Peralatan – Peralatan Yang Digunakan DATA HASIL PENGUJIAN

IV.1. Peralatan – Peralatan Yang Digunakan

Untuk melakukan proses Purification Filter, maka digunakan peralatan – peralatan yang biasa digunakan oleh PT PLN Persero yaitu High Vacuum Oil Purifier dengan data – data sebagai berikut [10] : 1. Model : KLVC - 4BAXC – MIAKCF-100X2 2. Serial No. E-0134C 3. Kapasitas : 4000 LJam 4. Operating temperatur : 20ºC - 50ºC 5. Tegangan sumber : 380 V 3 ph, 50 Hz 6. Heater : 3 ph 48 kW 3 buah 7. Motor Total : 6,7 kW Tabel 4.1. Jenis – Jenis Motor Pada High Vacuum Oil Purifier 8. Delivery Pressure : 5 KgCm 2 9. Micron Rating : 0,5 µ 10. Filter Pressure : 3 KgCm 2 11. Operating Vacuum : 2 – 6 Tor NO Phasa Pole Output Arus Aplikasi kW Amper 1 3 4 1,5 3,2 Oil Inlet Pump 2 3 4 3,7 7,7 Vacuum Pump 3 3 4 1,5 3,2 Oil Inlet Pump Universitas Sumatera Utara 12. Vacuum Pump : 3000 LM. Sedangkan untuk pengujian tegangan tembus PT. PLN Persero menggunakan alat Portatest 80A-2, No. 4018301 dengan data : 1. Tegangan Input AC : 110 V, 220 V, 240 V 50, 60 Hz 2. Tegangan Output : 0 – 80 kV 3. Jarak Ukur : 2,5 mm 4. Daya Max : 900 VA 5. Waktu tes 1 – 10 kali, lama waktu tes tercepat 5 menit, waktu mampu menahan tegangan uji 1 menit – 24 jam. 6. Temperatur : 0 – 50 ºC 7. Ukuran : 540mm x 400mm x 440mm 8. Standar : IEC 15695, VDE 37096, BS 587480, UTE C27-22174,UNE 2130989, NEN 10156, SEV 314169, CEI 10-173, ASTM D181690, ASTM D87790, JIS 2101-82, JIS Silicon 210182 9. Berat : 39 kg 10. Elektroda Uji = 36 mm. Universitas Sumatera Utara IV.2. Prosedur Pengujian IV.2.1. Pengujian Tegangan Tembus Minyak Pada pengujian minyak transformator ada beberapa tahapan yang diantaranya adalah :

IV.2.1.1. Pengambilan Sample

Karena isolasi minyak sensitif terhadap pencemaran, maka pengambilan sample harus dilakukan dengan hati-hati. Pastikan tempat wadah alat uji dalam kondisi bersih. Gunakan selang dan corong untuk mengisi minyak kedalam wadah selang dan corong harus dalam kondisi bersih serta gunakan juga masker untuk menghindari pencemaran ketika berbicara. Pengambilan sample yang dilakukan sebagai berikut : 1. Buang sedikit minyak dengan membuka valve agar kotoran didalam valve terbuang, juga pada selang dan corong. 2. Isi wadah dengan minyak secukupnya lewat valve yang sama untuk membersihkan kotoran unsur lain didalam wadah, selanjutnya dibilas wadah hingga benar – benar bersih dengan minyak tersebut bila perlu dua sampai tiga kali. 3. Isi wadah hingga penuh dan meluap sehingga jika adanya gelembung akan ikut terbuang dan jangan sampai minyak tersentuh oleh kulit kita. 4. Tutup rapat minyak tersebut dengan penutup wadah agar minyak tidak terkontaminasi dan bersihkan wadah bagian bawah dan sisi samping yang terkena minyak dengan kain majun. 5. Letakkan wadah berisi minyak pada alat uji dan tutupkan tutup pengaman. Universitas Sumatera Utara

IV.2.1.2. Pengujian Minyak

Pengujian minyak dilakukan dengan langkah – langkah sebagai berikut : 1. Sambungkan alat uji dengan supplay 220 V, 50 Hz. 2. Aktifkan alat uji dengan menekan tombol switch on. 3. Tekan tombol menu, pilih standar IEC. 4. Setting alat uji sampai enam kali uji dengan waktu pengujian pertama 300 detik dan selanjutnya 120 detik. Berikut ini rangkaian pengujian tegangan tembus minyak Gambar 4.1. Keterangan : TU = Trafo Uji EU = Elektroda Uji PT = Trafo Ukur S = Saklar V = Meter Digital S AC 220 V TU PT EU V BEJANA Gambar 4.1. Rangkaian Pengujian Tegangan Tembus Minyak Universitas Sumatera Utara

