6
BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS
A. Landasan Teori
1. Kontribusi orangtua
Kontribusi atau sumbangan yaitu sesuatu yang berupa pikiran, ide, tenaga, materi dan keuangan yang diberikan kepada pihak lain dengan tujuan untuk
meringankan beban yang ditanggung, Dekdikbud dalam Wulansari 2009. Kontribusi merupakan persamaan dari sumbangan. Sumbangan yaitu
sesuatu yang berupa pikiran, ide, tenaga, materi dan keuangan yang diberikan kepada pihak lain dengan tujuan untuk meringankan beban yang ditanggung
KBBI dalam Wulansari 2009. Orangtua adalah guru yang pertama bagi pendidikan anak. Sikap dan
prilaku orangtua adalah teladan utama dalam pembentukan kepribadian anak. Kontribusi orangtua adalah sumbangan orangtua berupa perhatian, motivasi
maupun finansial untuk menunjang belajar anak di rumah. Orangtua yang kurang memperhatikan pendidikan anaknya dapat menyebabkan pendidikan anak kurang
berhasil. Untuk itu perlu dorongan dan perhatian orangtua. Secara kodrati orangtua memberikan perhatian pada anaknya, orangtua yang memberikan
perhatian dengan baik maka anak tidak akan mudah terjerumus ke dalam hal-hal yang merugikan diri sendiri. Adanya perhatian yang diberikan orangtua
7
merupakan pendukung adanya ketenangan, ketentraman, kebahagiaan, serta semangat pada diri anak sehingga dapat konsentrasi dalam belajar.
2. Pendidikan
a. Pengertian Pendidikan
Pendidikan pada dasarnya merupakan interaksi antara pendidik dengan peserta didik, untuk mencapai tujuan pendidikan, yang berlangsung dalam
lingkungan. Proses pendidikan berlangsung dalam lingkungan pendidikan yaitu keluarga, sekolah, dan masyarakat Sukmadinata, 2005 : 10.
Pendidikan masyarakat atau lingkungan sosial adalah semua orang atau manusia lain yang mempengaruhi kita. Menurut definisi yang luas lingkungan
sekitar kita tidak hanya terdapat sejumlah faktor, yang secara potensial sanggup atau dapat mempengaruhi perkembangan dan tingkah laku yaitu dalam pergaulan
sehari-hari dengan orang lain atau teman-temannya. Pendidikan keluarga adalah pendidikan dalam hubungan kesehatan mental, bukanlah pendidikan yang
disengaja, yang ditujukan kepada obyek yang didik yaitu anak. Akan tetapi yang lebih penting daripada itu adalah keadaan dan suasana rumah tangga.
Keadaan jiwa ibu dan bapak, hubungan antara satu dengan yang lainnya dan sikap jiwa mereka terhadap rumah tangga dan anak-anak. Segala persoalan
orang tua akan mempengaruhi karena apa yang mereka rasakan akan tercermin dalam tindakan mereka.
8
b. Tripusat Pendidikan
Manusia sepanjang hidupnya selalu akan menerima pengaruh dari tiga lingkungan pendidikan yang utama yakni keluarga, sekolah dan masyarakat, dan
ketiganya disebut tripusat pendidikan. Lingkungan pendidikan memang penting tetapi yang terpenting adalah keluarga. Tirtaraharja 1994 : 171-184 menyatakan bahwa
tripusat pendidikan ada 3, yaitu :
1 Keluarga
Keluarga merupakan suatu lembaga sosial yang amat penting terutama untuk membentuk kepribadian personality seseorang. Telah kita ketahui bahwa proses
membentuk kepribadian orang di mulai dari usia muda. Peranan seorang ibu dalam keluarga sangat mempengaruhi kepribadian anak. Yang dimaksud dengan keluarga ialah
Ayah, ibu, dan anak. Ini disebut “keluarga inti”. Tetapi selain dari keluarga inti, masih masih turut dimasukkan adik, kakak, saudara, kadang-kadang ada pula dari pihak suami
dan dari pihak istri dalam dalam lingkungan keluarga. Ini disebut juga keluarga tambahan. Terkadang mereka hidup bersama dengan keluarga inti dan menjadi
tanggungan dari keluarga inti itu. Persekutuan hidup seperti itu tidak saja terjadi pada keluarga-keluarga di desa, tetapi di kota pun masih banyak kita jumpai. Keluarga itu
tempat pendidikan yang sempurna sifat dan wujudnya untuk melangsungkan pendidikan kearah pembentukan pribadi yang utuh, tidak saja bagi anak-anak tapi juga para remaja.
