non Pasti Pas adalah sebesar 0,000 dimana p 0,05 yang berarti signifikan sehingga Ha diterima dan Ho ditolak, jadi ada perbedaan kepuasan konsumen SPBU Pasti dengan SPBU Non Pasti pas.

4.2 Pembahasan

4.2.1 Pembahasan Hasil Deskriptif

74 Kepuasan konsumen SPBU Pasti Pas dan SPBU Non Pasti Pas adalah suatu keadaan dimana kualitas jasa yang diterima dirasakan sesuai dengan keinginan, kebutuhan, dan harapan konsumen. Pengukuran kepuasan konsumen dalam penelitian ini menggunakan skala kepuasan konsumen yang disusun oleh peneliti dengan mendasarkan aspek-aspek yang akan diukur menggunakan teori- teori yang berkaitan dengan kepuasan konsumen. Berdasarkan hasil penelitian peneliti akan mendeskripsikan hasil dari masing-masing aspek dari kepuasan konsumen terhadap SPBU Pasti Pas dan SPBU Non Pasti Pas adalah sebagai berikut : 1 Kepuasan Konsumen Berdasarkan Aspek Keinginan Aspek keinginan akan berkaitan dengan penjelasan individu mengenai apa yang diinginkan untuk mencapai suatu kepuasan. Jika keinginan konsumen terhadap suatu hal tercapai atau terpenuhi maka konsumen akan merasa senang dan terus melakukan pembelian, bahkan menceritakan pengalaman positif tersebut terhadap keluarga ataupun teman. Sedangkan keinginan yang tidak terpenuhi akan membuat konsumen merasa kecewa atau dalam psikologi disebut frustrasi. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa pada SPBU Pasti Pas kepuasan konsumen berada dalam kategori tinggi. Hal ini ditandai dengan 52 responden masuk dalam kategori tinggi. Sedangkan di SPBU Non Pasti Pas, kepuasan konsumen berada dalam kategori rendah. Hal ini ditandai dengan 84 responden masuk dalam kategori rendah. 75 Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepuasan konsumen SPBU Pasti Pas dan SPBU Non Pasti Pas sebanyak 42 memiliki kepuasan yang rendah untuk aspek keinginan terhadap pelayanan di SPBU. 2 Kepuasan Konsumen Berdasarkan Aspek Kebutuhan Aspek kebutuhan akan berkaitan dengan penjelasan individu mengenai apa yang dibutuhkan untuk mencapai suatu kepuasan seperti kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan akan informasi yang lengkap dan kebutuhan akan fasilitas pendukung. Selain itu, aspek ini juga berkaitan dengan kebutuhan psikologis yaitu adanya pengakuan, dan penghargaan. Kebutuhan akan menjadi motif untuk mengarahkan seseorang mencari kepuasan. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa pada SPBU Pasti Pas kepuasan konsumen berada dalam kategori sedang. Hal ini ditandai dengan 42 responden masuk dalam kategori sedang. Sedangkan di SPBU Non Pasti Pas, kepuasan konsumen berada dalam kategori rendah. Hal ini ditandai dengan 53 responden masuk dalam kategori rendah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepuasan konsumen SPBU Pasti Pas dan SPBU Non Pasti Pas sebanyak 27 memiliki kepuasan yang rendah untuk aspek kebutuhan terhadap pelayanan di SPBU. 3 Kepuasan Konsumen Berdasarkan Aspek Harapan Aspek kebutuhan akan berkaitan dengan penjelasan individu mengenai apa yang diharapkan untuk mencapai suatu kepuasan. Pelanggan mempunyai angan-angan tentang perasaan yang ingin mereka rasakan ketika mereka menyelesaikan suatu transaksi atau ketika mereka menggunakan barang yang 76 mereka beli maupun ketika menikmati pelayanan yang telah mereka bayar. Harapan konsumen ini dipengaruhi oleh pengalaman pembelian mereka sebelumnya. Apabila harapan tidak tercapai maka dapat dipastikan bahwa pelayanan tersebut tidak efektif dan tidak efisien bagi konsumen. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa pada SPBU Pasti Pas kepuasan konsumen berada dalam kategori sedang. Hal ini ditandai dengan 70 responden masuk dalam kategori sedang. Sedangkan di SPBU Non Pasti Pas, kepuasan konsumen berada dalam kategori rendah. Hal ini ditandai dengan 58 responden masuk dalam kategori rendah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepuasan konsumen SPBU Pasti Pas dan SPBU Non Pasti Pas sebanyak 35 memiliki kepuasan yang sedang untuk aspek harapan terhadap pelayanan di SPBU. Berdasarkan hasil penelitian peneliti akan mendeskripsikan hasil dari masing-masing sub aspek dari kepuasan konsumen terhadap SPBU Pasti Pas dan SPBU Non Pasti Pas adalah sebagai berikut : 1 Kepuasan Konsumen Berdasarkan Sub Aspek Reliability keandalan Reliability keandalan ini merupakan sub aspek yang mengukur kehandalan perusahaan dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan. Hal ini ditunjukkan dengan kemampuan perusahaan memberikan pelayanan sesuai dengan yang dijanjikan, dan seberapa jauh perusahaan mampu memberikan pelayanan yang akurat. Perusahaan yang mampu memberikan pelayanan yang andal merupakan perusahaan yang akan selalu diminati oleh konsumen. Keandalan ini bisa berupa sistem pencatatan meteran bensin yang akurat dan 77 bebas dari kesalahan, memberikan pelayanan penuh termasuk dalam hal mengatasi atau menangani keluhan dari konsumen, kejujuran dalam penanganan dan petugas yang bersikap simpatik. Hal ini secara psikologis membuat konsumen merasa petugas mengerti akan apa saja yang diinginkan atau sedang dirasakan oleh konsumen. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa pada SPBU Pasti Pas kepuasan konsumen berada dalam kategori sedang. Hal ini ditandai dengan 38 responden masuk dalam kategori sedang. Sedangkan di SPBU Non Pasti Pas, kepuasan konsumen berada dalam kategori rendah. Hal ini ditandai dengan 60 responden masuk dalam kategori rendah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepuasan konsumen SPBU Pasti Pas dan SPBU Non Pasti Pas sebanyak 31 memiliki kepuasan yang rendah untuk sub aspek reliability keandalan pelayanan di SPBU. 2 Kepuasan Konsumen Berdasarkan Sub Aspek Responsiveness cepat tanggap Responsiveness cepat tanggap adalah kemampuan karyawan untuk membantu konsumen menyediakan jasa dengan cepat sesuai dengan yang diinginkan konsumen. Kecepatan di sini adalah waktu yang digunakan dalam melayani pelanggan minimal sama dengan batas waktu standar pelayanan yang ditentukan oleh perusahaan, serta kesediaan petugas untuk membantu kesulitan pelanggan, misalnya dalam hal informasi ataupun pembelian produk. Pelayanan yang cepat dan tanggap ini membuat konsumen secara psikologi merasa mudah dan nyaman dalam melakukan pembelian atau transaksi, langsung pada tujuan, tidak berbelit-belit, dan tidak perlu menunggu dalam waktu yang cukup lama. 78 Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa pada SPBU Pasti Pas kepuasan konsumen berada dalam kategori tinggi. Hal ini ditandai dengan 45 responden masuk dalam kategori tinggi. Sedangkan di SPBU Non Pasti Pas, kepuasan konsumen berada dalam kategori rendah. Hal ini ditandai dengan 58 responden masuk dalam kategori rendah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepuasan konsumen SPBU Pasti Pas dan SPBU Non Pasti Pas sebanyak 30,5 memiliki kepuasan pada tingkat sedang untuk sub aspek Responsiveness cepat tanggap pelayanan di SPBU. 3 Kepuasan Konsumen Berdasarkan Sub Aspek Assurance jaminan Assurance jaminan merupakan sub aspek kepuasan terhadap keunggulan atau jaminan yang diberikan kepada konsumen. Hal ini berupa Pengetahuan dan kemampuan karyawan untuk melayani dengan rasa percaya diri, memberikan kenyamanan dan keamanan, petugas yang ramah, dan mampu menjalin hubungan yang baik dengan konsumen. Pelanggan pada umumnya memilih karyawan yang ramah, suka menolong, penuh pengertian, menyapa secara pribadi, sopan dan penuh empati. Interaksi dengan staf mempengaruhi penilaian pelanggan terhadap masalah psikologis yang terkait dengan interaksi tersebut. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa pada SPBU Pasti Pas kepuasan konsumen berada dalam kategori sangat tinggi. Hal ini ditandai dengan 52 responden masuk dalam kategori tinggi. Sedangkan di SPBU Non Pasti Pas, 79 kepuasan konsumen berada dalam kategori rendah. Hal ini ditandai dengan 58 responden masuk dalam kategori rendah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepuasan konsumen SPBU Pasti Pas dan SPBU Non Pasti Pas sebanyak 29 memiliki kepuasan pada tingkat rendah untuk sub aspek Assurance jaminanpelayanan di SPBU. 4 Kepuasan Konsumen Berdasarkan Sub Aspek Emphaty empati Emphaty empati merupakan sub aspek kepuasn konsumen yang digunakan untuk mengukur pemahaman karyawan terhadap kebutuhan konsumen serta perhatian yang diberikan oleh karyawan. Hal ini berupa kemampuan petugas dalam memperlakukan konsumen dengan adil, perhatian personal seperti siap membantu menyediakan semua kebutuhan konsumen, dan kepedulian terhadap konsumen. Pelanggan yang diperlakukan dengan hormat, dengan empati dan dengan perhatian yang tulus akan menganggap bahwa hanya ada sedikit masalah psikologis dan mereka mendapat manfaat yang besar dan mempunyai pandangan yang lebih baik tentang nilai keseluruhan dari interaksi tersebut. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa pada SPBU Pasti Pas kepuasan konsumen berada dalam kategori tinggi. Hal ini ditandai dengan 48 responden masuk dalam kategori tinggi. Sedangkan di SPBU Non Pasti Pas, kepuasan konsumen berada dalam kategori sangat rendah. Hal ini ditandai dengan 87 responden masuk dalam kategori sangat rendah. 80 Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepuasan konsumen SPBU Pasti Pas dan SPBU Non Pasti Pas sebanyak 43,5 memiliki kepuasan pada tingkat sangat rendah untuk sub aspek Emphaty empati pelayanan di SPBU. 5 Kepuasan Konsumen Berdasarkan Sub Aspek Tangible kasat mata Tangible kasat mata merupakan sub aspek kepuasan yang menilai Penampilan fasilitas fisik, peralatan, personel, dan alat-alat komunikasi. Hal ini berupa penampilan karyawan yang rapi dan bersih, tata ruang pelayanan yang rapi, kelengkapan fasilitas, petugas yang sopan dan memiliki kepribadian yang baik. Dalam dunia kerja yang berhubungan dengan pelayanan, etika pribadi dan etika sosial yaitu tata cara, tata karma baik, kesopanan baik dalam menggunakan bahasa maupun dalam perilaku merupakan salah satu bagian yang mampu membuat konsumen mengalami emosional positif yaitu kepuasan. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa pada SPBU Pasti Pas kepuasan konsumen berada dalam kategori sedang. Hal ini ditandai dengan 42 responden masuk dalam kategori sedang. Sedangkan di SPBU Non Pasti Pas, kepuasan konsumen berada dalam kategori sangat rendah. Hal ini ditandai dengan 100 responden masuk dalam kategori sangat rendah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepuasan konsumen SPBU Pasti Pas dan SPBU Non Pasti Pas sebanyak 51,5 memiliki kepuasan pada tingkat sangat rendah untuk sub aspek Tangible kasat mata pelayanan di SPBU. 81