IV.2.1.3. Pengambilan Data

Pengambilan data dapat secara langsung dari penampakan display alat ataupun memprint hasil uji tersebut, penulis secara langsung mencatat hasil penampakan display sampai uji tegangan tembus berakhir uji keenam. Pengambilan data terus berlangsung sampai sirkulasi keenam. Gambar 4.2. Pengujian Tegangan Tembus Minyak Dengan Portatest 80A-2 Universitas Sumatera Utara

IV.2.2. Proses Purification Filter Pada Minyak

Alat Purification Filter terdiri dari rangkaian komponen berupa pipa, tabung, vakum, filter, heater, pompa, flowmeter dll. Berikut komponen – komponen tersebut : 1. Pompa motor penyalur minyak pada mesin Inlet Pump. 2. Strainer Setelah terhisap oleh motor pompa Inlet yang dilengkapi dengan safety valve dan dikontrol oleh inverter, maka minyak akan memasuki mesin melalui strainer yang fungsinya sebagai penyaringan minyak dari partikel-partikel zat padat dan akan diteruskan kembali oleh pompa menuju heater. 3. Oil Heater pemanas minyak Dalam perangkat ini elemen pemanas listrik ditempatkan pada protection tubes tabung-tabung pengaman. 4. Oil pre-filter penyaring minyak depan Prefilter melakukan proses penyaringan dengan kerapatan sebesar 0,5 mikron yang dilengkapi juga dengan pressure gauge, drain valve dan oil sample valve. Dalam perangkat ini dilengkapi 1 set saringan penampung dengan kerapatan 0,5 micron. 5. Degassing Chamber ruang penguapan : Pada perangkat ini dengan bagian pendistribusian penguapan minyak, pada ruangan bagian yang dilindungi dengan tutup pembuka. • 1 set sight glass tabung • 3 set Oil level switch pengunci level minyak • 1 set Flange untuk vacuum dan minyak. Universitas Sumatera Utara Di dalam vacuum chamber yang dilengkapi pressure gauge, vacuum gauge, nozzle, sigh glass, dan valve pengatur vacuum akan dipisahkan antara minyak dangan kandungan gas dan air dengan cara pemecahan dan pemacuuman oleh vacuum pump. 6. Pompa motor penyalur minyak keluar Outlet Pump. 7. Fine Filter Penyaring akhir : Pada perangkat ini dilengkapi dengan tutup dan lapisan filter yang mudah diganti. • 1 buah kran minyak • 6 buah lapisan penyaring 0,5 Micron 8. Pompa Vacum 9. Katup valve 10. Measuring Instruments Alat pengukuran 11. Panel kontrol Proses Sirkulasi dilakukan pada proses Purification Filter adalah minimal 6 enam dan maksimal 20 dua puluh kali jika minyak tersebut belum mencapai nilai tegangan tembus yang diinginkan sesuai PT. PLN Persero dengan syarat setiap sirkulasi harus diambil sample untuk di uji tegangan tembusnya. PT PLN Persero menetapkan batas minyak sudah tidak dapat di sirkulasikan lagi atau dapat dibuang jika setelah mengalami proses pemurnian masih diperolah nilai kekuatan dielektrik 30 kV 2,5 mm, endapan 0, 5 ppm dan moisture 120 ppm. [12] Universitas Sumatera Utara Pada penelitian saya ini, trafo yang di Purification Filter adalah Trafo Gardu Induk Labuhan yang tidak beroperasi, berarti proses purification Filter berlangsung dalam keadaan OFFLOAD. Trafo Gardu Induk Labuhan memiliki Kapasitas 31,5 MVA Merk Pawell dengan kapasitas minyak 19776,5 liter. Karena alat Purification Filter dengan type KLVC - 4BAXC – MIAKCF-100X2 mampu mengalirkan 4000 liter tiap jamnya maka untuk memperoleh satu sirkulasi dibutuhkan sekitar 5 lima jam, untuk itu dibutuhkan waktu 30 jam untuk menyelesaikan 6 enam sirkulasi. Jadi 5 lima jam disini adalah waktu yang dibutuhkan oleh mesin untuk mensirkulasi seluruh minyak 19776,5 liter dalam trafo. Berikut adalah gambar rentang waktu sirkulasi Gambar 4.3.