Keluarga juga membina dan mengembangkan perasaan sosial anak seperti hidup hemat, menghargai kebenaran, tenggang rasa, menolong orang lain, hidup damai dan sebagainya.
Jelaslah bahwa lingkungan keluarga bukannya pusat penanam dasar pendidikan watak pribadi saja, tetapi juga pendidikan sosial.
9
2 Sekolah
Diantara tripusat pendidikan sekolah merupakan sarana yang secara sengaja dirancang untuk melaksanakan pendidikan. Seperti telah dikemukakan bahwa karena
kemajuan jaman keluarga tidak mungkin lagi memenuhi seluruh kebutuhan dan aspirasi generasi muda terhadap IPTEK. Oleh karena itu sekolah seharusnya menjadi pusat
pendidikan untuk menyiapkan manusia Indonesia sebagai individu, warga masyarakat, warga negara dan warga dunia di masa depan. Sekolah yang demikianlah yang
diharapkan mampu melaksanakan fungsi pendidikan secara optimal, yakni mengembangkan kemampuan serta meningkatkan mutu kehidupan dan martabat manusia
Indonesia dalam rangka mewujudkan tujuan nasional. Tujuan nasional tersebut diupayakan pencapaiannya melalui pembangunan nasional, dengan demikian
pembangunan nasional di bidang pendidikan adalah upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia Indonesia dalam mewujudkan masyarakat
yang maju, adil dan makmur, serta memungkinkan para warganya mengembangkan diri baik berkenaan dengan aspek jasmaniah maupun rohaniah berdasarkan Pancasila dan
UUD 1945.
3 Masyarakat
Kaitan antara masyarakat dan pendidikan dapat ditinjau dari 3 segi, yakni : masyarakat sebagai penyelenggara pendidikan baik yang dilembagakan jalur sekolah dan
jalur luar sekolah maupun yang tidak dilembagakan jalur luar sekolah. Lembaga- lembaga kemasyarakatan dan kelompok sosial di masyarakat, baik langsung maupun
tidak langsung, ikut mempunyai peran yang edukatif. Dalam masyarakat tersedia sumber belajar, baik yang dirancang maupun yang dimanfaatkan. Perlu pula di ingat bahwa
manusia dalam bekerja dan hidup sehari-hari akan selalu berupaya memperolehan
10
manfaat dari pengalaman hidupnya itu untuk meningkatkan dirinya dengan kata lain manusia berusaha mendidik dirinya sendiri dengan memanfaatkan sumber-sumber belajar
yang tersedia dimasyarakatnya dalam bekerja, bergaul, dan sebagainya. Fungsi masyarakat sebagai pusat pendidikan sangat tergantung pada taraf
perkembangan dari masyarakat itu beserta sumber-sumber belajar yang tersedia di dalamnya. Terdapat sejumlah lembaga kemasyarakatan atau kelompok sosial yang
mempunyai peran dan fungsi edukatif yang besar antara lain kelompok sebaya, organisasi kepemudaan pramuka, karang taruna, remaja masjid, organisasi keagamaan, organisasi
ekonomi, organisasi politik, organisasi kebudayaan, media masa dan sebagainya. Lembaga atau kelompok sosial tersebut pada umumnya memberikan kontribusi bukan
hanya dalam proses sosialisasi tetapi juga dalam peningkatan pengetahuan dan keterampilan anggotanya.
3. Keluarga