4.2.2 Pembahasan Hasil Penelitian

Dokumen yang terkait

Program Pertamina Way Pasti Pas dan Citra Perusahaan (Studi Korelasional antara Pengaruh Program Pertamina Way Pasti Pas di SPBU COCO Pertamina Retail Jalan Yos Sudarso Medan Terhadap Citra Perusahaan)

2 32 126

CITRA SPBU PERTAMINA BERSERTIFIKASI PASTI PAS! MENURUT PELANGGAN (Studi Pada SPBU PASTI PAS! 54. 683. 10 UTAMA RAYA, Jl. Raya Banyuglugur, 2 Km Timur PLTU Paiton, Situbondo-Jawa Timur)

1 41 49

PENDAHULUAN PENGARUH TINGKAT RESPON KHALAYAK PADA IKLAN TERHADAP CITRA ( Studi Eksplanatif Pengaruh Tingkat Respon Khalayak Pada Iklan “Pertamina Pasti Pas” Terhadap Citra SPBU Banyuraden Yang Sudah Bersertifikasi “Pasti Pas” dan SPBU Payak Yang Belum Be

0 3 31

PENUTUP PENGARUH TINGKAT RESPON KHALAYAK PADA IKLAN TERHADAP CITRA ( Studi Eksplanatif Pengaruh Tingkat Respon Khalayak Pada Iklan “Pertamina Pasti Pas” Terhadap Citra SPBU Banyuraden Yang Sudah Bersertifikasi “Pasti Pas” dan SPBU Payak Yang Belum Berser

0 2 6

PENGARUH TINGKAT ABSENSI DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PENINGKATAN PRODUKTIVITAS Pengaruh Tingkat Absensi Dan Pengalaman Kerja Terhadap Peningkatan Produktivitas Kerja Karyawan Pada SPBU Pertamina Pasti Pas (Study Kasus Di SPBU Pertamina Pasti Pas “AYODY

1 2 13

PENDAHULUAN Pengaruh Tingkat Absensi Dan Pengalaman Kerja Terhadap Peningkatan Produktivitas Kerja Karyawan Pada SPBU Pertamina Pasti Pas (Study Kasus Di SPBU Pertamina Pasti Pas “AYODYA” di Purwodadi).

4 29 5

PROGRAM “PASTI PAS!” SEBAGAI STRATEGI PENCITRAAN Program “Pasti Pas!” Sebagai Strategi Pencitraan (Studi Deskriptif Kualitatif Implementasi Program Pasti Pas Oleh Spbu Di Sepanjang Jalan Solo-Jogja Wilayah Klaten Dalam Rangka Komunikasi Pemasaran Dan Pe

0 0 13

(ABSTRAK) PERBEDAAN KEPUASAN KONSUMEN SPBU PASTI PAS DENGAN SPBU NON PASTI PAS.

0 0 2

Pengaruh Pengelolaan Kualitas Layanan Melalui Program Pertamina Way terhadap Kepuasan Konsumen dan Dampaknya pada Citra SPBU Pertamina (Studi pada SPBU Pasti Pas di Surabaya)

0 0 16

PERJANJIAN KERJASAMA PENGUSAHAAN SPBU PERTAMINA "PASTI PAS"

0 2 90