IV.2.2.1. Persiapan

1. Sumber Tegangan AC • Sambungkan ke sumber 3 phasa 380 Volt • Hidupkan circuit breaker • Pastikan Tidak ada masalah pada sumber 3 phasa yang masuk karena besarnya tegangan yang masuk mempengaruhi kerja dari peralatan. Start Sirkulasi IV Sirkulasi V Sirkulasi III Sirkulasi II Sirkulasi I 5 Jam 5 Jam 5 Jam 5 Jam 30 Jam 5 Jam Sirkulasi VI 5 Jam Gambar 4.3. Rentang waktu sirkulasi Universitas Sumatera Utara 2. Sambungan selang • Sambungkan selang antara valve V1 Inlet ke Valve bawah transformator • Sambungkan selang antara valve V2 Outlet ke Valve atas transformator 3. Sebelumnya menjalankan mesin Purifier periksa dahulu keadaan – keadaan berikut : • Mesin harus diletakkan pada permukaan yang datar dan berada tidak jauh dari transformator juga minyak yang akan diproses purifier. • Setelah menyambungkan kabel power, periksalah kembali pada volt meter di kontrol panel, apakah telah sesuai dengan kebutuhan mesin. Apabila telah sesuai periksa juga arah putaran motor in out atau motor vacuum. • Periksa kembali valve yang ada pada mesin apakah sudah sesuai dengan aliran minyak. • Banyaknya oli pada vacuum pump sesuai dengan instruksi dari pembuat. Jangan diisi melebihi yang ditentukan. • Periksalah apakah masih ada minyak yang tersisa pada Vapor Trap. Jika masih ada, keluarkan minyak yang tersisa buang. • Pastikan sambungan pada selang sudah tersambung rapat. IV.2.2.2. Proses Sirkulasi 1. Buka valve inlet V1 dan valve outlet V2 2. Sirkulasi minyak pada mesin untuk menghilangkan gelembung udara pada mesin. Universitas Sumatera Utara 3. Jalankan motor vacuum, kemudian motor inlet dan outlet secara bersamaan. 4. Setelah sirkulasi pada mesin dan transformator stabil, hidupkan heater H1 sampai dengan H3 secara bertahap, hingga temperatur pada mesin sama dengan temperatur pada transformator namun apabila terjadi perbedaan temperatur antara mesin dengan transformator maka metode mematikan heater harus secara bertahap pula sehingga temperatur antara mesin dengan transformator tetap sama. 5. Periksa ulang pada tabung mesin apakah sudah stabil. Jika sudah stabil dapat dilanjutkan pada proses berikutnya.

IV.2.2.3. Proses Purification Transformator

1. Buka Valve atas dan Valve bawah transformator 2. Buka Valve inlet V1 dan Valve outlet V2. 3. Pastikan ketinggian minyak di konservator sight glass berada pada posisi tengah dengan cara mengatur minyak keluar dari valve outlet V2 dan minyak masuk dari valve inlet V1. 4. Setelah sirkulasi berjalan selama beberapa jam, ambil contoh minyak dari valve pada filter out untuk pengetesan tegangan tembus. 5. Apabila tegangan tembus telah memenuhi standar, lanjutkan pada proses mematikan mesin. Universitas Sumatera Utara Dibawah ini adalah gambar Diagram Proses Purification Filter Pada Minyak Gambar 4.4. Heater Pree Filter Oil Inlet Strainer Vacuum Valve Inlet Pump Vacuum Pump Vacuum Chamber Fine Filter Oil Outlet Outlet Pump Stabilizing Gambar 4.4. Diagram Proses Purification Filter Pada Minyak Universitas Sumatera Utara

IV.2.2.4. Proses Mematikan Mesin

1. Pertama-pertama matikan heater dan Vacuum selanjutnya motor in, motor out secara bersamaan. 2. Tutup valve atas dan valve bawah transformator 3. Tutup valve inlet V1 dan Outlet V2 4. Buka selang valve V1 dan V2 dari mesin. 5. Matikan circuit breaker dan lepas kabel power setelah itu lepaskan semua sambungan selang. Berikut adalah proses sederhana dari kerja Purifier Filter Minyak dikeluarkan dari valve transformator melalui selang dialirkan ke inlet valve mesin purifier, pada tahap petama partikel-partikel kasar dari minyak disaring pada bagian stranier, kemudian dipompakan ke heater, disini minyak mengalami proses pemanasan yang bertujuan untuk menguapkan kadar air dan gas pada minyak, setelah itu pada bagian filter minyak difilter kembali, penyaringan pada tahap ini bertujuan untuk menyaring partikel kotoran, kerak karbon serpihan logam dll, kemudian minyak dialirkan ke bagian ruang vacuum, pada bagian ini terjadi proses penebaran dan pemisahan minyak yang mengandung kadar air dan gas, lalu kadar air dan gas dihisap oleh vacuum, kemudian dibuang sehingga minyak yang keluar dari ruang vacuum ini adalah minyak yang sudah bersih dari kadar air dan gas. Kemudian minyak yang sudah divacuum ini dipompakan kembali ke transformator untuk digunakan, sebelum dialirkan ke transformator minyak difilter lagi pada bagian filter untuk menyaring partikel-partikel karbon dan serpihan kadar logamnya selanjutnya ke bagian tangki penstabil stabilizer tank gunanya untuk menstabilkan keadaan Universitas Sumatera Utara volume minyak yang akan dimasukkan ke dalam transformator dengan minyak yang keluar dari transformator. Minyak yang sudah melewati tahap-tahap Purifier Filter adalah minyak yang mempunyai kualitas lebih tinggi dari minyak sebelum di Purifier Filter. Sebagai pengujian atau pembuktian bahwa minyak yang sudah dimurnikan dipurifier mempunyai kualitas kekuatan dielektrik yang lebih tinggi dari sebelumnya maka dilakukan kembali test tegangan tembus. Berikut adalah gambar diagram High Vacuum Oil Purifier Gambar 4.5. Gambar 4.5. Diagram High Vacuum Oil Purifier Universitas Sumatera Utara

IV.3. DATA HASIL PENGUJIAN

1. Sebelum di Purification dengan High Vacuum Oil Purifier Tabel 4.2. Nilai Tegangan Tembus Sebelum di Purification Pengujian Tegangan Tembus kV 1 31,0 2 32,0 3 30,1 4 37,6 5 26,3 6 26,0 Rata - rata 30,5 2. Sirkulasi Pertama Tabel 4.3. Nilai Tegangan Tembus Setelah Sirkulasi Pertama Pengujian Tegangan Tembus kV 1 33,0 2 38,5 3 33,2 4 31,4 5 32,3 6 34,3 Rata - rata 33,8 Universitas Sumatera Utara 3. Sirkulasi Kedua Tabel 4.4. Nilai Tegangan Tembus Setelah Sirkulasi Kedua Pengujian Tegangan Tembus kV 1 39,4 2 38,8 3 36,7 4 35,6 5 37,3 6 36,6 Rata - rata 37,4 4. Sirkulasi Ketiga Tabel 4.5. Nilai Tegangan Tembus Setelah Sirkulasi Ketiga Pengujian Tegangan Tembus kV 1 45,3 2 48,4 3 45,2 4 40,1 5 41,2 6 38,4 Rata - rata 43,1 Universitas Sumatera Utara 5. Sirkulasi Keempat Tabel 4.6. Nilai Tegangan Tembus Setelah Sirkulasi Keempat Pengujian Tegangan Tembus kV 1 67,1 2 40,8 3 51,4 4 51,4 5 73,1 6 46,7 Rata - rata 55,0 6. Sirkulasi Kelima Tabel 4.7. Nilai Tegangan Tembus Setelah Sirkulasi Kelima Pengujian Tegangan Tembus kV 1 70,1 2 80,0 3 65,5 4 70,3 5 71,2 6 63,3 Rata - rata 70,0 Universitas Sumatera Utara 7. Sirkulasi Keenam Tabel 4.8. Nilai Tegangan Tembus Setelah Sirkulasi Keenam Pengujian Tegangan Tembus kV 1 80,0 2 71,9 3 75,9 4 71,5 5 66,2 6 67,8 Rata - rata 72,2

IV.4. ANALISIS DATA